NovelToon NovelToon
Dendam Kuroten: Sang Pemimpin Pasukan Iblis

Dendam Kuroten: Sang Pemimpin Pasukan Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yusei-kun

Tiga ribu tahun setelah Raja Iblis "Dark" dikalahkan dan sihir kegelapan menghilang, seorang anak terlahir dengan elemen kegelapan yang memicu ketakutan dunia. Dihindari dan dikejar, anak ini melarikan diri dan menemukan sebuah pedang legendaris yang memunculkan kekuatan kegelapan dalam dirinya. Dipenuhi dendam, ia mencabut pedang itu dan mendeklarasikan dirinya sebagai Kuroten, pemimpin pasukan iblis Colmillos Eternos. Dengan kekuatan baru, ia siap menuntut balas terhadap dunia yang menolaknya, membuka kembali era kegelapan yang telah lama terlupakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusei-kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prolog

Di dunia yang dipenuhi dengan sihir, setiap individu dilahirkan dengan kekuatan sihir yang terhubung dengan salah satu dari tujuh elemen: api, angin, air, tanah, petir, cahaya, dan kegelapan. Elemen-elemen ini membentuk dasar dari setiap kekuatan magis yang ada.

Namun, pada zaman dahulu, dunia ini pernah dikuasai oleh kegelapan. Raja iblis yang dikenal sebagai Dark, yang memiliki elemen sihir kegelapan, menguasai seluruh dunia. Pasukan iblis yang sangat banyak, yang dipimpin oleh Dark, menghancurkan dan menaklukkan segala yang ada. Dunia seakan berada di ambang kehancuran.

Namun, harapan muncul dari enam kesatria yang memiliki elemen-elemen sihir lainnya. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia, masing-masing mewakili elemen yang berbeda, dan bersatu untuk menentang Dark. Dipimpin oleh kesatria yang menguasai elemen cahaya, mereka bertarung mati-matian melawan Dark dan pasukan iblisnya. Pertempuran yang panjang dan penuh pengorbanan ini akhirnya berakhir dengan kemenangan. Mereka berhasil mengalahkan Dark, menghancurkan pasukan iblisnya, dan menyegel sihir kegelapan yang dimiliki Dark, membawa kedamaian bagi dunia.

Namun, dengan kehancuran kegelapan, satu hal yang lebih besar terjadi. Tidak ada lagi orang yang terlahir dengan elemen kegelapan. Dunia yang damai ini berkembang tanpa gangguan dari iblis, dan cerita tentang enam kesatria yang mengalahkan Dark menjadi sebuah legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi.

Tiga Ribu Tahun Kemudian

Waktu berjalan, dan dunia perlahan melupakan ancaman dari masa lalu. Namun, takdir memiliki rencana yang berbeda. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun muncul tanpa diketahui asal-usulnya. Anak ini, yang dikenal oleh orang-orang hanya sebagai anak dengan sihir kegelapan, dilahirkan dengan elemen yang telah lama dianggap punah.

Meskipun anak ini adalah seorang yang baik hati, selalu siap menolong, rajin, dan ramah, ada sesuatu yang tak bisa disembunyikan: setiap kali ia menggunakan sihir untuk membantu, aura kegelapan yang sangat kuat terpancar dari tubuhnya. Keberadaan kekuatan kegelapan ini membuat semua orang ketakutan, menganggapnya sebagai ancaman yang harus dihancurkan.

Ketakutan itu perlahan berkembang menjadi kebencian, dan orang-orang mulai merencanakan untuk menangkapnya dan membakarnya hidup-hidup. Mengetahui bahaya yang mengancam hidupnya, anak ini melarikan diri, bersembunyi di hutan-hutan yang jauh. Di tengah pelariannya, ia secara tak sengaja menginjak sebuah gagang pedang yang tertancap di tanah. Penasaran, ia menggali dan menemukan sebuah pedang kuno yang tertanam di dalam bumi.

Meskipun mencoba sekuat tenaga untuk mencabut pedang tersebut, ia gagal. Rasa sakit akibat pengasingan dan perlakuan buruk yang diterimanya mulai menguasai dirinya. Setiap usaha untuk mencabut pedang itu dipenuhi dengan bayangan buruk dari masa lalu—orang-orang yang menghakiminya hanya karena elemen yang ia miliki. Rasa sakit hati itu membara menjadi dendam yang membakar jiwanya.

Akhirnya, dalam puncak kemarahan dan kebencian yang mendalam, ia berhasil mencabut pedang itu. Bersamaan dengan itu, aura kegelapan yang sangat kuat mengalir ke dalam tubuhnya, memunculkan kekuatan yang tak terkendali. Dengan suara yang penuh kebencian dan tekad, ia mengucapkan kalimat yang mengubah takdirnya:

"Jika semua orang benar-benar ingin menjadi musuhku, maka aku juga tidak akan segan-segan untuk menjadi musuh mereka. Mulai sekarang, namaku adalah Kuroten."

Dua Belas Tahun Kemudian

Kini, Kuroten telah berubah. Di usianya yang ke-24, ia berdiri tegak di atas sebuah batu besar, dikelilingi oleh hujan badai dan petir yang menyambar. Di sekelilingnya, pasukan iblis yang setia mengikuti setiap langkahnya. Colmillos Eternos, pasukan iblis yang dipimpin oleh Kuroten, telah terbentuk, dan ia siap untuk menuntut balas atas segala perlakuan yang ia terima. Dunia yang dulu damai kini dihadapkan pada ancaman baru—sebuah gelombang kegelapan yang siap menenggelamkan segalanya.

Kisah tentang Kuroten, sang pemimpin pasukan iblis, pun dimulai

 

Namaku Yusei Shimizu. Aku adalah keturunan terakhir dari Klan Shimizu, klan bangsawan yang terkenal akan kekuatan sihir airnya. Bagi kebanyakan orang, air dianggap elemen terlemah—tidak seperti tanah yang mampu menciptakan perisai keras atau api yang membakar dengan dahsyat. Angin yang tajam dan petir yang mampu menghancurkan adalah kekuatan yang diimpikan banyak orang. Sedangkan air? Air hanya bisa membasahi, dan kebanyakan pengguna elemen air hanya belajar sihir untuk penyembuhan.

Namun, klan kami berbeda. Kami memiliki kemampuan mengubah air menjadi senjata yang mematikan. Sejarah mencatat bahwa Klan Shimizu bisa menciptakan familiar dari elemen air, bukan sekadar sosok berbentuk air, melainkan makhluk yang nyata dan hidup. Ayah dan ibuku sering berbicara tentang kehebatan leluhur kami, para penyihir yang bisa memanggil naga air, monster laut, dan makhluk-makhluk lain yang memiliki kekuatan besar. Tetapi, semua kenangan indah itu kini hanyalah masa lalu yang terus menghantuiku.

Sepuluh tahun lalu, saat aku baru berusia enam tahun, kediaman Klan Shimizu diserang. Desa kami dihancurkan oleh seorang penyihir kegelapan bernama Kuroten, bersama pasukan iblisnya yang mengerikan. Mereka datang di malam yang kelam, seperti bayangan yang tak dapat dihentikan. Aku masih mengingat dengan jelas kengerian malam itu—teriakan orang-orang, benturan sihir, dan bau darah yang memenuhi udara. Seluruh keluarga dan orang-orang yang aku kenal tewas satu per satu, tanpa ada ampun.

Aku tak tahu mengapa aku dibiarkan hidup. Saat malam itu berakhir dan hanya aku yang tersisa, aku merasa hampa. Ketika melihat Kuroten, aku mencoba memberanikan diri dengan menodongkan pedang kecil ke arahnya. Tentu saja aku tak berarti apa-apa baginya. Tapi aku masih ingat tatapan dinginnya saat dia memandangku dan berkata, “Aku tidak merasakan kebusukan dari dirimu.” Lalu, ia menghilang ke dalam kegelapan, meninggalkan desa kami yang sudah menjadi puing-puing dan mayat-mayat yang bertebaran.

Setelah itu, aku dibesarkan di panti asuhan. Orang-orang di sana sangat baik dan berusaha mengobati luka batinku. Aku pun tumbuh bersama anak-anak lain yang senasib, yang ditinggalkan oleh dunia. Di sana, aku bertemu dengan Akira, seorang teman yang selalu penuh semangat. Akira, yang memiliki elemen cahaya, adalah kebalikanku. Sifatnya optimis, selalu membawa keceriaan di manapun ia berada. Bersamanya, aku merasa punya harapan untuk hidup lagi.

Meski aku berasal dari klan penyihir, anehnya aku tak begitu tertarik pada sihir. Di dunia ini, di mana sihir adalah segalanya, aku justru merasa lebih tertarik pada pedang. Di antara anak-anak yang mengejar kekuatan magis, aku memilih jalan yang dianggap ‘lemah.’ Orang-orang bilang bahwa senjata hanya digunakan oleh mereka yang tidak memiliki kekuatan sihir yang besar, tetapi aku percaya pedang punya kekuatan yang sama hebatnya. Dulu, saat Raja Iblis Dark dikalahkan, konon segel yang menahannya berasal dari sebuah pedang yang berlumuran sihir cahaya. Bagiku, ada sesuatu yang menenangkan saat aku menggenggam pedang, sesuatu yang seakan mengikatku pada tujuan hidupku.

Tahun demi tahun berlalu, dan pada akhirnya, aku dan Akira masuk ke Akademi Sihir Altais. Ini adalah akademi sihir terbaik yang melatih para ksatria sihir yang melindungi dunia dari kegelapan. Akira berbakat luar biasa, meski kepintarannya tak sebanding dengan bakat magisnya. Sebaliknya, aku lebih unggul dalam studi teori, meski kemampuanku dalam sihir jauh di belakang Akira. Namun, saat kami bertarung bersama—Akira dengan cahaya yang menyilaukan, dan aku dengan pedang di tangan—kami sering kali bisa mengimbangi satu sama lain. Kehadirannya di hidupku seperti api yang menjaga bara semangatku tetap menyala.

Tapi tak peduli seberapa banyak teman yang kudapat, bayangan malam itu selalu menghantuiku. Bukan kebencian yang kurasakan pada Kuroten, melainkan sesuatu yang lain—perasaan hampa dan penasaran. Sejak malam itu, aku menyimpan pertanyaan yang tak pernah terjawab. Mengapa ia menyerang Klan Shimizu? Mengapa aku dibiarkan hidup? Dan apa maksud dari perkataannya, tentang ‘kebusukan’ di dunia ini?

Entah kenapa, aku merasa yakin suatu hari nanti akan bertemu dengannya lagi. Aku sering kali merenungkan tujuanku: apakah aku ingin menjadi kuat untuk melindungi dunia? Atau untuk membalaskan dendam keluargaku? Nyatanya, kedua alasan itu bukanlah alasan utama. Yang mendorongku adalah sesuatu yang lebih pribadi—keinginan untuk mencari jawaban dari semua pertanyaan yang telah terpendam begitu lama.

Aku tahu, jalanku tidak akan mudah. Dunia ini penuh dengan mereka yang merasa takdir ada di tangan mereka, namun bagiku, takdir hanyalah jalur yang bisa kita tentukan sendiri. Itulah sebabnya aku masuk ke Akademi Altais—bukan untuk menjadi ksatria yang idealis seperti yang diimpikan Akira, tetapi untuk mencari jawaban dan kekuatan yang akan membantuku menghadapi sosok yang telah mengubah hidupku.

Dalam hatiku, aku tidak terlalu peduli pada dunia yang ingin dilindungi oleh para ksatria sihir. Kuroten pernah berkata bahwa ia ingin ‘menghancurkan dunia yang penuh kebusukan.’ Apa maksudnya? Mungkinkah dunia ini memang layak untuk dihancurkan? Semakin lama, aku semakin ragu akan kebenaran yang diajarkan di akademi. Mungkin, Kuroten memiliki alasan kuat yang tak pernah aku pahami.

Dengan waktu yang terus berjalan, hari-hari di Akademi Altais penuh dengan latihan yang keras dan persaingan sengit. Aku memusatkan diri untuk menjadi lebih kuat, tidak hanya dengan sihir, tapi juga dengan pedang. Semakin aku berlatih, semakin aku merasakan koneksi aneh antara pedang yang kugunakan dan tekadku. Pedang ini, yang terlihat biasa bagi banyak orang, menjadi simbol dari ambisiku—ambisi untuk mengatasi masa lalu yang menyakitkan, untuk mengalahkan rasa takut, dan untuk menghadapi sosok gelap yang mengacaukan hidupku.

Aku tidak tahu apakah suatu hari nanti, saat kami bertemu, aku akan memaafkan Kuroten atau harus menghentikannya. Tapi aku tahu satu hal: aku tidak akan berhenti sampai menemukan jawaban dari semua misteri ini. Dunia ini boleh saja memujanya sebagai ancaman atau membencinya sebagai iblis, tapi bagiku, Kuroten hanyalah teka-teki yang harus kupecahkan.

Jalan ini mungkin penuh dengan kegelapan, dan aku mungkin hanya seorang murid yang bukan siapa-siapa. Tapi suatu hari nanti, aku akan berdiri di hadapannya—dengan kekuatan yang kudapatkan dari ketekunan dan tekad. Entah bagaimanapun caranya, aku akan menghentikan sosok yang mengubah takdirku. Ini bukanlah cerita tentang balas dendam, bukan pula tentang idealisme. Ini adalah kisah tentang mencari jawaban dan mengatasi kegelapan dalam diri sendiri.

Dan perjalanan ini baru saja dimulai.

1
Dhea Ayu Putri
/Smile/
Yusei Shimizu: /Smile/
total 1 replies
Raja Semut
semangat author up nya biar gua juga makin rajin ngasih hadiah nya
Yusei Shimizu: siap, sarannya diterima...
Raja Semut: author tolong klo buat novel usahakan fkus aja di satu karakter ngak usa terlalu banyak cerita in karakter sampingan klo gini mah judul nya ngak sesuai sama cerita nya karna ngak berfokus pada karakter utama/Speechless/
total 2 replies
ig : mcg_me
Menarik,
Mar Briyith ER
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
Yusei Shimizu: nantikan selalu updatenya ya kakak /Grin/
total 1 replies
Vash the Stampede
Aku udah ngebayangin situasi karakter-karakter disini ke kehidupan nyata, bisa ngeri ngeri sedap gitu loh!
Yusei Shimizu: nantikan selalu update terbarunya ya kakak /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!