NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Dengan Baby Sitter

Jatuh Cinta Dengan Baby Sitter

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pembantu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Larasati Pristi Arumdani

Shereny Claudine, seorang perempuan mandiri dan tegas, terpaksa mencari pekerjaan baru setelah putus dari kekasihnya yang berselingkuh serta kepergian ibunya. Tak ingin bergantung pada siapa pun, ia melamar sebagai pengasuh (baby sitter) untuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun bernama Arga. Tak disangka, ayah dari Arga adalah Elvano Kayden, pria arogan dan kaya raya yang pernah bertemu dengannya dalam situasi yang tidak menyenangkan. Elvano, seorang pengusaha muda yang dingin dan perfeksionis, awalnya menolak keberadaan Shereny. Menurutnya, Shereny terlalu keras kepala dan suka membantah. Namun, Arga justru menyukai Shereny dan merasa nyaman dengannya, sesuatu yang sulit didapat dari pengasuh sebelumnya. Demi kebahagiaan anaknya, Elvano terpaksa menerima kehadiran Shereny di rumah mewahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Larasati Pristi Arumdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 : Rumah

Setelah beberapa waktu menjalani perawatan di rumah sakit, Shereny akhirnya diperbolehkan pulang. Hari itu terasa cerah dan menggembirakan, seolah alam juga merayakan kesembuhannya. Begitu sampai di rumah Elvano, Shereny disambut dengan hangat oleh keluarga.

Arga berlari menghampiri Shereny dengan senyuman lebar di wajahnya. Dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya melihat Shereny kembali. Dengan penuh semangat, Arga melompat-lompat di sekelilingnya, mengekspresikan rasa syukurnya.

Shereny menekuk lututnya dan membuka tangan lebar-lebar, mengajak Arga untuk memeluknya. Arga langsung melompat ke pelukan Shereny, merasakan kehangatan dan kasih sayang yang sudah lama dirindukannya. Mereka berpelukan erat, seakan ingin menghapus semua waktu yang telah terlewat.

Setelah beberapa saat berpelukan, Arga menarik tangan Shereny, mengajaknya untuk bermain. Mereka berdua bermain di halaman rumah, di mana Arga menunjukkan mainan-mainan barunya dan berbagi cerita tentang semua aktivitas yang dilakukannya selama Shereny di rumah sakit. Keceriaan Arga membuat Shereny merasa bahagia dan berenergi kembali.

Hari itu penuh dengan tawa dan kebahagiaan. Shereny memperhatikan senyum ceria di wajah Arga dan merasa bersyukur bisa kembali ke rumah. Dia bertekad untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama Arga dan menjalin kembali ikatan yang sempat terputus.

Shereny memandang Elvano dengan senyum penuh kasih, merasakan getaran kebahagiaan yang mengalir di dalam dirinya. Setelah melewati masa-masa sulit, kini dia merasa siap untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Dia mengambil napas dalam-dalam, bertekad untuk membagikan kabar yang paling ditunggu-tunggu.

"Arga, ada kabar bahagia yang ingin aku bagi denganmu." Ucap Shereny dengan penuh rasa bahagia.

Arga, yang sedang asyik bermain dengan mainan mobilnya, langsung menghentikan aktivitasnya dan menoleh dengan penuh rasa ingin tahu. Matanya berbinar, mencerminkan rasa penasaran yang mendalam.

"Kabar apa, mama Shereny? Aku mau tahu!" Jawab Arga dengan antusiasnya.

Elvano, yang duduk di sebelah Shereny, tidak bisa menahan senyumnya. Dia merasakan momen ini sangat berarti, mengingat perjalanan yang telah mereka lalui bersama. "Iya, Arga. Ini kabar yang sangat spesial." Sahut Elvano.

Shereny mengambil napas lagi, merasakan getaran kebahagiaan yang semakin meningkat di dalam dirinya. Dia menatap Arga dengan penuh kasih sayang, siap untuk mengungkapkan berita yang akan mengubah dinamika keluarga mereka.

"Aku dan papamu akan menikah, dan aku juga sedang hamil!" Kata-kata itu meluncur dari bibirnya, dan seketika suasana di dalam ruangan terasa penuh dengan energi positif. Arga terdiam sejenak, mencoba mencerna berita yang baru saja didengarnya. Kemudian, seolah semua kepingan puzzle bersatu, keceriaan meluap dari dalam dirinya. Arga melompat dengan penuh kegembiraan "Wow! Benarkah, Shereny? Aku akan punya adik?"

Shereny mengangguk, dan senyum lebar menghiasi wajahnya. Melihat kebahagiaan Arga membuat hatinya bergetar. Dia tahu betapa pentingnya momen ini bagi anak kecil yang penuh semangat itu.

"Iya, Arga. Kamu akan jadi kakak!" Ujar Shereny dengan penuh kebahagiaan.

Arga tidak dapat menahan diri lagi. Dia berlari menghampiri Shereny dan memeluknya erat, seolah ingin menyerap semua kebahagiaan yang ada. Keceriaan dan cinta mengalir di antara mereka seperti aliran sungai yang tak terputus.

Arga mengetuk dagunya dengan wajah yang menggemaskan "Aku sangat senang! Aku akan jadi kakak yang baik!"

Elvano melihat interaksi mereka dengan bangga. Dia merasa bersyukur memiliki Shereny dalam hidupnya dan melihat Arga yang begitu antusias. Dia tahu bahwa hubungan ini akan memberikan kebahagiaan lebih bagi keluarga mereka.

"Kamu akan belajar banyak hal, Arga. Menjadi kakak itu seru!" Ujar Elvanon sambil mengusap rambut Arga.

Arga langsung membayangkan semua petualangan yang akan dia jalani sebagai kakak. Dia terbayang akan bermain dan menjaga adiknya, dan hatinya dipenuhi rasa ingin tahu. "Kapan kalian menikah? Aku mau ikut membantu!"

Shereny dan Elvano tertawa dengan pertanyaan Arga dan antusiasnya "Kita masih harus merencanakannya, tapi kamu bisa membantu memilih dekorasi dan bahkan memilih nama untuk adikmu nanti."

Arga bersemangat. Dia mulai memikirkan semua nama keren yang bisa dia berikan untuk adiknya, dari nama superhero hingga nama-nama unik lainnya. "Aku mau nama yang bagus! Seperti superhero!"

"Itu ide yang bagus, Arga. Kita bisa memikirkan banyak nama yang keren." Ucap Elvano sambil memangku Arga dan memeluk Arga.

Suasana di ruang tamu semakin ceria dengan tawa dan kebahagiaan Arga yang tak terhingga. Dia merasakan cinta dan kebahagiaan dalam keluarga yang semakin bertambah. Shereny memperhatikan Arga yang bersemangat, menyadari betapa berartinya peran baru yang akan dijalani Arga.

Dengan perasaan haru, Shereny menyadari bahwa setiap langkah yang diambilnya, setiap tantangan yang dihadapinya, membawa mereka ke momen ini. Dia merasa siap untuk menghadapi masa depan, dikelilingi oleh cinta dari Elvano dan Arga.

Hari itu menjadi awal baru bagi mereka, sebuah perjalanan yang penuh harapan dan kebahagiaan. Shereny tahu bahwa bersama Elvano dan Arga, dia akan menemukan kebahagiaan yang lebih dalam keluarga yang baru saja dibentuknya.

...****************...

Di dalam kamar Arga, suasana tenang menyelimuti ruangan. Cahaya bulan yang lembut masuk melalui jendela, menciptakan permainan bayangan yang menenangkan. Arga terbaring di tempat tidurnya, wajahnya yang polos tampak damai dalam tidurnya. Di sekelilingnya, mainan-mainan berserakan, mengisyaratkan petualangan yang telah dilaluinya sepanjang hari.

Shereny memasuki kamar, merasakan ketenangan yang menyelimuti ruangan. Melihat Arga yang tidur nyenyak, hatinya dipenuhi dengan kasih sayang. Dia menghampiri tempat tidur dan duduk di tepi, memperhatikan anak kecil itu dengan penuh kelembutan.

Dengan hati-hati, Shereny mengulurkan tangannya, dan jari-jarinya mulai membelai rambut Arga yang halus. Gerakan lembutnya menenangkan, seolah-olah dia sedang mengalunkan lagu pengantar tidur yang hanya bisa didengar oleh Arga. Setiap helai rambut yang disentuhnya terasa hangat dan penuh kasih.

Arga menggerak-gerakkan sedikit kepalanya, seolah merasakan sentuhan lembut itu dalam tidurnya. Shereny tersenyum melihatnya, merasakan betapa beruntungnya dia bisa menjadi bagian dari kehidupan Arga. Dia membayangkan semua petualangan yang akan mereka hadapi bersama di masa depan, dan bagaimana Arga akan tumbuh menjadi kakak yang hebat.

Semakin lama, Shereny semakin terlarut dalam momen indah ini. Dia merasakan ikatan yang kuat antara mereka, sebuah rasa cinta yang tak terukur. Dia ingin selalu melindungi Arga dan memastikan bahwa dia tahu betapa berartinya dia. Dengan lembut, Shereny membisikkan harapan-harapan untuk masa depan mereka, berharap Arga akan selalu bahagia dan dikelilingi oleh cinta.

Setelah beberapa saat, Shereny menarik tangannya, tetapi tidak sebelum memberikan ciuman lembut di dahi Arga. Dia berdiri, menatap Arga dengan penuh kasih sayang sekali lagi sebelum meninggalkan kamar.

Malam semakin larut, dan suasana di rumah Elvano dipenuhi dengan keheningan. Lampu-lampu di rumah sudah dimatikan, hanya menyisakan cahaya lembut dari lampu koridor yang menerangi jalan menuju kamar Arga. Shereny baru saja keluar dari kamar Arga setelah menghabiskan waktu berharga bersamanya. Dia merasa bahagia setelah membelai rambut Arga, tetapi saat melangkah keluar, dia tidak menyadari bahwa Elvano menunggu di depan kamar.

Saat Shereny mendekati pintu kamar, dia melihat Elvano berdiri di sana dengan ekspresi yang sulit disembunyikan. Matanya tampak tajam, dan raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam. Shereny merasakan ketegangan di udara, dan dalam sekejap, suasana hangat yang dia rasakan sebelumnya mulai memudar.

"Shereny, kenapa kamu belum tidur? Seharusnya kamu istirahat, terutama dalam kondisi seperti ini." Tegur Elvano dengan nada kesal.

Shereny terkejut mendengar nada suara Elvano. Dia tahu bahwa suaminya sangat peduli pada kesehatannya, tetapi dia tidak menyangka akan dihadapkan dengan kemarahan yang tersirat dalam nada suaranya.

Shereny pun berusaha menjelaskan dengan syara yang sedikit rendah, "Aku hanya ingin memastikan Arga tidur nyenyak, Elvano. Dia tampak begitu damai, dan aku merasa senang bisa berada di sampingnya."

Elvano menghela napas dalam-dalam, berusaha menahan kekhawatiran yang menggerogoti pikirannya. Dia tidak ingin terlihat marah, tetapi rasa cemasnya terhadap kesehatan Shereny dan kandungannya membuatnya sulit untuk bersikap tenang. "Aku mengkhawatirkan kesehatanmu, Shereny. Kamu harus lebih memperhatikan dirimu sendiri. Kandungan ini sangat penting, dan kamu perlu istirahat yang cukup."

Shereny merasakan ketulusan dalam kata-kata Elvano, meskipun nada suaranya terdengar tegas. Dia mengerti bahwa suaminya hanya ingin yang terbaik untuknya dan untuk anak yang sedang dikandungnya. "Aku tahu, Elvano. Aku berjanji akan lebih menjaga diri. Tapi aku merasa bahagia bisa menghabiskan waktu dengan Arga. Itu membuatku merasa lebih baik."

Mendengar penjelasan Shereny, Elvano melunak sedikit. Dia tahu betapa pentingnya bagi Shereny untuk terhubung dengan Arga, terutama saat menjelang pernikahan dan kehamilan ini. Namun, dia tetap merasa khawatir akan kesehatan Shereny. Elvano melangkah ke arah Shereny dan memeluknya "Aku hanya takut kehilanganmu."

1
LISA
Aq mampir Kak
Arachikimchi: haloo! selamat membaca~
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!