NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Riana mencebikkan bibir melihat kelakuan Bosnya yang kadang-kadang. Kadang kadang baik, kadang kadang jahat. Yaa meskipun kebanyakan jahatnya.

Tapi sikap baik Bosnya malam ini membuat Riana jadi sedikit merasa aneh, tapi tak bisa di pungkiri jika ia pun terpukau dengan sikap Bosnya kali ini.

Riana tak menyangka, di balik sikapnya yang sangat menyebalkan hingga ubun ubun, ternyata Darren memiliki sisi perduli, dan malam ini Riana baru mengetahuinya.

Riana pun masuk ke dalam rumahnya, lalu tak lupa ia membersihkan tubuhnya setelah sebelumnya ia cukup banyak mengeluarkan keringat.

Setelah selesai, Riana pun membaringkan tubuhnya yang memang sangat lelah. Dan tak menunggu lama, Riana pun memejamkan matanya, lalu terlelap.

***

Keesokan paginya, Riana pun bangun seperti biasa dan bersiap untuk berangkat ke kantor, tapi saat membuka pintu rumahnya, seorang kurir datang mengirimkan barang untuknya.

"Saya nggak pesan barang Pak. Bapak mungkin salah orang," ucap Riana, yang cukup kaget, karena kedatangan kurir sepagi ini.

"Tapi barang ini atas nama Mbak Riana yang bekerja di Wijaya Corporation." Jawab kurir tersebut.

"Iya, saya orangnya. Tapi... Saya nggak pesan barang Pak. Memang barang apa ini??" Riana melihat sebuah kardus besar membungkus sesuatu yang dia tidak tahu apa yang ada di dalamnya.

"Buka aja Mbak, ini juga sudah di bayar lunas kok."

"Sudah di bayar lunas?? Ini Bukan Bom kan Pak??" tiba-tiba Riana merasa takut, jika yang ada di dalam kardus itu adalah Bom. Bisa tamat riwayatnya kalau ia sampai membukanya.

"Tentu saja bukan Mbak. Buka aja kardusnya, biar Mbaknya nggak penasaran," kata si Bang kurir.

Dengan perasaan takut-takut Riana pun membuka kardus tersebut, dan matanya seketika terbelalak saat melihat isi kardus tersebut.

"Motor??" Riana terheran-heran. Siapa yang memesankan motor untuknya??

"Saya nggak pesan ini Pak. Lebih baik Bapak balikin lagi aja deh ke asalnya. Saya nggak merasa, pasti ini sangat mahal, saya nggak mau kalau nantinya saya harus berurusan dengan seseorang karena motor ini." Riana tidak tau siapa yang mengirim motor ini, jadi dia tidak mau asal menerimanya begitu saja.

Ia takut jika dia memakainya lalu dia di suruh mengganti uang tersebut, Riana tidak akan mau, lagi pula dia tidak seberapa membutuhkan motor tersebut, meski sebenarnya dia juga tergiur,.karena akan mudah ke kantor jika menggunakan motor.

"Nggak bisa Mbak, motor ini sudah di bayar, dan tidak mungkin bisa di kembalikan. Atau kalau nggak mau, Mbak hubungin orang yang ngirim ini deh Mbak, biar lebih jelas lagi," kata Bang kurir.

"Memang siapa pengirimnya Pak ??" tanya Riana.

Lalu kurir itu mengecek siapa nama pengirimnya. "Pak Darren Mbak, Darren Hadiwijaya."

"Pak Darren??"

"Iya Mbak, Pak Darren. Ya udah sekarang Mbak tanda tangan surat serah terimanya, selebihnya Mbak bisa konfirmasi langsung sama beliau"

Mau tidak mau Riana pun menanda tangani surat tersebut, lalu kurir itu pun pergi dari meninggalkan rumah Riana.

Riana berkacak pinggang sembari memutari motor tersebut. "Kenapa Pak Darren mengirim motor kesini?? Aku jadi curiga, pasti ada apa-apanya nih. Atau jangan jangan dia sedang mengirim motor ini, lalu aku di suruh membayar angsurannya?? hehh, licik sekali dia. Apa dia masih mau menambah kekayaan dengan menyuruhku membayar kredit motor ini??"

Karena penasaran dan kesal, Riana pun menghubungi Rama dan ingin meminta kejelasan.

"Mas Rama, ini maksudnya apa ya? Kok Pak Darren ngirim motor ke rumah?? Aku nggak mau bayar angsurannya ah Mas. Aku sedang ingin menabung, aku tidak butuh motor," ucap Riana

"Pak Darren tidak memintamu untuk membayar angsuran Riana, tapi itu untuk kamu pakai selama kamu bekerja di kantor, agar kamu bisa lebih mudah jika ingin pergi kemana pun," Jawab Rama.

"Tapi Mas--"

"Terima saja, tidak usah cerewet." ucap Darren yang saat ini ada disamping Rama. "Kalau memang tidak mau, aku akan meminta orang untuk mengambilnya lagi."

Riana berfikir sejenak. Kalau dia di berikan motor ini, itu artinya dia akan mudah untuk ke tempat gym tanpa perlu naik angkot, dan juga, jika Darren memintanya untuk membeli ini dan itu saat dia menginginkan sesuatu hal yang tak terduga, Riana akan lebih mudah.

"Baiklah, aku akan memakainya. Tapi--" Sambungan telfon pun sudah di putuskan, padahal Riana masih ingin mengatakan sesuatu.

"Baiklah, aku akan memakainya. Tapi kalau suatu saat dia meminta imbalan, awas saja!!"

Riana pun mengambil tas kerjanya di dalam rumah lalu menjajal motor beat keluaran baru berwarna pink putih itu, lengkap dengan helem berwarna senada.

Riana pun tak henti-hentinya tersenyum sepanjang jalan saat mengendarai motor barunya. Ia pun bersenandung ria saat di tengah jalan, seolah dia tengah lupa dengan kesedihannya semalam.

Sementara Darren dan Rama sudah sampai di kantor. Rama terus memperhatikan atasannya itu saat di dalam lift. Rama sangat heran dengan Bosnya, kenapa dia bersikap baik pada Riana, padahal kemarin dia sangat membencinya.

"Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan Rama. Semua ini tidak seperti yang ada di dalam pikiranmu itu. Aku hanya ... Hanya tidak ingin jika dia terlambat saat aku meminta untuk membeli makanan," elak Darren

“Iya Pak saya tahu. Saya tidak mungkin berani berpikirkan macam-macam." Jawab Rama.

Sementara itu, Riana pun sampai di parkiran dengan senyum yang terus mengembang. Tak lupa ia memarkirkan motornya di parkiran khusus motor.

"Wuihhh yang abis gajian, langsung beli motor baru," ucap security yang memang sangat akrab dengan Riana sejak pertama kali ia mulai bekerja di kantor Darren.

Riana tersenyum kikuk. Ingin mengatakan yang sesungguhnya tapi dia takut akan timbul masalah dengan yang lain, jadi dia hanya menanggapi ucapan security tersebut dengan senyuman.

"Saya ke dalam dulu ya Pak. Takut Pak Bos teriak," kata Riana.

"Oke Neng."

Riana pun masuk ke dalam, dan seperti biasa dia menggunakan tangga darurat untuk naik, karena malas berurusan dengan penghuni lift, meski saat ini lift sedang sepi, tapi Riana tetap menggunakan tangga darurat karena sudah terbiasa.

Sesampainya di ruangan Darren, Riana pun membacakan jadwal Darren hari ini, dari pagi hingga sore hari, dan Darren hanya membalasnya dengan anggukan pelan.

Kemudian Riana kembali ke mejanya sendiri, lalu membuka komputer yang kini ada di hadapannya, dan ikut fokus seperti Darren.

Beberapa saat kemudian, Riana mencuri pandang pada Darren. Bukan karena ia terpesona, tapi... Dia bingung bagaimana caranya ia mengucapkan terima kasih pada Darren.

"Tidak usah malu-malu, berterima kasih saja. Aku tau, aku memang yang terbaik," ucap Darren percaya diri.

"Heh, dia itu manusia atau cenayang sih?? Kenapa dia selalu tau tentang isi pikiranku?" kata Riana dalam hati.

"Emmm, tapi... Itu gratis kan Pak. Bapak tidak akan meminta ganti rugi di kemudian hari kan??"

"Aku hanya meminjamkannya agar mempermudah jika kamu ingin pergi kemana pun. Dan itu hanya sementara. Saat aku memecatmu, motor itu harus kamu kembalikan."

"Astaga ... Aku kira dia sudah menjadi manusia berhati malaikat, tapi ternyata tidak, dia tetaplah manusia berhati siluman," gerutu Riana.

"Berhenti menggerutu, atau aku akan memotong gajimu. Aku membayarmu untuk bekerja, bukan untuk menggerutu."

Astaga ... Panjangkan ususku Ya Rob...

Riana pun kembali fokus pada layar monitor di hadapannya, sebelum pria yang ada di sana kembali kemode Iblisnya.

*******

*******

1
Kamiem sag
udahlah Rendi udah punya istri juga kan
Kamiem sag
😃😃
Kamiem sag
apa kabar Byan sudah 2 hari ditinggal Riana
Astrid Ratnaningrum
Luar biasa
Kamiem sag
tuh kan mami suka??? kalian dua aja bodoh
Kamiem sag
mari bertengkar lagi
damiana widyana
riana bego pantesan hidupnya gak bahagia. kalo udah kejadian baru ntesel nangis2
Kamiem sag
wajar sih Riana kena tampar, gak jujur sih, coba jujur sejak awal kan gak semalu ini
Kamiem sag
Darren jgn lupa urus buku/akta nikah kalian
Kamiem sag
sedih aku bayangin malunya mami akibat ambisinya yg gak kaleng-kaleng
Kamiem sag
mami juga bodoh egois maksain keinginannya sendiri macam mami aja yg mau kawin
Amira juga bodoh egois udah dimintai tolong Darren buat bicara ke mami kalo mereka gak akan menikah!! ehh... malah ngotot dgn segala cara buat bisa nikahin Darren
Kamiem sag
nah.... malubesar kan mami gegara kebodohan Riana??
damiana widyana
kok lama concludenya darren dan riana... bosen bacanya
Kamiem sag
bodoh kok dipelihara
Riana selain bodoh juga tolol paok pekok longor bittot
seperti gak kebagian akal Riana sampai gak bisa mikir betapa besar rasa malu besok
Kamiem sag
muak Thor
tokohnya berat buat jujur
Hanum Kamila Jasmine
Luar biasa
Kamiem sag
sebenernya lebih baik ngaku sekarang Thor daripada nanti saat jebakan ijab qobul yg direncanain mami kan malunya lebih besar krn banyak tamu undangan yg hadir, gimanasih Riana Darren goblok banget
damiana widyana
Amira oh amira kamu ingin bahagia tapi tidak mempersulikan kebahagiaan Darren...Egois
Kamiem sag
muak gak sih sampai bab ini tokoh masih suka perang batin?
Kamiem sag
mana Darren gak kunjung mengurus/melapor ke KUA utk mendaftarkan pernikahan pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!