Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Mbk Mala memang sudah menunggu kedatangan mbok Sumi dan juga yang lainnya di tempat tunggu bandara karena dia sangat merindukan ibu angkatnya.
"Ibu!" panggil mbk Mala menghampiri mbok Sumi dan yang lainnya.
"Nduk!" panggil mbok Sumi balik dan menghampiri mbk Mala dengan sedih karena sudah lama sekali beliau tidak melihat sang anak.
"Ibu, Mala kangen sekali sama ibu!" ucap mbk Mala yang sangat kangen dengan sang ibu.
"Iy, nduk. Ibu juga sangat kangen sama kamu," sahut mbok Sumi yang membalas pelukan sang anak angkat.
Setelah acara kangen kangenan nya mbk Mala pun mulai menyapa Felysia dan juga yang lainnya.
"Fely, kamu udah gede aja ya cantik pula." sapa mbk Mala karena saat dulu dia melihat Felysia masih kecil saja namun sekarang saat dia melihat Felysia ternyata sudah besar dan juga sangat cantik membuat mbk Mala pangling dengan anak tetangganya dulu dan juga sudah mbk Mala anggap sebagai adik apa lagi Felysia lah yang sudah menjaga ibu nya.
"Mbk Mala bisa aja," sahut Felysia sedikit malu dengan pujian yang di berikan oleh mbk Mala.
"Suci, kamu udah nikah aja ya sama Dimas pacar kamu dulu ya!" goda mbk Mala yang dulu waktu dia masih berada di Jakarta mbk suci sudah berpacaran dengan sang suami sekarang ini.
"Iya, mbk. Lihat nih udah ada krucil nya," sahut mbk suci dan mendapatkan tawa ringan dari mbk Mala.
Mereka pun segera menuju rumah mbk Mala karena kebetulan sekali rumah mbk suci juga berada di dekat sana atau lebih tepatnya di samping rumah mbk Mala, mbk suci memang mencari rumah yang kalau bisa dekat dengan tempat kerja mbk Dimas dan juga dekat dengan keluarga mbok Sumi dan untuknya mbk Mala mengatakan bahwa di samping rumahnya ada rumah kosong yang baru saja di tinggal pemiliknya dan sedang di sewakan, mbk suci pun tak menunggu lama segera membooking rumah tersebut.
Sedangkan di sisi lain Zico sudah berada di ruangannya sambil mengerjakan tugasnya yang sudah sangat menumpuk karena kemarin dia harus pulang lebih dulu karena sang kakek dan neneknya pulang, saat sedang asyik dengan berkasnya bu asri datang dengan segelas kopi yang biasa nya memang ia buatkan untuk sang bos.
Saat bu asri datang Zico juga mengalihkan pandangan karena entah apa yang dia tunggu tetapi dia seperti sedang menunggu Felysia datang menggantikan bu asri karena dia sudah cukup lama tidak bertemu padahal sih baru saja kemarin sih, kemarin bertemu pun hanya sebentar saja karena Felysia seperti dengan menghindari nya.
"Pak Zico, ini kopinya." ucap bu asri sambil memberikan kopi nya di meja Zico.
"Terima kasih, bu." ucap Zico, ia seperti nya ingin sekali bertanya tentang Felysia, entah kenapa Zico sendiri juga tidak tahu mengapa dia sangat penasaran dengan OG nya itu.
"Bu!" panggil Zico membuat Bu asri pun menoleh ke arah bos nya itu.
Bu asri tadi akan keluar dari ruangan tersebut namun Zico segera menghentikan nya dan nekat untuk bertanya tentang Felysia karena Zico sudah sangat penasaran sekali.
"Iya, pak ada yang di butuhkan lagi?" tanya Bu asri.
"Enggak kok Bu, saya cuma mau bertanya OG yang sering gantiin ibu waktu ibu gak kerja itu siapa ya Bu?" tanya Zico.
"Gantiin ibu?" pikir Bu asri yang belum tahu siapa orang yang di maksud oleh bos nya itu.
Mendengar ucapan Bu asri membuat Zico kesal sendiri tinggal bilang Felysia saja sangat susah sekali, Zico juga sudah tahu namanya kok masih saja tanya ke Bu asri dasar emang cocok gengsian buat bertanya dan kepo sama Felysia.
"Itu Bu cewek yang biasanya gantiin ibu buat ngebersihin ruangan ini, usianya seperti nya juga gak terlalu tua juga." sahut Zico mencoba menjelaskan kepada Bu asri.
"Oh, Felysia!" pekik Bu asri tanpa sengaja karena beliau tahu juga siapa orangnya.
"Oh iya itu Bu, Felysia!" jawab Zico yang akhirnya Bu asri peka juga.
"Ada apa ya pak dengan Felysia?" tanya Bu asri merasa heran karena bos nya itu menanyakan tentang Felysia yang hanya seorang OG saja.
"Enggak, saya cuma penasaran aja kok sudah jarang sekali menggantikan Bu asri karena dulu perasaan dia yang selalu gantiin Bu asri tapi sekarang orang lain yang gantiin," ucap Zico mengungkapkan isi hatinya karena tidak pernah melihat Felysia lagi membersihkan ruangannya.
"Oh iya pak, Felysia emang sudah satu bulan ini tidak pernah bisa menggantikan ibu dengan banyak alasan dan juga biasanya karena mbok nya di rumah yang sudah tua yang sering sakit sakitan pak," tutur Bu asri. (Yang padahal Felysia menghindar bukan karena sibuk tetapi karena merasa trauma melihat Zico.)
"Oh, apakah dia sekarang masuk kerja Bu?" tanya Zico memberanikan diri bertanya.
"Wah sayangnya pak Felysia dan juga satu rekannya itu kemarin mengundurkan diri dan mulai hari ini sudah tidak bekerja lagi di Adiguna Company," shut Bu asri yang juga sebenarnya sedih karena dia ahrus kehilangan karyawan rajinnya.
Namun ucapan Bu asri tadi mampu membuat keterkejutan yang sangat besar bahkan Zico sampai menaikkan nada suara nya saat mendengar hal itu.
"APA! bu asri gak salah ngomong atau informasi?!" daya Zico yang tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Enggak pak, kemarin juga saya sendiri yang menerima surat pengunduran Felysia dan juga Bu Luna juga sudah menyetujui hal tersebut sehingga mulai hari ini Felysia sudah tidak menjadi karyawan lagi pak," ucap Bu asri.
"Ya sudah Bu, Bu asri boleh pergi!" ucap Zico menyuruh Bu asri untuk pergi.
Setelah bu asri pergi Zico lun termenung tak menyangka dengan apa yang sudah ia dengar tadi, bagiamana bisa Felysia mengundurkan diri padahal Zico sama sekali belum mendekati Felysia.
"Aaaaaaa!" teriak Zico entah mengapa saat dia mendengar bahwa Felysia sudah berhenti bekerja membuat mood nya sangat tidak enak.
"Apakah dia berhenti karena aku? Atau karena dia akan menikah?" tanya tanya Zico menebak benak mengapa Felysia berhenti dari kantor.
Memikirkan itu membuat Zico tidak fokus dengan berkasnya bahkan saat rapat pun dia juga tidak fokus membuat Adi yang berada di sampingnya harus menyadarkan bos nya itu dari lamunannya yang entah Adi juga tidak tahu kenapa bos nya itu melamun.
"Maaf tuan, apakah rapat kita tunda saja?" tanya Adi membuat Zico kembali tersadar.
"Ehh, tidak lanjutkan saja." sahut Zico kemudian dia pun kembali fokus ke rapat dengan para manajer untuk membahas proyek besar selanjutnya.
.
.
Bersambung..........
kurang konsen penulisnya
.agak bertele2 juga.....bos kayaraya nyari bukti nyeliki aja dak berhasil