Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.
Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.
Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sora Amyska
KEMBALI KE MASA LALU
"Acara akan segera dimulai, para undangan silahkan duduk" suara mc terdengar
disana hadir lah Sora Amyska dan anaknya menghadiri acara pernikahan suaminya itu yaitu Jade, Jade menikah istri ke dua, sesungguhnya Sora ingin berpisah tapi demi anaknya, pernikahan mereka bertahan 7 tahun terhitung sekarang umur Royen Wijaya 7 tahun. Royen melihat mata hampa yang sangat terlihat dari raut wajah di ibunya itu.
"Mari kita mulai, saat saya panggil, mohon kedua mempelai sudah siap di posisi, silahkan sambut kedua mempelai dengan tepuk tangan yang meriah, kedua mempelai silahkan masuk" lanjut Mc tersebut, sorakan sorakan terus menerus terdengar oleh Sora.
Sora sangat muak menahan gejolak sakit hati yang dia rasa, tapi demi Royen dia bertahan 7 tahun untuk selalu ada untuk anak kesayangannya itu yaitu Royen. Sora ibunya Royen melihat 3 tahun yang lalu suaminya yang katanya sangat mencintai nya itu bercumbu mesra dengan teman nya sendiri, yang berbeda Soya ini berasal dari keluarga konglomerat yang terpandang, yang sangat disetujui oleh keluarga Jade untuk memperkuat posisi mereka di segala bidang usaha mereka, apalah daya Sora, hanya menerima kenyataan pahit tersebut. Sora sudah mengetahui 3 tahun yang lalu, yang katanya bekerja dengan teman bisnis ternyata mereka berhubungan intim, Sora yang mencari Suami nya yang katanya sedang mabuk, melihat dan terdiam di belakang mobil suaminya sendiri mendengar suara mesra saling bercumbu, Dia terduduk jatuh di belakang kedua insan yang asik itu.
"Haa.... ha.... emp...." erangan yang Sora sangat tahu itu dari suara suami nya yaitu Jade
"Slurp" teman Sora menyedot batang kayu milik suami Sora disaat mereka masih berstatus suami istri
"Soya.... Soya sudah"
"Rasanya tidak selezat yang aku kira, tapi rasanya seperti yang aku bayangkan" ucap Soya "Aku ingin mencoba nya, setidaknya sekali, to istri mu tak akan tahu" tapi mereka bukan hanya sekali ini saja,
"Jangan hiraukan dia, Kau ingin nyoba di mobil? ayo lakukan"
"Dengan senang hati" 'ngh hng ah mmph hng Jade, ah ahg' erangan yang sangat menyakitkan bagi Sora, Sora menahan isak tangis nya dengan kesakitan yang mendalam,
"Kau basah kuyup, bagaimana kau bisa menahan diri selama ini?"
"Terus.. . . terus aku suka" racau pelakor itu
"Aku ingin mengununci mu dan terus melihatmu seperti ini" ujar Jade yang entah lh, terbawa hawa nafsu kah atau emang bajingan, tapi kalau laki-laki sudah dikasih apem walaupun sudah memiliki istri anak endingnya khilaf, ihhh menjijikkan cowok seperti ini.
"Terserah aku suka semuanya" ucap wanita ini yang tidak peduli perasaan Sora
"Aku juga"
Yang ke dua kali nya ygy ada adegan perselingkuhan, ntar akan terhubung kisah Royen n Karina ygy.
KEMBALI KE MASA SEKARANG
Hah.... Lagi-lagi, seperti nya otak gw yang gesrek, ahhh memalukan, Al yang berpenampilan tampan dan memiliki Perusahaan terbesar di negeri ini, selain itu, berasal dari keluarga kaya raya, memiliki segalanya, gw bertemu dengan nya ada maksud yang Al inginkan, semakin gw mengenal nya, semakin bertambah pula suka gw padanya, namun.... apa berakhir sakit?, hah.... apa sih yang gw harapkan....? '
ting bunyi pesan dari ponsel Karin dari Alfist
'Kamu seharusnya tidak memprovokasi orang lain jika tidak bisa mengatasi nya' pesan yang dibaca dari Karin
"Da dasarrrrrr.... memprovokasi, siapa di sini yang mulai" Alfist mendengar ocehan Karin dari balik pintu
"Baby, aku mau mandi sayang, pakaian ku semua disitu" Karin ingin tak menggubris nya
"Baby, plisss bantu suami mu, gara-gara kamu bilang itu, aku harus menenangkan diri" Karin tahu maksud ucapan tersebut, 'punya dia berdiri?' "Ahhh, baiklah" Karin membuka pintu itu lagi, sebenarnya kalau Alfist mau dia memiliki lusinan kunci cadangan ternyata Burung kenari nya sangat pengertian, setelah terbuka, "Tidur lah, mimpi yang indah" ujar Alfist mencium lembut kening Karin 'aku ingin menggoda nya lagi, tapi yang di bawah ini sangat tidak pengertian' bathin Alfist melangkah mengambil pakaian gantinya, dia harus segera ke kamar mandi. Karin yang melihat anu nya itu yg sudah menyimpang pura-pura tak mengerti dan menuju ke tempat tidur yang pasti 'gila, gw membangkitkan aura serigala padanya?!' bathin Karin bertalu-talu eh detak jantung nya ygy,
"ekspresi mu di luar dugaan, baby, kamu khawatir? apa burung kenari ku takut" mendengar itu Karin menoleh, dia belum berbaring tapi hampir mo baring. "Eheheh tuan Eckart monggo menenangkan diri, jiwa raga anda butuh air mendidih, jadi silakan mandi" membalas tapi tidak terprovokasi, takutnya menjadi serigala beneran, dan Alfist tersenyum dan pergi dari kamar Karina
Di Pagi hari, tepatnya di mansion pribadi Alfist tepatnya belakang rumah utama yang ditempatkan oleh Marsel dan neneknya.
"Baby, waktu nya sarapan" Alfist membawakan makanan yang di ingin kan Karina yaitu Sosis panggang,
"Masuklah" Alfist pun mendorong keranjang yang berisi makanan, seperti bubur ayam, cake kering, buah buahan, roti dan terakhir sosis panggang yang diinginkan Karin waktu di rumah sakit
"Ini masih panas, jadi makanlah dengan hati-hati" Alfist menaruh makanan tersebut di atas meja bulat tak begitu besar, Karin memakan nya sambil memikirkan sesuatu
'Gw harus kirim pesan atau bukti lagi? kalau gw sakit, yang saat itu pun tidak dibalas oleh kepala sekolah' huft.... ' yah apa aku akan dihukum, seharusnya beliau paham, hahh gw merasa frustasi....' huuuuuft.... hela Karin, info ponsel Karin di bawah ya dari Saki waktu itu, kan ponsel itu penting, Karin sudah chat bos nya di supermarket dan mengabarkan situasi terbaru dirinya di Mansion Alfist, yah terakhir masalah guru Batu ini gak ada respon sama sekali ntar nanges
"Baby, apa ada hal yang menyulitkan mu? seperti nya hari ini aku sudah mendengar mu menghela napas lebih dari 10 kali, katakan saja kalau ada sesuatu yang bisa kubantu" tawar Alfist
"Hemmm.... ini hanya masalah pribadi...."
"katakan lah, coba lihat, kamu tidak bisa konsentrasi pada makanan mu karena resah, kau terus tidak fokus" ujar Alfist 'dia peka sekali...' bathin Karin
"Hahhh.... izin sakit dari kepala sekolah belum gw dapat kan, gw harus nya ada perlombaan kemarin, tapi, sesi ke 3 seharusnya gw bisa ikut yaitu besok"
"jangan memaksakan diri, aku saja yang akan bicara pada guru mu itu"
"lihat besok saja, kalau gw udah sehat dan kuat gw harus ikut"
"baik lah, kalau membutuhkan ku, telpon saja" dan di anggukkan dari Karina
"Gw bosan, boleh jalan-jalan sebentar sekaligus untuk mencerna makanan?" tanya Karin
"Sudah selesai? , makanan nya tidak habis, apa tidak lelah"
"Kenyang dan sedikit bosan"
"Baiklah, ayo" Alfist menjulurkan tangan nya bermaksud Karin memegang nya erat, Karin yahhh biar gak ada drama lain, langsung memegang tangan tersebut
Di taman
"Hari ini cuacanya terlihat cerah, ada bunga berwarna kuning sebesar telapak tangan?" Karin menyandingkan telapak tangan nya dengan bunga tersebut
"Bunga apa ini? " tanya Karin pada Alfist
"Karin, masa kamu gak tahu itu bunga apa?"
"Bunga bulan?" Alfist sampai bingung Karin tidak tahu itu bunga apa
"Itu adalah bunga yang mekar di bawah cahaya matahari, itu bunga yang disukai ibuku"
"Ibumu? seperti nya bunga ini mekar karena matahari yang terang, jadi ini bunga apa?"
"Wassalam" Alfist menepak kening nya sendiri, dia langsung menarik tangan itu dan tubuh mereka saling berdekatan
"itu bunga matahari sayang" bisik Alfist dan menggigit halus telinga Karin, Karin menjauh sedikit tapi tangan mereka saling bergandengan
"gw gw hanya takjub karena di sini ada banyak bunga, semakin diperhatikan semakin gw gak tahu itu bunga apah, hahaha" elak Karin, Karin pun hanya bercanda sebenarnya
"baiklah, aku mengerti" Alfist yang mengerti isi otak Karin yang nakal
"apa ada tempat lain yang ingin lu kunjungi? boleh kita pergi ke tempat yang lu inginkan?" tanya Karin, Karin ingin menyelidiki apa yang mungkin ingin di datangi bersama dirinya
"bukan nya pertanyaan ini aku yang ucapkan baby, kalau aku maunya kita ke kamar sayang" mencium lembut pipi Karin