Bagaimana ceritanya jika seorang perempuan yang berprofesi sebagai bos mafia paling berbahaya dan ahli racun, dan hidup nya sudah bersahabat dengan darah, harus berpindah jiwa ke dalam tubuh perempuan lemah dan naif?
Dia adalah Erika Alexander, tubuh yang Erika tempati adalah tubuh milik istri Jendral perang, yang memilih kabur dari kastil suami nya setelah orang tua nya meninggal, karena tertekan dengan orang-orang di sekitar nya yang selalu menyebut nya perempuan pembawa sial.
cuplikan
"Sialan!"
"Dasar bodoh!"
Erika yang jiwa nya masuk ke dalam raga istri naif jendral perang, tentu saja Erika sangat geram dengan sifat bodoh dan naif si pemilik tubuh.
"Mulai sekarang tidak ada lagi Felisha Agatha si perempuan bodoh itu, sekarang ini hanya ada Erika Alexander, yang akan menundukkan semua orang di bawah kaki nya," ucap Erika tersenyum miring.
"Berani menginjak harga diri ku, akan ku injak balik kepala nya," ucap Erika menyeringai.
Akan kah Jendral perang juga akan tunduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEADILAN UNTUK DUCHES
Duke Oliver langsung berbalik dan kembali menunggangi kuda nya, berjalan keluar dari halaman istana kerajaan Beatrix, untuk kembali ke kediaman nya, yang sudah tiga tahun diri nya tinggal.
Duke Oliver juga sudah mengetahui perihal istri nya yang kabur tiga tahun yang lalu, tidak lama dari diri nya pergi ke medan perang waktu ini.
Di belakang Duke Oliver ada dua tangan kanan nya yang setia mengikuti sang Jendral.
Mereka berdua adalah Zion dan Nathan, dua orang kepercayaan Duke Oliver.
Setelah menempuh perjalanan lumayan lama, Akhirnya Duke Oliver sampai di duchy wilayah kekuasaan Duke Oliver.
"SELAMAT DATANG YANG MULIA DUKE OLIVER MAXIMUS!"
Ucap para prajurit yang berjaga di depan gerbang utama wilayah duchy, para prajurit itu menunduk kan kepala dengan tangan di atas dada nya, sopan.
Kekuasaan Duke Oliver tidak bisa di anggap remeh, Duke Oliver memegang penuh wilayah duchy yang di huni ribuan rakyat kerajaan Beatrix, wilayah paling besar dan paling maju di kerajaan Beatrix.
Andai saja Duke Oliver berkeinginan untuk melakukan kudeta pada istana kerajaan Beatrix, maka sudah bisa dipastikan Duke Oliver menang telak.
Sayang nya itu tidak akan terjadi, selama pihak istana tidak mengusik kehidupan nya, maka mereka akan tetap aman, Duke Oliver terlalu malas untuk mengurusi hal seperti itu.
"Kita kemana Duke?" tanya Zion sedikit berteriak.
"Kastil," jawab Duke Oliver dingin.
Duke Oliver memacu kuda nya menuju kastil milik nya, dengan aura begitu kuat dan Agung.
"Selamat datang kembali Duke Oliver Maximus!"
"Selamat atas kemenangan Anda Jendral!"
Sorak-sorai para rakyat di sepanjang jalan menuju kastil Duke Oliver.
Siapa orang yang tidak kenal dengan sang jendral perang di kerajaan Beatrix itu, nama nya sudah melambung tinggi dengan kehebatan dan kekuasaan nya, pria tampan pemilik mata tajam dan dingin yang mampu membuat lawan nya bertekuk lutut.
Sudah banyak kerajaan-kerajaan yang di buat tunduk oleh sang jendral perang, membuat Kerjaan Beatrix menjadi salah satu kerajaan paling berpengaruh di antara kerajaan-kerajaan yang lain.
"SALAM YANG MULIA DUKE OLIVER MAXIMUS!"
Ucap para prajurit yang berjaga di depan kastil Duke Oliver.
"Hem"
Duke Oliver kembali memacu kuda nya, masuk ke halaman kastil mewah milik nya.
kedatangan Duke Oliver di sambut dengan ratusan prajurit dan juga ratusan pelayan yang berjejer rapi di sepanjang jalan.
"SELAMAT ATAS KEMENANGAN ANDA DUKE OLIVER MAXIMUS"
Ucap mereka semua serempak meletakkan tangan nya di atas dada, sebagai rasa hormat pada sang jendral.
Duke Oliver hanya menatap datar mereka semua, tatapan mata tajam nya jatuh pada sosok pria tua yang merupakan kepala pelayan di kastil milik nya.
"Butler ikuti saya," ucap Duke Oliver dingin.
"Baik Duke," jawab kepala pelayan sopan.
Duke Oliver berlalu masuk ke dalam kastil milik nya, tujuan Duke Oliver saat ini adalah ruang kerja nya.
Ceklekk
Duke Oliver masuk dan duduk di kursi kerja nya, menatap dingin kepala pelayan, yang saat ini sedang berdiri menunduk kan kepalanya di hadapan nya.
"Jelaskan!" titah Duke Oliver dingin.
Butler yang sudah menduga Duke Oliver akan menanyakan hal ini, pria tua itu menghela nafas nya panjang sebelum menjawab pertanyaan Duke Oliver.
"Sebelum nya saya minta maaf, karena tidak bisa mencegah kepergian Duches Felisha," ucap Butler penuh sesal.
Butler mulai menjelaskan apa yang terjadi pada Duches Felisha, mulai dari para pelayan yang berani merundung Duches Felisha, memaki, mencaci maki dan tidak segan-segan bermain tangan dengan Duches Felisha.
Para pelayan berani berbuat semena-mena terhadap Duches Felisha, selain karena Felisha itu bodoh dan naif, para pelayan itu juga merasa Felisha tidak cocok dengan Duke Oliver yang sangat sempurna.
Para pelayan melakukan itu semua juga atas suruhan dari nona muda Jovangka, salah satu perempuan yang tergila-gila pada Duke Oliver.
Nona muda Jovanka siapa-siapa kau sudah masuk list orang yang akan bertemu dengan bos mafia.😏
Hubungan Duke Oliver dan Duches Felisha tidak seperti hubungan suami istri pada umumnya, mereka berdua menikah tanpa cinta, karena perjodohan kedua orang tua nya.
Duke Oliver walaupun tidak mencintai istrinya, tapi Jendral perang itu tidak pernah menyakiti Duches Felisha, hanya saja sifat nya yang datar dan dingin membuat Felisha tertekan, terlebih orang-orang di kastil Duke Oliver memperlakukan dirinya begitu jahat.
Dan untuk masalah perlakuan para pelayan yang kurang ajar pada Duches Felisha, Duke Oliver sendiri tidak mengetahui, karena tidak ada yang berani memberitahu sang Jendral para pelayan yang lain takut dengan ancaman dari nona muda Jovanka.
Duke Oliver hanya tahu bahwa perempuan yang berstatus menjadi istri nya itu perempuan pendiam, dan iya memang sedikit bodoh.
Andi saja Duke Oliver tahu, bahwa Duches Felisha di perlakukan tidak sopan, maka sudah bisa di pastikan mereka semua di kirim pada dewa Yama.
Bukan karena Duke Oliver cinta sama Duches Felisha, tapi karena tanggung jawab nya sebagai suami.
Om Jendral belum cinta aja sudah se keren dan se perfect itu, apalagi kalau udah cinta dan bucin, apa tidak kejang-kejang para pemirsa☺️
"Duches Felisha melarikan diri setelah sepuluh hari dari kematian kedua orang tua nya," ucap Butler mengakhiri cerita.
Duke Oliver hanya diam, ekspresi wajah nya terlihat datar seperti biasa, tidak ada yang bisa menebak emosi sang jendral perang itu.
"Hukum cambuk seluruh pelayan yang sudah berani berlaku tidak sopan dengan Duches Maximus," ucap Duke Oliver dingin.
"Setelah itu lempar mereka semua ke rumah bordir," lanjut Duke Oliver tegas.
"Maximus tidak membutuhkan manusia yang tidak mempunyai moral," ucap Duke Oliver dengan aura mencekam nya.
Walupun Duke Oliver tidak mencintai Duches Felisha, tapi Duke Oliver bukan lah orang yang picik akan membiarkan orang-orang memperlakukan Felisha secara tidak hormat, bagaimana pun status Felisha adalah seorang Duches Maximus, yang sudah seharusnya mereka hormati seperti menghormati dirinya.
Om Jendral sarangeo 😘
"B-baik Duke," jawab Butler gugup.
Kepala pelayan itu tidak menyangka respon Duke Oliver akan seperti ini, dirinya pikir Duke Oliver tidak akan perduli, tapi dugaan nya salah, sang jenderal terlihat marah dan mengeluarkan titah nya.
"Pergi!" ucap Duke Oliver dingin.
"Saya permisi Duke," ucap Butler menunduk kan kepalanya.
"Hem"
Kepala pelayan itu berlalu pergi keluar dari ruang kerja Duke Oliver, tujuan nya saat ini adalah menjalankan perintah Duke Oliver untuk menghukum semua pelayan yang pernah merundung dan berlaku tidak sopan pada Duches Felisha.
"Nathan! Cari tahu siapa dalang dari kematian Marqueess Javier dan Marchioness Alicia!" ucap Duke Oliver dingin.
semangat Thor up nya 🤗🤗
dalam hati Author : ngelunjak ya dari tadi minta up terus😅✌️