Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penyelematan elena
Onyx tidak segan-segan mengeluarkan Yoru dan menggunakan kecepatan tak kasat mata, lalu menebas Kazuo. Namun, Kazuo hanya memiliki luka gores di tubuhnya, membuat Onyx terkejut, "Sebenarnya seberapa kuat tubuhnya?!" Kazuo sedikit demi sedikit mengubah wujudnya menjadi seekor hewan.
Onyx menyuruh para warga sekitar untuk mengungsi karena daerah ini tidak aman, menyebabkan kepanikan di antara mereka. Namun, ini juga memungkinkan Onyx untuk melakukan serangan tanpa khawatir melukai penduduk sekitar.
Kazuo berubah menjadi seekor banteng dengan tanduk besi. Dia berkata, "Aku pemakan buah kekuatan dan juga pengguna teknik bela diri bernama Hiten." Kazuo mencoba menyeruduk Onyx, namun Onyx berhasil menahannya dengan kedua pedangnya.
Tetapi, Onyx tidak bisa menahan kekuatan dari seekor banteng dan terhempas, menabrak bangunan. Ini membuatnya sadar bahwa 8 orang ini sangat berbahaya. Onyx menggunakan sihir telepati dan berbicara kepada Shaka, "Shaka!" Shaka terkejut mendengar suara Onyx di kepalanya, "Onyx?" Onyx melanjutkan, "Dengarkan aku, Elena dalam bahaya, dia sekarang bersama 8 orang yang membantu kita di Eggfort." Shaka terkejut, "8 orang di Eggfort!?" Onyx menjelaskan, "Orang yang kau ucapkan terima kasih pada saat itu adalah, Ratchet."
Shaka menyuruh Ney dan Ray untuk segera pergi ke pesawat. Ney bertanya, "Ada apa?!" Shaka menjawab, "Sudah pergi saja, cepat!" Ney dan Ray segera pergi ke pesawat, sementara Shaka menuju wilayah perkotaan untuk mencari keberadaan Onyx.
Ratchet saat ini berada di pelabuhan bersama Elena dan juga dua orang temannya. Ratchet berkata, "Apakah itu pesawatnya?" Elena menganggukkan kepalanya, dan Ratchet menyuruh temannya bernama Shapard untuk menghancurkan pesawat itu.
Shapard tersenyum sinis, lalu menarik kakinya dan menendang udara, menciptakan tebasan angin. Brock yang menyadari adanya serangan segera mengeluarkan senjata pamungkasnya, sebuah robot viking berukuran besar. Serangan tebasan itu langsung ditangkis oleh robot viking tersebut.
Brock berkata dengan nada mengancam, "Siapa yang berani menghancurkan pesawat ini?!" Brock mengendalikan robot viking itu dan berjalan menuju Ratchet. Dia bertanya kepada Elena, "Elena, apa maksud dari semua ini?!" Elena hanya diam.
Brock berhadapan dengan Shapard. Saat Ney dan Ray tiba di pelabuhan dan melihat Elena bersama Ratchet, Ratchet berbalik lalu menyuruh satu temannya lagi, bernama Buffon, untuk menghabisi Ney. Saat Buffon hendak menyerang Ney, Panda tiba dan menangkis serangan Buffon.
"Jangan pernah berani menyakiti teman-temanku!" ucap Panda dengan wujud gorila. Buffon mengubah dirinya menjadi seekor kanguru, dan Panda berhadapan dengan Buffon.
Sudah dipastikan bahwa para petinggi pemburu hadiah adalah pemakan buah kekuatan serta penguasa teknik bela diri bernama hiten. Ditengah perjalanan, saat Shaka sedang berlari mencari keberadaan Onyx, dia bertemu dengan seorang pria berotot dengan rambut kuning yang memanjang, serta luka bakar di lehernya. Tanpa ragu, pria itu menyerang Shaka dengan tangannya yang dilapisi energi ki, membuat Shaka terpental. Shaka kesakitan dan berkata, "Energi itu lagi?! Aku pernah merasakannya saat melawan Arashi!"
Pria itu bernama Bullet. Dia berkata kepada Shaka, "Hei, ayo bangun! Kau orang yang mengalahkan Arashi, bukan?" Shaka bangkit, dan Bullet melanjutkan, "Aku heran kepadanya, kenapa dia bisa kalah dengan bocah ingusan seperti mu!" Mereka beradu pukulan, dan kekuatan milik Bullet jauh lebih unggul. Shaka akhirnya terhempas oleh pukulan Bullet.
Di pelabuhan, Yaso dan Apel berada di atas gedung. Yaso berhasil menembak kaki Ratchet, membuatnya terkejut. Ratchet menggunakan teknik bela dirinya, Hiten, dan melompat ke arah Yaso dengan cepat. Dia tiba-tiba berada di belakang Yaso, namun Apel langsung mengeluarkan sihir pelindung. Yaso mengeluarkan bom asap, dan Apel menggunakan sihir teleportasi.
Saat Yaso dan Apel berpindah ke gedung lain menggunakan sihir teleportasi, seorang dari petinggi pemburu hadiah bernama Eleki datang dan langsung menyerang mereka dengan sihir listrik, membuat keduanya tidak sadarkan diri. "Kerja bagus, Eleki," ucap Ratchet, dan Eleki tersenyum sinis.
Di sisi lain, Rouge melawan manusia ikan, salah satu bawahan Ratchet bernama Koba, dan Rouglas yang bisa merubah wujudnya menjadi seekor serigala. Meskipun kalah jumlah, Rouge tetap mempertahankan dirinya.
Ney berkata kepada Elena, "Apa maksudnya ini, Elena? Kenapa kau tadi berada di sampingnya?" Elena menjawab, "Maaf, aku keluar dari guild ini." Ney dan Ray terkejut mendengarnya.
Sementara itu, Shaka sudah babak belur dihajar oleh Bullet. Dia mengeluarkan sihir telepati dan berkata kepada teman-temannya, "Teman-teman!" Semua menjawab, "Shaka?" Shaka melanjutkan, "Kekuatan kita tidak setara dengan mereka! Mundurlah, itu hanya akan membuat kalian mati!" Lalu Shaka memerintah Brock untuk segera lepas landas.
Apel kembali sadar dan segera masuk ke pesawat. Brock turun dari robot Vikingnya dan segera menyalakan mesin dari Mighty Eagle. Pesawat lepas landas menjauh dari Ratchet dan bawaannya. Shaka menyeringai kepada Bullet, "Mungkin kali ini kami kalah, tapi selanjutnya tidak!"
Apel segera melakukan teleportasi kepada teman-temannya yang masih berada di Negeri Aqua Nexus dan membawa mereka ke dalam pesawat. Lalu Apel panik, "Sialan, aku lupa membawa Elena!" Brock berkata tegas kepada Apel, "Lupakan dia! Lebih baik kau teleportasikan robotku yang tertinggal dan simpan dia di dalam gudang bawah pesawat ini!"
Apel segera teleportasikan robot milik Brock. Ray mengobati semua luka anggota Guild Red Wings. Rouge bertanya, "Mereka ini apa sebenarnya?" Ney menjawab, "Mereka semua pemakan buah kekuatan."
Onyx bertanya dengan terengah-engah, "Lalu bagaimana dengan Elena?" Shaka menjawab, "Apa yang terjadi padanya? Ada yang bisa jelaskan kepada ku?"
Ditengah laut di markas besar ksatria di Mage Knight, seorang petinggi bernama Roward membuka berkas lama yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Ia melihat ada poster buronan Elena, lalu Roward juga mengingat bahwa saat ini Elena sudah menjadi ksatria di Guild Red Wings. "Ada apa ini sebenarnya?" ucap Roward.
Para petinggi lainnya, termasuk Roderick, melihat Roward memegang kedua poster Elena yang berbeda. "Kenapa kau memegang poster itu?" tanya Roderick. Roward menjawab, "Apa kau tidak lihat? Elena memiliki dua poster yang berbeda. Apa yang dilakukan Morgan sebenarnya? Apakah dia salah?"
Roderick menjelaskan bahwa ada suatu kejadian di Negeri Silver yang dipimpin oleh orang bernama Baran. Dia dikenal sebagai pemimpin yang jahat dan kejam, bahkan melakukan korupsi. Elena melakukan perlawanan sendirian dengan melakukan demo yang dibantu oleh para masyarakat di sana.
Namun, hal itu malah menjadikannya sebuah bencana. Kampung halaman Elena dihancurkan sampai merata dengan tanah, bahkan Baran tidak segan membunuh anak kecil yang ada di sana. Perlawanan Elena menjadikannya buronan.
"Oh, ternyata Baran ya? Memang sulit untuk kita menangkap orang seperti dia" ucap Roward. Roderick menjawab, "Kita tidak bisa melakukan apa-apa. Jika dia tidak ada hubungan dengan keturunan itu, kita pasti sudah menangkapnya!"
Roward melanjutkan, "Dimana Elena sekarang?" Roderick menjawab, "Menurut informasi terbaru, Elena berada di Negeri Aqua Nexus bersama Guild Red Wings." Roward dan Roderick sedang mempertimbangkan apakah mereka harus menangkap Elena atau membiarkannya, karena dari catatan sejarah, Elena tidak bersalah.
Roderick berdiri lalu berkata, "Jika kita tidak bertindak, Elite Five pasti akan mengancam kita." Roward menjawab, "Entah kenapa kita sekarang diatur oleh mereka." Roward memerintahkan semua pasukan untuk segera pergi ke Negeri Aqua Nexus.
Di pesawat Mighty Eagle, mereka sedang rapat untuk menyelamatkan Elena. Shaka langsung berkata, "Ayo kita kembali kesana!" Lalu Onyx menjawab, "Ya, seharusnya mereka masih disana!"
Hari sudah ingin menjelang malam, Ratchet dan bawahannya bersama Elena masih berada di sana. Elena berkata kepada Ratchet, "Biar kutebak, kalian dipekerjakan oleh Baran, bukan?" Lalu Bullet menjawab, "Huh? Kau pintar sekali ya!"
Elite Five terdiri dari lima pria tua yang umurnya tidak diketahui dan misterius, memiliki kedudukan tinggi di dunia ksatria. Nama-nama mereka antara lain: Mars, Pluto, Luxus, Mercury, dan Vincent. Tiga puluh tahun yang lalu, mereka dipercaya untuk memimpin dan mengatur dunia ksatria. Namun, setelah mereka memimpin, banyak ksatria yang tidak suka dengan keberadaan mereka, dan beberapa ingin menjatuhkan kedudukan Elite Five, seperti Guild Rambut Merah dan Guild Heart Wings.
Kedatangan mereka 30 tahun yang lalu sangat misterius dalam sejarah dunia ksatria. Tidak heran kedua guild itu ingin menjatuhkan kedudukan mereka.
Kembali ke posisi Guild Red Wings saat ini, mereka kembali ke Negeri Aqua Nexus. Shaka langsung turun saat pesawat masih di udara, lalu ia melihat Bullet. Ia langsung menyerang Bullet dengan serangan Star Impact.
Bullet jatuh ke tanah dengan kepalanya yang berdarah. Lalu Shaka berkata, "Hei, waktunya ronde 2!" sambil tersenyum sinis. Bullet bangkit sambil memegang kepalanya dan berkata, "Kau kembali lagi ya, bocah?!"
Semua anggota Guild Red Wings sudah tiba di Negeri Aqua Nexus kecuali Ray, yang diperintahkan untuk menjaga pesawat. Ratchet pun tiba dengan bawahannya yang lain. Lalu Ratchet berkata, "Kenapa kalian kembali lagi?" Shaka menjawab, "Tentu saja, untuk menyelamatkan teman kami!" Lalu Eleki memegang sebuah poster Elena dan berkata, "Apakah kalian tidak tahu? Dia seorang buronan!"
Eleki langsung melemparkan poster itu kepada Shaka. Saat Shaka melihatnya, dia sangat terkejut. Ternyata Elena adalah seorang buronan. Ratchet berkata, "Sekarang sudah jelas, bukan? Kalian tidak perlu mengejarnya lagi." Ratchet dan bawahannya berbalik dan mulai berjalan.
Shaka berkata, "Dia pasti bisa menjelaskan semua ini." Ratchet dan bawahannya berhenti berjalan lalu berbalik. Shaka langsung memerintahkan kepada anggotanya yang lain dengan tegas, "Rouge, Onyx! Kalian disini untuk melawan mereka! Anggota yang tersisa, cepat cari keberadaan Elena!"
Semuanya menganggukkan kepalanya. Saat bawahan Ratchet ingin menghalangi anggota Guild Red Wings yang lain, Rouge langsung mengeluarkan semburan apinya. Shaka berhadapan dengan Ratchet, lalu Rouge dan Onyx melawan bawahan Ratchet.
Ney berada di wilayah perkotaan dan meminta para warga memasuki rumahnya masing-masing karena situasi darurat, begitu juga dengan anggota lainnya. Tidak lama kemudian, Ney bertemu dengan Drake, sang pemimpin negeri ini.
Ney menyuruhnya untuk segera masuk ke rumahnya, namun Drake bertanya, "Apakah salah satu anggota kalian ada orang yang bernama Elena?" Ney terdiam, lalu menjawab, "Ya, itu benar." Drake berkata, "Apakah kau tahu dia seorang buronan?" Ney menganggukkan kepalanya. Drake menjelaskan bahwa pasukan ksatria dari markas besar akan datang untuk menangkapnya.
Ney terkejut dan harus memberitahukan hal ini kepada Shaka. Drake meminta Ney untuk mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Saat itu, tim Shaka sedang berhadapan dengan tim Ratchet.
Ratchet, pemakan buah kekuatan, bisa mengubah wujudnya menjadi seekor hewan purba, pteranodon. Karena kecepatan pteranodon sangat luar biasa, Shaka terhempas beberapa kali, namun dia bangkit kembali untuk melawan Ratchet.
Tiba tiba muncul serangan api besar menyerang bawahan Ratchet, Shaka, Onyx, dan Rouge melihat ke atas. Seketika, Shaka dan Onyx tersenyum, ternyata itu adalah Eldric yang membuat tangannya menjadi sayap api. "Hei, lama tidak berjumpa ya?" ucapnya.
Shaka terkejut, "Eldric?!" Lalu seorang wanita memakai jubah putih dan seragam putih pun datang membawa sebuah pedang Ternyata dia adalah Marine. "Untung saja ada kami," ucapnya sambil tersenyum.
Eldric langsung mengeluarkan serangan lagi dan menendang Bullet sampai ia terhempas, lalu Marine mengeluarkan pedangnya dan menebas Luxus dan Koba membuat mereka terhempas.
"Hei, kalian dari mana?" ucap Shaka dengan nada yang begitu senang. Eldric menjawab, "Kami mendapatkan tugas di sini! Urus saja Ratchet!" ucapnya dengan tersenyum. Onyx dan Rouge kini mendapatkan bantuan dari Eldric dan juga Marine, situasinya telah berbalik.
Shaka mengejar Ratchet lalu menendang tubuhnya sampai ia menabrak bangunan. Ratchet kembali ke tubuh manusianya dan berkata dengan nada mengancam, "Kau menyebalkan juga ya?!" Ratchet mengeluarkan kecepatannya lalu menyerang Shaka dengan jari telunjuknya.
Hanya dengan jari telunjuk, Shaka bisa terhempas dengan begitu mudah. Shaka menjerit kesakitan di seluruh tubuhnya lalu Ratchet menggunakan sihir telepati dan berbicara kepada Shapard, "Shapard, kau sudah selesai?" lalu Shapard menjawab, "Baiklah, waktunya teleportasi!"
Elena diikat lalu seluruh bawahan Ratchet menghilang karena sudah di-teleportasikan oleh Shapard termasuk elena. Lalu Ratchet berkata kepada Shaka, "Semoga kita bertemu lagi, Shaka," Ratchet pun menghilang.
Shaka pingsan di atas atap bangunan, lalu Ney kembali ke pelabuhan dan terkejut melihat ada dua ksatria datang bersama pasukannya. Ney bertanya kepada Onyx, "Siapa mereka?" Onyx menjawab, "Mereka adalah teman-temanku dan Shaka saat kami berdua masih di Duel Knight."
Eldric menyapa Ney, yang kemudian menundukkan badannya. Ney bertanya kepada Onyx, "Dimana Shaka?" Onyx menjawab, "Dia tadi berada di atap salah satu bangunan."
Ney memasang wajah murung, dan saat anggota lainnya datang ke pelabuhan, mereka juga tidak bisa menemukan Elena. Ney akhirnya berteriak sampai suaranya bergema, "SHAKA! KAU DIMANA?!"
Mendengar suara Ney, Shaka langsung sadar, meskipun seluruh tubuhnya terasa lumpuh. Ney melanjutkan, "Elena mengorbankan dirinya demi kita! Cepatlah kembali, Shaka!" Shaka terkejut mendengar hal itu.
Ney terus berteriak memanggil Shaka untuk segera kembali, dan dengan perjuangan, Shaka berhasil berdiri meskipun merasakan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Dia bersumpah untuk menyelamatkan Elena.
Ney menangis, tetapi anggota lainnya tersenyum, menunjukkan bahwa mereka siap untuk menyelamatkan Elena bersama-sama.
Shaka kembali berkumpul di pelabuhan dengan tubuh yang terluka, dan semua luka itu diobati oleh Ray. Shaka, Eldric, dan Marine kemudian melakukan diskusi. Shaka bertanya kepada mereka, "Apa tujuan kalian kemari?" Eldric menjawab, "Kami memiliki tugas, untuk menangkap Elena."
Shaka memasang wajah serius dan meminta Eldric untuk menjelaskan lebih lanjut tentang Elena. Eldric menjelaskan bahwa Elena lahir dan dibesarkan di Negeri Silver, yang dulunya dipimpin oleh Raja Scymore. Namun, kedatangan Baran mengubah segalanya. Baran merebut takhta Raja Scymore secara paksa dan menjadikan negeri itu pusat produksi senjata ilegal.
Negeri Silver kemudian dikenal sebagai negeri senjata setelah Baran mengambil alih. Elena, sebagai seorang ksatria dari Negeri Silver, bertekad untuk menjatuhkan Baran dan membebaskan negerinya. Namun, misi tersebut sangat sulit karena Baran memiliki enam bawahan yang sangat kuat.
Meskipun demikian, Elena berhasil menghancurkan lima pabrik senjata Baran sebelum akhirnya ditangkap oleh bawahannya. temannya menyelamatkannya dan menyuruhnya pergi dari negeri tersebut. Namun, karena Baran memiliki kekuasaan besar, dia menjadikan Elena sebagai buronan dan menyewa Ratchet untuk menangkapnya.
Selama menjadi buronan, Elena sering mencari perlindungan di guild-guild terkuat. Namun, akhirnya guild itu dikalahkan oleh Ratchet. Elena melakukan semua itu untuk melindungi dirinya sendiri, meskipun dia sadar bahwa tindakannya tidak selalu benar. Itulah alasan utama yang membuatnya bertahan hidup.
Shaka bertanya, "Kenapa Baran memiliki kekuasaan setinggi itu?" Eldric menjawab, "Karena ia adalah salah satu keturunan dari raja kuno yang disebut sebagai kaum Sharaki." Ney menambahkan, "Itu hal yang sama yang dijelaskan oleh Drake!"
Marine menjelaskan lebih lanjut, "Kaum Sharaki boleh melakukan apa saja yang mereka inginkan. Mereka bisa menjadikan manusia sebagai budak, menjajah, atau melakukan apapun yang mereka mau." Shaka terdiam, lalu hujan mulai turun. Dia berkata kepada Eldric dan Marine, "Ini adalah urusan Guild Red Wings."
Shaka meminta Eldric dan Marine agar Guild Red Wings yang menangani masalah ini. Meskipun begitu, dia memiliki ambisi untuk menghabisi kaum Sharaki karena menurutnya mereka tidak boleh berada di dunia ini. Shaka berdiri dan berjalan menuju pesawat, diikuti oleh para anggotanya.
Eldric berkata, "Urusanmu, urusan kami juga, bukan?" Shaka berhenti dan berbalik. Eldric melanjutkan, "Izinkan kami membantu." Shaka menyeringai dan berkata, "Itu berarti kalian akan melanggar tugas kalian, bukan?"
Marine menjawab, "Pada dasarnya, dari catatan sejarah, Elena memang tidak bersalah. Kami siap membantu kalian!" Akhirnya, Shaka bersekutu dengan Eldric dan Marine dari pasukan Ksatria Mage Knight.
Ini akan menjadi aliansi yang kuat dalam upaya untuk menyelamatkan Elena dan menghadapi ratchet. Shaka, Eldric, dan Marine bersatu dalam tekad mereka untuk menghadapi musuh yang kuat dan mengalahkan ratchet . Dengan kerja sama mereka, mereka memiliki harapan untuk memperjuangkan keadilan dan kebebasan bagi Elena.
Mereka melanjutkan diskusi di dalam pesawat. Shaka bertanya kepada Eldric, "Mereka memiliki kecepatan yang luar biasa, hanya dengan serangan jari telunjuk saja rasa sakitnya luar biasa. Mereka sebenarnya mempelajari apa?" Eldric menjawab bahwa Ratchet dan bawahannya mempelajari teknik bela diri yang bernama Hiten, sebuah ilmu bela diri yang sangat mematikan.
Butuh bertahun-tahun untuk mempelajari teknik itu. Kecepatan yang dimiliki teknik ini juga sangat cepat. Shaka mengepalkan tangannya dan berkata sambil tersenyum sinis, "Sepertinya akan seru jika aku membuat jurus yang sama persis dengan Hiten."
Semuanya melihat ke arah Shaka. shaka melanjutkan, "Aku menyebut kekuatan ini, Agile Style." Di sebuah pulau besar terapung yang memiliki julukan sebagai Pulau Eksekusi bernama Vault of Sovereignty dan juga memiliki 3 bangunan besar yang memiliki 18 lantai di setiap bangunan, disanalah keberadaan Ratchet dan bawahannya serta Elena yang dipenjarakan di ruang bawah tanah.
Ratchet menghubungi Baran menggunakan alat komunikasi yang terbuat dari kerang bernama ShellVP. "Boss, kami sudah menangkap Elena," ucap Ratchet. Baran menjawab, "Kerja bagus. Besok siang aku akan kesana. Pastikan kalian sudah mengeksekusinya." Ratchet menjawab, "Baik!"
Bullet berkata, "Kira-kira para bocah Guild Red Wings itu akan datang kemari tidak ya?" Kazuo menjawab, "Tidak mungkin mereka kemari. Lagipula, pasti mereka kecewa kepada Elena karena dia adalah seorang buronan." Koba berkata, "Aku belum puas bertarung dengan mereka!"
Ratchet berkata, "Sudahlah, mereka tidak mungkin kemari. Jadi, siapkan diri kalian untuk esok hari." Semuanya menganggukkan kepala mereka.
Keesokan harinya, Elena dibawa ke ruang eksekusi, di mana kepalanya akan dipenggal. Elena sudah berputus asa dan memasrahkan dirinya saat eksekusi akan segera dijalankan. Tiba-tiba terjadi ledakan dan getaran tanah. Ratchet langsung pergi keluar bersama bawahannya, sementara Bullet menyeret Elena.
Ternyata, Guild Red Wings dan ksatria dari Mage Knight sudah tiba bersama pasukannya yang cukup banyak. "Baiklah, waktunya menyelamatkan Elena!" ucap Shaka. Semua anggota menganggukkan kepalanya, membuat Ratchet dan bawahannya terkejut.
Elena berkata dengan berteriak, "Apa yang kalian lakukan di sini!? Itu hanya akan membuat kalian mati!" Shaka menjawab, "Kau tidak berhak bicara, Elena! Aku adalah kaptenmu!" Elena mengaku bahwa dirinya sudah keluar dari Guild Red Wings. Shaka melanjutkan, "Katakan padaku bahwa kau masih ingin hidup, Elena!" ucap Shaka.
Elena teringat dengan perkataan pamannya saat masih kecil, yang mengatakan, "Jika kau menjadi seorang ksatria, jangan hanya berdiam diri di negeri ini. Pergilah keluar negeri, maka kau akan tahu apa arti ksatria dan orang-orang yang akan menghargaimu." Elena menangis lalu berkata kepada Shaka, "Tolong aku, Shaka!" Shaka menjawab, "Tunggu saja di sana!"
Semua anggota turun, termasuk Shaka, kecuali Ray. Seluruh pasukan Shaka mulai menyerbu gerbang dan bertarung dengan pasukan musuh. Shaka berlari paling depan dan masuk ke dalam gedung besar tempat Elena berada.
Saat Shaka berada di lantai 2, Bullet sudah menunggunya sambil membaca buku. "Oh, ternyata kau sudah datang ya?" kata Bullet. Shaka waspada terhadapnya. Bullet melanjutkan, "Aku penasaran, kenapa kalian bisa menemukan tempat ini?" Shaka menyeringai.
Saat malam sebelumnya, ketika Shaka dan timnya sedang berdiskusi, Shaka berkata, "Aku menyebut kekuatan ini, Agile Style." Eldric bertanya, "Agile Style?" Shaka menganggukkan kepalanya, dan Marine berkomentar, "Ya, apa pun itu, kita harus cepat mencari keberadaan Ratchet." Eldric menjawab santai, "Tenang saja, mereka saat ini berada di Vault of Sovereignty, pulau eksekusi."
Eldric bisa mengetahui itu karena sebelumnya ia pernah menginterogasi para pemburu hadiah tentang Ratchet dan tempat di mana Ratchet biasanya mengeksekusi ksatria yang ia tangkap. Mereka mulai merencanakan untuk berangkat ke sana pada pagi hari dan melakukan serangan dadakan.
Kembali ke posisi Shaka, dia berhadapan dengan Bullet untuk ketiga kalinya. Bullet berkata, "Pukulanmu kemarin malam lumayan juga, tapi tidak begitu sakit." Shaka menjawab, "Ya, kali ini aku akan mengalahkanmu dengan sekali pukulan." Bullet menyeringai.
Shaka memejamkan matanya, tubuhnya mengeluarkan asap yang dipenuhi oleh energi sihirnya, dan Shaka berkata, "Agile Style." Bullet bertanya, "Apa-apaan asap itu?" Mata Shaka bersinar biru. Tanpa ragu, Shaka menghajar Bullet saat Bullet lengah, membuatnya terhempas begitu kencang sampai ia keluar dari gedung tersebut. "Apa-apaan ini? Apakah ia menguasai Hiten?" ucap Bullet dengan kondisi setengah sadar.
Setelah Bullet terhempas, Shaka melanjutkan perjalanannya ke lantai berikutnya. Teman-temannya tiba dan melihat lubang besar di lantai 2, yakin bahwa Shaka lah yang membuatnya. Onyx berkata, "Menurut Eldric, di lantai ketiga ada beberapa cabang dan tangga menuju lantai yang berbeda. Di sanalah kita akan berpencar."
Semuanya menganggukkan kepala, dan saat mereka tiba di lantai 3, mereka langsung berpencar. Di sisi lain, Shaka sudah berada di lantai 5 dan bertemu dengan Ratchet yang sudah menunggunya. "Dimana Elena!" ucap Shaka. Ratchet menjawab, "Mana kutahu."
Shaka dan Ratchet terlibat dalam pertarungan sengit, dengan Shaka menggunakan Agile Style-nya lagi untuk menendang Ratchet ke atas hingga terhempas ke lantai 6. Shaka mengejarnya dengan cepat. Di lantai 4, Onyx membuka sebuah ruangan dan bertarung dengan Kazuo. Tak jauh dari sana, Rouge berhadapan dengan Koba, dengan kata-kata kerasaian dan tantangan terucap di antara keduanya.
Di lantai 5, Ney berhadapan dengan Eleki, hanya bersenjatakan tongkat besi. Yaso menghadapi Buffon, sementara Brock melawan Shapard. Panda dan Apel bertarung dengan Rouglas. Di luar gedung, Eldric kembali melawan Bullet yang sadar setelah serangan mematikan dari Shaka.
Bullet terkejut saat menyadari kerusakan pada tubuhnya, dan Eldric dengan senyum sinisnya menyebutkan, "Tadi kau terhempas, kan?" Bullet merasa kesal dan mengubah wujudnya menjadi badak raksasa. Eldric, tanpa ragu, mengubah tangannya menjadi sayap api dan bermetamorfosis menjadi burung api, Phoenix.
"Eldric berkata, "Aku tidak memakan buah kekuatan, tapi aku bisa bermetamorfosis menjadi Phoenix!" Bullet, dengan sedikit kekaguman, menyadari kekuatan baru Eldric.
Yaso berlari terbirit-birit dikejar Buffon dan tanpa sengaja masuk ke ruangan tempat Onyx sedang bertarung dengan Kazuo. Onyx terkejut melihat Yaso dan berkata, "Apa apaan Yaso?!" Buffon berkata sambil menggeram, "Hey, tunggu aku, sialan!"
Yaso tanpa sengaja menabrak Onyx yang sedang fokus, membuat Onyx marah. Dia bertanya dengan nada kesal, "Kau ini sebenarnya kenapa?!" Yaso, gemetar, menjawab, "Kelinci itu bisa meninjuku!" Onyx dan Buffon, menjawab dengan jawaban yang berbeda, memperjelas situasi. Buffon berkata, "Aku kanguru sialan!"
Kazuo bingung dengan keadaan dan bertanya, "Ada apa sebenarnya?" Onyx menyindir Yaso, "Bagus, Yaso. Kau membawa dua hewan lagi kemari, membuatku kesulitan melawannya!" Yaso, memegang senapannya, menegaskan, "Tenang saja, selama ada dirimu, aku berani melawannya!"
Kembali ke lantai 6, Shaka berduel sengit dengan Ratchet, mengimbangi kecepatan dan kekuatan Hiten dengan Agile Style-nya. Shaka berhasil menendang Ratchet ke lantai 7 dan mengejarnya. Shaka menuntut, "Dimana Elena?" Ratchet berubah menjadi pteranodon dan menyerang Shaka dengan sayapnya, menjatuhkannya.
Di tempat lain, Ney berusaha menghindari serangan Eleki yang cepat dengan kesulitan. Eleki meremehkan Ney karena senjatanya hanya tongkat besi. Namun, Ney bertanya, "Apa yang akan terjadi jika aku pergi?" Eleki mengancam akan mengikuti dan bertarung di luar.
Panda berubah menjadi rusa dan menyeruduk Rouglas, diikuti dengan serangan sihir peri dari Apel, melumpuhkan Rouglas. Ray menyusup ke ruang bawah tanah di gedung itu dan mencapai tempat di mana Elena ditahan. Elena sangat bersyukur dengan kedatangan Ray. Namun, Ray kesulitan membuka borgol di tangan Elena karena tidak memiliki kuncinya. Elena memberitahu bahwa kuncinya dijaga oleh seekor cacing besar di ruangan sebelah.
Ray pergi ke ruangan sebelah dan merinding saat melihat cacing besar tersebut. Dengan hati-hati, dia mengambil kunci yang tergeletak di lantai. Setelah berhasil mendapatkan kunci, Ray kembali ke ruangan Elena dan membebaskannya. Ketika Elena berdiri, cacing besar itu tiba-tiba terbangun dan mengamuk di ruangan, membuat keduanya memutuskan untuk keluar dari ruang bawah tanah dan memancing cacing besar itu keluar.
Sementara itu, Ney bertarung dengan kesulitan melawan Eleki. Eleki memanfaatkan serangan listriknya dengan tinjuan yang memukul Ney, membuatnya terhempas dan kesakitan. Eleki menyindir, "Sudah kubilang, kan?" Dia hendak melancarkan serangan listrik lagi, namun tiba-tiba sebuah pedang ditodongkan ke lehernya, membuatnya terdiam. Ternyata, itu adalah Marine yang datang untuk membantu Ney.
Shaka jatuh kembali ke lantai 5 setelah bertarung sengit dengan Ratchet. Dengan kecepatannya, Shaka melompat dan menendang wajah Ratchet, menghempaskannya ke bawah. Keduanya terengah-engah, dan Ratchet berkata, "Wujudmu itu pasti memiliki keterbatasan, bukan?" Shaka menjawab dengan tegas, "Tentu saja!"
Ratchet menyeringai dan berkata, "Itu berarti kau belum mengimbangi kecepatan Hiten." Dengan gerakan yang cepat, Ratchet menendang Shaka, yang langsung dibalas dengan tendangan Shaka, menyebabkan benturan yang membuat bangunan bergetar.
Sementara itu, di luar gedung, para pasukan ksatria sedang bertarung. Tiba-tiba, sosok berjubah putih turun dari langit. Dia adalah Lance, yang mengambil kekuatan Shaka yang tersimpan di dalam dirinya, yaitu aura chi. Dengan menggunakan Star Impact, Lance menyerang pasukan musuh, membuat mereka terhempas. "Dasar Eldric, dia tidak mengangkat panggilan ShellVPku," ucap Lance.
Lance memerintahkan semua pasukannya yang berada di kapal untuk segera keluar dan ikut berperang. Seorang bawahan Lance, bernama Dusk, memberitahu kepada Lance bahwa di laut ada kapal misterius menuju ke arah mereka. Lance memeriksanya dan mengetahui bahwa kapal tersebut milik Baran dan enam bawahannya yang menuju Vault of Sovereignty. Lance menyuruh Dusk untuk pergi mengurus para pasukan musuh, sambil mengeluh, "Sepertinya ini akan merepotkan."
Kembali ke posisi Ney dan Marine, mereka bertarung dengan sengit melawan Eleki. Ney maju dan menyerang Eleki dengan beberapa serangan menggunakan tongkatnya, sementara Marine melapisi pedangnya dengan sihir airnya dan menebas Eleki, membuatnya terhempas. Terengah-engah, Marine berkata, "Kau boleh juga," dan Ney tersenyum, menjawab, "Kau jauh lebih hebat."
Di lantai 5, Shaka masih bertarung dengan sengit. Setelah menendang Ratchet lagi, ia menyusulnya ke lantai 8. Ratchet mengeluarkan jari telunjuk, dan Shaka berkata, "Serangan itu lagi?!" Shaka mengepalkan tangannya dan menyerang Ratchet.
Sementara itu, Onyx berhadapan dengan Kazuo yang memiliki wujud banteng. Onyx terus menahan serudukan Kazuo menggunakan kedua pedangnya, tetapi ia selalu terhempas karena perbedaan kekuatan. Onyx bangkit kembali, memasukkan Entei, dan mengeluarkan Yoru. Ia melompat ke arah Kazuo dan memancarkan serangan tebasan angin bernama "Wind Blow," memotong tanduk Kazuo setengahnya. Setelah itu, Onyx mengeluarkan Entei lagi dan menebas Kazuo, berhasil membuatnya terhempas.
Sementara itu, Yaso masih dikejar oleh Buffon. Ia mengambil serbuk pedas di tasnya dan melemparkannya kepada Buffon, lalu memasukkan peluru yang bisa meledak ke senapannya dan menembak Buffon, membuatnya terkena ledakan.
Di area luar gedung, Baran sudah berlabuh dan melihat kekacauan dari kejauhan. Lance menghalanginya untuk masuk ke dalam. "Ada apa?" tanya Baran. Lance menjawab dengan tegas, "Maaf, kau tidak boleh masuk." Salah satu bawahan Baran menyerang Lance dengan panah.
Lance dengan cepat menangkis serangan anak panah itu. "Lebih baik kau menghindar," kata Baran sambil menyerang Lance. Baran adalah pengguna sihir yang mampu menciptakan sesuatu dengan benda mati. Ia mengambil kapalnya dan menjadikannya sebuah tangan besar yang menimpa Lance. Lance, yang sudah mengambil teknik sihir Baran, segera menciptakan hal yang sama dan bertarung dengan Baran.
Di markas besar Mage Knight, beberapa pasukan memberi kabar kepada Roward dan Roderick bahwa di Vault of Sovereignty sedang terjadi perang besar-besaran. Guild Red Wings melawan petinggi pemburu hadiah, dan Eldric serta Marine terlibat dalam pertarungan itu. Lance pun berani melawan Baran.
"Apa?! Ini gawat!" terkejut Roward. Roderick menenangkan, "Sudahlah, Roward. Kita lihat apa yang terjadi selanjutnya. Jika kita kesana, maka kita hanya akan memperburuk keadaan."
Kembali ke Vault of Sovereignty, Shaka menendang Ratchet dari lantai 8 ke lantai paling bawah, sampai menembus ruang bawah tanah. Namun, tiba-tiba Agile Style-nya sudah mencapai batasnya. Shaka harus menunggu selama 13 menit untuk bisa memakai Agile Style-nya kembali. Ratchet bangkit kembali dengan bajunya sudah robek akibat pertarungan dengan Shaka.
Melihat bahwa Elena sudah tidak ada di ruang bawah tanah, Ratchet kesal dan memanggil julukan Shaka, "GOD HAND!!" Ratchet melompat dari bawah lalu kembali ke lantai 8 dan menyerang Shaka dengan jari telunjuk berkali-kali. Shaka merasakan sarafnya seperti ingin rusak saat diserang oleh Ratchet, membuatnya terhempas sekali lagi.
Ratchet berkata, "Kau tahu God Hand? Aku susah payah membawanya kemari!" Shaka hanya bisa berbaring tanpa menjawab. Namun, Shaka bangkit sedikit demi sedikit, menjawab, "Memangnya aku peduli, huh?!" Shaka membesarkan tangannya dan menghajar Ratchet sampai ia keluar dari gedung.
Para pasukan terkejut melihat tangan Shaka yang membesar dan terlihat keluar gedung. Shaka mengejar Ratchet, menarik kakinya ke belakang, dan membesarkannya, melakukan serangan yang sama saat dia mengalahkan Arashi yaitu, "Arm Thor". Kakinya yang besar menimpa Ratchet.
Setelah serangan itu, kaki Shaka kembali normal, tapi Ratchet masih bisa berdiri. Dia melompat dan menyerang Shaka dengan jari telunjuknya, membuatnya terhempas. Kemudian, Ratchet melemparnya ke atas sampai ke lantai 15. Akibat lemparan itu, tubuh Shaka terluka parah, dan dia mengalami muntah darah, tak sadarkan diri akibat serangan itu. Ratchet hanya bisa menyeringai melihat Shaka tergeletak di lantai.
Ratchet berbalik, ingin kembali mencari Elena, namun tiba-tiba cacing besar terhempas dan menabrak Ratchet yang sedang turun di tangga. Ternyata, cacing besar itu dihempaskan oleh Elena. Rathcet bangkit kembali dan berkata, "Bagus, Elena. Aku tidak perlu mencarimu repot-repot."
Elena menjawab dengan tegas, "Kau pikir aku akan kembali di tahan?" Dia mengeluarkan sihir anginnya dan menyuruh Ray untuk ke atas dan menemui Shaka. Ray segera bergegas kesana dan mulai mengobati luka Shaka.
Kini Elena berhadapan dengan Ratchet. Ratchet menggunakan jari telunjuknya, tetapi Elena menghantamnya dengan sihir angin lalu mengangkat bebatuan dan melemparkannya ke arah Ratchet. Ratchet mulai kesal dan mulai menghajar tubuh Elena sampai dia terhempas.
Ratchet mencekik Elena dan berkata dengan penuh keangkuhan, "Kau ini hanya seorang buronan kecil yang ternyata cukup merepotkan, ya?"
Elena mengingat masa kecilnya di negeri Silver, ketika kedua orangtuanya menjadi budak di pabrik senjata milik Baran. Orangtuanya disuruh untuk kerja paksa tanpa diberi makan dan minum. Elena berani melakukan hal nekad dengan menghancurkan pabrik senjata, tetapi tertangkap oleh bawahan Baran.
Saat ini, orangtuanya masih berada di pabrik senjata milik Baran, dan pabrik itu semakin meluas di negeri Silver. "Mungkin aku harus membunuhmu di sini!" ucap Ratchet, namun Shaka tiba-tiba datang dan menarik rambut Rathcet, melemparkannya ke belakang.
"Kau tidak apa-apa, Elena?" tanya Shaka. Elena menjawab, "Aku baik-baik saja, Kapten." Shaka mengaktifkan Agile Style-nya lalu menyuruh Ray pergi ke Mighty Eagle dan membawa Elena. Shaka berjanji kepada Elena akan menghabisi Ratchet dengan cepat.
shaka mengaktifkan agile style nya kembali lalu bertarung dengan ratchet lagi lalu ia menendang ratchet secara terus menerus sampai matanya memutih dan terhempas, ratchet kembali bangkit dan berkata "apakah tendangan menjadi serangan dasar mu ?"
shaka hanya diam dan tidak menjawabnya, shaka berlari lalu melompat ke arah ratchet dan menyundul kepalanya sampai rathcet terhempas lagi, rathcet mengeluarkan darah dari mulutnya lalu ia kembali bangkit dan melarikan diri ke lantai 15 lalu shaka mengejarnya
disisi lain ray berhasil membawa elena ke pesawat dan ray segera mengobati luka elena, ray berkata "elena setelah ini kau beristirahat saja" lalu onyx saat ini sedang kewalahan menghadapi kazuo begitu juga dengan yaso yang sudah babak belur akibat buffon
onyx kesulitan melawan 2 orang sekaligus, yaso tiba tiba terbangun dan berkata "jangan khawatir onyx, aku masih belum menyerah !" yaso mengacungkan jempol kepada onyx lalu itu membuat onyx terkejut, lalu yaso melanjutkan "kapten kita juga sedang berusaha bukan ?"
yaso langsung melarikan diri untuk memancing buffon lalu buffon mengejarnya, onyx tersenyum sinis lalu ia mengeluarkan gaya pedang terkuat nya, kazuo heran dan bertanya "apa apaan gaya itu ?" lalu onyx tersenyum sinis dan menjawab "aku akan mengakhiri ini, jika kau masih bisa bertahan karena kekuatan ku yang satu ini maka akan ku akui kau musuh terkuat yang pernah ku lawan !"
onyx menebas kazuo dengan gaya pedang Musashi Miyamoto seorang samurai dari negeri teratai biru, kazuo sedikit demi sedikit wujudnya kembali menjadi normal dengan tubuhnya yang dipenuhi oleh luka yang terbuka karena tebasan itu
darahnya bercucuran di seluruh tubuhnya lalu ia terengah-engah, onyx memasukkan kedua pedangnya dan berkata dengan tegas "di dunia ini, semuanya bisa ku tebas termasuk hewan sekaligus !" kazuo jatuh dan tergeletak di lantai
pertarungan pertama dimenangkan oleh onyx, onyx terengah-engah karena ia beberapa kali diseruduk olehnya lalu onyx pun jatuh dan tergeletak di lantai, karena onyx diseruduk beberapa kali olehnya dia pun pingsan
kembali ke situasi yaso yang saat ini sedang dikejar oleh buffon lalu ia mengeluarkan sebuah botol bir dari tas nya lalu melemparkannya ke arah buffon, lalu ia melemparkan bom peledak sehingga membuat buffon jatuh ke lantai 1 "maaf onyx aku mengambil botol bir mu" lalu yaso pingsan pertarungan kedua dimenangkan oleh yaso
di area luar, eldric sedang bertarung dengan bullet lalu saat bullet ingin menyeruduk nya eldric langsung menendang dan membuat bullet terhempas, lalu eldric membuat pusaran api dan menyerang bullet, dengan serangan itu membuat bullet terbakar di seluruh tubuhnya
pertarungan ketiga dimenangkan oleh eldric, rouge saat ini sedang berhadapan dengan koba si manusia ikan lalu rouge menendang berkali kali lalu rouge mengeluarkan seluruh semburan apinya ke arah koba, "shaka akan senang jika aku membawa ikan bakar ke pesawat !" ucap rouge
Koba di tendang lagi oleh rouge dan koba pun kehilangan kesadarannya, pertarungan keempat dimenangkan oleh rouge lalu di area gerbang lance kalah dari baran, baran berkata "kau memang menyalin kekuatan ku, tapi ingat kekuatan salinan tidak setara dengan kekuatannya yang asli, kau hampir setara dengan ku 85%"
baran melihat dari luar gerbang bahwa situasi disana semakin memburuk lalu ia mengeluarkan aura ki yang dimana ia bisa melihat siapa yang memenangkan pertarungan ini, baran memutuskan untuk kembali ke negeri silver menggunakan sihir teleportasi.
ney dan marine masih melawan eleki dan mereka membuat serangan kombinasi yang dimana eleki menjadi sangat kesulitan bertarung dengan mereka berdua, lalu ney memukul kepala eleki dengan begitu kencang sampai mata eleki memutih
lalu marine melakukan tebasan terakhir nya yang membuat eleki terhempas dan menabrak dinding, pertarungan kelima dimenangkan oleh ney dan marine lalu marine berkata "kau hebat ney !" lalu ney menjawab dengan senyumannya "ini pertarungan pertama ku, kau tahu ?"
disisi lain panda dan apel berhasil mengalahkan rouglas karena rouglas menurut panda dan apel merupakan anggota terlemah dari tim ratchet, lalu brock kini berhadapan dengan shapard seorang manusia kelelawar
"dasar tikus terbang sialan !" ucap brock lalu brock mengeluarkan meriam dari tangan nya dan menembaki shapard, lalu shapard dengan lincah menghindari semua serangan itu lalu shapard mencakar brock dengan kakinya
lalu brock menghubungi ray menggunakan shellVP lalu brock memerintahkan untuk menjatuhkan viking01 di atas bangunan, lalu ray menuruti perintah brock dan pesawat mighty eagle menuju bangunan keberadaan brock
sesampainya disana ray langsung menekan tombol gudang dan robot viking jatuh di atasnya, shaka yang sedang bertarung dengan ratchet terkejut ketika sebuah robot jatuh di atasnya untungnya shaka menghindari nya
robot viking terus jatuh kebawah lalu brock pun menyusulnya dan segera masuk kedalam robot itu, "benda besar apa itu tadi ?!" ucap shapard lalu sebuah mata bersinar dari belakang shapard dan ternyata itu adalah robot viking yang sudah di aktifkan lalu robot viking memegang shapard dan membanting nya ketanah, shapard masih bisa bangkit
lalu robot viking menepuk kedua tangannya dan itu mengenai shapard sampai tulang tulangnya patah, brock menyeringai dan berkata "seperti menepuk nyamuk saja ya ?"
brock pun menang
Tersisa pertarungan sengit antara Shaka dan Ratchet. Ratchet mengubah wujudnya menjadi pteranodon dan menyerang Shaka dengan ganas. Namun, Shaka mengaktifkan Agile Style-nya dan menendang Ratchet ke atas, lalu mengejarnya dengan cepat. Ratchet berbalik dan menyerang Shaka dengan paruhnya berkali-kali, menyebabkan mata Shaka memutih.
Rathcet membuat Shaka terhempas dengan kekuatannya. Agile Style milik Shaka kembali menghilang, dan Ratchet berkata dengan sinis, "Lihat apa yang kau lakukan, God Hand!" Shaka bangkit kembali, tetapi sebelum ia bisa melancarkan serangan, Rathcet langsung menyerang jantung Shaka dengan kepalan tangannya, membuatnya muntah darah dan kembali pingsan.
Ratchet melancarkan serangan mematikan, membuat Shaka terhempas dengan kejam. Meskipun tubuhnya terluka parah, Shaka tetap bertahan dengan tekad yang kuat. Dengan napas yang tersengal-sengal, ia mencoba untuk bangkit kembali, tetapi kekuatannya mulai memudar.
Ratchet menatap Shaka dengan penuh penyesalan. "Kau adalah lawan yang tangguh, Shaka. Tapi kau sudah kalah," ucapnya dengan nada yang dingin. Shaka, meskipun lemah, masih memancarkan aura yang menakutkan.
Tiba-tiba, sinar cahaya misterius mulai menyelimuti tubuh Shaka. Ketika sinar itu mereda, Shaka terlihat berdiri tegak, dikelilingi oleh kekuatan yang tak terduga. Mata Shaka berkilat dengan intensitas yang baru, dan seakan-akan ada kekuatan baru yang mengalir melaluinya.
Ratchet terkejut dengan perubahan ini. Namun, sebelum ia bisa bereaksi, Shaka melancarkan serangan balik yang luar biasa. Dengan pukulan bertubi tubi yang mematikan, Shaka berhasil mengalahkan Ratchet dan mengakhiri pertarungan dengan gemilang.
Dengan napas yang terengah-engah, Shaka menatap langit-langit ruangan dengan penuh kelegaan. Meskipun tubuhnya terluka, tekadnya tidak pernah pudar. Dan dengan itu, Shaka memenangkan pertarungan, menunjukkan bahwa kekuatan sejati tidak hanya berasal dari fisik, tetapi juga dari hati yang penuh tekad.
Para anggota Guild Red Wings bersorak merayakan kemenangan Shaka dengan penuh kebanggaan. Namun, kegembiraan itu terhenti ketika mereka melihat Shaka terkulai lemah di tanah, lumpuh dan pingsan karena luka-lukanya yang serius. Yaso dengan cepat menghampiri Shaka dan berusaha menolongnya, sementara yang lain membantu menyusun rencana untuk membawa mereka keluar dari Vault of Sovereignty.
Setelah pertarungan berakhir, berita tentang pertarungan sengit antara Guild Red Wings dan para petinggi pemburu hadiah di Vault of Sovereignty berita ini menyebar ke seluruh dunia. Roward dan Roderick, pemimpin Mage Knight, terkejut mendengarnya. Mereka menyadari bahwa keberanian dan ketangguhan Guild Red Wings telah menciptakan gelombang di dunia ksatria.
tekad dan semangat shaka tidak pernah padam. Dengan keberhasilan mereka dalam pertempuran itu, Shaka berhasil masuk ke peringkat ksatria dunia, menempati peringkat ke-80.
Dengan demikian, Shaka dan Guild Red Wings mendapat pengakuan luas atas perjuangan mereka dalam menghadapi ancaman yang mengancam kedamaian dunia. Meskipun perjalanan mereka masih panjang, keberhasilan ini menjadi tonggak awal dari petualangan yang lebih besar dan tantangan yang menantang di masa depan.
setelah kehancuran pemburu hadiah yang dipicu oleh Guild Red Wings, dunia berada dalam keadaan kacau. Kekuatan gelap yang sebelumnya dikuasai oleh para pemburu hadiah kini runtuh, meninggalkan kekosongan kekuasaan yang besar. Penguasa kegelapan yang bergantung pada pemburu hadiah untuk menjaga kestabilan dunia sekarang berada dalam keadaan bingung dan terancam.
Pada saat yang sama, masyarakat merasakan perubahan besar. Banyak yang merasa lega dengan kehancuran pemburu hadiah, merasa bahwa dunia telah dibebaskan dari ancaman yang selama ini mengintai. Namun, ada juga kekhawatiran akan kekosongan kekuasaan dan naiknya kekuatan gelap lain yang mungkin mengisi kekosongan tersebut.
Dalam kekacauan ini, Guild Red Wings muncul sebagai pahlawan yang dihormati. Mereka adalah penentang utama para pemburu hadiah dan telah berhasil menghancurkan kekuatan gelap tersebut dengan keberanian dan kekuatan mereka sendiri. Kemenangan mereka memberikan harapan bagi banyak orang, tetapi juga menimbulkan ketegangan antara guild-guild lain yang mungkin mengincar kekuasaan yang ditinggalkan oleh pemburu hadiah.
Berita tentang kehancuran para pemburu hadiah mencapai Guild Rambut Merah, dan para anggota guild merayakannya dengan sukacita. Mereka telah lama bertempur melawan kejahatan yang dilakukan oleh para pemburu hadiah, dan kemenangan Guild Red Wings dianggap sebagai kemenangan bagi semua guild yang berjuang untuk keadilan.
Di markas besar Guild Rambut Merah, suasana penuh semangat. Ketua guild, seorang pria yang bijaksana yang dikenal dengan nama edward, berbicara kepada para anggotanya bahwa berita tentang kemenangan shaka sangatlah luar biasa, Para anggota guild pun berpesta untuk merayakan kemenangan guild red wings
"shaka sudah melakukan hal terbaik ! mari kita rayakan kemenangannya !" ucap edward
Di markas besar Baran, sang raja gelap merasa terancam oleh keberhasilan Guild Red Wings. Baran, yang sebelumnya bergantung pada para pemburu hadiah untuk memperluas pengaruhnya, merasa marah dan frustasi karena kehilangan kekuatan tersebut.
"Kita tidak bisa duduk diam sembaei melihat mereka, Persiapkan pasukan kita, kita akan mengambil alih kendali dunia ini!" ucap baran
Sementara itu, di sebuah desa terpencil di negara clover tempat guild heart wings kini berada, Ibunda Shaka, wanita yang bijaksana dan kuat, mendengar berita tentang keadaan putranya. Dengan hati yang penuh cemas, ia memutuskan untuk bertemu dengan Shaka dan memberikan dukungan dan bantuan yang ia butuhkan dalam menghadapi tantangan yang baru ini. bunda Shaka bersiap untuk menemui putranya
"Aku tidak bisa duduk diam sambil menunggu. Aku harus menemui Shaka dan memastikan dia baik-baik saja !" ucap Serena ibu shaka
Di sebuah rumah yang terletak di tepi desa, Reina, putri dari Ibunda Shaka, mendengar ibunya berbicara tentang niatnya untuk menemui Shaka. Reina merasa cemas dengan rencana ibunya dan berusaha memberikan nasihat.
"Ibu, apakah ini tidak terlalu berisiko? Mungkin lebih baik kita menunggu sampai waktunya lebih tepat untuk menemuinya" ucap reina
serena ibu shaka menjawab "aku tahu itu tapi di foto koran ini dia terlihat babak belur !"
Di markas besar Pangavell, Kong, pemimpin yang kuat dan karismatik, merayakan kemenangan Guild Red Wings dengan penuh sukacita. Dia duduk di singgasana besar di tengah ruangan yang dipenuhi dengan para prajuritnya yang setia.
"Kawan-kawan! mari kita rayakan kemenangan cucuku !" ucap kong dengan semangat penuh
Para prajurit di ruangan itu bersorak dan mengangkat senjata mereka sebagai tanda kegembiraan atas kemenangan tersebut. Mereka telah lama mengagumi keberanian dan keteguhan hati Guild Red Wings, dan kemenangan mereka memberikan semangat baru bagi seluruh Pangavell
Di negeri Teratai Biru, sebuah kerajaan yang terkenal dengan keindahan alamnya, berita tentang kehancuran pemburu hadiah dan kemenangan Guild Red Wings juga mencapai telinga raja, Cadou. Dia menyambut berita tersebut dengan senyuman licik yang tidak tersembunyi.
"Ha! Sepertinya bocah ini baru saja menghancurkan pemburu hadiah ya ? itu berarti organisasi pemburu hadiah tidak bisa beroperasi lagi."ucap cadou
Guild Red Wings kembali ke Negeri Aqua Nexus, membawa Lance, Marine, dan Eldric. Sementara Shaka masih terbaring tak sadarkan diri di kamarnya setelah pertarungan besar yang baru saja terjadi 6 hari lalu .lalu onyx bertanya kepada eldric "Bukankah kalian sudah menjadi anggota sebuah guild sebelumnya? Mengapa kalian sekarang bertugas di markas besar?"
Eldric menjelaskan bahwa setelah Shaka dan Onyx pergi, wilayah kerajaan sempat diserang oleh pasukan iblis yang dipimpin oleh Lucifer. Mereka bertiga, bersama dengan guild lain, terlibat dalam pertarungan untuk melindungi kerajaan dari serangan tersebut.
Eldric: "Pada akhirnya, kami berhasil mengusir para iblis dan disambut sebagai pahlawan. Roward kemudian mengangkat kami menjadi kapten divisi 6, 7, dan 8 di markas besar."
Onyx mengangguk, memahami situasi yang dijelaskan oleh Eldric. Dia kemudian bertanya tentang rencana mereka selanjutnya "Jadi, apa rencana kalian setelah ini?"
Marine menjawab bahwa mereka akan kembali ke markas besar untuk melanjutkan tugas mereka. Lance menambahkan, "Namun, kalian harus tetap waspada terhadap Baran. Dia pasti tidak akan diam setelah Shaka berhasil mengalahkan Ratchet."
Onyx tersenyum sinis, menyiratkan ketidakpeduliannya terhadap ancaman Baran.
"Tidak peduli sekuat apa dia, kita siap menghadapinya." ucapnya
Setelah memberi salam perpisahan kepada Onyx dan anggota Guild Red Wings lainnya, Lance, Eldric, dan Marine kembali ke markas besar. Aliansi mereka telah berhasil membawa Elena kembali ke Guild Red Wings, dan mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang.
Dalam legenda kuno, terdapat cerita tentang kaum Sharaki, suku yang tinggal di lembah terpencil di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kerajaan Esteria. Kaum Sharaki dianggap sebagai ras yang dipilih oleh para dewa, dianugerahi kebijaksanaan yang mendalam dan kekuatan magis yang kuat.
Menurut cerita, kaum Sharaki hidup berdampingan dengan keajaiban alam. Mereka memiliki hubungan yang dalam dengan alam dan kekuatan mistis yang mengalir melalui darah mereka. Sebagai penjaga alam, mereka mengabdikan hidup mereka untuk menjaga keseimbangan dan harmoni.
Namun, kekuatan dan kebijaksanaan kaum Sharaki tidak luput dari keinginan yang gelap. Banyak yang mengincar kekuatan mereka untuk kepentingan pribadi, menginginkan akses ke pengetahuan kuno dan kekuatan magis yang mereka miliki.
Dalam sejarah kuno, tercatat bahwa kaum Sharaki pernah dihadapkan pada ancaman besar yang mengancam kelangsungan hidup mereka. Sebuah kerajaan jahat yang dipimpin oleh seorang tiran kuat bernama Zephyr, menginginkan kekuatan kaum Sharaki untuk kepentingan pribadinya.
Zephyr, yang haus akan kekuasaan dan kekayaan, melihat kaum Sharaki sebagai sumber daya yang berharga yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kekaisarannya. Dia mengirim pasukan ke lembah tempat mereka tinggal, dengan tujuan menaklukkan dan menundukkan mereka.
Melihat ancaman yang dihadapi oleh kaum Sharaki, para petinggi yang disebut Elite Five, yang merupakan pemimpin suku-suku besar di wilayah itu, bersatu untuk melindungi mereka. Mereka sadar akan pentingnya kaum Sharaki dalam menjaga keseimbangan alam dan kekuatan mistis yang mereka miliki.
Elite Five mengumpulkan pasukan mereka untuk melawan pasukan Zephyr. Mereka bersumpah untuk melindungi kaum Sharaki dengan segala cara, bahkan jika itu berarti menghadapi kekuatan yang jauh lebih besar dari mereka. Karena keyakinan mereka pada pentingnya keseimbangan alam, mereka tidak ragu untuk mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.
Pertempuran antara Elite Five dan pasukan Zephyr menjadi legenda di wilayah tersebut. Di medan perang yang luas, kekuatan magis dan kekuatan fisik bertabrakan, menciptakan badai energi yang menggetarkan bumi. Namun, meskipun Zephyr memiliki kekuatan yang besar, pasukan Elite Five tidak gentar.
Dipimpin oleh keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan, pasukan Elite Five berhasil mengalahkan pasukan Zephyr. Dalam pertempuran sengit itu, banyak yang gugur, termasuk beberapa anggota Elite Five. Namun, kemenangan mereka membawa kedamaian kembali ke wilayah itu, dan kaum Sharaki dapat melanjutkan kehidupan mereka dengan aman.
Sejak saat itu, kaum Sharaki dianggap sebagai penjaga alam yang suci. Mereka diberi penghormatan dan perlindungan yang abadi oleh para petinggi dan masyarakat di sekitarnya. Elite Five menjaga tradisi lama tersebut, meyakini bahwa keberadaan kaum Sharaki adalah kunci untuk menjaga keseimbangan alam yang rapuh.
Meskipun zaman berubah dan peradaban berkembang, keberadaan kaum Sharaki tetap dijaga dengan ketat oleh para petinggi dan pelindung mereka. Mereka dianggap sebagai penjaga pengetahuan kuno dan kekuatan magis yang harus dijaga dengan cermat agar tidak jatuh ke tangan yang salah dan elite five yang saat ini sedang memimpin dunia ksatria adalah elite five yang sama.
Seminggu setelah pertarungan sengit antara Shaka dan Ratchet, tubuh Shaka telah pulih sepenuhnya. Dia bisa bergerak dengan bebas sekarang. Onyx keluar dari pesawat dan menyapanya, "Hei Shaka, kau sudah membaik?" Shaka tersenyum, "Jauh lebih baik!"
Ney juga bergabung, "Baiklah, ayo kita pergi. Kita sudah terlalu lama di negeri Aqua Nexus." Shaka mengangguk setuju dan mereka kembali ke pesawat. Dia melihat semua anggota timnya sibuk dengan aktivitas masing-masing, tetapi matanya tertuju pada Elena yang sedang asyik membaca buku. Melihatnya membuatnya merasa senang setelah pertarungan yang melelahkan itu.
Tiba-tiba, sehelai koran terbang masuk ke dalam pesawat dan membawa poster Shaka yang menampilkan peringkatnya sebagai 80 di dunia. Shaka protes, "Apa?! Bukankah aku ada di peringkat 15? Mengapa menjadi 80?" Onyx menjelaskan, "Itu peringkatmu di negeri kita, Shaka. Peringkatmu di dunia adalah 80, itu berbeda."
Poster itu menampilkan foto Shaka sedang mengaktifkan agile stylenya ney bertanya, "Selanjutnya kita akan ke mana?" Shaka tersenyum, "Untuk sementara, mari kita jelajahi seluruh negeri ini!" Semua menyambut ide itu dengan senang, dan pesawat Mighty Eagle lepas landas untuk petualangan baru.
Setelah pesawat Mighty Eagle berangkat, tiba-tiba ShellVP mereka berbunyi, dan Ney mengangkatnya, "Halo?" ucap ney lalu suara dari ShellVP menjawab, "Oh, halo, maaf mengganggu. Aku adalah Pangeran Alaric dari Negeri Solaceon." Semua terkejut ketika mendengar nama Alaric.
Ney menjawab dengan hormat, "Oh, maaf, Pangeran!" Alaric menjawab ramah, "Tidak apa-apa. Aku berniat untuk mengundang kalian kemari. Setelah kalian berhasil mengalahkan para pemburu hadiah, aku jadi tertarik untuk berbincang dengan kalian."
Ney menunggu keputusan dari Shaka, dan Shaka tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Ney berkata, "Dengan senang hati, kami akan kesana." Alaric merespons, "Itu bagus, aku akan menunggu kalian."
Guild Red Wings kini menuju ke Negeri Solaceon. Ney bertanya, "Kenapa tiba-tiba sekali?" Elena menjawab, "Ini memang sulit dipercaya." Sesampainya di sana, mereka disambut oleh para warga yang senang sambil mengibarkan bendera kecil berlogo Guild Red Wings.
Pangeran Alaric tiba dan menyambut Shaka dan teman-temannya masuk ke dalam istananya. Sesampainya di dalam, mereka disuguhi banyak makanan, dan meskipun terasa sungkan, mereka menikmatinya. Pangeran Alaric tersenyum melihat mereka menikmati hidangan tersebut. "Selamat datang di Negeri Solaceon, Guild Red Wings. Kami senang bisa menyambut kalian di sini," ucapnya ramah.
Setelah mereka selesai makan, Alaric menyuruh Shaka dan yang lainnya mengikuti dirinya ke ruangan bawah tanah. Sesampainya di sana, terdapat sebuah kertas besar yang menyerupai kertas Jovan yang dijaga oleh Hraesvelgr. Alaric langsung memasang wajah serius, "Aku menemukan ini saat ruang bawah tanah ini direnovasi. Tulisannya tidak begitu aku pahami."
Apel mengajukan bahwa dia bisa membacanya, lalu Apel membacakannya, "Kepada Raja Osmund, maaf aku tidak bisa menemui mu padahal kau sedang sakit. Aku sedang berhadapan dengan 5 makhluk menakutkan disini. Rasanya seperti di neraka melihat mereka. Aku tidak tahu aku bisa menang atau tidak, jadi jika kau membaca surat ini, aku mohon kepadamu untuk tidak membantu ku, karena aku bisa mengurus hal ini," ucap Jovan di kertas tersebut.
Shaka bertanya, "5 makhluk menakutkan?" Alaric menjelaskan bahwa Raja Osmund adalah leluhurnya. Dia tidak tahu apa hubungan Jovan dengan leluhurnya, tapi yang ingin dia ketahui adalah wujud dari 5 makhluk menakutkan yang disebut oleh Jovan.
Apel menjelaskan bahwa di Negeri Peri ada beberapa gambaran yang terbuat dari ukiran batu. Di sana ada 5 makhluk, yaitu kura-kura, siput, anjing, kuda, dan rusa. Lalu Apel berkata, "Apakah itu yang dimaksud Jovan? Tapi bukankah 5 makhluk itu tidak begitu seram?"
Tentu, mari kita lanjutkan.
Elena mendengar pembicaraan mereka tentang makhluk dari zaman kuno dan menambahkan, "Makhluk dari zaman kuno memiliki reputasi yang sangat mengerikan. Meskipun ukiran batu itu mungkin terlihat tidak menakutkan, kita tidak boleh mengabaikan kemungkinan bahwa makhluk tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa."
Shaka mengangguk, "makhluk menyeramkan ? aku dan ney sejak kecil selalu bertemu dengan makhluk menyeramkan di hutan" lalu ney menjawab "itu berbeda*
Alaric menatap kertas besar dengan serius. "Jovan tidak akan menyebut mereka menakutkan tanpa alasan yang kuat"
Ney menatap tulisan di kertas itu dengan penuh perhatian. "Mungkin kita bisa meminta bantuan para ahli sejarah untuk mencari tahu lebih lanjut tentang makhluk-makhluk ini" Apel mengangguk setuju
Alaric menyimpan kertas tersebut dengan hati-hati, ekspresinya serius saat dia memandang Shaka dan anggota lainnya. "Apakah kalian tahu? Elite Five itu abadi," ujarnya, menggugah kebingungan mereka semua.
Yaso terkejut "Ha? Itu tidak mungkin!"
Alaric menjelaskan bahwa sejak 30 tahun yang lalu, setelah Elite Five telah diangkat menjadi pemimpin dunia ksatria mereka sudah tidak lagi muncul di publik "Menurut sejarawan di Negeri Olivia, Elite Five sudah hidup sejak zaman Jovan," tambahnya, memperjelas kebingungan mereka.
Shaka terkejut, "Bagaimana mungkin itu terjadi?"
"Ini hanyalah teori sejarawan," jawab Alaric. Dia menerangkan bahwa kaum Sharaki memberikan mereka kekuatan abadi, mereka menjadi saksi perubahan dunia ksatria. "Keturunan kaum Sharaki dilindungi oleh Elite Five, termasuk aku."
Reaksi yang bervariasi terpancar dari wajah-wajah mereka. Shaka mengaktifkan agile stylenya, nada marah terpancar dari suaranya, "Kau keturunan kaum Sharaki!"
Alaric segera meredakan situasi, "Tenang saja, aku berbeda dari keturunan lainnya. Tolong, percayalah padaku!" Shaka menyesal dan meminta maaf atas reaksinya.
Menurut teori sejarawan dari Negeri Olivia, kekuatan abadi Elite Five memiliki batasan waktu. Oleh karena itu, keturunan kaum Sharaki sangat dilindungi oleh mereka untuk memastikan keberlanjutan kekuatan tersebut. "Jadi, intinya adalah?" tanya Elena dengan penasaran.
"Mungkin Elite Five tahu apa sebenarnya mereka dan harusnya mereka membantu Jovan pada saat itu," jawab Alaric dengan serius.
Onyx menambahkan, "Kita tidak bisa bertemu dengan mereka. Biarkan lima makhluk ini. Selama mereka tidak muncul, kita tidak perlu terburu-buru untuk mencari tahu lebih banyak." lalu ney menambahkan "lagipula ini baru saja teori bukan ? belum tentu benar"
lalu alaric tersenyum dan menjawab "ya mungkin saja aku terlau berlebihan" lalu mereka kembali ke atas dan shaka memutuskan untuk segera pergi dari negeri ini, lalu shaka berkata "jadi kau mengundang kami hanya untuk itu ?" lalu alaric tersenyum dan menjawab "ya aku hanya ingin mendengar tentang pendapat kalian"
apel berkata "jika kau menemukannya lagi hubungi kami saja !" lalu alaric menganggukkan kepalanya lalu semuanya kembali ke pesawat dan mulai berangkat kembali
apel bertanya kepada shaka "bagaimana menurut mu tentang kertas tadi ?" lalu shaka menjawab "membingungkan, aku tidak mau memikirkan nya" lalu apel tertawa.
disisi lain, Guild Heart Wings tengah berkumpul dalam rapat yang serius di ruangannya yang mewah. Suasana tegang terasa di udara, mereka sedang merencanakan untuk menjatuhkan takhta Raja Cyrus dan Elite Five. Namun, mereka sadar bahwa misi ini tidak akan mudah dilakukan, mengingat Elite Five memiliki pengaruh yang kuat dan bergerak diam-diam.
Leonard, sang pemimpin Guild Heart Wings, datang dengan langkahnya menuju meja rapat. Wajahnya penuh dengan ekspresi serius dan pikiran yang dalam. Dia duduk di kursi kepemimpinan, memandang anggota-anggota guildnya dengan tegas.
"Saudara-saudara," ucap Leonard, suaranya tenang namun penuh dengan otoritas. "Kita semua sadar bahwa misi yang akan kita jalankan ini tidak mudah. Elite Five memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar di negeri ini. Namun, kita tidak boleh mundur hanya karena sulit."
Para anggota Guild Heart Wings mendengarkan dengan seksama. Mereka tahu bahwa langkah ini adalah langkah berani dan berisiko, tetapi mereka juga menyadari bahwa perubahan tidak akan pernah terjadi tanpa pengorbanan.
"Kita perlu merencanakan setiap langkah dengan hati-hati," lanjut Leonard. "Kita harus mengumpulkan informasi yang akurat tentang Elite Five dan kelemahan-kelemahan mereka. Kita juga harus membangun aliansi dengan kelompok-kelompok lain yang memiliki ketertarikan yang sama."
Para anggota mengangguk setuju, menyatakan kesiapan mereka untuk menjalankan rencana ini. Mereka percaya pada kepemimpinan Leonard dan tekad mereka untuk mengubah nasib negeri ini.
"Kita tidak boleh terburu-buru," tegas Leonard. "Kita akan melangkah satu demi satu, dengan hati-hati dan kehati-hatian. Dan kita akan mencapai tujuan kita, tidak peduli seberapa sulitnya rintangan yang akan kita hadapi."
Para anggota Guild Heart Wings meninggalkan rapat dengan semangat yang membara, siap untuk memulai rencana mereka.
Shaka menerima koran dari burung pengantar koran yang terbang, membawakan sebuah berita menarik tentang kompetisi bergulat di Pulau Greenbull. Wajahnya langsung menyala dengan antusiasme saat membaca berita tersebut. Dia segera berpaling ke arah anggota Guild Red Wings yang sedang berkumpul.
"lihat ini semuanya !," seru Shaka, suaranya penuh semangat. "Ada kompetisi bergulat di Pulau Greenbull, sepertinya akan seru jika aku ikut !"
Onyx, yang selalu waspada terhadap identitas dan keselamatan Shaka, segera memberikan saran. "Kau harus menyembunyikan identitasmu terlebih dahulu. akan repot nantinya jika ada yang mengetahui bahwa kau adalah Kapten Guild Red Wings."
Setelah mengenakan kemeja hitam dan memasang kumis palsu, Shaka, didampingi oleh Onyx dan Ney, menuju ke Pulau Greenbull. Anggota lainnya tetap berada di pesawat untuk menjaga keamanan.
Tiba di pulau itu, suasana sudah ramai dengan keramaian orang-orang yang berkumpul di stadion. Shaka segera mendaftar untuk kompetisi dengan menggunakan identitas palsu, Lucci. Dia mendapat nomor urut 34, sementara Onyx dan Ney tetap berada di sisi arena, memperhatikan dengan cermat.
Saat giliran Shaka tiba, dia melangkah dengan percaya diri ke arena. Lawannya adalah seorang wanita berambut ungu pendek bernama Reina. Onyx dan Ney mulai merasa akrab dengan namanya, tapi mereka tidak bisa mengingatnya dengan pasti.
"Tunggu,aku pernah mendengar nama itu?" tanya Onyx, mencoba mengingat-ingat.
Ney menimpali, "Aku juga merasa begitu. Ada sesuatu yang tidak biasa."
Kemudian, mereka sama-sama terkejut ketika menyadari bahwa Reina adalah kakak perempuan Shaka. Di tengah arena, Reina mengejek Shaka dengan penuh percaya diri.
"kau pikir dengan menyembunyikan identitas mu aku tidak bisa mengenali mu ?" ucapnya, menyeringai.
Pertarungan pun dimulai, dan Shaka segera menyadari bahwa Reina memiliki kecepatan yang mengesankan, mirip dengan yang pernah dia rasakan saat berhadapan dengan Ratchet.
"Apakah dia menggunakan Hiten?" gumam Shaka, sambil menghindari serangan Reina yang datang begitu cepat.
Pertarungan pun berlanjut, dengan keduanya saling beradu pukulan dengan kecepatan yang luar biasa. Onyx dan Ney terpesona melihat kekuatan mereka berdua, yang begitu mengagumkan.
keduanya saling mengeluarkan star impact lalu beradu star impact dan terjadilah benturan yang hampir merubuhkan stadion itu, namun pada akhirnya tangan shaka bergemetar dan kesakitan
menunjukkan bahwa reina lah pemenangnya, saat shaka sedang tergeletak di bawah sambil memegang tangan nya reina mengulurkan tangannya dan berkata "akhirnya kita bertemu ya, shaka !" ucapnya sambil tersenyum
-BERSAMBUNG-