NovelToon NovelToon
My Detective And Me, Her Assistant

My Detective And Me, Her Assistant

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Seorang pemuda biasa saja yang sama sekali tidak menonjol namun pintar dan bercita cita menjadi dokter, tiba tiba di datangi oleh hantu teman sekelasnya yang cantik, indigo dan terkenal sebagai detektif di sekolahnya dari masa depan. Menurut sang hantu, dirinya akan meninggal 50 hari dari sekarang dan dia minta tolong sang pemuda menjaga dirinya yang masih hidup.

Sang pemuda menjadi bingung karena gadis teman sekelasnya sebenarnya ingin mengusir hantu adik kembar sang pemuda yang selalu duduk di pundaknya. Akhirnya karena dia tidak mau melihat teman sekelasnya meninggal dan dia sendiri juga menaruh hati kepada sang gadis, akhirnya dia memutuskan untuk membantu. Di mulailah petualangan mereka mengungkap dalang di balik kematian sang gadis yang ternyata melibatkan sebuah sindikat besar yang jahat.

Keduanya menjadi pasangan detektif dan asisten yang memecahkan banyak kasus sambil mencari informasi tetang sindikat itu.

Mohon komen dan likenya ya, terima kasih sudah membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 7

Keesokan paginya, Tino yang tidak tidur semalaman membuka jendela membiarkan matahari masuk. Dia menatap keluar dan merasakan hangatnya sinar matahari pagi,

“Ok, ke rumah Amel,” ujar Tino.

Dia langsung mengambil handuknya dan bergegas ke kamar mandi, setelah selesai berpakaian dia keluar kamar dan berpapasan dengan ayahnya,

“Loh kamu ga sekolah Tin ?” tanya sang ayah.

“Enggak pa, hari ini libur, ada emailnya semalam, kemarin ada kejadian di sekolah,” jawab Tino.

“Lah trus kamu mau kemana sekarang, pakai jeans dan kaus gitu, buru buru lagi,” balas sang ayah.

“Mau ke rumah temen, pinjem motor ya pa,” ujar Tino.

“Ya udah, kuncinya ada di lemari bawah, papa naik mobil hari ini,” balas sang ayah.

“Makasih ya pa,” balas Tino.

Tino langsung berlari ke bawah untuk mengambil kunci, ibunya yang sedang menyiapkan sarapan melihat Tino,

“Eh Tin, makan dulu,” ujar sang ibu.

“Ntar aja ma, aku jalan dulu ya, ntar siangan aku pulang, bawa temen,” ujar Tino.

“Oh ya udah, hati hati ya,” balas sang ibu.

Tino berlari masuk ke garasi dan mengangkat terpal yang menutupi motor ayahnya, dia langsun membuka pintu garasi dan mengeluarkan motornya,

“Cie cie yang lagi kasmaran ama gue nih,” ledek hantu Amelia.

“Berisik lo, ini bukan masalah kasmaran, lo nongol lagi itu masalahnya,” ujar Tino.

“Hehe iya gue tau, kan udeh gue bilang, gue yang sekarang pasti mau ama lo, karena pada dasarnya gue udah naksir lo dari kelas 10 hehehe,” ujar hantu Amelia.

“Tolong ya, hantu ga usah ngomong macem macem, ini gue mau mencegah lo jadi hantu tau ga,” ujar Tino.

“Hehe iya, makasih chayank ku, mwah...mwah,” ledek hantu Amelia.

Tino langsung memacu motornya, kedua adiknya duduk di kursi penumpang berpegangan pada dirinya. Dalam sekejap, dia sudah sampai kembali di rumah Amelia, Tino masuk membuka pagar rumah Amelia dan berjalan ke pintunya, “duk...duk...duk...Mel, buka Mel,” teriak Tino seraya mengetuk pintunya. “Klek,” pintu di buka, Amelia terlihat masih baru bangun dengan rambut berantakan dan mata masih separuh terpejam,

“Um pagi Tin,” ujar Amelia yang masih menguap.

Tino langsung mendekap Amelia. Mata Amelia yang masih separuh terpejam mendadak membulat tapi dia juga memeluk Tino kembali,

“Ada apa ?” tanya Amelia.

“Ga apa apa, so..sori,” jawab Tino sambil melepaskan Amelia.

“Padahal kan gue matinya 49 hari dari sekarang,” bisik hantu Amelia meledek Tino.

“Duh....bener juga, lama lama gue jadi sinting nih, bakal di anggap overacting nih,” ujar Tino di dalam hati.

“Dah yu, masuk dulu,” ajak Amelia menarik tangan Tino.

Tino akhirnya masuk ke dalam dan kembali duduk di ruang tengah rumah Amelia, setelah mengantar Tino masuk dan memberinya segelas air, Amelia duduk di sebelah Tino dan langsung memperlihatkan smartphonenya,

“Liat...liat,” ujar Amelia antusias.

“Um email apa ini ?” tanya Tino mengambil smartphone Amelia.

Tino membaca kalau email itu di kirimkan semalam dua jam setelah email yang mengatakan kalau untuk sementara sekolah di liburkan karena penyelidikan polisi masuk. Email itu berisi ucapan bela sungkawa karena meninggalnya siswa kelas 12-3 yang bernama Hendra Sanjaya di rumah sakit akibat over dosis.

“Hmm ? over dosis ? bukannya jatuh ?” tanya Tino.

“Nah itu masalahnya, memang kamu belum baca ? coba cek smartphone kamu,” ujar Amelia.

Tino mengambil smartphone nya dan melihat dia menerima pesan email yang belum di buka dan isinya sama dengan yang di tunjukkan oleh Amelia, dia langsung ingat kalau semalaman dia bolak balik di kamarnya tanpa bisa tidur memikirkan Amelia sebab dia tidak bisa keluar lagi dari rumah dan mengabaikan email yang masuk ke dalam smartphonenya.

“Oh...semalam kayaknya gue udah ketiduran hahaha,” ujar Tino.

“Hei, jangan gue elo lagi, aku kamu, kita udah jadian sebagai detektif dan asisten,” ujar Amelia.

“Oh...i..iya, aku ketiduran (aduh canggung amat sih, kenapa ga bilang pacaran aja sih),” ujar Tino.

“Menarik kan, berarti dia di bungkam, dia meninggal bukan karena jatuh dari atap tapi overdosis dan yang mengetahui dia masih hidup, hanya aku, kamu dan...”

“Pak Ardi,” ujar Tino memotong ucapan Amelia.

“Yap bener, berarti pak Ardi mencurigakan, jelas dia ada hubungannya dengan sindikat itu,” balas Amelia.

“Hmm ntar dulu, apa asumsi kamu ga kecepetan ?” tanya Tino.

“Hmm....kecepetan ya ?” tanya Amelia.

“Iya lah, belum tentu pak Ardi pelakunya, karena dia kasih tahu ke kita kan kemarin ketika dapat telepon dari rumah sakit, kalau dia komplotan sindikat itu, dia ga bakal kasih tahu kita, kecuali dia niat ngincer kita,” jawab Tino.

“Kalau gitu ok, yuk jalan,” ujar Amelia berdiri.

“Hah kemana ?” tanya Tino.

“Rumah sakit, kita tanya tanya di sana,” jawab Amelia.

“Hah kemarin kan kata pak Ardi kita jangan ikut campur karena berbahaya ? lagipula nih ya, kali aja email itu hanya untuk menutupi yang hal sebenar nya, mungkin saja sebenarnya si Hendra itu masih hidup kan ? dia di nyatakan meninggal untuk mengelabui sindikat itu karena mungkin sindikat itu ada di antara para murid, bisa jadi kan ?” tanya Tino.

“Nah itu makanya kita harus ke rumah sakit untuk melihat kebenaran nya, kalau benar seperti yang kamu katakan itu, tidak mungkin di tulis overdosis di email pasti di tulisnya jatuh bunuh diri karena semua orang mengira dia bunuh diri dan di pertegas oleh pacar nya yang di arahkan oleh pak Ardi, bentar ya, aku mandi dulu,” ujar Amelia.

Amelia langsung berlari naik ke lantai dua untuk mandi di dalam kamarnya, hantu Amelia dari masa depan duduk di sebelah Tino yang melirik melihat nya,

“Grrr kalau kayak gini pantes lo belum hilang, lagian kenapa gue juga sepemikiran ama Amel sih kalau si Ardi itu terlibat dan memancing Amel untuk terjun lebih dalam, setan emang si Ardi itu,” ujar Tino.

“Hehe maklum aja ya, gue emang gitu orangnya, kalau udah mau sesuatu, ga ada yang bisa menghentikan gue,” ujar hantu Amelia dengan bangga.

“Ya akibatnya lo jadi hantu, asli stress gue,” balas Tino.

“Hehe makanya tugas lo cegah gue jadi hantu,” balas hantu Amelia.

“Nah itu dia, bikin gue puyeng,” balas Tino.

Tino berpikir keras bagaimana cara dia mencegah Amelia agar tidak ke rumah sakit dan bertanya tanya, dia melirik ke arah hantu Amelia yang duduk santai di sebelahnya bersama kedua adiknya. Dia melihat rambut panjang hantu Amelia yang sedang di mainkan oleh Mei dan May dengan ceria.

“Mel, lo ga pernah gunting rambut ya ?” tanya Tino.

“Enggak tuh, panjang banget ya,” jawab hantu Amelia.

“Hmm gue ada ide nih,” balas Tino tersenyum.

“Ide apa ?” tanya hantu Amelia.

“Liat aja ntar hehehe,” jawab Tino.

Tak lama kemudian, Amelia turun dari lantai dua, Tino sedikit terkesiap karena melihat Amelia memakai kaus dan celana panjang jeans lalu mengenakan topi detektif dengan rambut panjangnya jatuh ke bawah.

“Hehe aku cantik ya, sampe bengong gitu,” ujar Amelia.

“Iya, cantik, tapi karena kita naik motor, sebelum pergi potong dulu dong rambut kamu, supaya ga ke belit di roda (walau alasan rambut masuk ke ban motor itu rada konyol tapi ngeliat dia yang ga pernah naik motor kali aja berhasil, dia ke salon dulu kek atau apa jadi lupa ke rumah sakit),” ujar Tino.

“Hmm gitu ya, ok deh,” balas Amelia santai dan berjalan ke lemari.

“Sreet,” tiba tiba Amelia mengambil gunting dan memotong rambut yang awalnya panjang sampai betisnya menjadi pendek sebahu. Kemudian dia merapihkan dan mengambil sapu, dengan santai dia menyapu rambutnya di lantai dan menaruhnya di pengki.

“Sudah kan,” ujar Amelia.

“Sip, cantikkan gitu hehe (nah lo, rambutnya ga penting gitu ? biasanya cewe kan ngurusin banget soal rambutnya, dia cewe bukan sih),” ujar Tino bingung.

“Hehe makasih, yuk, kerumah sakit,” ajak Amelia sambil menarik lengan Tino.

“Aduh cepet cari ide baru otak,” ujar Tino dalam hati.

“Itu topinya apa ga ngeganggu ? kan pakai helm ?” tanya Tino.

“Oh iya, ga usah pakai topi deh,” jawab Amelia santai.

Akhirnya mereka berjalan keluar rumah, Tino melirik melihat hantu Amelia yang ternyata sekarang sudah berambut hanya sepunggung, ketika keluar dan menaiki motor juga sudah memakai helm, kepala hantu Amelia masuk ke dalam helm Tino karena di panggil Tino,

“Kok rambut lo ikutan kepotong sih ?” tanya Tino kepada hantu Amelia.

“Oh bener juga, berarti gue mati dalam keadaan rambut udah pendek hahaha,” jawab hantu Amelia ceria.

“Jangan ketawa, ga lucu, duh apa boleh buat ke rumah sakit deh,” balas Tino.

“Bluk,” Amelia duduk di kursi belakang dan langsung mendekap pinggang Tino, “whoaah,” Tino merasakan sensasi baru, ada sesuatu yang lembut menempel dengan erat dan terasa panas menjalar di punggung nya, tapi dia langsung menggelengkan kepalanya dan berpikir bagaimana cara supaya tidak kerumah sakit. Tino berjalan pelan pelan dan dua adiknya duduk di stang motornya sementara hantu Amelia dari masa depan melayang di atasnya.

1
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏
Delita bae: wih hebat lanjut🤣🤣
DEE GUNZ: yang kristal lumayan seru dan ngeselin, belom belom udah baca 5 ch hehe
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!