Tiara seorang istri yang tidak dianggap oleh Rein sebagai seorang suami. Rein menikahi Tiara hanya karena ingin mengabdi kepada omanya. Tanpa sadar Rein menyakitk Tiara hingga berlarut dan berlangsung lama. Tiba saat dimana Tiara sudah mulai jenuh dengan sikap Rein akhirnya memutuskan untuk pergi dari kehidupan Rein.. Selanjutnya ada di cerita selengkapnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rayhelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Reinhard
Buuugghh...
Suara pintu terdengar di banting oleh seseorang
" Tuan Rein.
Pelayanan rumah Rein kaget bukan kepalang melihat tuannya dipenuhi oleh amarah. Rein bergegas naik ke kamar Tiara
"Tiara.. Tiara! Bangun kamu wanita sialan.
Plak. Plak.
Suara tamparan keras mendarat di kedua pipi tirus tiara.
" Ampun mas.. ampun. Tiara menangis menahan rasa sakit di pipinya.
"Maafin tiara mas.. Tiara nggak tau kalau mas lagi meeting. Suara permohonan ampun Tiara menggema di setiap sudut kamarnya yang kedap suara.
Tak puas melayangkan tamparan kerasnya. Rein lalu mengepalkan tangannya dan dengan membabi buta menyerang Tiara tanpa memberikan sedikit pun belas kasih.
Setelah melampiaskan amarahnya, Rein bergegas pergi meninggalkan Tiara yang tak berdaya di kamarnya.
...----------------...
Suara telepon berdering. "My Prince Reinhard.
Sayang aku tunggu di depan, kita lunch sekarang. Ucap Rein pada Tania
" Okey sayang wait ya.. Aku otw ke depan. Balas Tania Manja
Sesampainya di dalam mobil, Tania melihat wajah kusut Rein. " Sayang, kamu kenapa kok mukanya penuh dengan amarah gitu? Tanya Tania keheranan.
Rein hanya menghela nafas saja.
" Apakah meeting tadi nggak membuahkan hasil yang maksimal? Tanya Tania kembali pada Rein.
"Nggak sayang, aku kesal bukan karena hasil meeting yang nggak memuaskan. Akan tetapi aku kesel sama wanita sialan itu. Bisa-bisanya dia menelpon ku hanya untuk membahas hal yang nggak penting. Ucap Rein dengan penuh kekesalan.
" Jangan-jangan dia berusaha mencari perhatian kamu sayang, Awas aja kalau dia macam-macam. Pikir Tania yang mulai gamblang kemana-mana.
"Yah nggak mungkin ku ladeni lah sayang, secara model macam pelayan gitu. pikir aku gila apa.. Di tambah lagi dia yang suka bikin kesal. Beda banget dengan kamu yang tiap saat ngangenin." Gombal Rein pada Tania sembari tersenyum.
...----------------...
Setibanya di restoran favorit mereka, Rein dan Tania segera reservasi tempat ternyaman untuk mereka gunakan lunch.
"Sayang gimana tadi hasil meeting kamu dengan Tuan Setya? Tanya Tania penasaran.
"Kamu bakal kaget sayang setelah mendengarkan apa yang akan aku sampaikan ini ke kamu. Rein senyum-senyum menunjukkan tanda kegembiraan.
"Sayang jangan bikin penasaran dong. Seru Tania yang kepo tingkat tinggi.
"Tuan Setya ingin berinvestasi ke perusahaan ku sayang.
Coba tebak kira-kira berapa...? Tanya Rein pada Tania.
"Hmm.. Kalau liat dari perawakan Tuan Setya kira-kira dua puluh milyar sayang. Jawab Tania penuh semangat.
"Kamu salah sayang, Tuan Setya ingin berinvestasi dua ratus milyar rupiah sayang. Jawabnya Rein penuh semangat pada Tania.
" What? Serius kamu sayang.
Tania teriak antusias dan penuh kebahagiaan.
Karena bagi Tania, selain Rein adalah pria impiannya.. Rein juga adalah pundi-pundi rupiahnya.
Jadi jikalau Rein menang tender besar, besar pula uang jajan yang akan di berikan Rein pada Tania.
Sangat berbeda dengan Tiara. Selama jadi istri Rein, tidak sepeser pun uang yang Rein berikan untuk Tiara.
Jikalau ingin membeli kebutuhannya, ia selalu menyempatkan diri untuk membuat cerita novel. Dari hasil tulisannya sebagai penulis, Tiara mampu mencukupi kebutuhan dirinya sendiri.
"Sayang nanti malam aku ke apartemen kamu. Aku bakal nginap di sana beberapa hari ini.. Sebab jikalau pulang, sudah pasti mood ku akan rusak. Aku gak mau merusak kebahagiaan ku ini dengan melihat wajah wanita pembawa sial itu di rumah. Ucap Rein pada Tania.
"Sayang, apartemen aku kan kamu yang beli.. Jadi bebas lah kamu mau datang kapan saja pintu ku selalu terbuka untuk mu." Tania senang karena Rein memilihnya untuk tinggal bersama walaupun tanpa ikatan pernikahan.
...****************...
Tok.. Tok.. Tok
"Non Tiara.. ini bibi Inah Non. Bibi bawakan makanan untuk Non Tiara. Bibi simpan di meja depan kamar Non ya. Ucap bibi Inah yang penasaran karena nona muda tidak kunjung keluar kamar setelah kepulangan tuan Rein tadi siang.
" iya bibi.. Terimakasih nanti Tiara makan. Jawab Tiara dari dalam dengan suara yang lemah lembut.
Bibi inah akhirnya tersenyum puas setelah mendengar suara majikannya itu dari dalam kamar.
Sekujur tubuh Tiara terdapat luka lebam buah tangan Rein. Selama menikah, Rein hanya menggunakan Tiara sebagai tempat melampiaskan amarah.
Tiara hanya pasrah dan berdoa, manakala iya mendapatkan kesempatan untuk pergi meninggalkan Rein, maka itu akan ia lakukan.
Sebab Selama menikah Tiara tidak pernah bahagia. Dengan jalan yang tertatih-tatih karena badan di penuhi lebam yang amat menyakitkan, tiara bangkit dan mengambil nampan makanan di atas meja tersebut.
Karena biar bagaimana, iya harus bisa bangkit dan bertahan menunggu hingga tiba waktunya iya akan pergi lalu meninggalkan Rein dengan kehidupan nya sendiri.
Dengan tangan yang gemetar, Tiara menyendok nasi perlahan-lahan masuk kedalam mulutnya. Karena rahangnya begitu amat sakit setelah mendapatkan dua kali tamparan dahsyat dari suaminya Rein.
Tiara menangisi nasibnya yang terjebak di dalam pernikahan bersama Rein yang sama sekali tidak perduli padanya.
Selama tiga tahun menikah, Rein sama sekali tidak pernah mencintai dan menyayanginya.
Setelah selesai makan, Tiara bangkit dari sofa di kamarnya menuju ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelahnya dia ingin tidur merilekskan tubuhnya yang penuh dengan luka lebam akibat hantaman Rein.
Setelah mandi, Tiara berbaring di ranjangnya dan berkhayal betapa bahagianya dirinya jika pernikahannya bersama Rein harmonis seperti pasangan lain pada umumnya.
"Tapi rasanya tidak mungkin. Rein tidak pernah mencintaiku. Ia menikahi ku hanya karena takut dengan omanya. Gumam Tiara dalam hatinya.
Tiara pun tertidur dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
...****************...
Tiba di apartemen, Rein langsung menuju ke kamar mandi tuk membersihkan dirinya. Sementara Tania menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.
" Kasihan sekali ya wanita sialan itu, menunggu suaminya pulang tau-taunya suaminya lagi asik bersama wanita lain.
Gumam Tania dalam hatinya.
"Tak akan ku biarkan Rein jatuh kedalam pelukan wanita itu, Rein hanya milikku. Gumamnya lagi.
"Sayang aku lapar.. Peluk Rein pada Tania dari belakang.
"Yah udah kamu makan ya sayang, biar aku mandi dulu. Aku udah siapin makanan kamu.. Balas Tania pada Rein.
"Kamu gak makan sayang? tanya Rein lagi.
"Kamu duluan saja sayang nanti aku nyusul.. Aku belum lapar. Bujuk Tania pada Rein.
"Okay aku makan ya sayang. Makasih udah siapin." Kecupan Rein mendarat ke leher jenjang kekasihnya itu membuat Tania bergidik geli.
"Iya sayang, duh kamu ini buat aku geli aja.
Tania melepaskan tangan Rein dari pinggangnya dan langsung menyusuri kamar mandi.
"Ntar abis perut yang di kasih makan, giliran Rein junior yang minta makan. Gumamnya dalam hati sambil tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu yang selalu membuatnya candu.
...****************...
" Bibi malam ini aku gak pulang. Tolong siapkan beberapa pasang pakaian kerjaku dan pakaian rumahan untuk aku pakai seminggu.
Karena seminggu ini aku bakal menginap diluar. Chat Rein masuk ke handphone bibi Inah.
"Baik tuan akan segera bibi siapkan. Jawab bibi inah.
ya begilah? klo jd maling
baju hasil curian mana enak dipakai ..
anak nya si Rachel dan Alexa aja dah lahiran kan ya
terus si Tiara lg hamil kan udah tujuh bulanan juga kan yaa