Li Yuan merupakan seorang pemuda keturunan Klan Li, ia berasal dari Klan Cabang Desa Bambu Kuning di Gunung Guntur.
Bakatnya terpendam, tak ada yang menyadarinya hingga ia berkenalan dengan salah seorang Tetua Sekte beladiri.
Perseteruan Klan Li dan Klan Liu menyeret dirinya sebagai target pembunuhan. Pada peristiwa percobaan pembunuhan atas dirinya ia berhasil selamat dari kematian. Bahkan dalam peristiwa tersebut ia berhasil membangkitkan kemampuan mentalnya saat ia berada di ambang kematian.
Li Yuan mendapatkan warisan tidak ternilai berupa Kitab rahasia Kaisar Kematian, kemampuan mentalis yang ia miliki mengubahnya menjadi pemuda yang multi talenta.
Dengan bakat yang gigih Li Yuan berhasil menapaki jalan bela diri secara bertahap sampai dengan ia menjadi Penguasa Alam Langit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Kristal Ungu
Li Yuan tidak segera tidur, ia melangkah ke luar untuk menikmati suasana malam di paviliun ini.
Li Yuan merasakan pulau ini sangat sepi, ia hanya bisa merasakan Li Tong yang tengah berkultivasi.
Li Yuan mengangkat matanya menatap langit malam dengan tenang, dalam hatinya ia bergumam,
“Mulai malam ini dan seterusnya aku akan berlatih untuk menjadi yang terkuat”
Setelah membunuh Patriark Liu, perasaan Li Yuan sedikit membaik. Namun ia masih kepikiran tentang Organisasi Gagak Darah.
Menghilangkan ancaman tentu lebih baik daripada membiarkannya.
Li Yuan mengeluarkan batu kristal berwarna ungu pemberian ayahnya. Batu ini merupakan batu obsidian dari Gunung Guntur.
Di bawah sinar rembulan ia memperhatikan dengan serius, namun ia tidak menemukan sesuatu yang istimewa.
Li Yuan ingin menyerapnya, barangkali ini adalah batu energi tingkat atas, mengingat sebelumnya di Gunung Guntur telah ditemukan tambang batu energi. Li Yuan mengepalkan tangannya, lalu mengedarkan Qi nya hingga beberapa kali.
Beberapa kali percobaan, batu tersebut tidak merespon sama sekali. Li Yuan mulai putus asa, ia berasumsi bahwa ini adalah hanya batuan gunung biasa.
Untuk mengobati penasarannya, ia mengedarkan energi jiwanya ke dalam batu tersebut. Ini adalah teknik yang ia pelajari dari Kitab Kaisar Kematian.
Pada makhluk hidup, teknik ini berguna untuk mengorek informasi dari seseorang, kekuatan jiwa yang kuat akan merangsek masuk ke dalam pikiran seseorang.
Gayung bersambut, batu tersebut bereaksi. Perlahan ada kekuatan aneh yang tidak dapat dijelaskan dan mengalir ke dalam tubuhnya. Li Yuan tidak tahu itu dan sebelumnya ia tidak pernah merasakan hal ini.
Menyadari gejala tersebut, Li Yuan segera mengambil posisi duduk sila. Pada saat ini ruang dan waktu tampak terdiam, pada saat yang sama kekuatan aneh tersebut terus menjalar dan memasuki tubuh Li Yuan.
Lubang hitam yang selama ini ia rasakan memantulkan kekuatan yang sangat besar, Dantiannya membesar saat menyerap energi Batu berwarna ungu tersebut.
Diafragma dalam tubuhnya memompa energi Qi secara terus menerus ke dalam tubuh dan tulangnya.
“Boom”
“Boom”
“Boom”
“Boom”
“Boom”
“Boom”
“Boom”
Tujuh kali ledakan energi Qi dalam tubuhnya, Li Yuan kembali menggila. Kenaikan kultivasinya sangat tidak biasa.
Tanpa Li Yuan sadari batu kristal ungu di yang berada di tangannya kini meleleh masuk ke dalam tubuhnya. Keadaan ini berbeda saat Li Yuan menyerap batu energi, biasanya batu energi yang ia serap meninggalkan seonggok debu.
Dengan kekuatannya saat ini Li Yuan belum menyadari bahwa batu kristal ungu telah terbentuk utuh kembali di dalam tubuhnya. Sebagai pusaka langit, batu tersebut terbentuk secara spiritual di dalam diafragma tubuhnya.
Li Yuan membuka matanya, ia merasakan kekuatannya berada pada pondasi Qi Kedelapan.
Jika Jia Hien mengetahuinya mungkin ia akan batuk darah berulang kali. Dalam usianya yang ke lima belas tahun Jia Hien dianggap jenius. Biasanya murid-murid lain hanya berada pada Pondasi Qi pertama di usia seperti Jia Hien.
Li Yuan merasakan pandangannya lebih jernih dan tubuhnya lebih ringan, aura jiwanya sudah meningkat lagi ke tahap yang lebih tinggi. Dari posisinya kini ia bisa merasakan keberadaan Mo cau lebih jelas.
Di waktu yang bersamaan, Patriark Bao Xiong yang sedang bermeditasi merasa terganggu. Ia membuka matanya, lalu merasakan sesuatu yang aneh.
“Kekuatan apakah ini?” batinnya penuh tanda tanya.
Sementara pada jarak yang jauh, tepatnya di Kota Huanxie...
Tubuh Mo Cau bergetar hebat, ia memuntahkan beberapa teguk darah hitam. Ia dapat merasakan fluktuasi yang sangat kuat dalam jiwanya.
Dalam jiwanya ia merasakan keterikatan dengan jiwa Li Yuan, ia seperti terlempar ke lubang hitam tak berdasar.
Di hadapan beberapa anak buahnya ia berguling di tanah. Tubuhnya terhempas ke kiri dan ke kanan, tidak ada yang berani menolongnya.
Kemudian Tetua Mo Cau mengambil posisi duduk sila. Ia mengalirkan tenaga Qi nya berusaha menetralkan serangan dalam jiwanya.
Setelah ia mendapatkan posisi nyaman, energi hangat mengalir ke dalam tubuhnya. Energi yang ia rasakan entah dari mana datangnya terus menyerbu Dantiannya. Seperti wadah yang kosong, Dantiannya terus menyerap energi tersebut dengan ganas.
“Boom”
“Boom”
“Boom”
Ia mengalami terobosan berturut-turut. Ada terbersit senyum gembira di wajahnya, ia menyadari ini adalah keberuntungan yang ia rasakan. Ia mendapatkan transfer energi dari dalam diri Li Yuan, sebuah metode aneh yang baru ia rasakan dan temukan.
Namun ia merasa sangat bersyukur bisa mengikuti Li Yuan, kesetiaannya dibalas dengan hadiah yang tidak terukur. Kini di Kota Huanxie kekuatannya tidak ada yang menandingi.
Setelah menerobos ia menjadi petarung tingkat Langit Tahap Awal. Jika disejajarkan maka ia akan setara dengan Tetua Jia Fu dari Sekte Laohu.
Li Yuan hanya tersenyum, pada dasarnya ia dapat merasakan apa yang terjadi pada diri Tetua Mo Cau. Ia sendiri yang mentransmisikan energi secara metafisika.
Teknik ini merupakan pengembangan dari Kitab Kaisar Kematian. Dengan bakatnya ia memodifikasi kemampuan jiwa yang lebih tinggi, yang semula bersifat membunuh bertransformasi ke hal-hal lain.
Apa yang ia lakukan demi menjaga keluarganya di Kota Huanxie. Bagi Li Yuan, tidak ada yang lebih berarti selain keluarganya. Percuma saja ia menjadi sakti jika ia tidak bisa melindungi keluarganya.
Meski saat ini ia tidak bisa melindungi keluarganya secara langsung, ia bisa mengandalkan Tetua Mo Cau.
Dengan kekuatannya kini, Li Yuan bisa berkomunikasi secara langsung dengan Mo Cau pada jarak yang jauh seperti sekarang.
“Tetua Mo, bagaimana keadaanmu?” tanya Li Yuan melelui telepati.
“Terimakasih Tuan, berkat anda keadaanku sangat baik” ucap Tetua Mo Cau yang masih dalam keadaan duduk bersila. Sementara anak buahnya masih menunggunya membuka mata.
“Bagaimana kabar keluarga Liu?” tanya Li Yuan.
“Setelah kematian Patriark Liu, kekuatan keluarga Liu sekarang tidak sekuat sebelumnya, sementara kekuatan Organisasi Gagak Darah terpecah” jawab Mo Cau dengan sopan.
“Maksud Tetua?” Li Yuan bertanya.
“Sebagain besar Tetua Organisasi Gagak Darah akan meninggalkan Kota Huanxie, mereka berencana mendirikan Kelompok Kobra Hitam” jawab Tetua Mo Cau.
“Tetua Mo, bisakah Tetua memusnahkan Klan Liu di Kota Huanxie?” tanya Li Yuan. Dirinya tidak ingin menyisakan orang-orang yang sudah jahat kepada dirinya dan keluarganya. Mengurangi musuh akan lebih baik di masa depan.
“Tentu saja bisa Tuan” ucap Tetua Mo Cau bersemangat.
“Baiklah jika begitu, namun setelah ini kamu dan anak buahmu harus berhenti dari perbuatan jahat. Bawalah kelompokmu ke jalan yang benar, jadilah pelindung kota Huanxie” pinta Li Yuan dengan nada yang sangat serius.
Tetua Mo Cau terdiam sejenak. Ia memikirkan anak buahnya jika mereka tidak memiliki pekerjaan.
“Tetua tidak usah khawatir, mengenai anak buah Tetua yang masih bertahan bisa bergabung dengan ayahku. Ceritakan kepadanya bahwa Tetua adalah orang yang melindungi keluargaku. Ceritakan pula tentang kondisi anak buahmu. Ayahku pasti memiliki solusi untuk kalian” jawab Li Yuan.