Callista merupakan salah satu murid yang menjadi korban pem-bully-an. Ternyata dalang dari semua itu adalah Zanetha, adik kesayangannya sendiri. Sampai suatu hari Callista meninggal dibunuh oleh Zanetha. Keajaiban pun terjadi, dia hidup kembali ke satu tahun yang lalu.
Di kehidupan keduanya ini, Callista berubah menjadi orang yang kuat. Dia berjanji akan membalas semua kejahatan Zanetha dan antek-anteknya yang suka melakukan pem-bully-an kepada murid yang lemah.
Selain itu Callista juga akan mencari orang tua kandungnya karena keluarga Owen yang selama ini menjadi keluarganya ternyata bukan keluarga dia yang asli. Siapakah sebenarnya Callista? Kenapa Callista bisa menjadi anak keluarga Owen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
Bab 30
Siapa yang tidak bahagia bisa bertemu kembali dengan saudaranya yang hilang sudah belasan tahun. Begitu juga dengan Charlie yang sangat bahagia sekali bisa menemukan kembarannya yang sempat diduga sudah meninggal karena tidak diketahui jejak keberadaannya.
Callista dibawa pulang ke rumah keluarga Kinsey oleh Charlie. Pemuda itu sudah tidak sabar untuk memberi tahu kepada kedua orang tuanya kalau saudara kembarnya sudah ditemukan.
"Apa papa dan mamaku ada di rumah?" tanya Charlie kepada seorang pelayan.
"Tuan duke dan nyonya duke belum pulang," jawab pelayan itu.
Charlie kecewa karena Felix dan Margareth belum pulang dari perjalanan keluar kota. Dia tidak tahu kalau kedua orang tuanya sekarang sudah tahu akan kebenaran ini.
"Apa kamu menginap saja di sini? Siapa tahu Papa dan Mama akan pulang malam ini," kata Charlie.
"Aku harus pulang dahulu ke rumah keluarga Owen. Bagaimanapun juga saat ini mereka adalah keluarga aku. Dan aku harap kedua orang tua kandungku sesegera mungkin mengajak aku untuk tinggal bersama kalian," balas Callista sambil tersenyum manis.
Charlie pun mengangguk dan berjanji akan sesegera mungkin untuk menjemputnya ke kediaman Owen. Dia akan merasa sangat bahagia jika bisa serumah dan tinggal bersama kembarannya ini. Charlie menyuruh supir kepercayaannya mengantarkan Callista ke kediaman Owen.
Tidak lama setelah kepulangan gadis itu, Felix dan Margareth pulang. Tentu saja mereka membawa kabar gembira.
"Charlie, akhirnya kami menemukan kembaran kamu!" pekik Margareth sambil berjalan dan merentangkan kedua tangannya untuk memeluk putranya.
"Jadi, Papa dan Mama sudah tahu kalau Callista adalah kembaran aku?" Charlie sangat terkejut karena kedua orang tuanya juga sudah tahu akan kebenaran ini.
Wajahnya Felix dan Margareth tidak kalah tercengangnya dengan Charlie. Mereka tidak menyangka kalau putra mereka sudah tahu akan ini.
"Jadi, kamu sudah tahu. Sejak kapan?" tanya Felix.
"Tadi sore. Callista membawa beberapa bukti kalau dirinya adalah kembaran aku," jawab Charlie.
Pemuda itu mengajak kedua orang tuanya ke kamar dia. Charlie menunjukkan barang bukti milik Callista yang menunjukkan identitas asli dirinya.
Tangis Margareth pecah ketika melihat baju anak kecil perempuan yang dipakai oleh Callista ketika menghilang dahulu. Kalau bertuliskan namanya yang sengaja dia pesan untuk putrinya tersayang. Foto Callista yang berusia dua tahun ketika hilang. Foto gadis itu ketika bersama keluarga Owen dan beberapa tumpukan koran harian yang memuat berita tentang Callista yang hilang dan akan mendapatkan sejumlah koin emas dalam jumlah banyak.
Begitu juga dengan Felix yang ikut meneteskan air mata ketika melihat benda-benda milik Callista. Dia meraba foto-foto ketika Callista kecil sampai remaja. Tadi, gadis itu sengaja mengambil beberapa foto sesuai pertumbuhan dirinya dari tahun ke tahun.
"Honey, kita jemput Callista sekarang!" ucap Felix karena sudah tidak sabar ingin bertemu dengan putrinya yang sudah lama hilang.
"Benar. Ayo, kita jemput dia sekarang. Masih bisa untuk bertamu ke rumah orang lain," balas Margareth.
Kepala pelayan keluarga Kinsey segera menghubungi keluarga Owen dan meminta izin untuk berkunjung ke rumah mereka saat ini. Ternyata Hannah mengizinkan pasangan suami-istri itu untuk mengunjungi kediaman mereka.
Kedatangan Felix dan Margareth bersamaan dengan jam makan malam keluarga Owen. Hannah menyambut mereka dengan suka cita.
"Suatu kehormatan kami kedatangan Tuan dan Nyonya Kinsey," kata Hannah dengan sopan.
"Kami ucapkan terima kasih karena Nyonya Owen bersedia menerima kedatangan kami yang mendadak ini," balas Margareth.
Basa-basi di kalangan kaum bangsawan adalah sesuatu yang sering mereka lakukan. Berkunjung juga harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu, tidak bisa datang begitu saja ke kediaman mereka. Begitu juga jika ingin mengundang seseorang untuk datang ke kediamannya. Orang itu bisa menerima atau menolak. Sebelum adanya telepon, mereka akan berkirim surat yang tersegel oleh lilin berstempel cap keluarga. Setelah itu mereka akan mendapatkan surat balasan apakah diterima atau menolak.
Ketika Callista berjalan menuju ruang makan bersamaan dengan Zanetha. Kedua gadis itu terkejut dengan kedatangan tamu terhormat di rumah mereka.
Senyum lebar tercipta dari bibir Callista. Betapa senang dan bahagia dia melihat ada kedua orang tua kandungnya. Gadis itu yakin kalau mereka sudah tahu dirinya ini adalah putri mereka yang hilang.
"Anak-anak, ayo, segera duduk! Kita makan malam bersama Tuan Felix dan Nyonya Margareth," titah Hannah.
Pasangan suami-istri Kinsey terus mencuri pandang kepada Callista. Sejujurnya mereka sudah tidak sabar untuk memeluk putrinya.
"Sebenarnya kedatangan kami kemari bukan hanya untuk membahas masalah dalam kerja sama kita. Tetapi, aku ke sini mau menjemput putri kandungku yang sudah disembunyikan oleh Tuan Michael," kata Felix Kinsey.
"A-pa?"
Hannah dan Zanetha tersentak mendengar ucapan Felix batuan. Mereka tidak paham maksud ucapan laki-laki itu. Keduanya merasa kalau Michael tidak pernah menculik atau menyembunyikan anak orang lain.
"Pu-tri ... An-da, maksudnya apa?" tanya Hannah.
Tentu saja istrinya Michael ini merasa ketakutan. Apalagi saat ini suaminya sedang terjerat melanggar hukum. Sekarang ditambah sebuah kasus baru lagi.
"Tuan Michael sudah menyembunyikan putri kami selama belasan tahun dan membunuh pengasuhnya," jawab Felix dengan suara tegas.
Mulut Hannah dan Zanetha menganga lebar. Mereka tidak pernah tahu akan ada kejadian seperti ini. Bayang-bayang kehancuran keluarga Owen sudah terbayang di pelupuk mata mereka.
***
jngan lengah ya callista... karena boom wktu menunggumu... apalgi dngan perbhan si zanet nntinya yg hbis oprasi...
semoga saja...