Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.
Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.
Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
Abi begitu bahagia seperti mendapatkan angin segar, tanpa membuang waktu dirinya langsung mengajak pak Ali masuk kedalam mobilnya, di perjalanan Abi melajukan mobil dengan kecepatan yang begitu tinggi agar supaya dirinya tidak terlambat menolong putrinya itu.
Sedangkan saat ini di rumah sakit Nabila sudah harap-harap cemas wanita hamil itu lagi-lagi menelan kekecewaan, karena mengetahui mantan suaminya lagi-lagi ingkar janji, seharusnya sore tadi Revan sudah datang jika memang dirinya berangkat, tapi Kenyataannya laki-laki yang berstatus ayah kandung dari ketiga anaknya itu tidak datang,
"Tega, kamu mas Revan di saat keadaan genting seperti ini kamu, masih tetap tidak peduli terhadap anakmu, Ayana kamu anak kuat bertahan ya sayang sebentar lagi bantuan datang untuk mu," ucap Nabila sambil mengecup kening anaknya yang masih di perban itu.
Lima menit kemudian Abi datang dengan membawa seorang pria paruh baya, hal itu membuat Nabila terkejut, dan segera menghampiri suaminya itu.
"Abang ... Kamu datang dengan siapa?" tanya Nabila.
"Ini pak Ali Sayang, yang akan mendonorkan darah kepada anak kita," ucap Abi.
Seketika tubuh lelahnya seakan terisi asupan makanan yang membuatnya bertenaga lagi, sedari tadi Nabila gusar memikirkan putrinya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dia hanya bisa berharap ada orang baik yang mau mendonorkan darah untuk putri tercintanya dan ternyata suaminya berhasil membawa orang tersebut.
"Abang ... Terima kasih untuk semua," ucap Nabila di sela isaknya.
"Sayang aku harus bawah pak Ali dulu ke ruangan dokter yang menangani Ayana tadi," sahut Abi, karena memang tidak ingin membuang-buang waktu.
"Iya, sudah Bang, cepetan sana," titah Nabila.
Satu jam kemudian saat ini pendonoran darah sudah selesai Nabila sangat bersyukur akhirnya anaknya bisa tertolong dengan cepat dia tidak tahu lagi jika suaminya tidak bertindak maka nyawa dari anaknya akan dalam bahaya, beruntung dirinya memilih Abi sebagai ayah sambung dari anaknya.
"Sayang, Abang ijin keluar lagi, karena mau mengajak Pak Ali makan dan setelah itu aku langsung mengantarkan beliau pulang, karena dia juga memiliki tugas yang sangat penting," pamit Abi kepada Nabila.
"Iya, Bang dan sekali lagi untuk Pak Ali terima kasih sudah menolong anak saya, semoga di lain waktu kita bisa bertemu kembali ya Pak, " ucap Nabila dengan penuh kelembutan.
"Baik Nak, dan semoga anakmu bisa secepatnya sembuh," ujar pak Ali lalu berpamitan untuk pulang.
*****
Di jakarta, saat ini Revan begitu terkejut ketika melihat dirinya yang terbangun di sofa tempat putrinya di rawat, Revan begitu heran bisa-bisanya dirinya lupa dan ketiduran seperti ini,
"Andah ... Andah ...," ucap Revan sambil menggoyangkan tubuh istrinya, agar bangun.
"Apa, sih Mas, ganggu orang tidur saja," keluh Andah.
"Kenapa kamu membiarkan aku tidur bukanya tadi aku sudah bilang kalau saat ini aku ada urusan penting dan mendesak, kenapa kamu malah membiarkan ku tidur!" geram Revan.
"Jangan keras-keras nanti anak kita bangun, sudahlah Yank lagian urusan penting apa sih kan sudah ada si Delon yang mengurus semuanya," ucap Andah.
"Untuk kali ini Delon tidak bisa mengurusnya!" desis Revan.
"Ya kamu jangan salahkan aku siapa suruh ketiduran di sini," ketus Andah.
"Seharusnya kamu sebagai istri mengingatkanku kalau saat ini aku ada urusan di luar!" gertak Revan yang membuat Andah menjadi diam.
Akhirnya Revan memilih keluar untuk menghubungi orang yang tadi di suruh Abi begitu sambungan terhubung Revan langsung menanyakan perihal anaknya yang tadi membutuhkan donor darah, Revan langsung lemas ketika mendengar kalau anaknya sudah mendapatkan pendonor darah yang sama, dari orang lain bukan dari dirinya.
Di sini hati Revan terasa tercabik-cabik, dia sudah kehilangan kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahannya, lagi-lagi dirinya gagal untuk bertemu dengan ketiga anaknya yang bersama Nabila.
"Sayang maafkan daddy, daddy memang bukan Ayah yang baik untuk dirimu, bahkan di saat keadaanmu seperti itu, Daddy tidak bisa datang untuk menolong mu maafkan, ayah nak, maafkan," lirih Revan.
Saat ini Revan sedang duduk di kursi tunggu rumah sakit, pikirannya kalut dan hatinya sangat sakit mendengar anaknya di tolong oleh orang lain, tapi seketika hal itu buyar begitu saja ketika dirinya mendapatkan telepon dari asisten pribadinya bahwa pesawat yang akan dia tumpangi tadi mengalami kecelakaan, beberapa orang di nyatakan sudah meninggal dan sebagian lagi masih dalam pencarian, karena pesawat jatuh di dasar laut.
"Astaga, Ya Allah aku harus bahagia atau harus bersedih, di sisi lain aku terselamatkan dari kecelakaan maut tersebut, tapi di sisi lain anakku tidak bisa aku tolong, rasanya sangat sakit," ucap Revan,
Saat ini Revan kembali masuk di kamar putrinya itu, dia merasa bersyukur memiliki ikatan batin yang begitu kuat dengan Ziona mungkin karena memang sedari kecil Ziona dekat dengan Revan maka dari itu dia merasa kalau akan ada sesuatu yang terjadi dengan ayahnya itu.
"Sayang, terima kasih ya," ucap Revan sambil mencium kening Ziona.
*****
Di tempat lain, saat ini Nabila begitu senang melihat Ayana membuka matanya perlahan dan lihat saja anak itu ketika sudah sadar orang yang di panggilannya adalah Abi, beruntung suaminya itu sudah datang setelah pergi mengantarkan pak Ali.
"Ayah ... Ayah ....," panggil Ayana.
"Iya princes ayah, ada apa," sahut Abi lembut.
"Aya tadi bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki yang seumuran dengan Ayah, tapi laki-laki itu wajahnya mirip kita bertiga," Adu bocah polos tersebut.
Nabila langsung terhentak ketika mendengar ucapan dari anaknya, "Sayang siapa orang itu?" tanya Nabila langsung.
"Entahlah Ibu Aya nggak tahu seingat Aya orang itu berkata, maaf tidak bisa menolong kamu, begitu ucapnya Ibu," terang Ayana.
"Masya Allah Bang Aya mendapatkan isyarat dari mimpinya kalau ayahnya tidak bisa menolongnya, aku yakin laki-laki yang disebut Aya itu mas Revan karena memang wajah mereka bertiga sangat mirip dengannya," bisik Nabila kepada Abi.
"Kata Orang-orang ku tadi, Revan tidak bisa hadir karena di sana keadaannya sangat mendesak, anaknya masuk kerumah sakit, tapi hal baiknya dia tidak jadi datang ke sini karena pesawat yang akan dia tumpangi saat ini tengah mengalami kecelakaan," ujar Abi.
"Apa, berarti kalau mas Revan tadi datang kesini mungkin dia ada di dalam kecelakaan tersebut," ucapnya pelan,
"Iya, Sayang. Maka dari itu kita ambil hikmahnya saja, berarti Allah masih menyelamatkan dia dari kecelakaan maut tersebut," terang Abi yang membuat Nabila paham.
" Ibu, Ayah kenapa sih dari tadi berbisik-bisik?" tanya Ayana kesal.
"Ayah sama ibu sedang berbicara tentang urusan orang tua jadi Ayana masih belum boleh untuk mendengarkan," jelas Abi.
"Oh, gitu ya, Ayah," ucap bocah kecil itu.
"Ayah temani Aya bobok, ibu suruh bobok di sofa saja kasian dari tadi kelihatannya capek," pinta Ayana.
"Sayang mungkin setelah ini ibu pulang karena di sana ada kak Shaka dan kak Aras yang masih membutuhkan ibu," sahut Abi.
"Iya, sudah kalau begitu Ay sama Ayah saja di sini, dan besok pokoknya Ayah harus bilang sama dokter kalau Ay sudah sembuh, biar cepat pulang," adu bocah kecil itu sehingga menimbulkan gelak tawa bagi kedua orang tuanya.
Ikuti terus ya ceritanya semoga kalian selalu di sehatkan dan selamat membaca terima kasih untuk support kalian ....
Zahra yg dibisik aku yg kaget dan mukaku merah padam krna nahan malu 😍😍😍
mau kabur atau diusir bisa lah duduk teras bntr nunggu hjn reda br pesan grab yg sllu online. klo dia jln pake mantel ujan msh ok lah..
yahh namanya alur dibuat dramatis tp kdg tak logis..ngikut aja dan jg crta bagus n rapi
TAMAT