Takdir sungguh begitu menyesakkan bagi diriku . Takdir membuat hidup ku berubah total . Kamu datang membawa kebahagiaan atau luka aku pun tidak tau itu . Tapi saat kehadiran mu , semua nya berubah . Bahagia, hanya di awal nya saja , hingga luka itu datang seiring berjalan nya dengan waktu . . Tapi ini semua bukan salah mu, tapi ini semua salah ku , yang terlalu terburu-buru menilai sesuatu . Bahkan aku tidak pernah peduli dengan nasihat orang . Waktu itu aku terbuai dengan cinta manis mu . . Ini Kisah ku, kisah Khairunnisa yang mengalami kepahitan setelah aku menikah . . Note : cinta itu tidak selama nya indah , jika kamu mencintai seseorang bukan karena Allah , melainkan karena nafsu dunia mu, tapi cinta itu akan berkali-kali indah , jika kamu mencintai seseorang karena Allah . Karya asli ... No plagiat . . Di larang keras meniru . .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
"Kasihan sekali itu sih Mirna , para warga baru berani deketin dia waktu jam enam sore . Karena si gila itu pantau terus loh . Is , enggak ke bayang gimana nasib nya sekarang . Mana anak nya baru tahu nya malam lagi . " Ucap Kokom kepada ibu-ibu yang ada di sana . Ya orang gila itu sebentar-sebentar datang menghampiri Mirna . Bahkan jika ada yang ingin mendekati Mirna , orang gila itu akan marah . Sampai pada pukul enam sore , orang gila itu mengantuk dan langsung pergi ke tempat nya semula . Ya di sebuah tempat pembuangan sampah ada rumah kecil yang terbuat dari kardus , wanita gila itu tinggal di sana .
"Mau gimana lagi, aku juga takut mau nolongin . Serem ah , bisa-bisa aku yang jadi sasaran kedua . " Celetuk salah satu ibu-ibu yang ada di sana .
Kokom dan beberapa ibu-ibu langsung mengangguk kan kepala nya membenarkan apa yang di katakan oleh ibu-ibu itu .
"Aku aja geli banget , eh enggak tau ya kenapa kok sih Mirna sial banget hari ini bisa ketemu sama wanita gila itu . "
•
Di sebuah klinik .
"Ya ampun , ibuk kenapa sih bodoh banget ! Lihat kan ibuk jadi di rawat di klinik semalaman suntuk . Ibuk enggak mikir apa biaya pengobatan nya darimana ?" Cetus Kemuning kesal sendiri dengan ibu nya . Tidak ada raut wajah khawatir sama sekali, yang ada dirinya geram bukan main dengan ibu nya itu . Pasal nya Mirna itu bodoh, membuang-buang uang saja , padahal mereka itu sudah tidak punya uang sepeser pun .
Mirna menundukkan kepala nya saat Kemuning berkata seperti itu . Padahal dirinya baru saja siuman dari pingsan nya , kepala nya juga masih terasa sangat sakit , tapi kenapa anak nya malah bukannya menanyakan kondisi nya , Kemuning malah memarahi dirinya .
Sakit hati , jelas , tapi dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut . Ini juga salah nya karena terlalu ceroboh lewat di sana tanpa melihat-lihat dulu ada wanita gila itu tidak .
"Ma-- maaf i-- iibu" ucap Mirna tergeragap , entah mengapa rasa nya ada yang susah saat dirinya mengucapkan kata-kata itu . Mirna sampai terdiam sejenak saat mengetahui kondisi nya seperti ini . Apa yang terjadi dengan dirinya.
Kemuning berdecak sebal mendengar nya. Apa yang di katakan oleh dokter nyatanya benar . Kalau ibu nya terkena stroke , dan membuat wanita itu sulit berbicara . Bahkan mungkin Mirna kesulitan menggerakkan bagian-bagian tubuh lainnya .
Dan hal tersebut membuat Kemuning akan semakin kesusahan . Lihat saja nanti , dirinya harus mengurus rumah , di tambah mengurus ibu nya lagi . Merepotkan sekali .
"Mu-- mu-- Ning. I -- i -- Bu .. ke-- na-- pa" mengucapkan kata-kata itu saja butuh perjuangan bagi Mirna , dirinya sampai menarik nafas nya berulangkali dan menghembuskan nya.
"Ibuk kena stroke ! Dan kata dokter kemungkinan ibuk sulit berbicara , apa lagi beberapa bagian tubuh ibuk juga akan sulit di gerakkan ." Cetus Kemuning .
Air mata Mirna langsung mengucur deras mendengar perkataan dari anak bungsunya itu. Sungguh dirinya tidak percaya dirinya akan mengalami hal seperti ini.
"Ya Allah , kenapa berat sekali cobaan ini " batin Mirna .
Kemuning yang melihat itu langsung mendengus , tidak ada rasa kasihan sama sekali dengan sosok wanita yang sudah melahirkan dan membesarkan nya itu .
"Udahlah enggak usah nangis ! Ibuk nangis juga enggak ada gunanya ! Enggak bakalan juga merubah kondisi ibuk . Sekarang terima aja ! Tapi jangan terlalu merepotkan Kemuning ! Kemuning capek kalau terus di repotin ." Ketus Kemuning, nada bicara nya tidak ada lembut- lembut nya sama sekali , dan hal tersebut membuat Mirna semakin terisak .
"CK ! Gede lagi nangis nya . " Kemuning kesal , wanita itu langsung beranjak dari duduk nya dan duduk ke kursi yang jauh dari jangkauan ibu nya . Malas dirinya jika harus mendengar suara tangisan ibu nya itu .
Ceklek !!
Tidak lama , Wina dan Denny anak pertama dan menantu Mirna datang. Mereka langsung masuk ke dalam klinik itu .
"Ibuk gimana Muning ?" Tanya Denny . Ada raut cemas di wajah tampan pria itu, lalu segera mendekati ranjang ibu nya dan memeluk ibu nya itu .
Wina hanya diam saja , tanpa mau mendekat . Dirinya masih berdiri agak berjauhan dengan suami dan ibu mertua nya itu .
Kemuning mencebikkan ujung bibir nya . "Ibuk stroke ! Jadi sulit bicara sama beberapa bagian tubuh nya susah di gerakin . " Cetus Kemuning .
Mendengar apa yang di katakan oleh Kemuning , Denny langsung menangis, sedangkan Wina langsung membelalak kan kedua bola mata nya .
"Bang, aku enggak bisa ngurus ibuk sendirian . Mbak Wina bisa bantu kan bang ? Kalau enggak ibuk biar tinggal saja di rumah Abang sama mbak . " Ucap Kemuning lagi .
Wina langsung menggeleng kan kepala nya cepat . "Enggak !!! " Tentu saja dirinya langsung menolak , mana mau dirinya menampung ibu mertua nya yang cacat itu .
"Gimana bisa ibuk tinggal sama aku dan bang Denny ! Kamu tau kan kami saja masih tinggal di rumah orang tua ku ! Kalau orang tua ku keberatan bagaimana ?" Alasan Wina , karena sebenarnya dirinya sangat malas jika di suruh mengurus ibu mertua nya itu . Enak saja , dirinya malas repot .
Denny langsung melepaskan pelukan ibu nya , dan mengusap bahu ibu nya mencoba menenangkan nya. Denny langsung menolehkan kepala nya ke arah adik bungsu nya itu .
"Apa yang di katakan mbak mu itu benar Muning , gimana pun Abang juga masih numpang tinggal nya sama mertua Abang . Enggak enak kalau Abang bawa ibuk ke sana. " Ucap Denny , dirinya sadar betul , mana mungkin dirinya membawa ibu nya ke sana .
Wina tersenyum mendengar pembelaan dari suami nya itu .
Sedangkan Kemuning langsung berdecak . "Jadi gimana juga , aku enggak bisa ngurus ibuk sendirian . " Ucap Kemuning .
"Kamu kan anak perempuan Muning, jadi sudah sepantasnya kamu yang merawat ibuk , buka Abang kamu " seru Wina ,
"Tapi mbak , aku bakalan capek banget , aku bakalan beres-beres rumah lagi . Aku enggak sanggup ." Ucap Kemuning .
Denny menghela nafas nya kasar . "Yasudah , nanti setiap pagi biar mbak mu Wina mas suruh dateng , biar mbak mu yang bantuin kamu ngurus ibuk " ucap Denny.
Kontan saja Wina melotot mendengar perkataan suami nya itu . "Enggak ya ! Kamu apa-apaan sih ? Kerjaan aku itu banyak di rumah . Bantuin ibuk masak . Kok kamu malah suruh aku ke rumah ibuk kamu lagi ? Aku nikah sama kamu bukan kamu jadiin pembantu ya . " Pekik Wina marah dan langsung melangkah kan kaki nya pergi dari ruangan itu .
Denny langsung mengejar nya . "Win, Wina tunggu !!" Teriak Denny namun di abaikan oleh Wina .
Kemuning berdecak kesal , lalu menatap ke arah Mirna yang masih saja menangis . "Lihat kan buk ? Gara-gara ibuk anak ibuk jadi berantem ! Dasar nyusahin aja !" Ucap Kemuning dan keluar dari ruangan itu .
Mirna menangis meraung. Tidak pernah menyangka jika nasib nya akan seperti saat sekarang ini .
jual diri kamu 🤭
setelah 🤰 ditelantarkan Joko gemblung
nyohok Lo
keluarga toxic keluarga semleng 🤦
ayo kakak" yg baik 👍 dipencet
bakal menyedihkan melebihi apa yg Nisa rasakan
Joko edan