Menceritakan tentang Anis yang pindah rumah, Karena di tinggal kecelakaan oranf tuanya.Rumah tersebut milik tante Parmi yang ada di kampung. Banyak kejadian yang di alami Anis di rumah tersebut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KERTAS PENA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Petunjuk yang Ditemukan
Di tengah pencarian di perpustakaan, Anis menemukan sebuah artikel yang menarik perhatiannya. Judulnya berbunyi, “Cinta yang Terhalang: Kisah Rudi dan Cinta Pertamanya.” Anis berdebar-debar dan segera membuka halaman itu. Ia merasa bahwa mungkin inilah petunjuk yang selama ini mereka cari.
Artikel itu menggambarkan hubungan antara Rudi dan nenek Fina, dimulai dari pertemuan pertama mereka di sekolah. Terdapat kutipan dari teman-teman mereka yang menggambarkan betapa kuatnya cinta mereka, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. “Mereka adalah sepasang kekasih yang sempurna. Selalu bersama dan saling mendukung, hingga masalah mulai muncul,” tulis penulis artikel itu.
Anis membagikan informasi itu kepada Fina, yang berdiri di sampingnya. “Lihat ini, Fina! Ini tentang Rudi! Ternyata mereka berdua saling mendukung satu sama lain saat bersekolah. Itu berarti cinta mereka sangat kuat.”
Fina membaca artikel itu dengan seksama. “Aku tidak pernah tahu nenek memiliki cinta yang begitu mendalam. Tapi apa yang terjadi setelah itu?” tanyanya, bersemangat untuk menemukan jawaban lebih lanjut.
Di bagian bawah artikel, terdapat catatan yang menyebutkan bahwa Rudi pergi ke luar kota untuk mengejar pendidikan tinggi. “Mungkin nenek merasa ditinggalkan saat itu. Mungkin itu adalah awal dari semua kesedihan yang dia alami,” kata Anis, merenungkan apa yang bisa terjadi selanjutnya.
Fina mengangguk, berusaha mencerna semua informasi yang baru saja mereka temukan. “Kalau begitu, kita harus mencari tahu apa yang terjadi setelah Rudi pergi. Apakah dia kembali? Apa yang nenek lakukan saat dia tidak ada?”
Mereka melanjutkan pencarian di rak-rak lainnya, berharap menemukan dokumen lain atau berita yang bisa menjelaskan lebih lanjut tentang nasib Rudi. Ketika mereka menyusuri rak buku, Anis tiba-tiba melihat sebuah folder berlabel “Kisah Cinta yang Hilang.” Tanpa ragu, ia menariknya keluar dan membuka folder tersebut.
Dalam folder itu terdapat beberapa artikel dan foto lama, termasuk sebuah surat yang ditulis Rudi kepada nenek Fina. Anis merasakan jantungnya berdegup kencang saat ia membaca isi surat tersebut.
“Fina, lihat ini!” serunya dengan penuh semangat. “Ini surat dari Rudi! Dia menulis tentang betapa ia mencintai nenekmu dan betapa sulitnya baginya untuk pergi. Dia berjanji akan kembali, tetapi dia tidak pernah bisa.”
Fina mendekat, dan mereka membaca surat itu bersama-sama. “Kekasihku tercinta, aku mohon maaf karena harus pergi. Jika waktu mengizinkan, aku akan kembali untukmu. Cintaku untukmu tidak akan pernah pudar. Selalu ada dalam hatiku,” tulis Rudi.
“Dia mencintainya begitu dalam,” Fina berbisik, terharu. “Dan mungkin nenek tidak pernah bisa melupakan cinta ini.”
Anis melihat sekeliling, merasa bahwa ini adalah langkah penting dalam pencarian mereka. “Kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang Rudi setelah dia pergi. Apakah dia pernah kembali? Apakah nenek benar-benar menunggu?” tanya Anis, bersemangat.
Mereka melanjutkan pencarian dengan lebih teliti, menyisir semua dokumen yang ada. Setelah beberapa jam, Fina menemukan sebuah buku catatan tua yang terlihat kumuh di pojok ruangan. Ketika ia membukanya, mereka menemukan tulisan tangan nenek yang indah dan jelas.
Fina mulai membaca catatan itu dengan penuh perhatian. “Ini adalah catatan harian nenek! Dia menulis tentang perasaannya setelah Rudi pergi. Dia merasa kesepian dan kehilangan, tetapi ia juga berbicara tentang harapan.”
“Ini luar biasa! Mungkin ini akan memberi kita lebih banyak pemahaman tentang perasaannya,” kata Anis, ikut merasa tergerak.
Mereka membaca catatan itu bersama. Di dalamnya, nenek Fina menggambarkan hari-harinya yang diwarnai dengan kenangan Rudi, dan bagaimana ia berusaha untuk melanjutkan hidup meskipun hatinya terasa hampa. “Aku percaya Rudi akan kembali, meskipun waktu terus berlalu. Cintaku untuknya adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan,” tulis nenek.
Fina mengusap air matanya. “Aku merasa sangat bangga pada nenek. Dia berjuang melawan semua rintangan dan tetap setia pada cintanya. Dia adalah sosok yang kuat.”
Anis mengangguk, merasakan kekuatan cerita ini. “Kita perlu menghormati cinta mereka dengan cara kita sendiri. Mungkin dengan melakukan sesuatu yang berarti untuk mengenang mereka berdua.”
Saat mereka melanjutkan pencarian di perpustakaan, Fina teringat akan sebuah tempat di desa, sebuah taman kecil yang terkenal sebagai lokasi pertemuan para kekasih. “Bagaimana jika kita pergi ke sana? Kita bisa meninggalkan beberapa bunga dan membaca surat yang ditulis Rudi sebagai bentuk penghormatan,” sarannya.
Anis setuju, dan mereka segera pergi ke taman itu. Suasana di taman sangat indah, dengan bunga-bunga berwarna cerah dan pohon-pohon rindang. Mereka menemukan sebuah bangku kayu yang nyaman di bawah pohon besar, dan Fina mengambil bouquet bunga yang mereka bawa.
“Ini akan menjadi penghormatan untuk nenek dan Rudi,” kata Fina, meletakkan bunga di bangku. Ia kemudian mengeluarkan surat Rudi dari tasnya dan membacanya dengan suara lantang.
Ketika Fina selesai membaca, Anis merasa terharu. “Cinta mereka seharusnya tidak terlupakan. Kita akan terus mengingat mereka dan membawa kisah ini ke generasi mendatang,” ujarnya, bertekad.
Mereka menghabiskan waktu di taman itu, membicarakan semua yang mereka pelajari tentang nenek dan Rudi. Fina merasa lega dan penuh harapan, seolah-olah neneknya sedang tersenyum pada mereka dari jauh.
Ketika senja tiba, Fina dan Anis memutuskan untuk kembali ke rumah. Perjalanan mereka tidak hanya membuka tabir misteri, tetapi juga memperkuat ikatan di antara mereka. Dengan setiap informasi yang mereka temukan, mereka merasa semakin dekat dengan nenek dan Rudi, seolah-olah mereka tidak pernah pergi.
“Mungkin kita bisa mengunjungi tempat-tempat lain yang berhubungan dengan nenek dan Rudi,” usul Anis. “Setiap langkah ini bisa membawa kita lebih dekat pada pemahaman yang lebih baik tentang kisah mereka.”
Fina tersenyum, merasakan semangat baru untuk melanjutkan pencarian. “Ya, kita bisa menjadikan ini sebagai petualangan. Dan siapa tahu, mungkin ada lebih banyak rahasia yang belum terungkap.”
Mereka berjalan pulang dengan hati yang penuh harapan, siap untuk mengungkap lebih banyak kisah cinta yang terpendam dan merayakan kehidupan nenek Fina dengan cara yang paling berarti. Pencarian mereka baru saja dimulai, dan mereka tahu bahwa setiap petunjuk yang ditemukan akan menjadi bagian dari warisan cinta yang akan terus hidup di antara mereka.