NovelToon NovelToon
Suami Tulang Lunak

Suami Tulang Lunak

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Warning!!!

Selamat berhalu dan membayangkan karakter pemeran ya... 😘


Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang gadis bernama Vina, yang dikenal sebagai gadis bar bar namun memiliki paras yang cantik. Ia tumbuh menjadi gadis yang keras kepala dan penuh semangat, dengan sikap yang tak kenal takut dan tak mudah diatur. Namun, kehidupan Vina berubah drastis ketika keluarganya terjerat hutang besar yang tak mampu mereka lunasi.

Untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran finansial, orang tua Vina memaksanya menikah dengan seorang pemuda kaya raya bernama Nathan. Nathan adalah putra tunggal dari keluarga terpandang yang memiliki harta melimpah. Meski tampan dan menawan, ada kelainan di dirinya dan sering bertingkah seperti banci. Tingkah lakunya yang lembut dan gemulai membuat banyak orang terkejut, termasuk Vina.

Bagaimana kisahnya? Yuk kita mulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 - Ciuman Pertama

💋💋💋💋

Di teras rumah baru mereka, malam itu terasa begitu tenang. Hanya suara angin malam yang berdesir di antara pepohonan. Nathan dan Vina duduk berdampingan di bangku panjang, menikmati suasana.

Vina duduk sambil menyelonjorkan kakinya dengan tangan yang menahan ke belakang, sementara Nathan duduk manis dengan kakinya yang terlipat anggun.

"Nathan," ucap Vina pelan, yang tersirat makna mendalam.

"Ya," jawab Nathan, memutar kepalanya dan menatap Vina.

Vina pun menoleh ke arah Nathan, dan menatapnya penuh arti. "Nathan, ada satu hal yang aku ingin kamu segera berlatih," ucapnya dengan nada serius.

"Apa itu?," tanya Nathan sambil sesekali menyeruput susu yang mulai terasa dingin.

"Kamu bisa simpan dulu susunya?."

"Tentu saja," jawab Nathan sambil langsung menyimpan gelas tersebut di meja dekatnya.

Vina mengambil napas dalam-dalam, lalu berkata, "Sekarang lihat dan tatap mataku."

Tanpa banyak tanya, Nathan pun langsung menatap Vina dengan mata cantiknya yang berbinar. "Begini?," tanyanya, mencoba meniru tatapan intens yang pernah dilihatnya di film-film romantis.

"Sekarang tutup matamu," instruksi Vina dengan nada lembut.

Nathan mengikuti setiap instruksi Vina dengan patuh lalu memejamkan mata dan menunggu. Beberapa detik kemudian, cup. Vina mendaratkan bibirnya sejenak di bibir Nathan hingga membuat Nathan membelalakan matanya karena terkejut.

"Vina, apa yang kau..." Nathan mencoba bicara, tetapi cup, Vina kembali menciumnya, kali ini lebih lama, hingga Nathan mulai kehabisan napas.

Seketika Vina melepaskan bibirnya dan menatap Nathan yang tersengal-sengal. "Kau kenapa Nathan?," tanyanya khawatir.

"Aku tidak bisa bernafas karena kamu menutup mulutku dengan bibirmu," jelas Nathan, merasa risih.

Vina menghela napas, sedikit kesal. "Kenapa harus tahan napas, hidungmu kan masih berfungsi," ucapnya dengan nada tak sabar.

"Tapi aku takut mulutmu bau," rengek Nathan polos, membuat Vina tertegun.

"Apa?! Kau ini benar-benar ya, Nathan!," seru Vina sambil berdiri lalu beranjak meninggalkan Nathan yang masih bingung dan terus memanggilnya. "Apa yang salah? Kenapa dia marah," gumam Nathan, tak mengerti dengan apa yang terjadi.

Vina berjalan menuju kamar sambil menepuk jidatnya sendiri dengan setengah tertawa dan setengah kesal. "Nathan, Nathan," gumamnya.

"Vina, tunggu!," Nathan terus memanggil, namun Vina tidak menoleh dan terus masuk ke kamar sambil menutup pintu dengan sedikit keras.

Blug!

Nathan berdiri di depan pintu kamar karena sempat terkejut. Lalu, ia mengetuk pintu perlahan. "Vina, boleh aku masuk?."

Hening dan tidak ada jawaban. Nathan menghela napas dan mencoba berpikir cara untuk memperbaiki suasana. Dia membuka pintu dengan pelan dan melihat Vina sedang duduk di tepi ranjang, memunggunginya.

Nathan mendekat dengan hati-hati seraya berkata, "Vina, aku minta maaf kalau aku salah, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa."

Vina tetap diam karena masih merasa kesal namun diam-diam penasaran dengan apa yang akan dilakukan Nathan selanjutnya.

Nathan duduk di sebelahnya, berpikir sejenak lalu mendapatkan sebuah ide. "Vina, lihat aku," pintanya lembut.

Vina masih tak bergeming, tetapi Nathan tidak menyerah. Dia bangkit dan mencari sesuatu di lemari lalu kembali dengan membawa wig dan kacamata hitam yang pernah dia pakai saat mencoba berdandan seperti karakter film lucu.

Kemudian, Nathan mengenakan wig itu dengan kacamata hitam dan mulai bertingkah konyol, menirukan gaya bicara dan gerakan karakter kartun yang lucu. "Halo, aku Nathan yang super cool dan tampan, aku di sini untuk membuatmu tertawa! Ha ha ha ha ha...."

Vina melirik dari sudut matanya dan berusaha menahan tawa melihat penampilan konyol Nathan. Nathan, menyadari ada reaksi, lalu ia semakin bersemangat dan mulai melakukan gerakan tarian konyol yang sering mereka tonton di TV.

"Come on, Vina, you know you want to laugh," katanya sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gaya kocak.

Akhirnya, Vina tak bisa menahan diri lagi. Tawa kecil mulai terdengar dan kemudian semakin keras. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan, tetapi tidak bisa berhenti tertawa.

Melihat itu, Nathan berhenti menari dan melepas wig serta kacamatanya lalu menatap Vina dengan senyum lega. "Aku berhasil ya?."

Vina pun mengangguk sambil terus tertawa. "Kau benar-benar konyol, Nathan, aku tidak bisa marah padamu."

Lalu athan duduk kembali di sebelah Vina dan meraih tangannya. "Aku cuma ingin membuatmu bahagia, Vina, maaf kalau tadi aku bikin kamu kesal."

Vina menatap Nathan dengan mata yang masih berair karena tertawa. "Kamu berhasil, Nathan, terima kasih sudah berusaha, tapi tolong, lain kali jangan tahan napas saat kita berciuman," ucapnya sambil tersenyum lebar.

Nathan tersenyum lebar dan merasa lega. "Deal, aku akan berlatih lebih keras."

Mereka berdua pun tertawa bersama, dan momen kekesalan pun hilang digantikan oleh kebahagiaan dan kehangatan. Nathan memeluk Vina erat, merasa beruntung memiliki seseorang yang menerima segala kekurangannya.

1
Suanti
semoga cpt punya momongan tapi jgn keturunan bpk nya banci 😂😂😂
Aurora: Wkwkwk mending kalau nanti dapet istri kaya Vina ya, kalau nggak, ya gitu deh 😅🤣🤣
total 1 replies
Susi Susanti
Luar biasa
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
Aurora
Waduh, salah ketik, masa iya orang yang udah meninggal bisa ngomong sih 😅🙏🙏
yunita
lnjuuttttt
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
ummi rama
semangat vin.....😄😄😄💪💪💪
Suanti
pasti vina cari lita
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ini ni yang ditkutii
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
terkadang mimpi ada lah pertndaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
uhhh Nathan kau sungguh manisss
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
selaluu bgtuu ada sja yg mau digosipin 🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
berawal dri perhatian kecil tar pas ngelunjakk. itu bhyaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
semgaa buknn terong ungu
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
uhhh angettt yaaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wah wahh ini dyy mulai kelihtn
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
🤣🤣🤣🤣 awass ada yg baperr Nathan jgan terlaluu ramah sama wanita lain
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
nahhh pastiii ada terong ungu
Aurora: Terong ungu apaan tuh? Baru denger istilah nya 😅🍆
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ituu betull🤣🤣🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wahhh jonii hebattt
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wowww... si jonhi dh menemukan sarangg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!