Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.21 Keberangkatan Rianti
Sepanjang perjalanan pulang,arya banyak bercerita tentang rencana masa depan mereka, sementara sang istri sudah ketiduran saking kelelahan nya,
" Ternyata aku ngomong sendiri" gumam arya saat mendapati istrinya itu ternya sudah tidur
Tangannya terulur mengelus kepala istrinya itu,malam ini arya benar-benar begitu bahagia, bibir nya tak henti-hentinya untuk selalu tersenyum
" kenapa baru sekarang,aku menyadari perasaan ini? Andai sedari awal mungkin saat ini kita sedang berbahagia "
Sampai di rumah,arya menggendong rianti dan membawa nya masuk ke dalam rumah,hal itu membuat bunda sari khawatir,takut kalau menantu nya kenapa -napa
" rianti kenapa ar?" wajah wanita yang telah melahirkan arya kedunia itu nampak begitu cemas
" tidak apa-apa bunda,menantu bunda hanya ketiduran saja,arya gak tega buat membangunkan nya"
" syukurlah,bunda kira tadi kenapa, kalau begitu tidurkan di kamar sana,biar istrimu bisa istirahat dengan nyaman "
"iya bunda, kalau begitu arya ke kamar "
Sampai di kamar arya meletakkan tubuh rianti dengan pelan agar tidak membangunkan nya, setelah nya arya melepas sepatu nya dan memakaikan selimut,
"selamat malam istriku"arya memberikan sebuah ciuman di keningnya istri nya itu, sebelum berganti pakaian dan ikut bergabung dengan rianti,menuju alam mimpi
Sedang di tempat lain,lily sedang memberikan poto rianti pada para pereman bayaran,untuk segera membawa rianti kehadapan nya,
" lihat baik- baik wajah wanita ini, saya mau kalian membawanya pada saya besok malam! Apa kalian bisa?"
" bisa bos,menculik cewek secantik dan seseksi ini mah kecil buat kami, bos tenang saja besok malam kami akan membawanya kehadapan bos "
" baik aku tunggu,dan ingat kalian boleh melakukan apapun padanya asal jangan sampai dia mati sebelum bertemu dengan ku"
" serius kami boleh melakukan apapun padanya bos?" mata para pereman itu berbinar saat di ijinkan melakukan apapun pada rianti
" ya,termasuk yang ada dalam pikiran kalian itu" ujar Lily saat menyadari tatapan para pereman itu begitu buas menatap poto cantik rianti
Gadis itu berdecak kesal,ia marah kenapa para pria manapun selalu tertarik dengan rianti , seperti para pereman ini baru melihat potonya saja mereka sudah tertarik,ada rasa cemburu di dalam hatinya yang begitu besar pada rianti.
" baguslah kalau orang -orang ini berniat untuk menodai rianti,dengan begitu aku tidak perlu membunuh nya,cukup memberikan tubuhnya untuk digilir oleh para pereman ini setiap saat,
Setelah ia mengandung aku akan melepaskan nya,dengan begitu ia akan di anggap kotor oleh kak arya,dan itu akan lebih menyakitkan untuk rianti dari pada kematian"
" ini uang muka kalian, sisanya besok saat kalian telah membawa wanita itu,selain itu aku juga akan memberikan kalian kebebasan untuk mendatangi nya kapan pun kalian mau"
" wah, bos memang yang terbaik,siapa yang akan menolak pesona gadis cantik seperti ini" sahut para pereman itu dengan gembira
" kalian boleh pengang janji ku,dan aku akan menempatkan nya di dalam kamar itu"
" baik bos"
Setelah sepakat,lily dan hendra keluar dari bangunan tua tersebut, dan kembali ke hotel tempat mereka ingin menghabiskan malam bersama,
" aku tidak menyangka kalau kekasih ku ini begitu kejam pada wanita lemah seperti istri nya anak bodoh itu" ucap tuan Hendra sambil memeluk tubuh gadis itu dari belakang
" saat ini dia menjadi penghalang untuk kita pah,kalau tidak segera disingkirkan selamanya kita tidak akan mendapatkan apapun"
" Benar karena itu? Atau kau sedang cemburu padanya " Pria itu merasa kalau gadis itu sedang cemburu pada rianti,
"kenapa aku harus cemburu pah, bukankah aku sudah memiliki papa" kilah lily
dalam hati ia mengakui ucapan pria itu,kalau dirinya memang cemburu pada Rianti, karena rianti sekarang arya menjauhi nya, dan bahkan menarik semua fasilitas yang pernah pria itu berikan padanya,
" baiklah aku percaya, lagi pula seluruh tubuhmu ini sudah menjadi milikku dari sejak lama"
" nah itu papa tau, sekarang waktunya kita bersenang-senang" goda Lily sambil memainkannya tangannya di area sensitif pria itu
"ini yang aku suka dari mu sayang" lirih tuan Hendra sambil menikmati permainan lily
Pria itu benar-benar lupa dengan istrinya kalau sudah bersama anak angkat nya itu,jiwa mudanya kembali mengembara saat bersama lily, hingga ia rela melakukan apapun demi wanita itu,
" kapan aku bisa menempati rumah itu pah? Aku sudah muak melihat istri papa yang penyakitan itu"
" sabar dong sayang,kita tidak boleh bertindak sembarangan,nanti kalau mereka curiga bisa bahaya,lagi pula di rumah juga kan kita bebas melakukan apapun, tanpa sepengetahuan wanita itu "
" ya tapi aku muak melihat nya yang selalu sok baik padaku ,dan juga melarang ku untuk melakukan ini dan itu"
" bersabarlah sebentar lagi, bukankah kamu sudah menukar semua obat nya, dengan begitu wanita itu tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi"
Pagi harinya rianti terbangun dari tidurnya,dan terkejut saat mendapati dirinya tidur dengan arya di dalam ranjang yang sama,belum lagi tubuhnya berada dalam dekapan pria itu,
beberapa saat rianti memandangi wajah tampan milik suaminya itu, ia benar-benar mengangumi wajah itu, dari sejak mereka masih kecil,dan ternyata wajah itu jauh lebih tampan jika dipandangi dari jarak dekat seperti saat ini,
" sudah puas memandangi wajah tampan suamimu ini" ucap arya membuat rianti terkesiap
"aku tau kalau aku ini tampan" kekeh arya sambil mengeratkan pelukannya
" lepas mas,ini sudah pagi,sudah waktunya bangun"
"kalau begitu berikan aku satu ciuman dulu,setelah itu baru kita bangun "
" cup "
sebuah kecupan rianti berikan di pipi arya membuatnya pria itu tersenyum,tapi bukan arya namanya kalau tidak punya rencana terselubung
" itu kecupan sayang,bukan ciuman"
" apa bedanya?" ucap rianti dengan wajah bingung
" kamu tidak tau beda nya?" rianti dengan cepat menggeleng kepala membuat arya tersenyum misterius
"sini mas ajari"
" tidak, aku tidak mau" ujar rianti saat melihat gelagat mencurigakan dari Arya
Namun sudah terlambat,arya sudah melancarkan aksinya terlebih dahulu, dengan mematuk bibir rianti dan menelusup kan lidah nya kedalam mulut sang istri,
Sesaat rianti mematung dengan apa yang dilakukan oleh arya padanya, hingga dirinya kesusahan untuk bernafas
" bernafas sayang" ujar arya melepas ciuman mereka,lalu menempelkan kening mereka, sebelum akhirnya membawa tubuh rianti ke dalam pelukannya,
Beberapa saat keduanya larut dalam keheningan, merasakan debaran jantung masing-masing,
Setelah sarapan dan berpamitan pada tuan dirgantara dan juga bunda sari,rianti pulang ke rumah mamanya dengan diantar oleh arya,
Walau rasanya berat, tapi ini sudah pilihan rianti sejak awal, sehingga arya tidak bisa memaksa wanita itu untuk membatalkan keberangkatan nya
Tiba di kediaman Wilson,arya tidak mau jauh-jauh dari rianti,ia selalu berada di dekat wanitanya itu,
setelah memastikan semua barang bawaannya tidak ada yang tertinggal,rianti dengan di antar oleh arya dan mamanya berangkat ke bandara dengan menggunakan mobil yang sama,
sepanjang perjalanan dari rumah menuju bandara, perasaan arya sudah tidak karuan lagi, dadanya terasa begitu sesak dengan mata yang sudah berkaca-kaca,
Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak terjatuh membasahi pipinya,ia juga tidak ingin di anggap cengeng oleh rianti dan juga mama ratih,
"berhati-hati lah disana nak?maaf mama tidak jadi ikut karena kesibukan mama,kamu harus sering - sering kasih kabar pada mama" mama Ratih menitikkan airmata nya untuk melepas kepergian putrinya itu
" mama juga hati-hati,kalau ada apa-apa segera hubungi rianti"
" mas..."
Belum juga rianti selesai berbicara arya sudah membawanya kedalam pelukan, kedua nya sama-sama menangis karena tak kuasa menahan tangis,
" Tunggu aku disana,aku pasti akan datang menemui mu disana"rianti hanya mengangguk sebagai jawaban
" ambil ini " arya meletakkan black card di tangan rianti
" ini aku buat khusus untuk mu,punyaku yang lama sudah di blokir bunda" lanjut arya saat rianti ingin menolaknya " aku akan marah jika kamu tidak menggunakan nya"
" terimakasih mas,tolong jaga mama untukku"
" pasti sayang,aku pasti akan menjaga mama"
" masuklah" bibir pria itu menyuruh masuk, namun tangannya masih setia memeluk rianti
Arya terus menatap lurus kedepan,padahal istri sudah hilang di antara kerumunan orang -orang yang ada di sana,
Ingin rasa berlari, menerobos kerumunan tersebut dan membawa istri kembali,agar mereka tidak berpisah
"ayok kita pulang nak, pesawat mereka sudah berangkat"ujar mama ratih peda menantu nya itu