“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “
“A–aku ?! “
Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.
Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.
Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gara-gara batagor
Di kantor tempat Azalea bekerja, lagi-lagi departemen 5 mendapat tugas diluar jobdesk mereka. Mereka juga tidak diizinkan makan siang sebelum pekerjaan yang diberikan oleh departemen 3 selesai.
“GILAAAAAAAA !!! KITA INI KERJA BUKAN SELESAIKAN PEKERJAAN KITA DI DEPARTEMEN 5 TAPI NGERJAIN KERJAAN DEPARTEMEN 3 !! “
“Bener, lama-lama gue resign deh. Capek gue kerja kayak gini ! Departemen kita dikucilkan, “ sahut Reson.
“Son, gue juga. Tapi gue masih bergantung disini buat pengobatan emak gue, “ kata Leo.
“Nyokap lo sakit apa ? “ tanya Andella yang baru mengetahui.
“Hm, penyakit tua. “ sahut Leo seperti sedang membunyikan sesuatu.
“Gesss, gesss !! Ada info, ada info ! “ pekik Amanda kepada rekannya.
“Ada info apa mand ? “ tanya Andella kepo.
“Kumpul sini ! Kumpul sini ! “ seru Amanda membuat mereka semua berkumpul di meja kerja Amanda.
“Besok malam perusahaan kita akan mengadakan pesta pengenalan pewarisnya. Katanya pewarisnya itu cewek. “
Dia baru saja kembali dari toilet tak sengaja mendengar obrolan anak-anak dari departemen 2, jika besok malam ada pesta pengenalan pewaris grup CM Group yang akan diselenggarakan di hotel keluarga besar Maverley.
“Ah, lo yang bener man? Bukan laki-laki pewarisnya ? “ tanya Reson ragu.
“Benerr, gue dengernya gitu. Tapi, “
“Tapi kenapa mand ? “ tanya Andella penasaran. Leo dan Reson juga penasaran dengan perkataan Amanda.
“Departemen kita nggak di undang, “ ucap Amanda tersenyum kecut.
“Kok gitu, kan kita juga bagian dari perusahaan ini ! Bagaimana bisa seperti ini !! “ ucap Reson marah.
Lama terdiam dengan pikiran masing-masing, seorang pria masuk ke dalam ruang departemen 5 membuat keempat orang itu mengalihkan pandangan mereka.
“Permisi, saya dan rekan saya ingin mengantarkan makan siang untuk kalian.. “ ucapnya ramah.
Perkataan pria itu membuat Andella dan rekannya yang lainnya menganga tak percaya. Keempatnya masing-masing menerima dua box makanan dan 600ml air mineral.
“Bang, i–ini bener untuk kami ? “ tanya Reson tak percaya.
“Benar, nona besar yang memerintahkan kami untuk memberi makan siang untuk kalian semua. “
“Tapi kami dilarang makan siang, bang ! “ adu Amanda.
“Tidak ada yang bisa melarang kalian, karena kalian sudah dijadikan prioritas kami ! “
“Prioritas ? “ Andella bergumam.
Setelah kedua pria itu tak terlihat. Reson segera membuka box makanan, jujur saja dirinya sudah sangat lapar saat ini.
Keempatnya langsung menghabiskan makanan tersebut dengan sangat lahap. Hingga suara keras pintu dibuka membuat mereka yang masih lahap makan terkejut.
Brugh !!
“SIAPA YANG MEMINTA KALIAN UNTUK MAKAN !!! “
*
*
*
*
Di rumah sakit, Mommy Audrey pusing mendengar rengekan putra bungsunya yang ingin pulang. Bahkan dia tidak mau makan, hal itu membuat Mommy Audrey semakin pusing.
“Makan atau mommy suruh Kak Lea yang suapin ! “ ancam Mommy Audrey.
Mendengar hal itu, Arasyi menghembus nafas kasar.
“Ya cudah makan, dikit tapi.. “ cicit Arasyi.
Arasyi belum tahu jika kakaknya lah yang menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit.
Dari yang dokter sampaikan, dokter menyimpulkan bahwa Arasyi terkena alergi yang disebabkan oleh batagor yang mana isi batagornya ternyata ada udang yang digiling lembut oleh si penjual.
“Rasyi kemarin jajan pakai uang siapa ? “ tanya Alvara kepada adiknya.
Mommy Audrey dan Daddy Chandra baru sadar, mereka tidak memberikan uang jajan untuk putra bungsu mereka. Mendengar itu Arasyi terdiam. Dia takut untuk mengatakannya.
“Jawab Rasyi, kamu jajan uangnya dari mana ? “ tanya Daddy Chandra tegas.
“Kamu nyolong ya ! “ tuduh Alvara membuat Arasyi tak terima.
“Cembalangan ! Laci nda nyuli ya, “ ucap Arasyi kesal bahkan dia samlai menolak suapan mommynya.
“Terus kamu bisa jajan dari mana ?? “ tanya Alvara yang masih menaruh curiga.
Arasyi diam. Dia memainkan kedua tangannya. Mommy Audrey merasa putranya tidak mencuri namun yang jadi pertanyaannya siapa yang mentraktir putranya jajan di sekolah.
“Rasyiiii ! “ seuara tegas daddynya membuat Arasyi ketakutan.
“Sudahlah, Chan ! Putramu tidak mungkin mengambil uang. Pasti ada orang yang mentraktirnya jajan, “ bela Opa Cakro.
Dia tidak tega melihat cucu bungsunya ketakutan. Bahkan, Oma Cellia sampai menenangkan cucu bungsunya.
“Katakan sama oma, siapa yang mentraktir Rasyi jajan batagor kemarin ? “
“Papi na Alas kaki, “ jawab Arasyi pelan.
“Panggil yang benar ! “ tegur Daddy Chandra.
“Papi na Laskaaaaa !!! Cudah jelas itu !! “ seru Arasyi kesal bahkan saking kesalnya dia menangis keras hingga terbatuk-batuk.
“Sudah, sudah jangan menangis lagi ! “
Sementara itu, Azalea mendapat telepon dari Andella yang mengatakan bahwa departemen 5 tidak mendapatkan undangan pengenalan pewaris di perusahaan mereka. Azalea yang mendengar itu semakin dibuat bingung.
Dia merasa bahwa dirinya sudah menulis undangan khusus untuk departemen 5.
“Sudahlah, besok ajak Reson, Leo dan Amanda ke tempat acara. Jika petugas menanyakan kartu undangan bilang saja rekan kerja Azalea, “ ucap Azalea pusing.
“Emang bakal diterima kalau kami menggunakan namamu, Le ? “ tanya Andella tak yakin.
“Itu biar gue yang atur. Lo sama teman-teman tetap datang walau mereka tidak memberikan kartu undangan ! “ kata Azalea menenangkan rekannya.
“Lo pasti datangkan, Le ? Jangan biarkan kami sendiri. Kami tanpa lo bagai batang pisang tanpa ranting ! “ celetuk Amanda.
“Bener Le, kita harap lo juga datang. Karna lo yang lebih berani lawan mak-mak lemper ! “ timpal Reson.
Azalea tersenyum tipis. Hal itu membuat rekan kerja Azalea menganga tak menyangka mereka bisa melihat senyuman pertama Azalea.
“Sumpah, lo cantik banget Lea ! “ celetuk Reson membuat Leo langsung mengeplak Reson dengan map di tangannya.
“Sakeeettt ege ?! “ pekik Reson.
“Eh, udah dulu ya. Gue mau masuk nemui adek gue yang sakit. Lo semua harus datang besok malam ! Ingat jual nama gue, biar lo pada bisa masuk ! “ seru Azalea sebelum akhirnya panggilan video terputus.
Azalea menghela nafasnya menatap ponselnya yang menampilkan tulisan panggilan terputus. Besok dia bertekad membasmi siapa-siapa saja yang bermain di perusahaannya.
“Besok, waktu yang aku tunggu untuk membasmi kalian ! “ ucapnya penuh misteri.
“Sudahlah, “ ucapnya lagi. Saat Azalea membalikan tubuhnya tanpa sengaja dia menabrak tubuh seseorang.
Bugh !
“Awwsss.. “
“Kamu nggak papa ? “ kata pria itu.
“Punya mata di liat dong ! “ seru Azalea kesal. Dia membersihkan tumpahan cilor di kemeja baby blue nya.
“Loh, kan situ yang salah ! Putar badan kok nggak hati -hati ! “
“Tetap aja lo yang salah ! Kenapa lo nggak minggir sih !! Akhh, kan kemeja gue kotor gara-gara lo !! “
“Dih, tu ada kran bersihin di sono. Terus ini cilor gue gimana ??? Ganti nggak ?! “
Azalea menatap kesal pria dihadapannya itu. Hatinya yang kesal membuat Azalea langsung pergi dari hadapan pria itu.
“Dia yang salah kenapa gue yang di salah-salahin. Emang bener ya kata pepatah, cewek selalu bener ! “ ucapnya menatap punggung Azalea yang sudah tak terlihat.
“Mana galak lagi. Amit-amit punya pacar galak ! Kalo dia, ihhhh skip dulu “ ucapnya tiba-tiba.
“Jo ! Kamu ini dicariin malah disini ! Buruuuu, kita temui cucu mantan majikan kakek !! “ seru Tuan Anjelo kesal dengan cucunya yang suka menghilang tiba-tiba.