NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uforia Gina

“Wah tidak ku sangka ternyata Larantuka lebih indah daripada yang aku bayangkan, begitu menakjubkan.” Teriak Gina melihat pemandangan dari atas pesawat ketika terdengar pengumuman dari pramugari bahwa dalam beberapa saat lagi pesawat yang mereka tumpangi akan segera mendarat di Bandara Gewayantanah Larantuka.

“Gina, zzzzttttt!” Randy meletakan telunjuknya dibibir Gina pertanda menyuruh wainta itu untuk diam. “Kita masih di dalam pesawat.” Bisik Randy.

“Ehhhmmmmm….” Gina terpaku menatap wajah Randy, dia tersadar kalau benar mereka masih berada di dalam pesawat. Uforia Gina melihat Larantuka dari atas pesawat membuat dirinya lupa kalau mereka masih berada di dalam pesawat.

“Jangan menatap aku seperti itu Gin, nanti ketampananku akan berkurang.” Bisik Randy gombal karena sudah hampir lima menitan Gina menatap wajahnya tanpa sadar kalau pesawat sudah landing.

“Isshhh nyebelin!” Kata Gina menahan malu.

“Makanya jangan menatap aku terus-terusan, lagian kayak tidak ada waktu lagi untuk menatapku.” Kata Randy usil.

“Randyy….!” Bentak Gina tidak terima dengan perkataan Randy.

“Sudah, ayo, mendingan kamu berdiri dari kursimu itu karena semua penumpang sudah turun, tersisah kita berdua di sini.” Randy menunjuk ke arah kursi-kursi penumpang yang telah kosong kemudian melangkah mendahului Gina yang mengejarnya dari belakang.

“Brruuukkkk…” Bunyi benturan yang terdengar kuat dan dekat dari posisi dimana Randy berada.

“Ginnnaaaaa!” Teriak Randy ketika melihat apa yang terjadi di belakangnya. Ternyata Gina tertabrak motor dan Randy tak dapat menyelamatkannya karena jarak mereka lumayan jauh.

Gina langsung tak sadarkan diri, yang dia ingat hanyalah sepeda motor yang menghampirinya dan menabraknya setelah itu suara Randy berteriak memanggil namanya. Selanjutnya Gina tersadar telah berada di kamar rawat rumah sakit bersama dengan dua orang pria ganteng disampingnya, yang satunya Randy dan yang satunya lagi tidak dia kenal.

“Hei, dia sudah sadar.” Pria yang tidak dia kenal itu berkata pada Randy.

“Gina, kamu sudah sadar? Gimana keadaannmu sekarang?” Tanya Randy panik.

“Randy, ini dimana?” Gina berusaha bertanya walaupun suaranya masih tertahan.

“Kita di rumah sakit Gin, pria ini tadi menabrakmu.” Jelas Randy.

“Hah?” Gina kaget, dia bingung mau berkata apa.

“Eh kalian orang Manado yah?” Tanya orang yang tadi menabrak Gina.

Randy dan Gina metap pria itu dengan ekspresi kaget dan bingung atas pertanyaannya.

“Namaku Ega, aku berasal dari Manado, aku di undang temanku ke sini untuk liburan.” Jelas Ega sambil mengulurkan tangan memperkenalkan dirinya pada Randy dan Gina.

“Aku Randy dan dia temanku, Gina.” Randy menyambut uluran tangan dari Ega kemudian memperkenalkan dirinya serta Gina yang tidak bisa membalas uluran tangan Ega karena tangannya diperban.

“Oh Gina yah? Gina aku minta maaf atas kejadian tadi yah, aku tidak sengaja menabrakmu, aku sungguh mohon maaf pada kalian.” Ega mendekap kedua tangannya di dada memohon.

Randy menatap Gina menunggu respon wanita yang sedang terbaring di atas tempat tidur perawatan itu.

“Aku tahu dengan membiayai semua pengobatanmu itu tidak sebanding dengan luka yang kamu alami ini, tapi dengan kerendahan hati aku mengakui kesalahanku serta memohon maaf dari kalian, aku akan menanggung semua biaya pengobatan.” Mohon Ega.

“Memang sudah seharusnya kamu yang membayarnya.” Kata Randy sinis.

“Randy, Gina, sekali lagi aku minta maaf dengan segenap hatiku.” Pintah Ega.

“Maaf, waktu kunjung sudah habis, kami hanya mengijinkan satu orang di dalam ruangan yang menjaga pasien.” Kata seorang perawat yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang perawatan Gina.

“Baik, aku permisi Gin, Rand.” Ega dengan sadar diri untuk keluar dari ruangan itu.

“Udah, pergi sana!” Randy masih jengkel pada Ega yang telah mengakibatkan kondisi Gina seperti ini, seharusnya mereka menikmati liburan dengan senang-senang tapi malah harus terkurung di dalam ruangan rumah sakit.

“Tapi….” Kata Ega terpotong.

“Tapi apa lagi?” Tanya Randy jengkel.

“Apakah permintaan maafku diterima?” Tanya Ega dengan hati-hati, takut membuat keributan.

“Gin…?” Randy menatap Gina meminta persetujuan.

Gina menganggukkan kepala pertanda menyetujui permintaan maaf dari Ega.

“Gina uda maafin kamu jadi sebaiknya kamu pergi sekarang!” Randy mendorong Ega sampai keluar dari dalam ruangan perawatan Gina.

“Kamu butuh apa Gin?” Randy mendekat ke arah ranjang Gina karena melihat Gina yang tidak tenang di atas tempat tidurnya. “Kalau kamu butuh sesuatu, kasih tahu aku aja, kamu tidak perlu bergerak, lagian kamu memang belum bisa terlalu banyak bergerak supaya lukamu tidak mengeluarkan darah lagi.” Perintah Randy menunjuk ke arah luka di lengan Gina yang sedang diperban. “Kamu lapar?” Tanya Randy.

“Aku belum lapar. Makasi yah kamu sudah perhatian padaku.” Jawab Gina.

“Sama-sama. Memang sudah seharusnya aku perhatian padamu.” Lanjut Randy. “Lagian kamu mengalami ini semua gara-gara aku yang meninggalkanmu di belakangku.” Kata Randy merasah bersalah yang tentunya dia ucapkan dalam hati.

Selama dua hari Gina dirawat di rumah sakit, akhirnya dia diperbolehkan oleh dokter untuk pulang tapi dengan syarat tidak boleh banyak bergerak, bahkan disarankan untuk sebaiknya terus berada di tempat tidur sampai lukanya mulai mengering.

“Randy, Gina.” Sapah Ega yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Gina. “Tadi dokter menelponku, katanya Gina sudah bisa keluar dari rumah sakit ini.” Kata Ega.

“Syukurlah.” Kata Randy dan Gina bersamaan.

“Kalau begitu, Gina aku tinggal sebentar untuk mengurus administrasinya yah?!” Kata Randy berpamitan pada Gina.

“Tidak perlu Rand, tadi sebelum ke sini aku sudah menyelesaikan administrasinya.” Potong Ega sebelum Randy keluar.

“Kamu?” Randy bingung.

“Iya, tadi sudah aku selesaikan administrasinya.” Jelas Ega lagi.

“Yang benar saja?!” Randy masih belum bisa termia perkataan Ega.

“Makasi Ega.” Kata Gina yang juga bingung harus berkata apa.

“Tidak perlu berterima kasih seperti itu Gin, ini sudah jadi tanggung jawab aku karena aku yang telah menyebabkan kamu terluka seperti ini.” Kata Ega dengan segenap hati. “Dan sebagai bentuk tanggung jawabku juga, mak ijinkan aku mengajak kalian nginap di apartemenku.” Ajak Ega.

“Tidak perlu, kami sudah punya penginapan sendiri.” Kata Randy yang tidak mau menerima ajakan Ega.

“Paling tidak sampai luka Gina sembuh, supaya aku tidak merasa beban mengingat kesalahanku.” Jelas Ega.

“Tidak….” Kata Randy yang kemudian dipotong oleh Gina.

“Aku mau menginap diapartemenmu.” Kata Gina yang berpikir tidak mau tinggal berduaan dengan Randy, dia berusaha berpikir waras, mereka berdua adalah manusia biasa yang berlawanan jenis kelamin, lebih baik menghindari kondisi tinggal berdua. Kalau ada Ega, paling tidak mereka ada bertiga, dan kecil kemungkinan untuk terjadi hal yang tidak di inginkan. “Kamu juga mau kan Rand?” Desak Gina.

“Tapi Gin, penginapan kita sudah diatur sama Rully dan Agatha.” Kilah Randy yang berusaha untuk menghindar dari ajakan Ega.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!