Hidup tanpa kebahagiaan itu bagai sayap tanpa bulu,sebuah kemustahilan yang tidak dapat masuk logika,setidak berguna sayap pada ayam yang tidak bisa terbang,setidaknya sayap itu masih memiliki bulu yang indah,begitu pun juga dengan kehidupan,seburuk-buruknya hidup,akan ada setitik cahaya kebahagiaan didalamnya,namun semua itu tidak berlaku pada kehidupan yang di jalani oleh sesorang remaja cantik bernama aleza,sebesar apa memangnya penderitaan hidup yang gadis itu alami?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lanjutan
Tak ada yang beranj membuat suara ataupun kebisingan,mereka sibuk memperhatikan sosok gadis cantik yang kini tengah bernyayi diatas pangung dengan begitu indah,bahkan eza selesai bernyanyi,suasana masih terasa sepu,namun beberapa detik setelahnya......
Prok prok prok......
Riuh tepuk tangan memenuhi seluruh inci restoran,berbagai pujian eza dapatkan hanya karena ia bisa menyanyikan satu buah lagu dengan begitu indah dimalam gelap ini.
"Gilaj nggak sih,merindinh gue c*k dengar suara dia saking bagusnya."
"Iya,padahal gue baru pertama kalo lihat muka dia tampil disini,tapi sekalinya tampil disini,satu restoran bergetar di buatnya."
"Kereb beutttt c*kkkkkkk."
"Udah ma cakep suaranya bagus pula."
Eza tersenyum manis menanggapi semua penuturan para pelanggannya.
"Terimah kasih karna sudah mau mendengarkab musik yang saya lantunkan,jika berkenan,adalah dari kalian yang ingin merekomendasikan lagu untuk saya nyanyikan?."
"Ada biyaya tambahan nggak mbak?." Celetuk salah satu seseorang pelangan.
"Ada kak,untuk biyaya salin sama mic nya."
"Enggak dong,gratis!, saya akan menghibur anda-anda sekalian hingga kalian puas pada malam hari ini,itu sudah menjadikan kewajiban bagi saya."
"Sial mbak sial!!!!." Salah satu seorang pelangan menyebutkan sebuah judul lagu.
"Sial?, boleh juga,,ada lagi nggak?." Tanya eza lagi.
"Hati-hati dijalan karya tulus kak!!!!." Teriak pelangan yang lain.
"Kita akan menyanyikan lagu,sial. Terlebih dahulu,setelahnya hati-hati dijalan,Okey?."
"Music."
Semua orang kembali bertepuk tangan ketika eza telah selesai menyanyikan semua lagunya,gadis itu segera berpamitan kemudian mulai menuruni panggung.
"Wahhh,eza kau begitu berbakat dalam bernyanyi." Ujar della yang terlihat begitu antusias.
"Kau lihat,bulu kuduk ku sampai berdiri seperti ini saking bagusnya kau bernyanyi,wahh kalau kata gue mah si,kelas ayu ting-ting sama lesti aja kalah kalau dibandingkan sama kamu wirr." Lanjut della lagi,dan anehnya semua pegawai yang lain juga setuju dengan opini della.
"Udah ah kak,jangan melebih-lebihkan,aku cuman hobi nyanyi aja kon." Balas eza sambil tersenyum kikuk.
Eza sepontan berbalik karena merasa ada sebuah tangan yang tiba-tiba saja menepuk punggungnya.
"Uhuhuhuhu,eza, terimah kasih kau menyelamatkan aku,aku benar-benar terselamatkab oleh mu,maaf sebelumnya aku meragukan mu," Ucap danz sambil mengusap sedikit air mata dimatanya menggunakan sapu tangan.
"Iya,eza juga senang bisa membantu bapak."
"Suara kamu bagus banget eza,huhhhhhh.Tapi,memang saya setua itu ya sampai-sampai kamu panggil bapak,saya masih muda loh."Semua orang terkekeh pelan mendengar celetukan sang manajer.
"Ini bayaran kamu untuk menjadi seorang vocalis."Kara danz sambil memberikan eza sebuah amplop,eza menatap amplop yang kini sudah berada pada genggaman tanggannya.
"Ini beneran pak?,saya di gaji sekarang?."Tanya eza merasa tak percaya dirinya bisa langsung mendapatkan gaji dihari pertama bekerja.
"Ya,gaji sebagai vocalis akan langsung diberikan pada vocalis itu haru itu juga,jadi ini adalah gaji untuknu karna sudah mengeluarkan suara emas dan waktuku pada malam hari ini."
"Terimah kasih pak,terimah kasih." Ucap eza begitu bahagia,ia terus membungkukkan badannya sebagai tanda terimah kasih.
"Sudah-sudah,jangan sampai seperti itu,saya juga berterimah kasih karena kamu,malam ini semua pengunjung merasa sangat puas."
