• Cek umur sebelum membacanya.
Kendrick Davino Tan adalah seorang casanova, hidup dengan banyak wanita yang memuaskan gairahnya.
Dia bahkan menampung seorang wanita malam di mansion miliknya, yaitu Maurin. Maurin tak sendiri, dia bersama anak gadisnya, Zoya.
Yang diam-diam Ken jadikan fantasinya saat bercinta dengan Maurin dan banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesepakatan
Ken hanya bisa mengulum senyum kecil saat melihat wajah Zoya yang memerah. Gadis ini pasti tengah merasakan malu yang luar biasa dan diam-diam membenarkan ucapannya.
Dan Ken akan terus mengingatkan itu semua pada Zoya. Tentang sentuhannya yang menggelora dan tentang kenikmatan yang Zoya terima. Ah, rasanya kalau dia tega, ingin sekali Ken kembali menyergap tubuh semampai itu.
Apalagi kini tubuh Zoya masih polos dan tak terhalang apapun, kecuali selimut tebal yang senantiasa gadis itu cengkram kuat.
Hingga cukup lama kesenjangan waktu itu terjadi, Zoya benar-benar tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya menggigit bibir bawahnya, merasa cemas bercampur malu.
Dan untuk mengalihkan semua itu, Ken mengambil piring yang berisi dua buah sandwich dari atas nakas. Dia mengambil satu dan mengarahkannya ke mulut Zoya.
"Makanlah, isi tenagamu."
Ken ingin menyuapi gadis itu, Zoya kembali menatap Ken, dia bergeming sesaat lalu menggelengkan kepala. Menolak semua perlakuan manis pria itu.
Dia tidak mau terjebak semakin jauh, dan akhirnya dia sendiri yang terluka. Karena dia tidak lupa, Ken adalah seorang pemain wanita.
"Aku bisa sendiri, Dad," ucap Zoya melengos, sementara tangannya terangkat untuk mengambil sandwich tersebut, tetapi Ken menggesernya.
Pria itu tidak menerima penolakan. Dia kembali mengarahkan sandwich itu ke depan mulut Zoya, hingga menyentuh bibir gadis itu.
Zoya menghela nafas, lalu dengan terpaksa dia menggigit roti isi itu, dan mengunyahnya perlahan-lahan sambil terus menundukkan kepala.
Ken tersenyum senang, dia juga ikut makan dibekas gigitan Zoya. Entah kenapa, seolah semua tentang Zoya kini terasa amat manis untuknya.
Zoya tak berkomentar apa-apa mengenai itu, dia terus diam, hingga suapan terakhir dia dapatkan.
Tangan Zoya kembali terulur, tetapi sebelum Zoya mengambil susu hangat itu, lagi-lagi Ken lebih dulu menyambarnya. Pagi itu Ken benar-benar melayani Zoya, bak budak pada ratunya.
Setelah selesai sarapan, Ken mengusap pinggiran bibir gadis itu menggunakan ibu jarinya, lalu dia kulum sendiri bekas usapan itu. Zoya sampai merinding sendiri melihat kelakuan aneh ayah angkatnya.
Mereka saling bungkam sesaat, hingga Ken menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Zoya. Zoya reflek mundur, hingga punggungnya menempel pada kepala ranjang.
Ken mengunci pergerakan tubuh ramping itu, dan menatap Zoya dengan lekat. "Baby, kamu tahu kan bagaimana hubunganku dengan ibumu?" tanya Ken.
Mendengar pertanyaan itu, Zoya hanya diam. Dan membiarkan Ken, melanjutkan ucapannya. Lagi pula kenapa perlu ditanya? Dia jelas tahu bagaimana Ken selalu bermain dengan Maurin.
Bahkan dia sering memergokinya. Namun, kedua orang itu selalu merasa tak peduli pada dirinya, dan memilih untuk melanjutkan kegiatan panas mereka.
Setelah Maurin tidak ada, Ken justru menyerangnya.
"Aku mau sekarang kita seperti itu," sambung Ken, dan Zoya langsung mendelik.
"Aku mau kita jadi partner di atas ranjang. Bukan hanya aku, kapanpun kamu minta dipuaskan, aku akan siap," ujar Ken dengan sorot matanya yang tak main-main.
Sementara Zoya kembali menajamkan telinganya, dia tidak salah dengarkan? Ken memberikan penawaran yang begitu menjijikkan padanya. Dengan gerakan cepat Zoya menggeleng. "Tidak mau!" tolak Zoya mentah-mentah.
Namun, sang pemain wanita tidak akan menyerah begitu saja. "Benarkah? Bagaimana kalau aku menyentuhmu lagi? Apa kamu akan sanggup menolak sentuhanku?"
Zoya mengangguk mantap, dia tidak mau lagi terjebak dengan permainan Ken. "Sangat, aku sangat sanggup!" cetusnya tak mau kalah.
Ken menyeringai tipis, lalu memajukan wajahnya. "Kalau begitu kita buat kesepakatan."
"Kesepakatan? Kesepakatan apa?" tanya Zoya dengan kening yang mengernyit, tak mengerti dengan maksud pria tampan itu.
"Aku akan menyentuhmu lagi, kalau kamu sampai mendesaah karena permainanku. Itu artinya kita fiks menjadi partner ranjang. Kita akan melakukannya lagi dan lagi!" jelas Ken.
*
*
*
Neng Zoya menang nggak kira-kira?
Ritual jempol Ojo kendorrrrr gayssss 🔥🔥🔥