Karena pengkhianatan suami dan adik tirinya, Lyara harus mati dengan menyedihkan di medan pertempuran melawan pasukan musuh. Akan tetapi, takdir tidak menerima kematiannya.
Di dunia modern, seorang gadis bernama Lyra tengah mengalami perundungan di sebuah ruang olahraga hingga harus menghembuskan napas terakhirnya.
Jeritan hatinya yang dipenuhi bara dendam, mengundang jiwa Lyara untuk menggantikannya. Lyra yang sudah disemayamkan dan hendak dikebumikan, terbangun dan mengejutkan semua orang.
Penglihatannya berputar, semua ingatan Lyra merangsek masuk memenuhi kepala Lyara. Ia kembali pingsan, dan bangkit sebagai manusia baru dengan jiwa baru yang lebih tangguh.
Namun, sayang, kondisi tubuh Lyra tak dapat mengembangkan bakat Lyara yang seorang jenderal perang. Pelan ia ketahui bahwa tubuh itu telah diracuni.
Bagaimana cara Lyara memperkuat tubuh Lyra yang lemah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Waktu berlalu begitu cepat, Xavier duduk di ruang kerjanya bersama sang asisten yang datang memberi laporan. Kerutan di dahi laki-laki itu menandakan betapa serius masalah yang sedang mereka bahas.
"Kau yakin informasi yang kau dapatkan ini akurat?" tanya Xavier meragukan kemampuan sang asisten dalam mencari informasi.
Laki-laki bertubuh tinggi besar itu meletakkan sesuatu di atas meja tepat di hadapan Xavier. Sebuah kertas berisi bubuk aneh yang dibungkus dalam plastik kecil.
"Saya menemukan ini di dekat jasad si penyusup itu, Tuan. Saya sudah memeriksanya dengan teliti. Ini adalah racun yang digunakan untuk membunuh penyusup itu," ujar Tian dengan yakin.
Xavier menggunakan sarung tangannya sebelum mengambil plastik tersebut. Membuka perekatnya, mendekatkannya ke hidung. Ia terbelalak, napasnya tercekat, serbuk itu adalah racun mematikan yang jika seseorang menelannya tidak butuh waktu lama untuk meregang nyawa.
"I-ini ...."
"Itu adalah racun yang mematikan, begitu masuk ke dalam mulut maka akan langsung mengambil nyawa orang tersebut. Yang saya tahu kelompok Macan Hitam adalah satu-satunya yang memiliki racikan racun itu, Tuan," beritahu Tian semakin membuat Xavier tertegun.
"Apa motif mereka sampai mengirimkan penyusup ke dalam mansion ku ini?" gumam Xavier menatap Tian penuh tanya.
"Anda salah, Tuan. Mereka tidak akan pernah bisa memasuki mansion ini. Saya sudah menyelidikinya, penyusup itu adalah pengawal yang baru direkrut dan masih dalam masa pelatihan. Saya tidak tahu dia bekerja untuk siapa?" beritahu Tian lagi.
Xavier menghela napas dalam-dalam, menatap serbuk aneh di tangannya dengan penuh tanya.
"Artinya seseorang sengaja ingin mencelakai Lyra? Tapi kenapa? Bukankah dia hanya gadis yang lemah?" gumam Xavier terheran-heran.
Jika begitu, bukankah mansion ini tidak aman untuknya?
"Mengenai nona, apakah Anda menyadarinya, Tuan? Nona Lyra sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Dia bahkan mampu melumpuhkan penyusup itu tanpa beranjak dari tempat duduknya." Tian cukup antusias membahas soal perubahan Lyra.
Dia satu-satunya pengawal Xavier yang sangat peduli pada gadis itu. Tak jarang memberinya bantuan di saat Lyra harus menerima hukuman. Senyum yang diukir bibir itu terlihat tak biasa. Dia terlihat bahagia dengan perubahan pada diri Lyra.
"Ya. Aku berpikir apakah Lyra selama ini menyembunyikan kemampuannya di mansion ini? Tapi kenapa dia membiarkan semua orang menindasnya?" Otak Xavier berputar keras mencari jawaban.
"Kemungkinan nona tidak ingin menonjol, Tuan. Sebagai satu-satunya keturunan Eleanor, nona menyembunyikan kemampuannya yang luar biasa. Semua orang tahu seperti apa kekuatan Eleanor," ujar Tian mengingat kekuatan keluarga Lyra yang tak terkalahkan sampai detik ini.
Sayang, kepala keluarga Eleanor harus mati karena pengkhianatan keluarga mereka sendiri yang bersekongkol dengan musuh. Sehingga mansion Eleanor yang misterius menjadi perburuan para pemain dunia bawah.
"Ya. Kau benar. Lyra adalah satu-satunya keturunan Eleanor. Ayah begitu menyayanginya dan melindungi dia. Malam itu membuka mataku untuk melihat bagaimana kekuatan Eleanor yang sebenarnya." Xavier terkagum-kagum sendiri.
Hanya dengan sedikit kekuatan Lyra, dia bisa melihat kecepatan gerakannya. Lalu, hatinya menanti kejutan yang lain dari istri lemahnya itu.
"Tuan."
Tian kembali menyodorkan sebuah benda, kertas foto berisi gambar dari jasad si penyusup itu. Xavier melirik, meletakkan plastik tersebut dan beralih mengamati foto.
"Apa ini?" tanya Xavier sembari meneliti dengan saksama gambar jasad tersebut.
"Penyusup itu bukan mati bunuh diri, melainkan seseorang telah membunuhnya." Tian menunjukkan bagian leher laki-laki itu.
"Terdapat bekas cekikan, juga ada jejak perlawanan sebelum dia meregang nyawa."
"Kau sudah menyelidikinya?" Xavier menghela napas. Sejak perubahan yang terjadi pada diri Lyra, mansion itu tidak menemukan kedamaian.
"Masih dalam penyelidikan, Tuan."
Xavier tertegun, menatap dua benda yang diberikan Tian dengan hati tak tentu. Siapa yang menjadi dalang dari semua ini? Apakah Myra? Mata Xavier terbelalak besar saat kalimat Lyra terngiang di telinga.
Apa mungkin mereka ...?
"Tuan, Nona ingin bertemu." Seorang pengawal yang berjaga di depan ruang kerja Xavier memberitahu kedatangan seseorang.
Siapa? Lyra atau Myra?
makin greget jadinya /Hey//Hey/
ayo up lagi thor.. tar kl kelamaan nahan napas bs pingsan nih.. 😂😂😍😍