NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23 Pengorbanan sepihak

Suasana haru masih menyelimuti Raka dan Kirana setelah pengakuan terbuka di malam yang dingin itu. Meski kepedihan masa lalu telah dimaafkan, tetap ada jalan panjang yang harus mereka tempuh untuk memperbaiki segalanya.

Keesokan harinya, Kirana mengajak Raka untuk bicara empat mata. Tampak kesungguhan terpancar di sorot matanya.

"Raka, aku sudah memikirkannya matang-matang," Kirana memulai dengan nada serius. "Untuk bisa benar-benar mengalahkan sosok gelap yang selama ini mengganggumu, kita harus mengambil langkah besar."

Raka mengernyit penasaran. "Langkah apa maksudmu?"

"Kita harus berpisah untuk sementara waktu," tutur Kirana membuatkan keterkejutan di wajah Raka.

"Tapi... kenapa harus begitu? Bukankah akan lebih baik jika kita menghadapinya bersama-sama?"

Kirana menggeleng pelan. "Tidak, Kak. Kehadiranku di sisimu selama ini justru membuat sosok jahat itu semakin leluasa menguasai mu dengan bisikan-bisikan nya."

Raka terdiam mencerna penjelasan adik angkatnya itu. Memang benar, selama ini keberadaan Kirana di dekatnya seolah menjadi pemicu bagi hasrat terlarang dalam dirinya.

"Dengan menjauhkan diri darimu untuk sementara waktu, aku yakin itu akan memutus rantai koneksi antara sosok gelap itu dengan pikiranmu," Kirana melanjutkan. "Perlahan tapi pasti, pengaruh buruknya akan sirna dari jiwamu."

Raka menatap Kirana dengan sorot memelas. "Tapi... Bagaimana jika kita terpisah terlalu lama? Aku tidak sanggup hidup tanpamu di sisiku, Kirana."

Kirana menggenggam tangan Raka erat. "Percayalah, ini satu-satunya jalan untuk kita bisa sembuh dan memulai lembaran baru dengan benar. Pengorbanan ini hanya untuk sementara, Kak."

"Aku... Aku tidak tahu harus berkata apa lagi," Raka mengusap wajahnya dengan frustrasi. "Rasanya berat sekali berpisah denganmu setelah apa yang telah kita lalui."

"Aku tahu," Kirana tersenyum lembut. "Tapi pengorbanan sepihak ini harus kulakukan untukmu, untuk kita berdua. Demi memperbaiki semuanya seperti sedia kala."

Tanpa bisa mencegah lagi, Raka pun akhirnya menyetujui usulan Kirana. Dia tahu adik angkatnya itu melakukan ini semata demi kebaikan mereka berdua.

Esok paginya, Kirana telah mengemasi barang-barangnya. Dia memeluk Raka erat, berbisik untuk terus berjuang melawan kegelapan dalam dirinya.

"Aku akan selalu ada untukmu, Kak," bisik Kirana tulus. "Tunggulah kepulanganku nanti. Saat itu, kita pasti bisa merajut kebahagiaan sejati tanpa bayang-bayang kegelapan lagi."

Raka mengangguk di sela isak tangis nya. Dengan berat hati, dia melepas kepergian Kirana yang kini memulai pengorbanan sepihak demi mengembalikan ikatan mereka seperti semula.

Kesunyian kembali melingkupi Raka setelah Kirana melangkah pergi. Namun dia bertekad untuk menghadapi kegelapan dalam dirinya hingga titik darah penghabisan. Sekuat tenaga melawan bisikan-bisikan jahat yang selama ini mengusik nuraninya.

Pengorbanan sepihak ini harus dilaluinya agar bisa menyambut kembali kehangatan kasih sayang Kirana di masa depan. Merajut kisah baru yang terbebas dari belenggu kegelapan masa lalu.

...

Hari-hari berlalu dengan membawa rasa sepi yang menganga di hati Raka. Kepergian Kirana meninggalkan ruang hampa yang sulit diisi meski ia berusaha mengalihkan pikirannya dengan berbagai aktivitas.

Namun di balik itu semua, Raka menyadari bahwa pengorbanan sepihak yang dilakukan Kirana memang merupakan satu-satunya jalan agar dia bisa terbebas dari pengaruh jahat sang sosok gelap. Dia harus menghadapi pertarungan batin yang melelahkan ini seorang diri.

Bisikan-bisikan menghasut kerap kali terdengar, berusaha meracuni pikiran Raka dengan segala hasrat dan obsesi menjijikkan terhadap Kirana. Namun kali ini, ada tekad bulat dalam diri Raka untuk melawan dan tak lagi terjerat permainan kotor sang sosok gelap itu.

"Kau tak akan bisa menipuku lagi, Iblis!" Raka menggeram penuh amarah setiap kali bisikan-bisikan itu mengusiknya. "Aku akan mengalahkan mu demi Kirana!"

Dengan gigih, Raka mencoba melawan dengan cara yang selalu diupayakan nya. Dia rutin berdoa, memperbanyak ibadah, dan terus mengingat wajah teduh Kirana yang selalu menyemangatinya untuk memilih kebaikan.

Meski begitu, tentu saja pertarungan semacam itu tidak mudah dimenangkan. Sang sosok gelap seolah memiliki kekuatan ajaib yang terus menghantui dan mengganggunya tanpa henti.

"Ayolah, Raka... Bukankah diam-diam kau selalu mendambakan adik angkat mu itu?" Desisnya menghasut di sela-sela kesunyian malam. "Mengapa kau menyangkal perasaan terdalam mu sendiri?"

Raka memejamkan mata erat-erat, berusaha menuliskan telinga dari segala bujuk rayuan murahan itu. Kepergian Kirana memang merupakan ujian berat untuknya, tapi dia harus sanggup melewatinya demi kebaikan mereka berdua di masa depan.

"Persetan denganmu!" Jerit Raka memenuhi ruang hampa di sekitarnya. "Aku lebih kuat darimu, Iblis keparat! Kebaikan dan cintaku pada Kirana akan selalu mengalahkan segala kebusukan mu!"

Malam berganti pagi, pagi berganti siang, dan waktu terus berlalu di tengah upaya keras Raka mengenyahkan pengaruh jahat sang sosok gelap. Sesekali ia merasa hampir menyerah karena terpuruk dalam kekalutan, namun bayangan wajah Kirana senantiasa mengingatkannya untuk bertahan dan tak gentar menghadapi badai kegelapan itu.

Demi pengorbanan sepihak Kirana yang rela berpisah dengannya untuk sementara waktu, Raka membulatkan tekad bahwa dia harus berhasil mengalahkan iblis dalam dirinya. Merobohkan benteng kegelapan yang selama ini mengungkungnya agar bisa menyongsong pengampunan dan kebahagiaan sejati.

Pertarungan batin yang melelahkan itu terus berlanjut, tanpa henti, tanpa kenal waktu. Raka bertekad untuk keluar sebagai pemenang dan mengakhiri kepedihan masa lalu yang menghantui hubungannya dengan sang adik angkat tercinta.

...

Hari demi hari berlalu dalam kepedihan yang melingkupi kehidupan Raka sejak kepergian Kirana. Setiap sudut rumah seolah memancarkan kenangan masa lalu yang begitu menyesakkan dada. Dia merindukan tawa riang sang adik angkat, kehangatannya yang selalu mampu mengusir segala kekalutan hati.

Namun Raka tahu, pengorbanan sepihak ini harus dilaluinya demi melepaskan belenggu kegelapan yang selama ini membelenggunya. Kirana mengorbankan segalanya hanya untuk melihat Raka sembuh dan terbebas dari pengaruh jahat sang sosok gelap.

Di setiap helaan nafasnya, Raka membayangkan wajah teduh Kirana yang selalu menyemangatinya untuk memilih kebaikan. Hal itulah yang membuatnya bertekad bulat untuk mengalahkan bisikan-bisikan menghasut sang iblis.

"Aku melakukan semua ini untukmu, Kirana," gumam Raka di sela isaknya yang menyayat hati. "Bersabarlah sedikit lagi... Aku pasti akan mengalahkan kegelapan dalam diriku."

Malam merupakan masa-masa tersulit bagi Raka untuk mengenyahkan pengaruh buruk itu. Kesunyian seolah menjadi wadah bagi sang sosok gelap untuk menyerukan segala hasratnya yang menjijikkan.

"Oh, Raka... Bukankah rasanya begitu menyakitkan hidup tanpa Kirana di sisimu?" Bisikan itu kembali terdengar, mencoba mengusik pertahanan jiwanya. "Mengapa kau menyiksa dirimu seperti ini? Kembalilah kepadaku, dan kau akan bersatu dengan Kirana dalam cara yang kau idam-idamkan..."

Raka menggeram penuh amarah. Dengan seluruh sisa tenaganya, ia mencoba melawan hasrat keji itu dengan mengingat wajah Kirana yang terluka karena perbuatannya di masa lalu.

"Tidak! Aku tidak akan terjerat lagi oleh tipu dayamu, Iblis!" Jeritnya memenuhi ruang hampa di sekitarnya. "Kirana mengorbankan segalanya untukku, aku tak akan membiarkan pengorbanannya sia-sia!"

Kemudian tangis pilu kembali mengalir di pipinya yang mulai keriput. Raka mengingat kembali senyum teduh Kirana saat mereka masih sama-sama polos, terikat oleh ikatan persaudaraan yang begitu suci. Betapa dia sangat merindukan masa-masa itu...

"Kirana... Tolong beri aku kekuatan," bisiknya lirih di kesunyian malam. "Aku hampir tak sanggup lagi menghadapi ini seorang diri. Obsesi itu... masih terus menghantuiku..."

Lalu tiba-tiba Raka seolah mendengar suara Kirana yang membisikkan kata-kata menyemangati di lubuk hatinya. Tatapan manisnya meyakinkan Raka untuk mengenyahkan segala kekalutan dirinya.

"Teruslah berjuang, Kak. Kegelapan itu akan segera pergi jika tekadmu kuat..."

Mendengar suara itu, Raka seakan mendapat kekuatan baru yang mengalir di seluruh pembuluh darahnya. Dia mengingat bagaimana Kirana merelakan diri berpisah jauh darinya, hanya demi melihatnya sembuh dari pengaruh buruk sang iblis.

"Aku tak akan mengecewakan pengorbananmu, Kirana..." Tekad Raka membara, seolah mampu membakar habis segala noda kegelapan dalam jiwanya.

Dengan langkah mantap dan keyakinan menguat, Raka berjalan menuju cermin besar di kamarnya. Memandang bayangan dirinya yang kian ringkih karena kepedihan yang ditanggungnya selama ini.

"Mulai hari ini, engkau tak akan bisa menipuku lagi, Iblis!" Raka mengatakannya dengan nada teguh pada pantulan wajahnya di cermin. "Aku, Raka, bersumpah akan mengalahkan segala kebusukan mu demi Kirana! Demi mengembalikan ikatan persaudaraan kami seperti sedia kala!"

Sebuah perjuangan panjang masih harus dia lalui. Namun pengorbanan sepihak Kirana yang rela mengorbankan segalanya menjadi kekuatan dahsyat bagi Raka untuk tak gentar menghadapi badai kegelapan itu.

Malam kembali berlalu dengan penuh perjuangan batin yang melelahkan. Tapi tekad Raka untuk sembuh demi menyongsong kehangatan pelukan Kirana tak akan pernah pudar. Demi membayar segala pengorbanan sepihak yang telah dilakukan adik angkatnya tercinta.

...

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!