NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:114.7k
Nilai: 4.3
Nama Author: Rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Riana mencebikkan bibir melihat kelakuan Bosnya yang kadang-kadang. Kadang kadang baik, kadang kadang jahat. Yaa meskipun kebanyakan jahatnya.

Tapi sikap baik Bosnya malam ini membuat Riana jadi sedikit merasa aneh, tapi tak bisa di pungkiri jika ia pun terpukau dengan sikap Bosnya kali ini.

Riana tak menyangka, di balik sikapnya yang sangat menyebalkan hingga ubun ubun, ternyata Darren memiliki sisi perduli, dan malam ini Riana baru mengetahuinya.

Riana pun masuk ke dalam rumahnya, lalu tak lupa ia membersihkan tubuhnya setelah sebelumnya ia cukup banyak mengeluarkan keringat.

Setelah selesai, Riana pun membaringkan tubuhnya yang memang sangat lelah. Dan tak menunggu lama, Riana pun memejamkan matanya, lalu terlelap.

***

Keesokan paginya, Riana pun bangun seperti biasa dan bersiap untuk berangkat ke kantor, tapi saat membuka pintu rumahnya, seorang kurir datang mengirimkan barang untuknya.

"Saya nggak pesan barang Pak. Bapak mungkin salah orang," ucap Riana, yang cukup kaget, karena kedatangan kurir sepagi ini.

"Tapi barang ini atas nama Mbak Riana yang bekerja di Wijaya Corporation." Jawab kurir tersebut.

"Iya, saya orangnya. Tapi... Saya nggak pesan barang Pak. Memang barang apa ini??" Riana melihat sebuah kardus besar membungkus sesuatu yang dia tidak tahu apa yang ada di dalamnya.

"Buka aja Mbak, ini juga sudah di bayar lunas kok."

"Sudah di bayar lunas?? Ini Bukan Bom kan Pak??" tiba-tiba Riana merasa takut, jika yang ada di dalam kardus itu adalah Bom. Bisa tamat riwayatnya kalau ia sampai membukanya.

"Tentu saja bukan Mbak. Buka aja kardusnya, biar Mbaknya nggak penasaran," kata si Bang kurir.

Dengan perasaan takut-takut Riana pun membuka kardus tersebut, dan matanya seketika terbelalak saat melihat isi kardus tersebut.

"Motor??" Riana terheran-heran. Siapa yang memesankan motor untuknya??

"Saya nggak pesan ini Pak. Lebih baik Bapak balikin lagi aja deh ke asalnya. Saya nggak merasa, pasti ini sangat mahal, saya nggak mau kalau nantinya saya harus berurusan dengan seseorang karena motor ini." Riana tidak tau siapa yang mengirim motor ini, jadi dia tidak mau asal menerimanya begitu saja.

Ia takut jika dia memakainya lalu dia di suruh mengganti uang tersebut, Riana tidak akan mau, lagi pula dia tidak seberapa membutuhkan motor tersebut, meski sebenarnya dia juga tergiur,.karena akan mudah ke kantor jika menggunakan motor.

"Nggak bisa Mbak, motor ini sudah di bayar, dan tidak mungkin bisa di kembalikan. Atau kalau nggak mau, Mbak hubungin orang yang ngirim ini deh Mbak, biar lebih jelas lagi," kata Bang kurir.

"Memang siapa pengirimnya Pak ??" tanya Riana.

Lalu kurir itu mengecek siapa nama pengirimnya. "Pak Darren Mbak, Darren Hadiwijaya."

"Pak Darren??"

"Iya Mbak, Pak Darren. Ya udah sekarang Mbak tanda tangan surat serah terimanya, selebihnya Mbak bisa konfirmasi langsung sama beliau"

Mau tidak mau Riana pun menanda tangani surat tersebut, lalu kurir itu pun pergi dari meninggalkan rumah Riana.

Riana berkacak pinggang sembari memutari motor tersebut. "Kenapa Pak Darren mengirim motor kesini?? Aku jadi curiga, pasti ada apa-apanya nih. Atau jangan jangan dia sedang mengirim motor ini, lalu aku di suruh membayar angsurannya?? hehh, licik sekali dia. Apa dia masih mau menambah kekayaan dengan menyuruhku membayar kredit motor ini??"

Karena penasaran dan kesal, Riana pun menghubungi Rama dan ingin meminta kejelasan.

"Mas Rama, ini maksudnya apa ya? Kok Pak Darren ngirim motor ke rumah?? Aku nggak mau bayar angsurannya ah Mas. Aku sedang ingin menabung, aku tidak butuh motor," ucap Riana

"Pak Darren tidak memintamu untuk membayar angsuran Riana, tapi itu untuk kamu pakai selama kamu bekerja di kantor, agar kamu bisa lebih mudah jika ingin pergi kemana pun," Jawab Rama.

"Tapi Mas--"

"Terima saja, tidak usah cerewet." ucap Darren yang saat ini ada disamping Rama. "Kalau memang tidak mau, aku akan meminta orang untuk mengambilnya lagi."

Riana berfikir sejenak. Kalau dia di berikan motor ini, itu artinya dia akan mudah untuk ke tempat gym tanpa perlu naik angkot, dan juga, jika Darren memintanya untuk membeli ini dan itu saat dia menginginkan sesuatu hal yang tak terduga, Riana akan lebih mudah.

"Baiklah, aku akan memakainya. Tapi--" Sambungan telfon pun sudah di putuskan, padahal Riana masih ingin mengatakan sesuatu.

"Baiklah, aku akan memakainya. Tapi kalau suatu saat dia meminta imbalan, awas saja!!"

Riana pun mengambil tas kerjanya di dalam rumah lalu menjajal motor beat keluaran baru berwarna pink putih itu, lengkap dengan helem berwarna senada.

Riana pun tak henti-hentinya tersenyum sepanjang jalan saat mengendarai motor barunya. Ia pun bersenandung ria saat di tengah jalan, seolah dia tengah lupa dengan kesedihannya semalam.

Sementara Darren dan Rama sudah sampai di kantor. Rama terus memperhatikan atasannya itu saat di dalam lift. Rama sangat heran dengan Bosnya, kenapa dia bersikap baik pada Riana, padahal kemarin dia sangat membencinya.

"Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan Rama. Semua ini tidak seperti yang ada di dalam pikiranmu itu. Aku hanya ... Hanya tidak ingin jika dia terlambat saat aku meminta untuk membeli makanan," elak Darren

“Iya Pak saya tahu. Saya tidak mungkin berani berpikirkan macam-macam." Jawab Rama.

Sementara itu, Riana pun sampai di parkiran dengan senyum yang terus mengembang. Tak lupa ia memarkirkan motornya di parkiran khusus motor.

"Wuihhh yang abis gajian, langsung beli motor baru," ucap security yang memang sangat akrab dengan Riana sejak pertama kali ia mulai bekerja di kantor Darren.

Riana tersenyum kikuk. Ingin mengatakan yang sesungguhnya tapi dia takut akan timbul masalah dengan yang lain, jadi dia hanya menanggapi ucapan security tersebut dengan senyuman.

"Saya ke dalam dulu ya Pak. Takut Pak Bos teriak," kata Riana.

"Oke Neng."

Riana pun masuk ke dalam, dan seperti biasa dia menggunakan tangga darurat untuk naik, karena malas berurusan dengan penghuni lift, meski saat ini lift sedang sepi, tapi Riana tetap menggunakan tangga darurat karena sudah terbiasa.

Sesampainya di ruangan Darren, Riana pun membacakan jadwal Darren hari ini, dari pagi hingga sore hari, dan Darren hanya membalasnya dengan anggukan pelan.

Kemudian Riana kembali ke mejanya sendiri, lalu membuka komputer yang kini ada di hadapannya, dan ikut fokus seperti Darren.

Beberapa saat kemudian, Riana mencuri pandang pada Darren. Bukan karena ia terpesona, tapi... Dia bingung bagaimana caranya ia mengucapkan terima kasih pada Darren.

"Tidak usah malu-malu, berterima kasih saja. Aku tau, aku memang yang terbaik," ucap Darren percaya diri.

"Heh, dia itu manusia atau cenayang sih?? Kenapa dia selalu tau tentang isi pikiranku?" kata Riana dalam hati.

"Emmm, tapi... Itu gratis kan Pak. Bapak tidak akan meminta ganti rugi di kemudian hari kan??"

"Aku hanya meminjamkannya agar mempermudah jika kamu ingin pergi kemana pun. Dan itu hanya sementara. Saat aku memecatmu, motor itu harus kamu kembalikan."

"Astaga ... Aku kira dia sudah menjadi manusia berhati malaikat, tapi ternyata tidak, dia tetaplah manusia berhati siluman," gerutu Riana.

"Berhenti menggerutu, atau aku akan memotong gajimu. Aku membayarmu untuk bekerja, bukan untuk menggerutu."

Astaga ... Panjangkan ususku Ya Rob...

Riana pun kembali fokus pada layar monitor di hadapannya, sebelum pria yang ada di sana kembali kemode Iblisnya.

*******

*******

1
Yani Cuhayanih
sepertinya aku pengen getok kepala rendy dengan palu pak hakim di pengadilan agama....rendy tak tahu begitulah ...
Margo Kabul
update nya terlalu pendek thor
Yuli Ana
gk akan susah kok nyeraiin randi. langsung aja kepengadilan agama. gugat cerai. bilang aja disana randi udh gk ngasih nafkah, randi udh selingkuh. bhkan udh nikah tanpa seijin riana. udh gampang tr prosesnya. kalau randi gk dtang waktu sidang malah bagus. cpt selesai.
Kayla Manis: lagian Rendi jg LG dipenjara...
Kayla Manis: bener. tinggal datang aja ke kantor urusan agama ... beres sendiri kok
total 2 replies
Ani
cantik itu butuh perhatian yang paling penting dananya juga tidak sedikit
Aqil Aqil
dasr buaya buntung.
Sunaryati
Cari pengacara yang bisa mempercepat perceraian tanpa persetujuan Rendi
Uthie
dasar laki 😏😏😏😜
Memyr 67
𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝘁𝗼𝘅𝗶𝗰 𝗶𝘁𝘂 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻
Memyr 67
𝗸𝗲𝘀𝗲𝗹 𝘆𝗮 𝗿𝗲𝗻? 𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁? 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘁𝗮𝘂 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗮𝗷𝗮, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴, 𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝘆𝗮?𝗱𝗮𝗵 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗸𝗵𝗹𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗴𝗶, 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗱𝗶𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗸.
Memyr 67
𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗱𝗶𝘁𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀𝗶 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮? 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶. 𝗽𝗿𝗲𝗺𝗽𝘂𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗻𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘂𝗻𝗴 𝗿𝗮𝘂𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴𝗻𝘆𝗮. 𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗯𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝘁𝗲𝗴𝗮 𝗺𝗮 𝗱𝗶𝗮? 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗻𝗴𝗮𝗰𝗮 𝗱𝗶𝗮, 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗴𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮 𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗮, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗱𝘂𝗹𝗶 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗻𝗮.
Memyr 67: 𝘀𝗮𝗸𝗶𝗻𝗴 𝗴𝗲𝗺𝗲𝘀𝘆𝗻𝘆𝗮 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗱𝗮𝗰𝗵. 𝘀𝗼𝗿𝗿𝘆 𝘁𝗵𝗼𝗿
Rishalin: Riana Kak, bukan Hana 🤭
total 2 replies
Surya Matanari
mantap
Memyr 67
𝗰𝗼𝘄𝗼𝗸 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗻𝘆𝗮 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴. 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗸𝗹𝗼𝗽. 𝘀𝗲𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝘁𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗿𝗶. 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮, 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗮𝗽𝗲𝘀 𝗮𝗷𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮, 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀 𝗶𝘁𝘂 𝗻𝗶𝗸𝗮𝗵𝗶 𝗰𝗼𝘄𝗼𝗸 𝘀𝗲𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶.
Ambo Nai
thor biar si Rendi sama sijalang merasakan dinginnya penjara.dan buat si jalang itu ke guguran.
Memyr 67
𝗺𝗵 𝗺𝗵 𝗺𝗵. 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗹𝗮𝗴𝗶𝗶𝗶𝗶, 𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗻𝗮𝗺𝗮 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵𝗻𝘆𝗮. 𝗽𝘂𝘀𝗶𝗻𝗴 𝗻𝗶 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿.
Amazing Grace
habis cerai Riananya jangan jadi pelakor ya author biarin Darren sama si amira
Amazing Grace
si Darren sama aja kayak si Randi laki laki menjijikan,amit amt,mudah mudahan keduanya ketularan HIV biar tau rasa
Memyr 67
𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻, 𝗸𝗼𝗸 𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸, 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗱𝗼𝗮𝗻𝗴. 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝘀𝗼𝗺𝗯𝗼𝗻𝗴, 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵 𝗹𝗮𝗴𝗶. 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝘁𝗮𝘂 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿 𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻, 𝗶𝘁𝘂 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻 𝘆𝗴 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗼𝗯𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗸𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻.
Memyr 67
𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂𝘀𝘆𝘆 𝘃𝗶𝗸𝗮. 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘁𝘂, 𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗶𝗻𝗮 𝘀𝗲𝗺𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻. 𝘀𝗼𝗸 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸.
Memyr 67
𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗲𝗽𝗶𝘀𝗼𝗱𝗲, 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮 𝗺𝗹𝗮𝗺𝗮𝗿 𝗸𝗲 𝗽𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻. 𝗮𝗾 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗯𝗿𝗲𝗻𝘁𝗶 𝗸𝗲𝘁𝗮𝘄𝗮 𝗶𝗻𝗶. 𝗱𝗮𝗵 𝗸𝗮𝘆𝗮𝗸 𝗮𝗽𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗵 𝗮𝗾.
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!