Wanita Kedua

Follow IG me @mhemeyyy

⤵

Hallo semuanya, maaf maaf kata kalau banyak kesalahan ya, Me gak terlalu paham struktur perusahaan dll, jadi anggap saja seperti ini ya...

Ini hanya novel, jadi gak harus sesuai realita yang ada yaa!

Btw me semakin semangat kalau komentar dan like nya banyak, jadi jangan lupa sempetin komen dan like ya!

***

Setelah kejadian waktu itu Kim semakin bersikap dingin bahkan selalu menghindari Alex. Perang dingin yang terjadi di mansion megah tersebut bukan hanya antara Kim dan Alex namun juga dengan kedua anaknya.

Mansion yang dulunya hangat kini menjadi ajang pertengkaran setiap kali mereka bertemu di satu ruangan yang sama.

"Tuan Chris sudah menunggu anda di depan, Nyonya." ucap salah satu pelayan pada Kim yang masih berada di meja makan.

Sekarang Kim tak lagi mengantar anak-anak, ia menyerahkan untuk menjaga kedua anaknya pada Andre, suami Malla.

Sedangkan Chris setiap harus menjemput Kim di mansion. Terlihat sekali perubahan Kim yang semakin dingin, ia tak lagi pernah tersenyum pada orang-orang terdekatnya.

Perubahan Kim yang semakin terlihat menakutkan juga berdampak pada semua orang yang bekerja untuknya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, namun di tengah jalan yang sepi mobilnya di hadang oleh beberapa orang berbaju hitam dengan tampang yang sangar. Tanpa perduli larangan Chris yang memintanya tetap diam di tempat, Kim langsung keluar dari mobil di ikuti Chris yang berdiri di belakangnya.

Berdiri angkuh di hadapan delapan lelaki yang memegang senjata api di tangan masing-masing.

Tak ada raut wajah takut atau apapun, malah sebaliknya merekalah yang takut dengan aura yang di keluarkan oleh Kim.

Mata tajam seolah membunuh lawannya, membuat para lelaki itu menelan ludah.

Kim tak bicara sepatah kata, hanya diam mengamati selama beberapa menit. Kemudian ia berbalik sambil menyentuh telinganya.

"Bereskan sampah sekarang juga!"

Belum jauh langkah Kim sudah terdengar suara pertarungan, namun Kim tak menoleh sedikitpun.

Chris masih mematung di tempat, sedangkan Kim yang sudah berada di dalam mobil menekan klakson panjang hingga Chris tersadar dan langsung masuk ke dalam mobil.

Ternyata di telinga Kim terpasang earphone yang entah menyambung kemana, Chris bahkan tidak tahu. Saat mobil yang di kendarai Chris mulai berjalan ternyata mobil dua kembar baru tiba di lokasi.

Chris heran, siapakah mereka? Kim memang penuh kejutan, bahkan mereka yang telah mengikutinya sejak lama tak bisa menebak apa yang di pikirkan oleh wanita cantik itu.

Tak lama mobil yang di kemudikan Chris berhenti tepat di bangunan yang menjulang tinggi, namun bukan Dimitry Inc melainkan Greyson Group's.

Kim berjalan dengan angkuh mengabaikan sapaan dari para karyawan, lift berhenti di lantai 20, bukan ruangan dimana tempat Alex berada.

Kim berjalan di ikuti Chris dari belakang. Sampai di depan pintu ruangan, Chris dengan sigap langsung membuka pintu.

Semua yang ada di ruangan terbelalak kaget melihat kehadiran Kimberly, istri dari pemilik perusahaan.

"Maaf kami telat, ada sedikit kendala di jalan." ucap Chris sambil menunduk.

Berbeda dengan Kim yang tak menampilkan raut apapun, wanita itu langsung duduk di kursi kosong yang ada di dekat Alex.

Aura permusuhan lagi-lagi menguar membuat seisi ruang rapat menjadi panas. Tentu saja semua orang sudah tahu bagaimana hubungan Alex dan juga Kim yang saat ini terjadi. Banyak dari mereka yang gugup dan juga merasa tertekan.

Abi dengan sigap mengambil alih sebelum suasana menjadi kacau.

Kim hanya menyimak saja, sedangkan Alex yang duduk di dekat Kim matanya mencuri tatap ke arah wanita yang masih sah menjadi istrinya.

Dalam benaknya apa yang Kim lakukan disini, tidak mungkin jika Kim akan membantunya setelah insiden adu jotos waktu itu.

Setelah Abi menjelaskan panjang lebar, akhirnya semua orang mulai membuka suara untuk pembelian saham yang ingin mereka investasikan di perusahaan ini.

Di mulai dari 5% hingga 10% saja ternyata. Kim masih memusatkan perhatian, ia belum membuka suara sama sekali.

Setelah semuanya selesai, Kim mengangkat tangan. "Tiga puluh persen atas nama Kimberly Queensa Dimitry."

Ucapan Kim membuat Alex menegang. Begitu juga dengan para investor lainnya. Mereka tercengang mendengar Kim langsung membeli 30% saham yang bila di uangkan bisa mencapai 5Triliun. Kim tidak main-main kali ini, ia benar-benar akan membuat perhitungan yang setimpal untuk satu pukulan yang telah kurang ajar menyakiti wajah cantiknya.

"Anda yakin Nyonya?!" tanya Abi memastikan.

Kim beralih menatap lelaki yang bertanya padanya. "Kau pikir aku bermain-main?!" tanya Kim dingin.

Membuat bulu kuduk yang lain meremang seketika, aura dingin dan mata tajamnya saja mampu mengintimidasi orang lain.

"Maaf!" ucap Abi sambil menunduk.

Setelah selesai, tiba-tiba pintu di buka dengan sangat keras. Memunculkan sosok lelaki yang sedari tadi di tunggu oleh Kim.

"Maaf saya terlambat."

Abi yang menyadari lirikan mata Alex segera angkat suara. "Oh Tuan Jordan, ada keperluan apa sehingga anda menerobos ruang rapat seperti ini?"

Ya lelaki itu adalah Sean Putra Jordan, musuh seorang Alexavier Hansel Greyson.

"Hei Tuan Abi jaga sikap anda, Tuan Sean disini hanya karena ingin mengikuti rapat, Tuanku juga pemegang saham disini." jawab Asisten Sean galak.

Alex langsung tersedak. "Bagaimana mungkin?!" tanyanya langsung.

Asisten Sean mengulurkan dokumen pembelian saham yang asli. Abi menelan ludah melihatnya.

Hanya dengan lirikan mata Alex sudah paham dengan bahasa isyarat Abi. Lelaki itu mendesah frustasi. Banyak kejutan yang terjadi hari ini, membuatnya sedikit sesak nafas.

Rapat di lanjutkan kembali, hanya tiga puluh menit setelah itu bubar. Minggu depan akan di adakan rapat kembali baik dari pemegang saham atau petinggi perusahaan.

Satu persatu mulai keluar dari ruangan, begitu juga dengan Kim dan Chris.

Di ruang rapat, hanya tersisa Abi dan juga Alex.

"Saham Nyonya Amelia sepuluh persen, Tuan Aldrick lima belas persen, dan milik anda...." Abi menggantungkan ucapannya.

"Apa?"

"Tiga puluh persen sama dengan milik Nyonya."

"Shit!" Alex mengumpat kesal. Tidak mengerti dengan jalan pikiran istrinya.

"Lalu dari mana Sean bisa mendapatkan saham di perusahaan ini? Ck! Lelaki itu tak menyerah juga ternyata." perang antara Alex dan Sean pertama adalah karena cinta, kedua adalah persaingan bisnis, keduanya selalu berebut keunggulan.

"Mungkin Tuan Jordan ingin menarik perhatian Nyonya." ucapan Abi mengganggu otak Alex.

Apa mungkin? Atau hanya karena lelaki itu ingin mengejek Alex karena ini adalah titik terendahnya?

Pikiran Alex mulai menyebar, Abi hanya menyeringai puas melihatnya.

"Tapi Kim masih istriku dan masih akan tetap menjadi istriku sampai kapanpun!"

*****

Kim yang saat itu keluar dari ruang rapat berjalan terus tanpa perduli Sean yang mengikutinya dari belakang. Sesampainya di mobil lelaki itu juga ikut masuk dan langsung duduk di samping kursi pengemudi dengan tidak tahu malu.

Sedangkan Chris hanya geleng-geleng kepala melihatnya, jika dalam keadaan normal mungkin Alex akan baku hantam ketika melihat Sean mendekati istrinya.

"Apa yang kau lakukan, Jordan?" tanya Kim dingin.

"Aku masih menyukai saat kau memanggil nama belakangku." jawabnya dengan senyum tipis, namun matanya tak henti mengagumi sosok Kim dari kaca mobil.

"Keluarlah Jordan, aku sedang tidak dalam suasana hati yang baik saat ini."

"Ayolah Kimy, ini pertemuan pertama kita setelah lama. Ayo makan siang bersama." dari dulu Kimy adalah panggilan Sean untuk Kim. Kata Sean itu adalah panggilan kesayangan.

"Tidak, keluarlah!" tolak Kim pada ajakan Sean,

"Ayolah!"

"Kau keluar sendiri atau aku yang akan menendangmu?!" tanya Kim dingin, ia benar-benar tak ingin di ganggu saat ini.

Sean melotot. "Ternyata kau masih Kimy si galak dan angkuh. Ku pikir setelah melihat sikap buruk Alex, kau akan menyerah namun ternyata tidak."

Kim semakin meradang mendengar ocehan Sean yang tidak penting menurutnya. Kim memberi kode pada Chris untuk membuka pintu secara otomatis.

Dugh!

Sean terjungkal ke depan, untunglah ia tak sampai mencium lantai.

Kim benar-benar menendang Sean untuk keluar dari mobilnya.

"Astaga Kimy, aku semakin mencintaimu kalau begini." gerutu Sean.

Lelaki itu bahkan tak marah dengan perlakuan Kim padanya.

Setelah itu Kim memerintahkan Chris untuk segera melajukan mobilnya meninggalkan Sean yang masih ada di parkiran. Lelaki itu bahkan tak perduli karena menjadi pusat perhatian.

"Hei Kimy, aku masih mencintaimu! Kau bisa datang kapanpun kau mau saat kau meninggalkan Alex sialan itu." teriak Sean yang samar-samar masih dapat di dengar oleh Kim dan juga Chris.

🌸🌸🌸🌸🌸

JANGAN LUPA LIKE • KOMENT • DAN BERIKAN VOTE! •