Hamil tanpa seorang suami karena diperk0sa, itu AKU!
Tidak tahu siapa Ayah dari anakku, itu AKU!
Seorang anak kecil selalu dipanggil ANAK HARAM itu PUTRAKU!
Apa aku akan diam saja saat anakku dihina?! Oh tidak! Jangan panggil aku seorang IBU jika membiarkan anakku dihina!
Jangan panggil Putraku ANAK HARAM!
Lantas, akankah suatu hari wanita itu bisa bertemu dengan Ayah kandung dari putranya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Cinta Sendirian.
Setelah acara akad selesai, beralih ke acara resepsi. Sejak awal, Alsya tak memperdulikan keberadaan sang Ayah, anehnya Ayahnya juga tak mengusik apalagi mendekati Alsya seolah Tuan Tommy sedang ketakutan oleh sesuatu.
Arya terus berada di samping Alsya, mau itu saat berganti pakaian maupun aktivitas lainnya. Tak pernah sedetik pun Arya menjauhi Alsya, selain saat wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu masuk ke toilet baru lah Arya melepaskan.
"Mas, aku bilang gapapa kamu tinggal. Itu banyak tamu-tamu kamu loh pengen ngobrol," Alsya merasa Arya terlalu overprotektif padanya.
"Mas mau menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, Mas nggak mau istri cantik Mas ini digoda lelaki lain."
"Mas! Kamu berlebihan deh!"
Arya mengedikkan bahu, ia lalu menarik p1ngg4ng sang istri meen3mpelkan pada tubuhnya.
"Mas pengen cepet-cepet malem." Bisik lelaki itu dengan suara berat, apalagi tubuhnya di ba wah sana jangan ditanya lagi sudah tak kuat menahannya.
Digoda terus menerus oleh suaminya apalagi Arya tak menahan segala rasa, istri mana yang tidak ikut berhaassrat dan semakin cinta.
Cinta? Ah! Tentu saja Arya sudah membuat Alsya jatuh cinta dengan segala kebaikan serta cinta tulus dari lelaki itu.
"Mas cinta aku?" Alsya bertanya.
Begitulah sifat wanita, setelah dinikahi pun selalu bertanya pada suaminya apa dirinya dicintai.
"Kalau nggak cinta, ngapain Mas memperjuangkan mu... sampai Mas mau gila rasanya saat kamu selalu menolak Mas." Arya mengecup keningnya istrinya penuh kelembutan.
Alsya tersenyum mesem-mesem bahagia. "Aku juga cinta kamu, Mas Suami."
Untuk pertama kalinya Arya mendengar Alsya mengatakan mencintai dirinya, momen mendebarkan dan membahagiakan itu langsung Arya rayakan.
Dengan sekali gerakan, tubuh Alsya melayang berada dalam pelukan Arya. "Istriku mengatakan dia mencintai ku...!!!" teriaknya.
Semua para tamu undangan memandang ke arah pengantin baru itu, mereka melihat Arya menggendong tubuh istrinya ala bridal dengan berteriak lantang seraya tertawa membuat semua orang itu tertawa juga.
Kebahagiaan pengantin menular pada semuanya, bahkan Brian yang ikut bahagia karena momen sang Tuan muda melirik ke arah Felicia. Rasanya ia ingin bersama Felicia, seperti Arya dan Alsya. Eh!
Felicia pun kebetulan sedang menatap ke arah Brian, jadilah kedua orang itu saling menatap dalam diam dan disaksikan oleh Dokter Elise. Sang Dokter wanita memegang d4 d4 nya dengan kuat karena hatinya terasa amat sakit.
Kali ini Dokter Elise yakin jika Brian sang pujaan hati, sedang jatuh cinta pada wanita lain yakni Felicia.
"Abang cinta dia..." gumam Dokter Elise seraya menitikkan air mata, bertahun-tahun mendekap cinta sendirian dan sekarang akhirnya sia-sia. Lelaki sang idaman hati, akhirnya telah menemukan sosok wanita pujaan hatinya.
Dokter Elise tadinya ingin keluar dari ruangan resepsi, sebab tak sanggup lagi melihat mata penuh binar cinta serta kekaguman dari tatapan Brian untuk Felicia.
Memang benar, ternyata mencintai sendirian itu sangat sakit!
Dokter Elise malah maju ke arah stage memberanikan diri, penyanyi profesional sedang bernyanyi mengiringi acara resepsi. Ia meminta waktu agar diijinkan menyumbangkan lagu untuk sang pengantin sekaligus ingin menyuarakan isi hatinya.
"Permisi sebentar, para ladies and gentleman. Para tamu Tuan besar Adiguna, serta para tamu pengantin. Saya akan membawakan sebuah lagu, untuk mereka yang tengah mencintai seseorang dalam diam dan mencintai sendirian. This song is especially for you, Mr Brian."
"Tahukah kamu aku mengagumimu dengan sepenuh hati... Hati yang tak bernyali.
Tahukah kamu aku memiliki fotomu, Kupandang pandangi ku pandang-pandangi tak henti henti. Bila saja engkau tahu betapa besar rasa... Rasa cintaku padamu di kejauhan hati.
Inikah namanya cinta sendirian yang kurasakan...
Tiada keberanian menyatakan aku cinta, hatiku yang malang teruslah bertahan jangan kau hilang. Buktikan cintamu teramat dalam, meski harus cinta sendirian.
Tiada pernah ku ingin di keadaan ini, melihatmu di pelukan hati yang lain.
Namun apa daya bibirku tak bisa bersuara. Inikah namanya cinta sendirian yang kurasakan... tiada keberanian menyatakan aku cinta. Hatiku yang malang teruslah bertahan jangan kau hilang. Buktikan cintamu teramat dalam, meski harus cinta sendirian."
Cinta Sendirian - Syahrini feat Maruli Tampubolon.
Dokter Elise menyudahi lagunya, ia mengusap air mata kemudian pamit turun dari stage. Ia berlari ke luar ruangan, pergi dari Mansion tanpa ingin melihat ke arah Brian lagi.
Brian terpaku saat mendengar pengakuan cinta serupa lagu dari Dokter Elise, satu-satunya wanita yang selama bertahun-tahun ini akrab dengannya sebelum adanya sosok Felicia. Ia sangat yakin jika Dokter Elise baru saja mencurahkan isi hati padanya, jika wanita itu selama ini mencintainya dalam diam dan sendirian.
Keindra memupuk bahu Brian, "Susul gih! Kayaknya Dokter Elise beneran cinta sama elo tuh!"
Brian menghela nafas berat, ia kembali menatap ke arah Felicia berada namun sosok wanita itu sudah tak ada di tempat.
Kemana dia? Brian malah mencari-cari keberadaan Felicia.
"Cari siapa sih?! Wanita yang punya rasa sama lo udah pergi, kejar sana!"
"Ck! Gue nggak ada rasa sama Elise, nanti aja gue bicara sama dia. Lagian... selama ini gue nggak pernah menebar pesona apalagi mendekatinya. Gue murni menganggapnya Dokter keluarga, bahkan gue nggak pernah anggap dia teman. Karena bagi gue, nggak ada pertemanan antara wanita dan laki-laki! Jadi... sebisa mungkin selama ini gue membatasi diri saat bersama Elise. Kalau dia beneran ada rasa sama gue, itu bukan salah gue kan?"
Keindra berdecak, dia sepenuhnya tak mengerti isi pikiran Brian. Jika ia tahu jika Brian ada rasa pada wanita yang saat ini juga ia sukai, kira-kira apa reaksi Keindra?
amar dan Zaki bakal punya adik nih....
ngakak banget... baru aja berantem tapi langsung mendesh....
Duda dan janda yg sama" pengalaman mah dah jelas jam terbangnya ....😃