Setelah hidup dengan suami yang suka memukulinya selama bertahun-tahun, Freya 'dijual' karena suaminya telah jatuh hati pada wanita lain. Dia hanya bisa pasrah saat pelelangan berlangsung, sampai akhirnya... "Satu juta Yuan!" Semua mata tertuju pada pria bertudung yang menawar dengan harga ribuan kali lebih mahal. Siapa pria itu dan kisah seperti apa yang menanti mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossywiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Albert
Tuhan..
Karma apa yang kau berikan kepadaku?
“Anakku, dewasa lah sedikit!!!”, teriakku yang ingin menyadarkan anak itu dari pemikiran dangkalnya.
“untuk sementara, kamu tidak boleh ikut pergaulan kelas atau ataupun pesta dansa! Diam dan intropeksi dirimu dirumah! Kalau sampai hal ini terjadi lagi, dan sampai ke telinga tuan Marquess, Dia mengatakan bahwa dia akan membatalkan sebagian besar dari kontrak yang dia tandatangani di ibu kota! Kmu harusnya bersyukur ayahmu ini bisa bergerak cepat dan masalah bisa berakhir hanya dengan pemutusan satu kontrak! Kalau tidak, sekarang mungkin kita sudah tidur di jalanan setelah menjual gaun dan perhiasan yang kamu pakai sekarang!”, dia tampak menahan tangis dan emosinya setah mendengar perkataanku ini.
Brakk..
Audrey berlari keluar sambil membanting pintu dengan sangat keras.
Sebenarnya sifat kekanakan itu mirip siapa?
Hufftt..
“Sebenarnya apa yang terjadi”, ucapku bermonolog.
Alvero Frans, itulah aku. Aku adalah tokoh yang bisa pindah dari daerah pelosok ke ibu kota dengan usahaku sendiri.
“Alasan aku mengirim Audrey ke keluarga Marques Davinci adalah agar dia bisa akrab dengan nyonya Marchionnes Freya dan bisa memperdalam hubungan dengan keluarga Marques . Tapi, aku kira semua akan berjalan lancar”, gumam ku sambil menatap surat yang dikirim oleh tuan Marquess.
Pada surat yang dikirim oleh tuan Marquess tertulis perkataan dan tindakan yang Audrey lakukan kepada nyonya Marchioness secara jelas dan rinci. Mulai dari selalu menanyakan dimana tuan Marquess berada kepada para pelayan, sampai meminta nyonya Marchionnes untuk mempertemukan dia dengan tuan Marquess.
‘Semakin aku membacanya, semakin sakit pula kepalaku!’, tidak habis pikir lagi.
Apa dia tahu keluarga Marques Davinci itu seperti apa sampai dia dengan santai melakukan semua itu?
Apa dia kira apa yang dia ucapkan tidak akan bocor hanya karena dia hanya berdua dengan nyonya Marchioness?
‘apa dia tidak bisa berpikir logis karena aku selalu memberikan semua apa yang dia mau. Dan memanjakannya setelah mendapat cukup banyak uang’, aku sedikit menyesali kenapa aku dulu memanjakannya.
.
POV Audrey Frans
Drap..
Drap..
Drap..
Dia pasti sengaja mengadukan semuanya tanpa terkecuali.
Brakk
Aku membuka pintu kamar ku dengan cukup keras karena sedang di liputi oleh rasa amarah.
Tidak aku sangka dia mengadu pada tuan Marquess hanya karena tidak bisa menang melawan ucapanku. Wanita itu yang salah, bukan aku. Kalau saja semua hal berjalan dengan semestinya, wanita seperti dia tidak akan pernah mendapat kesempatan berbicara dengan aku.
Prakk..
“Sialan!!!”, aku berteriak sambil membanting tas yang ada di meja riasku.
Ini semua salah wanita jelata yang menduduki posisi sebagai nyonya marchionnes Davinci tanpa tahu diri. Aku akan pastikan bahwa aku akan membalas semua perlakuannya padaku ini, dengan cara apapun itu.
Grrtt..
Aku menggertakkan gigi menahan amarah yang terus berkobar dalam diriku.
.
POV Freya
Yang namanya pasangan suami istri itu, suatu saat pasti akan tidur bersama kan?
Masalah penerus pasti akan muncul karena aku berada di keluarga bangsawan. Tetapi, apa tidak akan menimbulkan masalah jika aku bukan keturunan bangsawan juga? Apa anak itu kelak akan di perlakukan sebagai anak campuran?
Tetapi sebelum itu..
Apa aku sendiri bisa melakukannya? Bagiku, tidur dengan pria itu menyakitkan dan bukan kenangan yang indah. Tetapi, kalau dengan Albert, mungkin aku bisa melakukannya. Tanpa membuat satu sama lain tidak nyaman atau kesakitan.
Kalau di pikir pikir, saat aku belajar tentang sejarah singkat negara ini, aku mendengar penjelasan singkat tentang keluarga Marques Davinci. Keluarga besar yang memiliki sejarah panjang, salah satu dari lima keluarga bangsawan besar, pemilik hak monopoli tambang berlian, pemilik serikat dagang yang bahkan sudah menembus pasar internasional dengan berbagai barang hasil tambang.
“Nah, sudah selesai nyonya!”, ucapan Lily menyadarkan ku dari lamunan panjangku.
“Nyonya memang selalu cantik dalam penampilan dan gaya seperti apapun. Sampai saya selalu merasa bangga setelah membantu nyonya berhias!”, lanjut Lily sambil menatap kagum pada diriku.
“Ini kan berkat kamu yang sudah meriasku dengan baik!”, jawabku dengan tersenyum kepadanya.
“Anda mau pergi kemana nyonya?”, Lily bertanya kepadaku usai meletakkan semua riasan ke tempatnya semula.
“Rencananya aku mau pergi ke perpustakaan”, jawabku sambil melangkah pergi.
“diantara nyonya bangsawan, tidak ada yang akan lebih rajin dalam belajar seperti nyonya kami!”, ucap Lily sambil mengambil langkah mengikutiku dari belakang.
“Hehehe.. terimakasih atas pujiannya!”, jawabku sambil sedikit tertawa.
Sesampainya di perpustakaan, ada beberapa pelayan yang sedang bertugas untuk membersihkan dan menjaga tempat ini.
“Selamat siang nyonya!”, sapa penjaga perpustakaan kepadaku dengan ramah.
“Selamat siang”, jawabku tersenyum simpul.
Aku berjalan menuju ke rak yang berisi tentang bukku – buku sejarah. Mengambil empat buku yang berisi sejarah keluarga Marques Davinci Dan mulai membacanya.
“Sejarah keluarga Marques Davinci lebih panjang dari yang aku kira”, gumamku.
‘Dan aku adalah nyonya dari keluarga ini!’, ucapku dalam hati sambil terus membalik lembar demi lembar buku tersebut.
“Ahh.. sudah jam segini! Aku harus bawa semua buku yang belum aku baca dan membacanya di kamar!”, tanpa sadar, hari sudah menjelang sore saat aku melihat keluar jendela.
Matahari sudah mulai kemerahan, sinarnya sudah terasa teduh.
Ketika aku keluar dari perpustakaan, ternyata Lily masih duduk menungguku di luar.
“Nyonya, biar saya saja yang bawa!”, ucap Lily saat melihatku membawa dua buku tebal.
“Eh? Tidak apa – apa kok!”, jawabku.
“Tidak boleh! Bagaimana jika anda terjatuh? Berikan pada saya!”, Lily dengan tegas menjawab bahwa dia akan tetap membawakan buku ku.
Setelah sedikit perdebatan yang kami lakukan dan setelah meletakkan buku di kamar, Lily menyusulku untuk berjalan – jalan di taman. Di sini rasanya seperti sebuah desa kecil. Apa mungkin karena ada hutan luas yang mengelilingi rumah dan taman ya?
Keadaan dan suasana ini sangat tak asing bagiku. Dulu aku dan keluargaku juga tinggal di rumah yang memiliki taman luas dan hutan yang berada di belakang rumah. Dulu sangat menyenangkan saat musim semi tiba, karena berbagai bung bermekaran dan warna warni. Kami juga piknik di pinggir hutan belakang rumah.
Keluarga Marques Davinci adalah keluarga yang sudah terbentuk jauh sebelum lima keluarga bangsawan besar ada. Sebagai keluarga bangsawan tertua yang ada di negeri ini, pengaruh dan reputasi keluarga Marques Davinci melambung begitu tinggi.
Ternyata keluarga ini jauh lebih luar biasa dari yang aku pikirkan.
“Ah.. tadi aku membaca bahwa tempat ini bersejarah?”, tanyaku pada Lily
“Anda benar sekali nyonya! Selain itu, tuan memperlakukan orang orang dengan sangat baik kalau bakat mereka sudah beliau akui!”, jelas Lily padaku.
“Banyak orang yang ingin bekerja di sini!”, lanjutnya.
“Saya dengar dulu banyak orang berbakat yang bekerja disini?”, tanyaku lagi.
“Begitu juga dengan sekarang. Kepala pelayan inka pernah di tawari kedudukan yang lebih tinggi agar mau bekerja di salah satu keluarga bangsawan lainnya. Tetapi meski tuan Marquess mengijinkan hal itu, Inka menolak tawaran tersebut karena dia lebih suka bekerja disini!”, jelas Lily lagi.
“Begitu ya..”
“Kalau dari yang aku baca, keluarga Marques Davinci hanya mempekerjakan bangsawan tingkat rendah atau yang tergolong pengikut mereka, apakah sekarang masih begitu?”, tanyaku ingin mencari informasi lebih banyak lagi.
“Tidak nyonya! Saya adalah rakyat biasa, sekarang, selain beberapa orang, mayoritas pekerja disini adlah rakyat biasa. Hehehe, tuan Marquess sekarang membuat banyak perubahan!”, jawab Lily dengan tawa kecil.
Yah..
Itu memang cocok dengan kesan Albert, dia sudah terlihat unik dengan membawaku dan menjadikanku istrinya.