NovelToon NovelToon
Ikatan Diatas Kertas

Ikatan Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Ditengah keterpurukannya atas pengkhianatan calon suami dan sahabatnya sendiri, Arumi dipertemukan dengan Bara, seorang CEO muda yang tengah mencari calon istri yang sesuai dengan kriteria sang kakek.

Bara yang menawarkan misi untuk balas dendam membuat Arumi tergiur, hingga sebuah ikatan diatas kertas harus Arumi jalani demi bisa membalaskan dendam pada dua orang yang telah mengkhianatinya.

"Menjadi wanitaku selama enam bulan, maka aku akan membantumu untuk balas dendam."_ Bara Alvarendra.

Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Ikatan Diatas Kertas.

Pagi-pagi sekali Arumi sudah membangunkan Bara dan memintanya untuk menemaninya pergi berjalan-jalan. Bara yang sebenarnya masih enggan untuk membuka mata akhirnya hanya bisa pasrah saat Arumi terus menarik-narik tangannya, hingga mau tidak mau dia ikut bangun dan pergi berjalan kaki dengan Arumi.

Hari masih gelap saat mereka pergi keluar, Bara yang melihat Arumi hanya memakai dress pendek pun segera melepaskan jaketnya dan memakaikannya dibahu Arumi untuk menutupi tubuh gadis itu supaya tidak kedinginan.

"Ini pakai jaket Mas, biar kamu gak masuk angin,"

Arumi tersentuh dengan perlakuan Bara, dia sampai menghentikan langkahnya demi bisa menatap mata indah milik lelaki itu. Sejenak, Bara pun ikut terpaku, mengapa tatapan seteduh ini tak pernah dia lihat dimata Monica.

Kembali tersadar, Bara segera menjauhkan tubuhnya dari Arumi, "Jangan salah paham, aku hanya..."

"Makasih Mas." Potong Arumi cepat, tak lupa dia memberikan senyuman hangat. "Tenang saja, aku gak akan salah paham kok,"

Pandangan Arumi kembali fokus kedepan, perlahan dia mulai melangkahkan kakinya kembali dengan diikuti oleh langkah Bara. Suasana pagi disana memang masih sangat sejuk dan udaranya pun masih sangat segar. Setelah berjalan selama hampir setengah jam akhirnya mereka kini berdiri di pinggiran sawah yang terbentang luas. Jauh didepan sana juga ada sebuah sungai yang airnya masih terlihat begitu jernih meskipun dilihat dari kejauhan.

"Rum, kita jalan jauh-jauh dari tadi dan gak nemuin apa-apa. Terus sekarang kita berhenti di sawah, memangnya mau ngapain?" Tanya Bara.

Tidak ada jawaban dari Arumi, pandangan gadis itu kini tengah tertuju pada arah langit yang mulai menunjukkan seberkas cahayanya, membawa warna kekuning-kuningan.

"Lihat Mas, mataharinya sudah mulai naik," tunjuk Arumi ke arah matahari yang sedikit demi sedikit mulai naik ke permukaan.

Namun, bukannya melihat ke arah yang ditunjuk Arumi, Bara malah dibuat gagal fokus saat melihat senyuman diwajah Arumi, senyumannya begitu menyejukkan dan menghangatkan jiwa. Jantungnya bahkan sampai dibuat berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

"Jika sedang tersenyum seperti ini, Arumi terlihat lebih cantik," pujinya dalam hati.

Namun, Bara segera menghalau pikiran-pikirannya, dia yakin hanya sebatas kagum saja pada gadis itu, sedikitpun dia tidak memiliki perasaan pada Arumi. Cintanya hanya untuk Monica.

Bara menghela nafas panjang, "Rum, ngapain kita jauh-jauh jalan kaki kesini cuma buat lihat matahari terbit doang. Kita kan bisa melihatnya dari balkon kamar dan tidak perlu bangun pagi-pagi buta,"

Arumi tertawa mendengar protes Bara. "Emang sengaja Mas, biar kamu belajar bangun pagi. Jadi lain kali kamu bisa ikut aku buat nemenin kakek jalan-jalan pagi,"

"Aku tidak tertarik pergi dengan si tua itu," sahut Bara.

"Jangan begitu Mas, begitu-begitu kan kakek kamu, masa manggilnya begitu sih, gak sopan ah,"

Arumi kembali menatap lurus kedepan, menikmati indahnya pemandangan sunrise. Kedua matanya terpejam dengan kepala sedikit mendongak, membiarkan cahaya matahari pagi menyapu kulit wajahnya, memberikan sedikit kehangatan di pagi yang dingin itu. Disampingnya, Bara kembali menatap wajah istrinya itu dan kali ini dengan lekat, entah mengapa wajah istrinya itu lebih indah dipandang ketimbang pemandangan sunrise didepan sana.

_

_

_

Pagi ini Sherly tengah sarapan bersama dengan ayah dan putrinya, Cia. Seperti biasa, Sherly sudah berdandan cantik karena dia akan pergi ke butiknya. Berhubung kondisi ayahnya sudah cukup membaik, Sherly jadi lebih tega meninggalkan ayahnya dirumah hanya dengan ditemani para asisten rumah tangga saja.

"Memangnya ayah mengirim Bara dan Arumi pergi berbulan madu kemana?" tanya Sherly sembari mengoleskan selai ke atas roti tawar miliknya.

"Ketempat yang jauh dan sepi, supaya mereka bisa memiliki waktu untuk berduaan saja," jawab Tuan Abian.

Sherly meletakkan kembali botol selainya diatas meja, dia menatap wajah ayahnya dan nampak berfikir sejenak.

"Memangnya ayah yakin jika Bara dan Arumi itu menikah karena saling mencintai? Bukankah pernikahan mereka terlihat seperti terburu-buru Yah? Dan juga sebelumnya Bara belum pernah mengenalkan Arumi pada kita, kenapa malah tiba-tiba Bara menikahi wanita itu, apa itu tidak aneh?"

Jujur saja, meskipun Sherly harus berterima kasih pada Arumi, karena berkat Arumi kondisi ayahnya kini semakin membaik. Tapi disisi lain Sherly tetap merasa khawatir dan cemas, jika ketakutannya akan pernikahan sandiwara Bara dan Arumi adalah benar. Sherly tidak ingin ayahnya nantinya merasa dikecewakan.

Tuan Abian tertawa kecil, dia sangat paham akan kekhawatiran putrinya itu. Sikap yang ditunjukkan Sherly ini, semata karena putrinya itu sangat menyayangi Bara sebagai keponakan.

"Ayah tetap memantau mereka, jadi jika mereka hanya bersandiwara maka ayah akan tau. Sejauh ini ayah lihat hubungan mereka terlihat harmonis," ucap Tuan Abian.

"Maksud ayah, ayah memata-matai mereka berdua?" tanya Sherly.

Tuan Abian mengangguk, "Ayah sengaja menyuruh pelayan yang bekerja disana untuk selalu melaporkan apa yang mereka berdua lakukan. Dan ayah juga menyuruh pelayan itu untuk tidak menginap di rumah itu dimalam harinya supaya Bara dan Arumi bisa berduaan saja, biar hubungan mereka semakin dekat,"

"Terserah ayah saja, yang penting Sherly sudah mengingatkan ini."

Setelah selesai sarapan, Sherly lebih dulu pergi mengantar Cia kesekolah. Meskipun cukup sibuk dengan bisnis butiknya, sebisa mungkin Sherly selalu meluangkan waktu untuk putri semata wayangnya itu. Perceraiannya dengan Ferdi suaminya dua tahun yang lalu memang menyisakan luka yang sangat mendalam, hingga sampai sekarang Sherly belum ada keinginan untuk menjalin hubungan serius lagi dengan seorang pria. Meskipun banyak yang mendekatinya, namun Sherly lebih memilih untuk menjaga jarak. Sherly tidak ingin terluka untuk yang kedua kalinya.

"Selamat siang Bu," sapa para karyawan di butik begitu Sherly menginjakkan kakinya di dalam butik.

"Selamat siang," jawab Sherly.

Dua orang wanita lainnya masuk ke dalam butik dan memanggil para karyawan disana dengan suara keras, mereka minta segera dilayani. Sherly yang tadinya hendak masuk ke dalam ruangan kerjanya pun akhirnya tidak jadi saat mendengar dua orang pengunjungnya itu adalah wanita-wanita yang sangat rempong.

"Aku mau yang ini,"

"Tolong ambilkan yang itu,"

"Pokoknya kami mau baju-baju yang harganya mahal!"

Melayani dua orang pengunjung saja sampai mengerahkan lima karyawan yang bekerja disana. Dua pengunjung itu adalah seorang ibu dan anak yang banyak maunya. Sherly yang tadinya hanya melihat sambil menggeleng-gelengkan kepalanya akhirnya berjalan mendekat saking gregetnya. Hampir satu jam mereka disana tapi belum mendapatkan yang cocok.

"Permisi," sapa Sherly dengan sopan, kedua wanita itu langsung menoleh ke arahnya. "Maaf, saya lihat sudah satu jam ibu dan kakak memilih tapi sepertinya belum ada yang cocok. Mungkin saya bisa bantu untuk mencarikan baju seperti apa yang kalian inginkan,"

"Kami ingin baju yang mahal-mahal! Tapi mereka-mereka ini seperti tidak percaya jika kami mampu beli," tunjuk wanita itu yang ternyata adalah Sinta ke arah para karyawan Sherly.

"Mohon maaf untuk ketidaknyamanannya, biar saya sendiri yang akan melayani kalian," ucap Sherly menawarkan diri untuk terjun langsung melayani dua pengunjungnya.

"Halah.. Sudah, sudah, tidak perlu! Kami mau cari butik lain saja. Asal kamu tau ya, walaupun penampilan saya begini tapi saya ini orang berduit. Putri saya baru saja menikah dengan orang kaya, dan butik kamu ini jika saya mau bisa saya beli," Sinta menoleh ke arah Sofia. "Ayo sayang kita cari butik lain saja, pelayanan disini kurang ramah!"

Sofia mengangguk setuju, "Iya ayo Ma!"

Kedua wanita itu pun melenggang pergi meninggalkan butik. Sherly menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah ibu dan anak itu yang sepertinya merupakan orang kaya baru.

"Kasihan sekali yang jadi menantunya, nasibnya sungguh sial!" gerutu Sherly yang kemudian berlalu masuk ke dalam ruangan kerjanya.

...💖💖💖...

✨Ini hanya visual versi author ya, kalau tidak cocok kakak-kakakku bisa menghalu sendiri untuk para tokoh-tokohnya 😁✌️

1
F.T Zira
tman malam gini enaknya /Coffee/ panass panass
F.T Zira
luapkan aja kekesalan mu ma istrimu.. boleh kok .. paling juga berubah drama kdrt
F.T Zira
padahal aku nunggu khilaf mu lho bar/CoolGuy//CoolGuy/
F.T Zira
setujuuuuu..... ayo rumm /Scream//Scream/ harus dateng pokokknyyaa...
di tunggu lho kiss nyaa... ehhh
🤭
F.T Zira
alasan yg pasti dapet ijin🤭🤭
mur:ciyuah
sabar rum....jodoh mati hidup sehat sakit..sudah ditakdirkan ama tuhan...sabar n ikhtiiar moga kedepannya akn lebih baik lagi amin...
Zhu Yun💫: Amin kakak 🙏🥰
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Bagus Randy...balas aja kekesalan mu pada Delia...Delia hanya memanfaatkan mu untuk hidup enak dan bayinya punya ayah...
Zhu Yun💫: Siap kakak /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nadiyah1511: bis d karungin d buang k'laut ya thor biar d makan hiu😄💜
total 9 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
😅😅😅😅😅
Mrs.Riozelino Fernandez
naaah gtu donk...
balas semua sakit hati mu Rum...
air mata mu terlalu berharga untuk menangisi laki laki penghianat seperti Randy...
Upi Raswan
Bener kan tebakanku,,delia sengaja mau manas2in,, kamu berhasil delia tapi cuma sesaat.lihat aja besok.
Zhu Yun💫: Hahahaha betul kakak
total 1 replies
dewidewie
Bar, pepet terus istrimu jangan kasih kendor
dewidewie
hmmmm paling jengkel sama orang matre
dewidewie
eh eh kualat nanti kamu bara, itu kakekmu lo
F.T Zira
komentarku gak bermutu semua.. gak mau serius,, hidup dah terlalu serius masa komentar harus seriuss jugaa...🤧🤧😭😭🤣🤣🤣🤣
Zhu Yun💫: nambah sableng /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm/ngilangin stress yg nulis atau nambah nih🤣
total 3 replies
F.T Zira
cinta telah bersemi... chihhuyyyyy💃💃💃💃💃💃
Zhu Yun💫: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
F.T Zira
yg iri itu dimana manaa emang ada ya.. gak di sini, gak di sebelah.. 😔
Zhu Yun💫: Biar dimakan ikan lele,,, *eehh 🤭
F.T Zira: setuju.. cempungin ke laut sekalian/Facepalm/
total 3 replies
F.T Zira
datang lah rum.. smaa Barann gandengan tangan. mesra mesraan di depann pengantin... kali aja api keluar dari kepala Randy😆😆
Zhu Yun💫: Wahhhh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: setuju... harus di munculin lho yaa/Determined//Determined//Determined/
total 3 replies
F.T Zira
reaksi tante bakal gimana ya pas keluarga Arumi datang rernyata pembeli menyebalkan/CoolGuy/
Zhu Yun💫: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
F.T Zira: bangett kakaaa😭😭
total 3 replies
F.T Zira
bahaya sih kalo udah gini...mana Arumi gak bisa nolak si kakek kan🥺
F.T Zira
tau aja sih tan.. Tante cenayang yaa🤭🤭
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Keturunan mama Loren /Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!