Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Tidak Bisa Fokus
Kenzo memejamkan matanya mendengarkan nama wanita yang sudah melakukan hal yang sangat menjijikkan kepadanya semalam. Benar-benar tidak dimaafkan. Apa sebenarnya mau wanita itu, bukankah dia sudah menikah. Apa dia tidak bahagia dengan pernikahannya, sehingga mengusik hidup Kenzo yang sudah dia buat hancur berkeping-keping dulu.
"Coba kamu selidiki sebenarnya apa mau wanita itu, kenapa dia datang lagi dalam hidupku. Jika tidak ada alasan dia tidak akan datang menemuiku, Rey. " perintahnya kepada Rey.
"Baik, Tuan. Lalu apa yang harus kita lakukan kepada wanita itu sekarang? " tanya Rey.
"Siapkan saja bukti itu, setelah aku tau alasannya kita akan bergerak. Aku tidak mau wanita itu mengusikku untuk kedua kalinya. Aku beri kau waktu 1x 24 jam untuk mengetahui kebenaran tentang Veronica." kata Kenzo sambil memejamkan matanya.
"Baik Tuan. "
Mobil mereka terus berjalan membelah jalanan menuju ke perusahaan Kenzo. Tidak ada lagi suara di mobil itu, hanya suara mesin mobil yang terdengar dan sesekali klakson yang dibunyikan oleh Rey.
Kenzo tiba-tiba terlarut dalam ingatannya semalam saat melakukan malam pertama yang begitu ekstrem kepada Alana. Benar-benar sesuatu yang luar biasa. Bibirnya menyunggingkan senyumnya saat memikirkan sesuatu.
"sarang itu akan menjadi hunianmu selamanya junior, dan tidak akan aku biarkan siapapun memasukinya lagi selain aku. Benar-benar pas, tidak longgar. " batinnya sambil tersenyum sendiri.
Dari kaca spion Rey memperhatikan tingkah Bosnya itu yang tak biasa. Pria yang terkenal dingin dan angkuh itu ternyata bisa tersenyum bodoh juga. Rey jadi penasaran apa yang dipikirkan oleh bosnya itu sehingga membuatnya jadi seprti pria bodoh.
Tanpa sadar mobil yang mereka kendarai sampai juga di perusahaan Kenzo. Dengan langkah lebar dan wajah dingin yang khas dengan pria itu, segera memasuki lift khusus petinggi perusahaan.
"Apa jadwal ku hari ini? " tanya Kenzo.
"Tidak ada tuan, hari ini tidak ada rapat atau pun pertemuan dengan klien. " kata Rey membaca jadwal kegiatan Kenzo hari ini.
"Baguslah, aku bisa bekerja setengah hari, kau selesaikan pekerjaanku. Atau jika tidak selesai kau bawa pulang saja ke rumah pekerjaan itu. Sepertinya aku merindukan istriku. "
"Uhuk, uhuk,"
Rey langsung tersedak mendengar ucapan Kenzo. Bagaimana bisa pria itu jadi sebucin ini dalam waktu semalam saja.
"Apa, kenapa kau bisa tersedak seperti itu? " tanya Kenzo.
"Ehm, tidak apa-apa tuan. " Rey jadi salah tingkah karena ulahnya. "Saya permisi. " Rey segera meninggalkan ruangan karena takut kena damprat
Kenzo pun segera berjalan menuju meja kerjanya, dan ingin segera menyelesaikan pekerjaannya karena dia ingin segera pulang ke rumah dan bertemu istri tercinta.
" Ah, istri tercinta." kata itu terus terngiang di pikiran Kenzo.
"Ah, ini benar-benar gila. Aku tidak bisa melupakan wanita itu, apalagi saat mengingat wajahnya memelas yang berada di dalam kungkungaku semalam. " gumamnya.
"Alana-Alana, kau membuatku gila. " Kenzo semakin gila jika memikirkan tentang Alana.
Meskipun sudah terbiasa dengan kesibukan tiap hari, tapi khusus hari ini entahlah kenapa dia tidak bisa konsentrasi sama sekali.
"Sudahlah,"
Kenzo menutup berkasnya dan segera beranjak dari duduknya. Dia pergi ke ruangan Rey untuk memberitahunya sesuatu.
"Selesaikan pekerjaanku, aku akan pulang sekarang. Berikan kunci mobilnya padaku. "
Rey melongo mendengar ucapan Kenzo. Kenapa bosnya itu jadi seperti ini. Benar-benar susah ditebak, pria itu sudah berubah banyak dalam satu malam.
*************
Di rumah.
Alana yang baru keluar dari kamar mandi terlihat sudah segar dengan rambut basah dan berjalan dengan langkah kaki yang aneh. Bibi Yuna mengulum senyumnya saat melihat Alana yang berjalan seperti pinguin saat keluar dari kamar mandi.
"Pakaian Anda sudah saya siapkan, nona. " kata Bibi Yuna.
"Terima kasih bibi, seharusnya bibi tidak perlu repot-repot." ucap Alana yang merasa tidak enak dengan apa yang dilakukan oleh bibi Yuna.
"Sudah tugas saya untuk melayani anda nona. Sesuai perintah tuan Ken. " bibi Yuna tersenyum melihat kecanggungan majikannya itu.
"Mulai sekarang anda tidak perlu canggung lagi, nona. Karena anda adalah nyonya di rumah ini. Jadi sudah tugas kami para pelayan di sini untuk melayani anda. Anda bisa memerintahkan kami apa saja yang anda inginkan. " kata bibi Yuna.
Alana menatap Bibi Yuna lalu menganggukkan kepalanya mengerti. Kini statusnya adalah seorang istri Kenzo, jadi dia bisa melakukan apapun di rumah ini. Apapun seperti saat dulu kedua orang tuanya masih hidup.
Dia adalah nona muda di rumah mewah keluarganya. Namun semua langsung berbanding terbalik saat takdir mempermainkan dan berubah menjadi nona yang terbuang.
"Aku mengerti, bibi. Bibi bisa pergi setelah ini aku mau berbaring saja. " kata Alan yang merasa tidak nyaman jika ada orang asing di ruangannya.
"Baiklah kalau begitu nona, saya permisi kalau begitu. Jika anda membutuhkan kami silahkan tekan tombol satu di telepon itu. " tunjuk bibi Yuna pada telepon yang ada di atas nakas di samping ranjang tempat tidurnya.
"Iya bi, aku mengerti. "
Bibi Yuna segera meninggalkan kamar majikannya itu untuk melakukan pekerjaan lainnya.
"Bibi tunggu." Alana tiba-tiba mengingat sesuatu dan ingin menanyakan sesuatu kepada bibi Yuna.
"Iya nona, ada yang bisa saya bantu? " tanya bibi Yuna penasaran.
"Duduklah bi, ada yang ingin aku tanyakan. Aku ganti baju dulu. "
Alana segera masuk ke dalam kamar mandi lagi untuk mengganti baju nya. Sedangkan bibi Yuna segera mengambil posisi duduk di sofa yang ada di sudut ruangan menunggu Alana yang keluar dari kamar mandi
Tak berapa lama Alana keluar dari kamar mandi dan duduk di samping bibi Yuna.
"Ada yang ingin aku tanyakan , bi. Ini tentang Tuan Kenzo ." ujar Alana.
"Iya boleh, silahkan nona. Kalau bisa saya akan menjawabnya ." kata Bibi Yuna.
"Tuan Kenzo itu seperti apa? "
Bibi Yuna memandang Alana dan tersenyum lembut kepada wanita di hadapannya.
"Tuan Kenzo pria baik nona, dia hanya tersesat sebentar sebelum menemukan jalan pulang. Saya harap beliau sudah menemukan jalan pulang, dan anda adalah jalan pulang untuk Tuan Kenzo. " kata bibi Yuna menjelaskan kepada Alana siapa Kenzo.
"Lalu kenapa Tuan Kenzo menjadi tersesat? " tanya Alana.
"Karena seseorang telah menyakiti nya, nona. "
Bibi Yuna pun menceritakan kejadian beberapa tahun yang lalu, yang membuat seorang Kenzo yang baik hati menjadi pria berhati dingin. Dan suka bermain wanita,
"Itu semua dia lakukan karena dia ingin melampiaskan kekesalan dan sakit hatinya kepada semua wanita. Namun bibi percaya, nona adalah wanita pertama baginya yang akan sangat berarti dan bisa merubah Tuan Kenzo menjadi lebih baik dan kembali ke jalan yang benar seperti dulu. " ujar bibi Yuna panjang lebar.
Alana tidak menyangka kalau Kenzo pernah mengalami semua itu siapakah wanita itu, wanita yang sudah membuat Kenzo berubah menjadi seperti ini.
Dan apakah dia bisa merubah Kenzo, pria itu?