Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 02 kejadian tidak masuk akal
"Apa?!!" Teriak Rain saat mendengar penjelasan bibi pelayan.
Bagaimana dia tidak terkejut, bibi pelayan itu mengatakan jika dirinya telah menikah dengan seorang pria yang tak lain adalah seorang pemimpin mafia? Bagaimana dia bisa menikah jika kekasih saja dia tak punya, tapi tunggu dulu. Mengapa wanita tua itu mengenali nya? Bahkan dia tak mengenali wanita tua itu sama sekali.
"Bisakah bibi keluar terlebih dahulu, rasa nya aku membutuhkan waktu sendiri." Ucap nya dengan canggung sekaligus bingung. Kepala nya terasa sangat berat saat ini, banyak sekali bayangan-bayangan asing terus melintas di kepala nya.
Setelah bibi pelayan itu keluar, rasa sakit di kepala nya semakin menjadi. Sungguh ini sangat menyiksa, apalagi bayangan asing itu terus berputar seperti kaset rusak. "Arghhh.. Apa ini..." Rain meremas rambut nya.
Tak lama kesadarannya hilang, dan semua nya menjadi gelap gulita. Rain kembali sadar di tempat yang berbeda lagi, dan kini suasana nya lebih dingin. Wanita itu memeluk tubuh nya karena rasa dingin yang menembus hingga ke tulang, "Sebenarnya apa yang terjadi, mengapa aku terus berpindah - pindah. Apakah ini mimpi?" Gumam nya pelan.
"Hallo," Rain langsung terdiam saat mendengar suara seorang wanita yang terdengar lemah lembut.
Wanita itu segera mengedarkan pandangan nya ke segala arah yang hanya berupa ruangan serba putih, "Aku disini." Ucap nya lagi tepat di samping telinga Rain.
Dengan cepat Rain menoleh dan menjauh saat melihat seorang wanita yang menatap nya dengan senyuman? Atau seringaian? "Siapa kau? Mengapa wajah mu sangat mirip dengan ku?!!" Tanya Rain dengan marah.
"Hahahah... Tenang lah Rain," Wanita itu tertawa melihat sorot mata tajam dari Rain.
Rain tak menjawab, wanita itu terus menatap wanita asing yang sial nya berwajah sama dengan nya. " Aku juga Rain, Rain Sallvasy Angello."
Rain membulatkan matanya, bagaimana bisa? Bukan hanya wajah saja yang sama, tapi bahkan nama mereka juga sama? Meski beda sedikit, tapi itu membuat Rain sebal bukan main.
Wanita itu mendekat ke arah Rain, tangan nya terulur menyentuh tangan Rain." Apakah kau tahu Rain, kau sudah mati?"
Mendengar perkataan kurang ajar dari wanita itu tentu saja Rain marah, wanita itu bahkan menarik tangan nya dengan kasar. Bagaimana bisa dia mengatakan jika dirinya sudah mati.
"Dengarlah wanita asing, aku masih hidup. Dan aku, belum mati seperti apa yang kau katakan tadi." Ucap nya yang masih menahan emosi nya.
Wanita itu tersenyum mendengar penyangkalan dari Rain, " Kau salah satu penumpang pesawat dengan keberangkatan ke Hawai, bukan? " Tanya wanita asing itu, tak ada jawaban dari Rain.
" Pesawat itu mengalami kecelakaan dan seluruh penumpang di pesawat itu tidak ada yang selamat, termasuk kau. Rain," Lanjut wanita itu.
" Hahahah... Kau fikir aku percaya? Aku tak pernah pergi ke Hawai..."
"Kau di pukuli oleh seorang pria? Itu terakhir kali yang kau ingat?" Potong wanita itu yang membuat Rain terdiam.
"Kau pergi ke Hawai dan menggunakan pesawat yang sama dengan yang di beritakan kecelakaan hari Ini Rain, sebelum kau pergi kau bahkan berteleponan dengan Nick." Jelas wanita itu lagi.
Rain membeku, penjelasan wanita asing itu benar-benar sama dengan apa yang terjadi pada nya. Rain langsung menatap tangan dan tubuh nya, apakah dia sudah mati?
" Kau memang mati Rain, tapi kau kembali hidup di tubuh ku. Jiwa mu, mengisi raga ku yang kosong..."
"A--apa maksud mu..."
🦋🦋🦋
Kembali, setelah kegelapan melanda nya. Kini bau khas rumah sakit tercium kembali oleh hidung nya, Rain membuka mata wanita itu menatap langit - langit ruangan nya dengan tatapan kosong.
Bagaimana tidak, penjelasan wanita asing yang tak lain adalah pemilik dari tubuh ini begitu tak masuk akal. Transmigrasi? Bagaimana bisa jiwa kita bertransmigrasi ke raga seseorang yang harusn nya di takdir kan untuk mati bersama raga nya?
"Nona muda, apakah anda baik-baik saja?" Tanya bibi pelayan dengan khawatir.
"Bibi, boleh kah nyalakan televisi nya?" Pinta Rain dengan suara tercekat.
Meski bingung dengan permintaan sang nona, bibi tua segera menyalakan televisi yang berada di ruang rawat Rain. Wanita itu meminta remot televisi pada bibi tua, dengan cepat dia mencari pemberitaan tentang kecelakaan pesawat menuju Hawai.
Dan ya, dia menemukan berita itu. Wajah nya sangat datar saat reporter mengatakan jika tak ada korban yang selamat dari insiden jatuh nya pesawat tersebut. Di layar besar itu juga menampilkan nama penumpang pesawat tersebut, Rain melihat namanya yang berada di daftar korban tersebut.
Rain hanya bisa menutup matanya, dia kini percaya dengan apa yang di katakan oleh wanita asing tadi. Sungguh sebenarnya ini tidak masuk akal, tapi ini nyata terjadi pada nya.
Rain bangkit dari kasur nya, bibi tua yang melihat Rain akan turun dari kasur segera menghampiri nya. "Apakah nona membutuhkan sesuatu?" Tanya bibi tua itu yang sangat Rain hafal, bibi itu selalu mengatakan hal yang sama saat dia melakukan pergerakan atau membutuhkan sesuatu.
"Aku ingin ke kamar mandi." Ucap Rain.
Dengan cepat bibi tua itu langsung membantu Rain untuk turun dari ranjang, bahkan dia juga yang mengantarkan Rain ke kamar mandi karena tubuh Rain yang belum bisa berdiri dengan seimbang.
"Bibi keluar lah, aku bisa sendiri." Ucap Rain saat sudah berada di dalam kamar mandi.
Setelah bibi itu keluar dan pintu yang tertutup, Rain berjalan ke arah cermin yang ada di sana. Dia berkaca dan melihat pantulan wajah nya dan tubuh nya di depan kaca itu, tangan nya terukur menyentuh pipi nya yang sangat tirus. Dia juga meraba bibir nya yang benar-benar kering dan pecah-pecah, tubuh wanita yang kini di tempati oleh Rain bahkan sangat kurus.
Apakah dia tak makan? Ataukah dia memiliki penyakit? Pertanyaan - pertanyaan itu terus berputar di kepala nya, bahkan jari-jari tangan nya terlihat sangat kurus. Sedangkan tubuh asli nya sangat lah bagus, dan berbanding terbalik dengan ini.
Lagi-lagi Rain mengelus kasar wajah nya, dia menyalakan keran air dan bercuci muka. Berharap jika dia tengah bermimpi buruk. Namun pantulan di kaca tak kunjung berubah, tangan nya menggenggam wastafel dengan erat.
Tok...
Tok..
"Nona.. Apakah anda sudah selesai?" Tanya bibi tua itu.
"Ya, tunggu sebentar." Jawab Rain, wanita itu kembali membasuh wajah nya.
Tak lama pintu terbuka dari dalam, Rain langsung keluar dari kamar mandi. Namun saat keluar, dia melihat ada dua pria dengan seragam hitam tengah berdiri di dekat pintu.
Alis Rain mengerut," Siapa mereka?" Ucap wanita itu dengan suara yang lumayan kencang.
byangin doang udh mrinding,ngeri bgt.....
Srius angelo bsa blik lg k tbuhnya????
semangat terus Thor
brrti yg d dlm peti tu,myatnya angelo yg d awetkn????
yg d dlm peti spa dong???
krain samuel....
Abis tu orng d bongkar aibnya sm angelo,pdhl udh koar2 aja sok ga trima....skrng udh tau kn rena????
thor 😀