NovelToon NovelToon
Eliza'S Secrat

Eliza'S Secrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Konflik etika / Selingkuh / Romansa
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.

jika ingin tahu silakan baca ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

E.S 2

“Apa benar dia suamiku dan sahabatku,”batin Calsida yang masih belum terbiasa dengan nama baru dan kehidupan barunya.

“Nyonya Eliza apa ada yang bisa saya bantu,”ucap Jeni dengan ramah dan sopan.

“Tidak ada kamu bisa meninggalkan aku sendiri tidak,”ucap Calsida. Jeni mengangguk dan segera keluar dari kamar Eliza. Saat Jeni hendak pergi di lorong Jeni bertemu dengan Mia bersama dengan seseorang. Karena terhalang oleh tempok Jeni tidak bisa melihat siapa yang bicara dengan Mia.

Jeni hanya segera pergi saja meninggalkan Mia bersama dengan orang yang tidak terlihat wajahnya itu. Mia yang sudah keluar dulu pergi ke lorong dekat taman. Di sana sudah ada seseorang yang menuggu Mia.

“Apa yang sebenarnya terjadi, bukan aku meminta kamu membunuh wanita itu. Kenapa dia masih hidup,”ucap seorang yang ditemui oleh Mia.

“Saya sudah melakukan semua yang anda minta nona,”ucap Mia berkata jujur.

“Jika kamu sudah melakukan apa yang aku suruh kenapa dia masih hidup. Malah dia amnesia,”ucap orang itu.

“Jadi bagaimana sekarang nona,”ucap Mia yang tidak tahu harus berbuat apa.

“Untuk sementara awasi saja apa yang dia lakukan. Semua kegiatan dia aku ingin tahu. Aku tidak perduli dia amnesia asli atau hanya pura-pura. Yang aku inginkan adalah Charlie menjadi milikku seutuhnya,”ucap orang itu.

Setelah wanita mistirius itu pergi Mia segera pergi ke dapur dengan wajah kesal. Tepat dia masuk dia melihat Jeni sedang menyiapkan makanan.”Kenapa kamu ada disini Jeni, bukan menemani Nyonya,”ucap Mia yang baru saja datang.

“Itu nyonya meminta saya untuk pergi. Jadi saya pergi ke dapur untuk membantu kamu. Tapi kamu malah berbicara dengan orang lain, bukan didapur,”ucap Jeni dengan terus terang.

“Apa yang kamu katakan,”ucap Mia yang sedikit gugup.

“Aku berkata kamu tidak langsung pergi ke dapur malah bicara dengan orang lain,”ucap Jeni.

“Apa kamu tahu siapa orang yang aku ajak bicara tadi,”ucap Mia yang berhati-hati. Jeni hanya menggelengkan kepalanya hingga dia membuka mulutnya,”Memangnya dia siapa bukan kamu tadi bicara dengan pelayan lain.”

Mia mendengar jawaban dari Jeni merasa lega.”Itu bukan urusan kamu. Kalau kamu sudah menyiapkan makanan untuk nyonya bawa saja sana,”ucap Mia yang dengan wajah cemberut. Jeni melihat wajah Mia hanya bisa diam dan menggelengkan kepalanya saja.

Tapi di dalam ruangan Eliza. Calsida masih menatap dirinya didepan cermin.”Jadi ini Eliza wajah yang cantik dan anggun berbeda dengan diriku. Tapi kenapa aku bisa ada di tubuhnya. Dimana Eliza yang asli berada?,”batin Calsida yang masih berpikir.

Setelah lama berdiri didepan cermin dia melangkah ke arah teras. Pintu yang sudah terbuka membuat Calsida menatap ke luar teras. Tampak dunia yang berbeda dan asing.”Apa aku berpindah jiwa ke tempat lain,”ucap batin Calsida.

“Jika itu benar. Aku yang dulu seorang Jendral Calsida apa sudah mati. Tapi dimana Eliza asli berada. Aku masih tidak paham,”ucap Calsida.

Saat mata Calsida melihat ke luar bangunan yang luas dia melihat ke salah satu tempat di taman. Mata Calsida yang menatap dengan wajah tajam menatap ke arah taman itu.”Bukan itu Charlie dan Fayza kenapa mereka berpelukan. Sebenarnya apa yang sudah terjadi sebelumnya,”ucap Calsida yang merasakan kepalanya sakit.

Calsida segera duduk di teras hingga ada bayangan yang melintas ke kepala Calsida. Tampak ingatan tentang Eliza muncul dari masa kecil hingga dia mati keracunan.”Jadi ini yang sebenarnya terjadi,”ucap Calsida yang merasa kalau apa yang di rasakan Eliza dan perjuangan dia tidak akan di siakan oleh Calsida.

“Kamu tenang saja Eliza. Aku akan mencari kebenaran itu untuk kamu. Jadi mulai sekarang aku adalah Eliza,”ucap Calsida yang sudah siap menerima tubuh barunya.

“Tapi bagaimana bisa kamu mati keracunan. Siapa yang ingin membunuh kamu sebenarnya,”kata Calsida.

“Tapi dari ingatan Eliza kamu minum teh bukan anggur,”ucap Calsida berdiri masuk ke dalam kamarnya. Tampak ruangan yang biasa saja dan ada meja serta kursi untuk bekerja. Calsida menuju meja tampak di atasnya sebuah surat.

Calsida segera mengambil dan membaca isi surat itu. Di atas lembaran kertas itu tertulis perjanjian perceraian antara Eliza dan Charlie.”Apa dia keracunan setelah membaca surat cerai ini?,”ucap Calsida yang sedang mengotak-atik pikirannya.

“Aku tidak tahu kalau kamu akan semenderita ini. Tapi kenapa Charlie ingin menceraikan kamu. Apa yang sudah membuat dia kesal kepada kamu Eliza,”ucap Calsida yang tidak tahu apa yang sudah terjadi sebelumnya.

Calsida segera mencari tempat duduk dan mencoba untuk menenangkan pikiran dia. Apa lagi ingatan dia yang sebagai Calsida dan Eliza bertumpa tindi membuat kepalanya sakit kembali. Di saat Calsida menenagkan dirinya Jeni datang membawakan makanan.

“Nyonya saya membawakan makanan untuk anda,”ucap Jeni datang mendekat dengan nampan berisi makanan.

“Terima kasih...tunggu dulu siapa nama kamu?,”ucap Calsida yang tidak tahu nama pelayannya.

“Nama saya adalah Jeni nyonya,”ucap Jeni dengan ramah.

“Jeni baik terima kasih ya,”ucap Calsida yang segera memakan hidangan yang sudah diberikan oleh Jeni. Setelah selesai makan Calsida berkata kepada Jeni,”Jeni wanita yang bersama kamu tadi siapa dia?.”

“Maksud nyonya Mia. Ada apa ya?,”ucap Jeni melihat dengan santai.

“Tidak ada. Seingat saya dia yang akan membawakan aku makanan tapi kenapa malah kamu yang membawa,”ucap Calsida yang merasa kalau pelayan yang bernama Mia itu sedikit mencurigakan.

“Itu soal Mia dia sedang menjalankan kerjaan lain. Jadi tidak bisa membawa makanan untuk nyonya. Jadi saya yang menggantikan dia. Jangan marah yang Nyonya Eliza,”ucap Jeni yang merasa bersalah.

“Aku tidak marah dengan dia. Tapi Jeni apa kamu bisa katakan kepada aku. Seperti apa aku ini?,”ucap Calsida.

Jeni mendengar itu sedikit ragu dan takut sehingga dia berkata kebongan.”Itu nyonya anda itu orang yang baik dan pengertian memiliki banyak orang yang suka dengan anda,”ucap Jeni dengan wajah tertunduk dan tidak berani melihat ke arah Eliza.

Calsida melihat sikap Jeni merasa ada yang aneh.”Jeni aku ingin perkataan jujur dari kamu bukan kebohongan. Jadi katakan saja apa yang sudah aku lakukan dan bagaimana aku dulu. Aku tidak akan marah dengan kamu,”ucap Calsida.

“Nyonya tidak akan marah dengan saya. Jika aku mengatakan yang sebenarnya,”ucap Jeni sedikit keraguan.

“Itu benar jadi katakan saya apa yang kamu lihat dan kamu dengarkan tentang diriku,”ucap Calsida yang masih santai.

“Saya akan mengatakan kepada anda. Nyonya itu suka menghampurkan uang, dan tidak perduli dengan urusan rumah. Anda juga pernah menyiksa para pelayan sehingga sebagian dari pelayan di kediaman duke ini tidak suka dengan anda. Ada kabar juga kalau perceraian ini terjadi karena nyonya berselingkuh dengan sahabat kecilnya,”ucap Jeni yang terdiam.

Calsida mendengar perkataan dari Jeni hanya diam.”Kurasa ingatan tentang Eliza yang asli dengan apa yang di pandang oleh orang berbeda ya. Kalau begitu apa Eliza menyembunyikan perbuatan dia selama ini untuk mencari kebenaran,”hati Calsida.

“Nyonya anda baik-baik saja bukan,”ucap Jeni yang merasa gelisah.

“Aku baik-baik saja. Terima kasih kamu sudah mengatakan semua kepada saya ya Jeni. Tapi apa kamu tahu hubungan aku dengan Charlie itu seperti apa dulu. Lalu wanita yang tadi memegang tangan saya itu siapa?,”ucap Calsida.

“Maksud ada nona Fayza. Dia adalah sahabat nyonya Eliza. Untuk hubungan anda dengan tuan muda tidak pernah akur selalu berantem. Apa lagi saat hari pernikahan anda tuan tidak pernah datang ke kamar anda nyonya,”ucap Jeni memberitahukan apa yang sudah terjadi.

“Jadi seperti itu. Kurasa memang ada yang aneh,”batin Calsida.

“Kamu bisa pergi aku ingin istirahat dulu,”ucap Calsida. Jeni segera membereskan sisa makanan yang dibuat oleh koki. Tapi apa yang akan dilakukan Calsida setelah mengetehui sedikit tentang Eliza?.

1
Cha Sumuk
masa iya ga ada memori ingatan dr yg punya tubuh anehh
Lismawati
lanjuuut thor ceritanya bagus 💪💪💪💪💪
anggita
Like👍buat Eliza, ☝iklan utk author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!