NovelToon NovelToon
Dibalik Cadar Istriku

Dibalik Cadar Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Raka Sebastian, seorang pengusaha muda, terpaksa harus menikah dengan seorang perempuan bercadar pilihan Opanya meski dirinya sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih.

Raka tidak pernah memperlakukan Istrinya dengan baik karena ia di anggap sebagai penghalang hubungannya dengan sang kekasih.

Akankah Raka menerima kehadiran Istrinya suatu saat nanti atau justru sebaliknya?

Yuk simak ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"Kejadiannya belasan tahun lalu. Ayahnya Raka itu adalah saudara dekat Abi. Beliau menjadi korban pembunuhan dari kerabat dekat Ibunya Raka sendiri. Namanya Mulan. Saat menjalani pemeriksaan dia berhasil melarikan diri dan sampai sekarang belum tertangkap."

Nirma merasakan sesak mendengar cerita Umi Mawar.

Terlebih, setelah mendengar nama Mulan.

"Usia Raka masih 12 tahun saat itu dan dia belum mengerti apa-apa, tapi harus kehilangan orang tuanya. Sebelum meninggal, Ayahnya menitipkan Raka ke Abi. Makanya sampai sekarang Raka tinggal bersama kami."

"Apa polisi tidak berhasil menangkap pelakunya, Umi?"

"Tidak. Makanya setelah dewasa, Raka berusaha mencari sendiri dengan menyewa detektif swasta. Tapi, sampai sekarang belum ada hasil. Dia tidak akan berhenti sebelum menemukan pembunuh Ayahnya."

Nirma terdiam memikirkan segala kemungkinan yang mungkin terjadi.

"Seperti apa orang yang bernama Mulan itu, Umi?"

Tatapan umi Mawar menerawang. "Dia perempuan yang sangat baik. Umi juga sempat bertemu beberapa kali. Siapapun tidak akan menyangka kalau Mulan adalah pelakunya, karena Mulan sangat dekat dengan keluarga mereka. Bahkan Mulan sempat menjadi Ibu susunya Raka sejak lahir. Dia mengasuh Raka sampai berusia 4 tahun. Tapi, suatu kejadian membuat dia terusir dari rumah. Mungkin karena itu dia dendam sampai berbuat nekat."

Nirma merasakan hatinya semakin gelisah setelah mendengar cerita Umi Mawar.

Teringat kembali pesan terakhir sang Ibu sebelum mereka berpisah beberapa tahun lalu, agar Nirma tidak menceritakan kepada siapapun tentang Ibunya.

Meskipun memiliki nama yang sama dan pernah hidup dalam persembunyian, namun sepenuh hati Nirma berharap bahwa wanita yang dimaksud Umi Mawar bukanlah orang yang sama dengan Ibunya.

"Ya Allah, semoga dugaanku salah."

****

Sejak mendengar cerita singkat tentang masa lalu keluarga Suaminya, Nirma lebih banyak menyendiri di kamar.

Hatinya teramat gelisah, bahkan kini ia merasa cemas dan takut.

Masih melekat dalam ingatan bagaimana ia tumbuh dalam asuhan Ibu angkatnya.

Bagaimana mereka hidup dalam serba kesusahan, dan bagaimana mereka harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan terkesan mengasingkan diri dari orang-orang.

Meski sangat tertutup, sepenuh hati Nirma yakin bahwa Ibunya adalah sosok penyayang dan lembut.

Tidak mungkin tega melakukan sebuah kejahatan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain.

Mata Nirma terpejam diiringi lelehan air mata. Ingatan tentang malam perpisahan dengan sang Ibu beberapa tahun lalu terlintas kembali.

"Nirma... ingat pesan Ibu. Apapun yang terjadi, jangan pernah ceritakan kepada siapapun bahwa kamu adalah anak Ibu. Kalau suatu hari nanti kamu melihat foto Ibu dimanapun, jangan pernah mengaku sebagai anak Ibu. Rahasiakan sendiri, dan tunggu Ibu jemput kamu dalam keadaan yang lebih baik."

"Bagaimana kalau ternyata orang yang dicari Mas Raka adalah Ibu? Aku harus apa? Apa aku harus tetap merahasiakannya?"

Nirma termenung dalam dekapan kesunyian.

****

"Apa tidak ada informasi apapun tentang tempat yang memungkinkan untuk dia datangi?" tanya Raka sambil memandangi beberapa lembar foto seorang wanita di meja kerjanya.

"Kami masih menyelidiki, Bos! Untuk sementara belum ada informasi pembelian tiket pesawat, kereta maupun kapal atas nama Mulan Amanda. Orang suruhan kita juga masih mengawasi di sejumlah terminal. Jadi, besar kemungkinan setelah kembali dari luar negeri, orang ini masih ada di kota ini dan belum pindah."

"Cari dia dan temukan dalam keadaan apapun. Dia harus membayar kejahatan yang dia lakukan!"

"Baik. Kami akan terus berusaha." Lelaki itu mengumpulkan beberapa lembar foto dan memasukkan ke dalam map. "Kalau begitu saya permisi."

Raka hanya mengangguk tanpa ekpresi. Raut datar selalu membungkus wajah tampannya.

Setelah kepergian lelaki tadi, pintu ruangan kembali terbuka dan memunculkan seorang lelaki paruh baya. Sontak raut wajah Raka berubah.

"Beni membawa informasi penting?" tanya lelaki itu.

"Bisa dibilang penting, Om. Masih tentang pembunuh Ayah ." Raka membuang napas kasar, membuat pria paruh baya itu menepuk bahunya.

"Sabar. Suatu hari kita pasti bisa menangkap pembunuh itu. Dia begitu kejam membunuh Ayah kamu dan seenaknya melarikan diri setelah semua kejahatan yang dia lakukan."

"Aku masih bertanya-tanya apa yang membuat dia tega membunuh Ayah? Ada dendam apa? Bukannya kalau hanya dipecat dan diusir dari rumah tidak perlu sampai membunuh?"

"Kita tidak tahu isi hati orang, Raka. Orang terdekat pun bisa menjadi pengkhianat. Makanya kita tidak bisa percaya kepada siapapun. Ayah kamu saja lebih mempercayakan perusahaan ini kepada Om agar dikelola untuk kamu, padahal dia punya banyak saudara dekat. Pak Darren, Ayah angkat kamu misalnya."

Raka menatap pria paruh baya itu. Om Martin adalah orang kepercayaan mendiang Ayahnya yang mengelola perusahaan sampai sekarang.

Ia juga merupakan Ayah dari kekasihnya, Hellen. Meski begitu Raka selalu dibuat bertanya-tanya, sebab Pak Darren dan Opa Sean tidak pernah menyukai Om Martin.

Padalah lelaki itu sudah menghabiskan belasan tahun untuk mengelola perusahaan Ayahnya dengan baik.

"Om, sebenarnya aku mau minta maaf untuk Hellen. Aku tidak punya pilihan selain menerima perjodohan itu. Opa sakit dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau aku menolak, maka...."

"Tidak masalah." sahut lelaki itu cepat. "Ya, walaupun sebenarnya Om ikut sedih melihat keadaan Hellen. Sejak pulang dari pernikahan kamu, Hellen mengurung diri di kamar dan terus menangis."

"Sekali lagi aku minta maaf, Om."

"Tidak apa-apa, Raka. Om paham posisi kamu. Mendiang Ayah kamu adalah sahabat dekat Om dan kamu sudah Om anggap sebagai anak sendiri."

Semakin besar rasa bersalah Raka mendengar ucapan lelaki itu.

Terlebih, selama ini Om Martin begitu baik kepadanya. hal yang mendasari Raka membuka hati untuk Hellen.

"Lebih baik sekarang fokus untuk menangkap Mulan saja. Dia adalah seornag pembunuh berdarah dingin."

"Iya, Om. Terima kasih. Hanya Om yang selalu mendukung. Sementara Abi dan Opa meminta aku untuk mengikhlaskan semuanya. Bagaimana aku bisa memaafkan pembunuh Ayah?"

Lelaki itu hanya tersenyum sembari menepuk bahu Raka. "Om akan selalu ada di belakang kamu. Kalau butuh apa-apa kamu bisa hubungi Om."

"Raka tidak butuh apa-apa selain bimbingan ke jalan yang benar." Suara Pak Darren tiba-tiba hadir di antara mereka.

Dalam hitungan detik ruangan itu seketika diselimuti ketegangan. Terlebih, Darren sedang menghujam tatapan tajam ke arah Om Martin.

"Selamat datang, Pak Darren. Maaf, saya tidak punya maksud apa-apa. Saya hanya berusaha mendukung keinginan dan tujuan Raka."

"Saya tahu maksud dan tujuan kamu."

"Abi tumben ke sini." ucap Raka, bermaksud mengalihkan pembicaraan.

"Apa salah seorang Ayah mendatangi kantor Anaknya?"

"Tidak, maksud aku ... Abi kan sibuk." jawab Raka penuh ragu.

"Habis ada meeting di kantor sebelah. Abi pikir tidak ada salahnya mampir sebentar. Tapi, sepertinya kamu terlalu sibuk."

Raka menunduk sambil mengatupkan bibir. "Tidak juga sih, Abi. Cuma masalah biasa."

Pak Darren mengangguk, lantas melirik arloji yang melingkari pergelangan tangannya.

"Ya sudah, tidak apa-apa. Sekalian mau mengantar titipan Umi. Umi membuat rendang kesukaan kamu."

"Terimakasih, Abi."

Pak Darren mengulas senyum tipis, sebelum akhirnya berucap salam dan meninggalkan ruangan itu.

Namun, sebelum memasuki lift, ia sempat melihat Hellen berlari-lari kecil menuju ruangan Raka dengan membawa beberapa berkas.

Pak Darren menggelengkan kepala, pakaian wanita itu selalu terbuka memamerkan aurat, membuat Pak Darren menarik napas panjang.

************

************

1
erlina herliani
ya se7
Retno Harningsih
lanjut
Konny Rianty
Thorrrr" bikin raka jatuh cinta sm Nirmaa" dn melihat wajah nya"Baru nyahok.dia" Wajah istri nya speek Bidadariii....
Athenna: lanjut thorr!!! Semangat!! pokoknya aku menanti dirimu up
total 1 replies
Konny Rianty
Thorrr" bikin Raka lihat Wajah Nirmaaa"" biar nyahokk tuh Rakaaa...
Konny Rianty
Thorrrr"" bikin Raka jatuh cinta sm Nirmaaa....
Konny Rianty
lamuttt Thorrrr" yg Buanyakkkk heeee heeee....
Umu Kahar
/Angry//Angry//Angry/
Elfira Yozarina
ko nga ada lanjutanya....
Al Thaf
bagus si
Konny Rianty
Akh...sedih thorrr" bc nya pengen nangiss...kapan raka mau membuka hati nya untuk Nirmaa"" kamu pergi aja dr rumah, biar nyahok si Raka sableng ituu....
Uthie
keep 👍
Wiwik murniati
Luar biasa
Rieya Yanie
jangan jangan adiknya bryan
Eka raffasya
sangat² bagus/Rose//Rose/
Konny Rianty
Lanjut Thorr" bgs cerita nyaaa....
Asmarni Sias
lanjut
Reni Fitria Mai
sabungan nyo dong 🙏😭
Reni Fitria Mai
Hati saya yg menjerik melihat perlakuan suaminya 😭😭😭😭
Konny Rianty
lanjut Thorrrr" bgs cerita nyaaa....
Konny Rianty
Muak kaliii nengok raka" bikn si raka pisah dgn Nirma thoorr" biar nyesel ntiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!