NovelToon NovelToon
ASI Untuk CEO Hyperku

ASI Untuk CEO Hyperku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Duda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lulu Berlian

Emily, 25 tahun. Dia harus terjebak diantara permintaan bos nya untuk bisa diterima menjadi sekretaris di PT Dinar Sastra.
Satria,35 tahun . Pimpinan yg dikenal dingin dan jutek itu memiliki kepribadian unik. Tempramental dan manja seperti layaknya bayi .
Namun, siapa sangka seiring berjalannya waktu bersama mereka berdua menumbuh kan rasa cinta tetapi bagaimana status Satria yg masih memiliki istri ?,Bisakah mereka bersatu diantara kecaman keluarga mereka..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

William menggelengkan kepalanya dengan segera memasukkan Satria di kursi penumpang .

"Terserah elo dah ,besok besok kalo mabuk bawa pengawal jadi repot kan gue ."

Satria tidak merespon pria itu sudah bersiap membuka gesper nya .

"Eh ..eh ..Astaga .! Kata gue juga apa elo nih harus buru buru pulang kalo enggak bisa bahaya ."

"Gerah ".Kini Satria sudah membuka bajunya

melemparnya asal ,hingga membuat dada bidangnya terekspos.

Sedangkan William telah kelabakan banyak orang yg menatap ke dalam mobil mereka saat ini ,karena kaca mobil sangat jelas menembus .

"Jangan sampai mereka berpikir yg enggak enggak .".

Buru buru William meninggalkan area parkir

Clubnya membawa pulang Satria yg ia pun tak tau rumah mana yg akan di tuju .

***

"Ia tunggu ."

Emily tergopoh-gopoh kala mendengar seseorang memencet bel berkali kali ,melirik jam di dinding ini hampir tengah malem .Pantas saja Bibi Shanum tidak ada .

"Iya ,tunggu Mas .."

Mata Emily melotot ,melihat siapa yg kini berada di hadapannya .Awalnya ia tidak mengenali orang gila mana yg malam malam keluyuran hanya memakai boxer saja .

"Tolong dia dulu ,sedang mabuk parah ". Ujar William , menyadarkan seorang wanita di hadapannya.

Sepanjang jalan Satria terus mengoceh untuk mengantarkannya ke perumahan di pondok indah lengkap dengan nomor rumah.

Awalnya William bingung ,karena ia baru mengetahui bahwasanya sahabatnya itu memiliki hunian di sana .Tapi teringat ,apa yg tidak bisa Satria beli ,itu hanya salah satu yg tidak ia ketahui di luar itu masih banyak lagi mungkin rumah milik nya.

"Mas Satria mabuk ,Pak ?" Tanya Emily berusaha memapah Satria bersama William.

"Jangan panggil Pak ,saya seumuran dengan orang ini."

"Oh ,iya Mas mari ke lantai atas saja ."

Melihat nada suara pria yg baru ia temui ini terdengar ketus ia memilih untuk mengarahkan jalan .

"Satria minum banyak, tolong berikan Satria selimut yg tebal .Dia punya kebiasaan mabuk yg buruk."

Emily menatap Satria yg tengah terlelap di atas ranjang dengan tatapan nanar.

"Terimakasih Mas , sudah mengantarkan Mas Satria."

William mengangguk lalu ia memilih pulang walaupun sebenarnya banyak hal yg ingin di tanyakan ,termasuk siapa wanita yg ada di hadapannya ini .Tapi karena terlalu malam tidak enak ,selain itu membiarkan sahabatnya tidur dengan nyenyak .

Setelah kepergian William , Emily menyelimuti tubuh Satria yg setengah na**ed .Bau alkohol dan rokok tercium jelas dari mulut pria itu.

"Astaga Mas , berapa banyak yg kamu minum ?"

Baru juga semenit ,selimut itu membungkus tubuh nya .Satria sudah bergerak gelisah merancau tidak jelas .

"Kenapa Mas ? Mau minum ? ".

"Enghh." Satria menyingkirkan selimut dengan asal ,tangannya bergerak gelisah ke bawah.

"Mas mau apa?" Tanya Emily panik .Terlihat Satria sedang melepaskan boxer nya ,buru buru Emily menyelimutinya lagi .

"Enghh ,,gerah .." Dengan satu hentakan selimut itu terbuang .Satria buru buru meloloskan pakaian terakhir yg melekat di tubuhnya.

"Astaga ". Emily memekik tidak kuat melihat hal tersebut secara sadar dan dengan segera

Memalingkan wajahnya.

Mungkin ini yg di maksud William tadi ,Satria memiliki kebiasaan mabuk yg buruk. Berarti sudah seberapa sering pria ini berte***jang

Bulat di depan semua orang lain ?

Emily bergidik di buatnya dengan segera meninggalkan kamar utama , sepertinya memang pilihan terbaik malam ini tidur di kamar tamu di lantai bawah dari pada harus melihat Satria dengan santainya merentangkan ke dua kaki dan tangan tanpa busana .

"Ganteng ganteng tapi sedikit gila ."

Emily menggeliat ,tubuhnya terasa remuk pagi ini .Alih alih tidur di kamar bawah , akhirnya ia memilih tidur di sofa ruang tamu.

Semalaman tidak bisa tidur ,apa mungkin karena menempati kamar yg tidak biasa ia tiduri? Sedikit bisa memejamkan matanya

menjelang jam 2 pagi .

"Loh Non ,tidur di sini ?".Bibi Shanum lewat dengan membawa sapu ijuk dan sekop sampah , sepertinya wanita paruh baya itu baru saja selesai membersihkan taman di luar.

Emily membenarkan posisi tidurnya merilekskan sejenak pinggang nya yg terasa sakit .

"Iya Bi ,Oh iya .Tolong buatkan sup hangat,Mas Satria pas lagi malam mabuk ."

"Baik Non ,bibi buatkan." Bibi Shanum seperti nya sudah mengerti tidak bertanya lebih.

Emily jadi bertanda tanya apakah Satria pernah ehem ehem di depan Bibi Shanum ?

"Astaga Emily ,enggak bisa gue bayangin sumpah ,!"

Emily memukul kepalanya menghilangkan imajinasinya.

"Kenapa memukul kepala sendiri?"

Emily terlonjak kaget ,tanpa ada angin atau hujan pria yg sedang menjadi bahan imajinasinya tadi sudah berada dihadapannya. Terlebih sekarang rapih mengenakan jas hanya tinggal dasi yg masih menggantung asal di lehernya.

"Lo bukannya Mas kemarin malam ..?" Emily menggantungkan ucapannya .

"Kenapa tidur di luar ? Saya mencari kamu ?"

Satria duduk di samping Emily , wanita itu buru buru merapihkan rambutnya pasti saat ini dirinya seperti singa .

"Mas bukannya masih mabuk ?".

Bukannya menjawab Satria malah menarik tubuh Emily mendudukkan wanita itu di atas pahanya.

"Pasangkan dasi saya !"

"Uh. " Mata Emily berkedip beberapa kali . Jantung nya berdetak kencang setiap berada

sedekat ini dengan Satria.

Satria mengarahkan tangan Emily memegang dasi lalu mengalungkan ke lehernya .Jarak wajah mereka semakin dekat bahkan Emily bisa merasakan hembusan napas Satria.

"Kenapa ? Masih ada bau alkohol? " Tanya Satria mendapati ekspresi wajah Emily yg seperti nya sedang menahan diri sedikit menjauh darinya .

"Heem "

Satria memeluk pinggul Emily hendak menurunkan posisi semula tetapi terhenti saat Emily memegangi kepalanya.

"Apa masih pusing ,Mas ?"

Satria terdiam beberapa saat ,jujur saja hal sederhana seperti ini membuat hatinya menghangat . Tatapan Emily tulus menatap tepat di kedua bola matanya.

"Tidak ."

"Kalau masih pusing tidak usah ke kantor, Mas ."

"Saya tidak apa apa ."

Emily mengalah ,satu hal yg ia mengerti saat ini Satria sedikit keras kepala.

"Bibi Shanum sudah buatkan sup hangat buat Mas biar pusingnya hilang ,mau Emily bawakan ?"

Satria menggeleng ,pelan pelan menurunkan tubuh Emily karena pekerjaan wanita itu telah selesai.

"Biar saya sendiri saja ."

Ia pun mengangguk lalu teringat harus mempersiapkan diri juga sebelum berangkat ke kantor.

Ini yg Emily sukai , Satria tidak pernah memaksa untuk berangkat bersama bahkan pria itu memberikan kebebasan untuk diri nya

walau pun masih wajib di kawal oleh supir.

"Emily tunggu."

Emily segera memencet lift ,agar segera tertutup melihat seseorang yang ia kenal kini sedang berlari ke arahnya .

"Tunggu."

Kalah telak , Sebastian sudah berada di hadapannya las ketika pintu lift akan tertutup.

Tanpa membuang waktu lagi pria itu langsung menyerobot ke dalam lift .

"Emily ,,apa lo marah karena gue men ***m?"

Emily segera memberikan tatapan mematikan

untuknya ,karena saat ini di dalam lift ..

1
Eva
Luar biasa
Nayla Nazafarin
thor harusnya suara dlm hati & waktu bicara di kasih keterangn donk,biar g bingung bacanya
Lulu Berlian: makasih ka atas masukannya,saya akan perbaiki
total 1 replies
Galih Galvin
kapan si Thor ibunya satria tau klu menantu kesayangan nya perempuan g bener
Lulu Berlian: akan ada jalan ceritanya tersendiri ya sayang,tunggu aja nanti juga ada
total 1 replies
Galih Galvin
kasian Emily gaji gede juga tp selalu d jdkan kambing hitam
Galih Galvin
bagus sekarang saya mengerti ceritanya
Galih Galvin
iya, harus seperti itu satria klu d biarkan terus menerus jadi,kamu yang bodoh,biar ibumu tau, kelakuan menantu kesayangan nya
Galih Galvin
terlalu sayang banget sama menantu bermuka dua, semoga cepat terbongkar, kebusukan ulat keket itu
Lulu Berlian: d tunggu aja up date selanjutnya ya sayang-sayangku ,,
total 1 replies
Galih Galvin
lanjutan Thor,q memang belum paham dengan cerita nya,tp penasaran
Lulu Berlian: siap ..D tunggu ya tiap hari akan ada update sayang
total 1 replies
Putri Chalisa
lanjuttt
Lulu Berlian: siap ,di tunggu ya tiap harinya akan ada update sayang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!