Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17.
Carla mendengar beberapa wanita meliriknya, sembari berbisik membicarakannya, karena melihat Bastian memegang tangannya.
"Siapa dia?"
"Mungkinkah dia keponakannya yang jelek itu?"
"Tidak mungkin! keponakannya tidak tahu cara berdandan, gadis itu terlihat begitu cantik!"
"Tapi tadi Bastian bicara dengannya, dan memegang tangannya!"
Mereka memasang mata memandang Carla dengan lekat, mengamati setiap inci wajah dan tubuh Carla.
"Hah?! di.. dia sepertinya memang benar Carla, keponakan Bastian yang jelek itu!"
"Astaga! ternyata dia begitu cantik, setelah memakai makeup tipis, sangat sedap di pandang!"
"Ivanka kemarin mengatakan padaku, kalau keponakan Bastian sangat meresahkan Bastian, dan pesta malam ini, sebenarnya Bastian tidak berniat untuk membawa Carla, karena akan mempermalukan Bastian!"
"Pantas saja tadi Bastian memegang tangan Carla, mungkin menyuruh dia untuk segera pulang!"
Seorang wanita itu berjalan menghampiri Carla, yang telah menghabiskan appetizernya.
"Wah... siapa ini ya? aku sampai pangling tidak dapat mengenalimu, ternyata kamu keponakan Bastian yang norak itu!" wanita itu berdiri di samping Carla.
Carla melirik wanita itu, dan ia pun ingat dengan wanita tersebut.
Pada kehidupan yang lalu, wanita itu membantu Ivanka mempermalukan dirinya.
Ia di olok-olok wanita itu, bersama dengan beberapa temannya, dan juga bersama Ivanka.
Setelah Carla mengingat wanita itu, sudut bibirnya perlahan menyunggingkan senyuman dingin.
Ia akan melakukan serangan balik pada mereka, yang pernah mempermalukan dirinya.
"Kenapa? apakah ada masalah denganmu?" tanya Carla dengan datar.
"Biasanya kamu berdandan norak, kenapa malam ini tidak berdandan norak lagi?"
"Apa kamu pikir seseorang tidak bisa berubah? tidak seperti kamu, mau saja menjadi anjing penjaga Ivanka, yang tidak mempunyai keterikatan dengan grup Miller!"
"Ka.. kamu!" wajah wanita itu memerah, mendengar apa yang dikatakan Carla.
"Kenapa? aku terlalu pintar menebak, kan?" ujar Carla tersenyum dingin.
"Ivanka lebih baik dari kamu! dia tidak pernah membuat Tuan Bastian malu, dengan sikapnya!" seorang wanita lainnya datang mendekat.
"Wah, datang satu lagi penjilat Ivanka!" sahut Carla tersenyum mengejek.
"Ka.. kamu!" wanita itu menjadi berang, dan raut wajahnya memerah, mendengar perkataan Carla.
"Kenapa? aku terlalu benar mengatakan siapa kamu sebenarnya, kan?" Carla nyaris tertawa melihat raut wajah wanita itu.
"Dari pada kamu, hanya keponakan yang meresahkan, Tuan Bastian tidak akan pernah menyukai kamu!" sahut wanita, yang pertama kali menghampiri Carla.
Carla menatap dingin wanita itu.
Di kehidupannya yang lalu, ia pasti sudah mengamuk mendengar perkataan wanita itu.
"Apa kamu tidak mengaca, siapa aku ini sebenarnya? aku putri tunggal Frederick Miller, satu-satunya pewaris grup Miller! apakah kamu belum mengetahui statusku selama ini?" tanya Carla, sembari tersenyum dingin, mengejek ke dua wanita itu.
Ke dua wanita itu terdiam, mendengar apa yang dikatakan Carla. Mereka lupa kalau Carla putri penerus grup Miller.
"Cih! mau mencoba memprovokasiku? kalian harus lihat terlebih dahulu, orang yang akan kamu ganggu, aku bisa saja memutuskan hubungan kerja grup Miller, dengan perusahaan Orang tuamu!!" ujar Carla dengan tekanan yang tajam.
Ke dua wanita itu, mendadak mundur dua langkah, dengan raut wajah takut.
Mereka lupa, kalau pendiri grup Miller, hanya memiliki seorang putri saja.
Carla perlahan melangkah mendekati ke dua wanita itu, yang sontak membuat mereka semakin mundur.
"Kenapa mundur! mana keberanianmu memprovokasi ku tadi?!" Carla meraih salah satu tangan wanita itu.
"A.. aku hanya.. hanya... " wanita yang tangannya di cekal Carla, mendadak gugup.
"Aku hanya apa? hah!!" geram Carla, semakin erat menggenggam pergelangan tangan wanita tersebut.
Beberapa tamu pesta, mendadak melihat ke arah mereka, dengan pandangan keheranan.
"Carla! apa yang kamu lakukan!!" Ivanka dengan wajah terkejut, melihat Carla memegang tangan temannya.
"Lihat majikanmu datang, Ayo cepat menggonggong! aku akan melepaskan mu, kalau kamu menggonggong!"
Carla tersenyum geli, menatap wajah wanita yang ia cengkraman tangannya. Terlihat begitu gugup sekali.
"I.. Ivanka, kami hanya salah paham saja kepada sepupumu, di.. dia hanya menjelaskan sesuatu kepada kami!" wanita satu lagi dengan cepat memberi penjelasan kepada Ivanka.
"Benarkah?" tanya Ivanka tidak percaya.
"Iya, benar!" ke dua wanita itu serentak menganggukkan kepala mereka.
Dengan kasar, Carla melepaskan tangannya mencengkram tangan wanita itu.
Mata Ivanka nanar menatap Carla.
"Kenapa? tidak senang?" tanya Carla memandang dingin Ivanka.
"Kamu terlalu arogan! kamu menindas temanku!!" Ivanka tidak senang melihat Carla, yang terlihat begitu mendominasi.
Perubahan Carla yang begitu jauh berbeda, dari sebelumnya membuat Ivanka, semakin tidak menyukai Carla.
Bersambung.....
baru awal dah ngeluarin air mata deh