NovelToon NovelToon
Mafia Jatuh Cinta Dengan Gadis Barbar

Mafia Jatuh Cinta Dengan Gadis Barbar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lince.T

seorang gadis "bar-bar" dengan sikap blak-blakan dan keberanian yang menantang siapa saja, tak pernah peduli pada siapa pun—termasuk seorang pria berbahaya seperti Rafael.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lince.T, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jalur tak terduga

Malam itu, Liana kembali ke apartemennya dengan perasaan campur aduk. Pertemuan dengan Darius di gedung pertemuan telah membuatnya menyadari satu hal yang tak pernah dia perkirakan—Darius bukan hanya mafia yang tak bisa ditembus. Di balik sikap dinginnya, ada kedalaman yang jarang dilihat orang. Sesuatu yang bisa mengubah takdirnya jika dia tidak berhati-hati.

Langkah-langkahnya terasa berat saat dia berjalan melewati lorong apartemennya, memikirkan apa yang baru saja terjadi. Darius tahu betul bagaimana bermain dengan kata-kata dan memberi kesan bahwa dia mengendalikan segalanya. Namun Liana tahu lebih dari sekadar itu. Dia tidak bisa membiarkan dirinya terjebak dalam permainan Darius, meskipun sedikit rasa tertarik terhadap pria itu mulai tumbuh dalam dirinya.

Liana melepaskan jaket kulit yang sudah terasa berat di bahunya, lalu duduk di meja kerja. Pikirannya penuh dengan perhitungan. Apa yang sebenarnya dia inginkan? Kekuasaan? Uang? Atau, mungkin, sesuatu yang lebih dari itu? Dia tidak tahu jawabannya dengan pasti, tetapi satu hal yang jelas: permainan ini sudah dimulai, dan dia tidak akan mundur begitu saja.

Dia membuka ponsel, memeriksa beberapa pesan dari Clara. Temannya itu sudah lama menunggu kabar darinya.

"Ada perkembangan, Liana. Aku mendapat kabar dari orang dalam Darius. Dia sedang bergerak untuk memperkuat posisinya dengan kartel baru. Kita perlu bertindak cepat."

Liana membaca pesan itu beberapa kali, mencerna setiap kata dengan hati-hati. Pertemuan minggu depan akan sangat menentukan. Jika Darius berhasil menjalin kesepakatan dengan kartel baru itu, kekuasaannya akan semakin sulit digoyahkan. Ini adalah saat yang tepat untuk bergerak, untuk memanfaatkan celah yang ada.

Segera, Liana membalas pesan Clara dengan cepat, memintanya untuk mengatur pertemuan lebih lanjut. Dia harus mempersiapkan langkah selanjutnya. Kali ini, dia harus berhati-hati, tetapi juga cukup berani untuk membuat keputusan yang bisa mengubah semuanya.

Di sisi lain kota, Darius sedang duduk di ruang kerjanya, menatap peta besar yang tergantung di dinding. Peta itu menunjukkan wilayah-wilayah yang dia kendalikan, serta potensi wilayah baru yang bisa dia kuasai dengan kartel yang sedang dia jajaki. Semua rencananya tampak sempurna, tetapi ada satu hal yang mengganggu pikirannya—Liana. Gadis itu bukan hanya seorang pengganggu yang berani, dia juga memiliki potensi yang tidak bisa dianggap remeh. Dia bisa menjadi ancaman besar, atau sekutu yang sangat berharga. Hanya waktu yang akan menunjukkan arah mana yang harus dia pilih.

Darius menyandarkan tubuhnya di kursi kulit hitam, memandang ke luar jendela besar yang memperlihatkan gemerlap kota di malam hari. Sebuah suara dari interkom membuatnya terjaga dari lamunannya.

“Bos, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu,” kata suara di seberang.

Darius mengangguk. “Katakan padanya untuk masuk.”

Tak lama kemudian, pintu ruang kerjanya terbuka, dan seorang pria masuk dengan ekspresi serius. Dia adalah salah satu orang terdekat Darius yang bertugas mengawasi pergerakan para pesaingnya.

“Darius,” kata pria itu dengan nada rendah, “ada kabar dari beberapa sumber. Liana—dia sedang berusaha menggerakkan beberapa pion di luar sana. Kita harus hati-hati.”

Darius mengangkat alis. “Liana? Apa maksudmu?”

Pria itu melanjutkan, “Dia mulai menggali lebih dalam ke dalam jaringan kita. Aku rasa dia sedang mencari celah untuk bergerak. Kita harus bersiap.”

Darius terdiam sejenak, merenungkan kata-kata itu. Liana memang sudah terlihat berani, tapi apakah dia benar-benar bisa mengancam posisinya? Darius tahu betul bahwa dalam dunia ini, tidak ada tempat untuk mereka yang lemah. Siapa pun yang berani melawan akan dihancurkan, atau menjadi bagian dari permainan yang lebih besar.

“Jaga dia,” Darius akhirnya berkata dengan suara datar. “Tetapi jangan biarkan dia tahu bahwa kita memperhatikannya. Biarkan dia berpikir dia memiliki lebih banyak ruang untuk bergerak. Nanti, kita lihat seberapa jauh dia akan pergi.”

Pria itu mengangguk dan segera meninggalkan ruangan. Darius kembali ke peta di dinding, matanya menatap dengan tajam setiap wilayah yang bisa dia ambil alih. Namun, ada perasaan tak nyaman yang mulai merayapi dirinya. Liana, gadis itu, semakin menjadi teka-teki yang sulit dipecahkan. Di satu sisi, dia berbahaya; di sisi lain, ada sesuatu dalam diri gadis itu yang menarik perhatian Darius, sesuatu yang membuatnya ingin tahu lebih banyak.

Sementara itu, Liana tidak tinggal diam. Dengan bantuan Clara, dia mulai merencanakan langkah besar berikutnya. Mereka akan bergerak cepat. Darius mungkin berpikir bahwa dia mengendalikan permainan ini, tetapi Liana tahu persis bagaimana cara merubah arah permainan. Apa yang belum dia ketahui adalah bahwa langkah berikutnya tidak hanya akan mengguncang dunia Darius, tetapi juga membawanya lebih dekat dengan kebenaran yang selama ini disembunyikan.

Dalam dunia yang penuh tipu daya ini, Liana mulai memahami satu hal yang lebih jelas dari sebelumnya: dalam pertempuran untuk kekuasaan, tidak ada yang bisa benar-benar mengendalikan segalanya. Semua orang, termasuk Darius, memiliki titik lemah. Dan Liana bertekad untuk menemukan titik lemah itu.Liana duduk di meja kerjanya, mata tertuju pada peta yang kini terhampar di depannya. Clara baru saja pergi setelah memberikan laporan terbaru, dan meskipun ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, Liana merasa lebih yakin dari sebelumnya. Ada kesempatan yang terbuka lebar, dan dia tidak akan membiarkan hal itu lolos begitu saja.

"Kalau aku ingin menang, aku harus bermain dengan cerdik," gumam Liana pada dirinya sendiri.

Dia memeriksa kembali pesan dari Clara, yang mengingatkan tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk menggoyahkan struktur yang sudah dibangun Darius selama bertahun-tahun. Pekerjaan ini bukan untuk orang yang takut mengambil risiko, dan Liana sudah terlalu lama terjebak dalam rutinitas yang biasa. Dia tahu, jika ingin mengubah dunia ini, dia harus berani melawan orang-orang seperti Darius—dan siap untuk menghadapi segala konsekuensinya.

Sambil memegang ponsel, Liana menatap layar, menulis pesan singkat. "Pergerakan kita dimulai malam ini. Pastikan semua siap." Setelah menekan tombol kirim, dia merasa jantungnya berdegup lebih cepat. Tidak ada jalan mundur sekarang. Dia tahu setiap langkah yang dia ambil akan membawa perubahan besar. Dan kali ini, dia tidak akan mengalah.

Sementara itu, Darius berada di ruang kerjanya, menatap layar komputer yang memperlihatkan data intelijen terkini. Dia merasakan adanya gelombang baru yang datang, sesuatu yang tidak biasa. Liana, dengan segala caranya, mulai menantang kekuasaannya. Darius bisa merasakannya, sebuah ketegangan yang menggelora. Entah kenapa, dia merasa bahwa pertarungan ini akan lebih sulit dari yang dia bayangkan.

Namun, Darius bukan orang yang mudah kalah. "Dia akan segera tahu bahwa dia tidak sedang bermain dengan anak-anak," pikirnya dengan tekad.

Di luar gedung, malam semakin larut, tetapi permainan antara Liana dan Darius baru saja dimulai.

1
Nur Icha
kenapa di ulang "si
Maya Sukma
yeah
Maya Sukma
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!