Lady Rosella Valencie Zhalaena de Santos adalah seorang putri bungsu dari Raja Aldrich Xavier de Santos dan Ratu Diona Gracelya Joxiel de Santos. Lady Rosella memiliki dua kakak laki-laki bernama
Leovarnost Ivandra de Santos Putra Mahkota dan Bryan Felix de Santos dengan bergelar pangeran kedua. Ketiga saudara itu telah diberkati ketampanan dan kecantikan tiada tanding di negeri Alaida negeri yang sangat terkenal modern dengan kekayaan rempah dan alam juga rakyat yang makmur.
Berbeda dengan kedua kakanya. Lady Rosella selalu dikurung di dalam kamarnya atas perintah Raja dan Ratu karna suatu alasan.Bukan karna mereka tidak menyayangi putri bungsu mereka tersebut tapi mereka seperti itu karna tidak ingin putri satu-satunya dalam bahaya karna kecantikannya yang bisa membunuh siapapun yang melihatnya kecuali anggota keluarga inti.
Lady Rosella terlahir spesial dengan kecantikan bak dewi dari para dewi bahkan dewi yunani pun kalah dengan kecantikannya. Tidak ada yang bisa menandinginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Happy Reading
Taman yang begitu luas dan indah ditumbuhi bunga-bunga yang mekar dengan sangat cantik di sepanjang taman.
Terlihat seorang gadis yang tengah berlarian bersama
seekor kucing putih dan di ikuti dengan satu gadis lagi di belakangnya
Duchess rosella begitu menikmati pemandangan pagi ini di taman kerajaan yang kini telah menjadi tempat favoritnya.Walaupun sebenarnya kebun juga tempat favoritnya hanya saja kebun itu mengarah langsung ke arah kamar sang duke jadi ia sedikit jarang kesana
Sudah 2 minggu sejak mereka tak sengaja saling tatap di balkon kamarnya dan kini mereka tak pernah bertemu lagi bahkan untuk berpapasan saja tak pernah
Tanpa duchess rosella ketahui sebenarnya duke harvey tak berada di istana saat ini karna ada yang harus ia urus di luar kerajaan
Walaupun tak pernah melihat sang duke itu sedikit
membuatnya tenang berkeliaran di istana.Tapi entah lah ia merasa merindukan pria itu dan itu
membuatnya mengendus tak suka akan perasannya
Duchess rosella tak pernah merasakan rindu sebelumnya kecuali ke keluarganya dan ia tak mengerti akan perasannyabkepada duke harvey
Duchess rosella yang kini tengah asik tertawa bersama lily karna bermain kejar-kejaran dengan lulu akhirnya terhenti karna merasa lelah
"Duchess minum dulu" lily menyodorkan sebotol air yang memang sengaja ia bawa untuk sang duchess.
Tersenyum tipis dan langsung meminum air itu
la begitu lelah apalagi lulu semakin cepat larinya sampai ia tak dapat mengejarnya
"Lily apa kau pernah melihat dunia luar"
Pertanyaan tiba-tiba dari sang duchess itu membuat lily sedikit kaget tak mengerti tapi ia pun segera menjawab
"Tidak duchess, saya tak pernah keluar selamna ini"
Memang benar selruh orang di istana maupun di luar
istana tak pernah melihat dunia luar mengingat duke mereka memerintahkan untuk tak pernah keluar dari wilayah kerajaan cahaya.Tanpa diperintah kan pun sebenarnya mereka memang tak bisa keluar karna kerajaan mereka telah di lapisi ilmu sihir yang begitu kuat dan mereka hanya bisa pasrah akan itu.Hanya duke harvey dan putra mahkota yang sering keluar itupun karna mencari duchess rosella dulu.Akan tetapi saat ini entah apa yang di lakukan duke itu di luaran sana"
Menghela nafas mendengar jawaban lily ia pun menyuruh lily untuk ikut duduk di sampingnya
Lily tentu keberatan dan merasa tak pantas duduk
berdampingan dengan sang duchess tapi bukan duchess rosella jika tak memaksa dan harus di turuti
Lily yang pasrah hanya bisa mengikuti kemauan sang
duchess.Kini keduanya duduk di salah satu gazebo yang ada di taman itu dengan lulu yang telah kembali setelah berlari jauh entah kemana
"Kau tau lily, diluaran sana begitu indah apalagi kerajaanku kau akan sangat senang jika melihatnya nanti"Ucapan dari duchessnya itu membuat matanya berbinar tanpa sadar
Tentu saja seluruh orang di kerajaan ini ingin melihat dunia luar yang pasti sangat indah dan mereka semua selalu berharap akan ada waktunya mereka akan di ijinkan untuk keluar
"Ah iya dan ada pasar raya dengan banyak pedagang disana juga banyak permainan kau akan sangat menyukainya apalagi disana juga menjual pakaian modern hampir sama dengan seluruh pakaianku"
Gadis itu begitu tampak terlihat bersemangat menceritakan tentang kerajaannya.Jika saja viola berada disana ia akan menangis haru karna melihat nonanya telah kembali ke sifatnya yang dulu yang
begitu senang bercerita dan selalu bersahabat dengan siapa saja
Tapi viola pun akan sangat cemburu jika tau nonanya kini punya pelayan pribadi tempat dia bercerita
kembali ke dua gadis yang tampak menikmati waktu pagi itu di taman
"Aku berharap bisa melihatnya nanti duchess" ucap lily lesu karna memang hanya itu impiannya untuk melihat dunia luar
"Tenang lah ketika aku kembali ke istana aku akan membawa mu ikut, apa kau mau?"
Tentu lily langsung mengangguk setuju apalagi ia begitu menyayangi duchess rosella dan tak ingin sang duchess meninggalkannya dan lily sudah bertekad akan selalu menjaga nonanya itu dimana pun nonanya berada
Melihat anggukan semangat oleh lily membuat duchess rosella tertawa dan tawanya itu terdengar mengalun indahndi telinga siapapun yang mendengarnya termasuk lily yang berada di dekatnya yang telah terpesonanla tak pernah berhenti mengangumi kecantikan nonanya itu dan ia begitu bahagia bisa melihat nonanya tertawa lepas seperti ini
Lily begitu bersyukur dan mengucapkan terimakasih di
dalam hatinya kepada tuannya karna telah membawa
malaikat yang begitu baik ke hidupnya yang sebelumnya hambar
Lulu yang sedari tadi seolah memperhatikan keduanya
tiba-tiba melompat ke pangkuan sang duchess dan membuat mereka berdua tersentak kaget lalu tertawa lepas bersama
Mereka berdua menghabiskan waktu di taman itu dengan banyak cerita.Duchess rosella begitu sangat senang karna ia bisa menunjukkan sifat aslinya lagi
Duchess yang dulu terkenal periang, ceria, baik hati dan ramah juga berteman dengan siapapun tanpa memandang kasta
Selama ini ia begitu merindukan dirinya yang dulu tapi
karna kutukan itu ia tak bisa seperti itu lagi
Tapi ternyata ia tak pernah menyangka hari dimana ia akan kembali seperti dirinya yang dulu telah terwujud dan juga kutukan sialan yang selama ini berada pada dirinya telah lenyap
Seluruh kejadian yang menimpanya akhir-akhir membuatnya sedikit bersyukur.Walaupun ia melalui hal yang sulit untuk membiasakan diri di kerajaan ini ia pun juga harus membiasakan diri sebagai seorang duchess atau istri dari duke harvey
Mereka memang telah menikah tapi selama ini hubungan mereka tak seperti suami istri pada umumnya.Bahkan mereka tak sekamar dan hanya berbicara seperlunya jika penting
Duchess rosella pun tak ambil pusing akan itu karna ia juga tak bisa berlama-lama berada di samping suaminya itu.Jantungnya serasa akan meledak jika terus berlama-lama dengan sang duke tapi tanpa ia ketahui sebenarnya duke harvey juga merasakan hal yang sama
Hanya saja mereka berdua belum menyadari perasaan
mereka masing-masing.Kembali ke suasana taman yang mulai cukup panas karna matahari yang mulai bersinar terik.Salah satu pelayan menghampiri dua gadis yang tengah berbincang di gazebo taman itu
Pelayan itu membungkuk hormat ketika telah sampai di depan duchess rosella
"Salam kepada duchess rosella semoga dewa cahaya selalu memberkati".Sang duchess hanya mengangguk sebagai tanda menjawab lalu ia menampilkan ekspresi bertanya kepada pelayan itu
"Maaf menganggu waktu anda duchess, tapi saya
diperintahkan oleh putra mahkota untuk memanggil anda bertemu di ruangannya"
Duchess rosella tampak bingung dan penasaran ada apa putra mahkota ingin menemuinya la pun berdiri dari duduknya dan membawa lulu ke gendongan lily
"Lily tolong ambilkan makanan buat lulu sepertinya dia
sudah lapar" perintahnya yang langsung di laksanakan oleh lily
Duchess rosella pun mulai melangkah pergi di ikuti oleh pelayan yang diperintahkan memanggilnya tadi
Tak lama duchess rosella telah tiba di depan pintu kediaman pangeran gilbert
Mengetuk pelan di wakili oleh pelayan itu keduanya pun mendengar suara dari dalam yang menyuruhnya masuk.Pintu pun terbuka ia melangkah masuk dengan begitu penasaran
Tepat ketika sampai di depan putra mahkota ia pun memberi hormat dengan membungkuk kan badan sedikit
"Salam kepada putra mahkota semoga dewa cahaya selalu memberkati"
"Salam kepada duchess rosella semoga dewa cahaya selalu memberkati"
Setelah keduanya selesai memberi salam pangeran gilbert pun menyuruh duchess rosella untuk duduk.
Duchess rosella hanya mengikuti perintah karna pikirannya dipenuhi pertanyaan saat ini.Melihat kedepan menatap tepat di manik mata pangeran
gilbert dapat ia lihat pangeran itu seakan gugup saat ini.Duchess rosella baru menyadari jika tangan kanan pribadi pangeran gilbert juga berada disini.Masih dengan raut wajah yang gugup dan terdiam menatap
sang duchess di depannya pangeran gilbert pun sedikit
tersentak ketika mendengar suara duchess itu
"Maaf pangeran, ada apa anda memanggil saya kesini" nada yang begitu lembut itu seakan membuat hatinya menghangat.Bergeleng cepat akan pikirannya ia pun berdehem
"Duchess saya ingin memberi tau sesuatu" Kening duchess rosella mengkerut bingung dan semakin
penasaran
"Katakan lah pangeran" ucapnya singkat
"Seperti yang kau lihat beberapa minggu terakhir ini tak pernah melihat duke harvey di istana karna duke tengah sibuk di luar kerajaan saat ini dan duke memerintahkan ku untuk memberi mu buku ini selama dia tak ada, duke harvey ingin kau mempelajari buku ini dan setelah dia kembali nanti dia yang akan menjelaskannya"
Mendengar ucapan seksama dari pangeran gilbert ia pun hanya mengangguk mengerti
"Baiklah pangeran, aku mengerti aku akan mempelajarinya"Setelah itu duchess rosella bangkit dari duduknya ingin ijin pamit tapi perkataan dari pangeran gilbert membuat ia duduk kembali
"Sebentar duchess aku belum selesai berbicara'"
Duchess rosella nampak sedikit malu karna sudah tak sopan ingin segera pergi tanpa memastikan bahwa pangeran gilbert telah selesai berbicara dengannya
"Maafkan kelancangan saya pangeran" ucapnya menunduk
"Tak apa duchess, aku mengerti" berdehem sejenak lalu ia kembali berucap
"Sebelumnya aku tak mengenal mu dengan baik, dan selama ini aku melihat mu sudah lumayan terbiasa di istana ini aku harap kita bisa berhubungan baik kedepannya mungkin ada hal yang ingin kau lakukan jangan sungkan untuk minta tolong kepada ku duchess"
Duchess rosella tersenyum mendengar ucapan itu ia pun mengangguk ringan dengan senyuman yang begitu manis .Lelaki normal mana yang tak akan terpesona dengan rupa duchess rosella palagi jika mendapat senyuman seperti itu
Akan tetapi ia tau batasan dan tak akan pernah menaruh hati kepada duchess rosella walaupun saat ini ia menyadari jika dirinya begitu tertarik dengan sang duchess Ini diluar dugaannya dan ia akan berusaha untuk menghilangkan perasaan itu bagaimana pun gadis itu adalah istri yang mulia duke dan ia tak akan pernah mengkhianati sang duke yang telah ia anggap kakaknya sendiri
Duchess rosella berdehem karna sedari tadi pangeran gilbert terang-terangan menatap ke arahnya dan itu membuat dirinya tak nyaman
"Maafkan saya duchess, sepertinya sudah tak ada lagi yang ingin saya sampaikan"Mengangguk sebagai jawaban duchess rosella pun membungkuk hormat lalu pamit dari sana