NovelToon NovelToon
Lily & Ale

Lily & Ale

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / CEO / Kekasih misterius
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Savana Yolanda JM

“Ale, kakek cuma minta satu permintaan kekamu. Menikahlah dengan gadis yang difoto ini, namanya Olivia Gumolily dia gadis baik, dia anak teman Papa Mama mu dulu. Kakek titip Olivia ke kamu sayangi dia” - Wasiat kakek Axel Caprice Alessandro Caprice merupakan pewaris kerajaan bisnis yang memiliki campuran darah Italia, dia merupakan boss dari mafia besar de’Mons yang terkenal dengan keganasannya. Ale adalah seorang dengan wajah tegas dan dingin, tidak ada kata perempuan dihidupnya selain mediang ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Yolanda JM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LA-Bab 22 Possessive Man in Action

Ale merangkul pinggang Olivia mengajaknya menjauh dari Clarisa, Gabriel mengikuti Ale berjalan hingga menemukan tempat yang lebih tenang

“Al, jelaskan maksudmu, perempuan ini tunanganmu?” – Gabriel meminta penjelasan

“Hem, dia tunanganku” – Ale singkat

“God! Kau becanda kan? Kau bilang tidak akan menikah!” – Gabriel yang tau semua tentang Ale

“Entah” – Ale dengan acuhnya.

“Oh maaf nona cantik aku bukan tidak menerimamu tapi aku hanya kaget” – Gabriel tidak enak dengan Olivia saat ini

“Tidak masalah tuan” – Olivia dengan ramah

“No..no..no, jangan panggil aku tuan, cukup panggil aku El aja ok” – Gabriel yang ramah

“Baik tuan El” – Olivia

“Tanpa tuan, baby” – Gariel dengan mencium punggung tangan Olivia

Ale yang melihat itu langsung mendidih, melerai tangan tersebut dan menggenggamnya

“Pergilah” – Ale dengan suara khasnya

“Pelit sekali” – Gabriel dengan nada merajuk

“Al, disana ada Mr. Sensei dan beberapa rekan bisnis kita, mungkin kau ingin menyapanya” – Gabriel mengisyaratkan dengan gerakan kepalanya

“Nanti aku kesana” – Ale dengan acuhnya.

Ale memang tidak suka datang ke pesta-pesta seperti ini. Kalau bukan pesta teman baiknya dia tidak akan pernah datang.

Gabriel meninggalkan mereka, menuju beberapa meja untuk menyapa orang-orang yang datang kepesta ulang tahunnya.

“Lapar?” – Ale melirik ke arah Olivia saat ini

“Heem aku lapar” – Olivia mengangguk mengiyakan bahwa dirinya saat ini benar-benar lapar

“Kesana” – tangan Ale sudah bertengger di pinggang Olivia, ingin menggiring Olivia ke tempat makanan, tapi Olivia menahannya.

“Hem?” – Ale dengan raut muka ‘kenapa?’

“Al, temuilah mereka saja, aku bisa ambil makananku sendiri” – Olivia mengisyaratkan dengan pandangannya beberaa rekan bisnis Ale yang berkumpul dengan Gabriel tentunya

Ale hanya diam beberapa menit melihat interaksi rekan bisnisnya dan Olivia disampingnya.

“hem, nanti bergabunglah” – Ale benar-benar berbicara dengan datar.

Olivia langsung berjalan dengan anggunnya ke stan yang menyediakan berbagai makanan disana.

Dia mengambil piringnya dan mengambil beberapa roti disana, setelah mengambil makanannya di berjalan ke meja kosong untuk menyantap makanannya. Tiba-tiba ada seseorang yang duduk disebelanya yaituu Clarisa

“Kau beneran tunangannya Ale?” – Sinis sekali

“Heem, seperti yang anda dengar nona” – Olivia sudah merasa ada bibit-bibit wanita gatal pada Clarisa

“berapa harga tubuhmu, hingga bisa membuat Ale melihatmu” – Clarisa masih dengan nada yang sama

“Aku bukan anda nona” – Olivia membalas dengan nada yang tak kalah sinis

Mendengar itu Clarisa sangat marah tapi dia harus bersabar karena banyak orang dan kamera disekelilingnya. Dia berdiri menempatkan tubuhnya dibelakang Olivia, tiba-tiba dia menarik rambut Olivia tanpa terlihat orang sekitar

“Ale hanya punyaku, tidak ada yang bisa memilikinya selain aku, paham kan” – Clarisa masih menarik rambut Olivia kebelakang, Olivia berdesis sakit karena tarikan itu cukup kuat

“Kalau kau mau, kau bisa mengambilnya sendiri nona, ashhh” – Olivia bertahan dengan rasa sakitnya

Clarisa langsung melepaskannya dan pergi begitu saja. Tidak ada yang tau dengan kejadian ini, termasuk beberapa bodyguard Ale pun tidah tau

“Aduhhhhh…. Sakit sekali” – Olivia bergumam mengaduh kesakitan, dia mengelus kepala belakangnya dengan sangat natural.

“Aku tidak mood makan lagi” – Olivia dengan nada lesu, makanan yang dia makan masih banyak, dia hanya memakan 2 suap saja.

Hampir 5 menit dia hanya duduk disana melihat beberapa orang kesana kemari, berbicara dan menyapa orang yang mereka kenal hingga datang seseorang menyapanya

“Hai cantik, sendirian saja? Dengan siapa kau datang” – Fernandez menyapa dengan khas suara buayanya

Olivia melirik orang yang tiba-tiba duduk dikursi sebelahnya. Olivia tidak menjawabnya, kepala pusing saat ini jadi dia tidak ingin meladeni siapapun

“Sombong sekali kau nona” – Fernandez dengan senyum ramahnya

Disisi lain Ale yang baru sadar karena Olivia tidak kunjung datang, mengedarkan pandangannya mencari letak Olivia berada, dan akhirnya ketemu. Rahangnya mengetat, tangannya mengepal kuat karena melihat Fernandez yang berusaha mendekati calon tunangannya. Ale langsung keluar dari obrolan dan menuju ke arah meja tersebut. Gabriel yang melihat itupun keheranan dan melihat kearah Ale berjalan.

“hemm Fernandez membuat ulah lagi” – pikiran Gabriel

Fernandez yang masih mencari celah untuk mengajak bicara Olivia tanpa ada jawaban pun dengan nekatnya memegang tangan Olivia.

“Maaf tuan, bisa lepaskan “ – Olivia sangat risih

“Akhinya kau berbicara nona, suaramu indah nona” – Fernandez membawa tangan Olivia menuju bibirnya bermaksud untuk menciumnya langsung dicegah oleh Ale yang tiba-tiba datang

“Lepaskan” – Singkat namun mengerikan

Fernandez yang melihat siapa yang datang hanya bisa memutar matanya jengah

“Tidak bisakah kau pergi, aku sedang bersenang-senang sekarang” – Fernandez masih memandangi Olivia, sedangkan Olivia sudah berusaha untuk menghindar dan berdiri.

“Lepaskan tangan tunanganku” – Ale dengan nada yang masih mengerikan, dia langsung menarik pinggang Olivia, dan melepaskan tangan Fernandez di sana.

“Tunanganmu?!” – Fernandez kaget

Olivia langsung ditarik menjauh oleh Ale dari sana, dia membawanya ketempat dimana Gabriel dan rekan bisnisnya berkumpul.

‘Kenapa kau bisa mendapatkan wanita secantik itu!! Aku sungguh tidak terima!!!’ – Fernandez hanya memandang dengan tatapn jengkel karena lagi-lagi Ale yang mendapatkan semua yang dia inginkan

“Hai Oliv” – Gabriel menyapanya dengan riang

“Hai El” – Olivia dengan senyum ramah, wajahnya mulai berubah pucat tanpa dia sadari

“Kau baik-baik saja?” – Gabriel menyadari ada yang berubah dengan Olivia

“Heem aku baik-baik saja” – Olivia dengan senyum menenangkan

“Mr. Caprice siapa wanita disampingmu ini?” – salah satu rekan bisnisnya yang sudah berumur

“Perkenalkan dia tunangan Ale Mr. Sensei” – Gabriel langsung menyambar

“Benarkah?” – Mr. Sensei

“Olivia, tunanganku Mr” – Ale memperkenalkan dengan nada datar seperti biasa

“Wow cantik sekali” – Mr Sensei terkagum-kagum

“Beliau Mr. Sensei rekan bisnisku” – Ale mengisyaratkan Olivia untuk berkenalan

“Olivia, Mr” – Olivia memperkenalkan diri, dan disambut hangat oleh beberapa rekan bisnis Ale dan Olivia bisa berbaur dengan mereka, terkadang dia juga tidak mengerti bisnis yang mereka bicarakan.

Sudah hampir 1 jam lebih mereka mengobrol dan minum dimeja mereka, tangan Ale masih setia di pinggang Olivia, dia tidak melepaskan atau mengedurkan sama sekali.

“Al, aku ketoilet sebentar” – Olivia berusaha melepaskan tangan Ale dipinggangnya

Mau tak mau Ale melepaskan dan menatap punggung Olivia menjauh. Dari kejauhan Ale memerintahkan Roy untuk mengikutinya secara diam-diam.

Olivia masuk ke dalam toilet wanita dan Roy menunggu diluar. Di toilet ternyata Olivia bertemu lagi dengan Clarisa. Dia menatap Olivia dengan tatapan marah dan tidak terima karena melihat semua interaksi Ale daritadi.

Setelah Olivia kebilik toilet dan keluar langsung di tarik oleh Clarisa dan menyudutkannya di wastafel. Olivia tidak mau ambil pusing hanya mengikuti kemauan Clarisa

“Kau bukan tandinganku bit*h” – Clarisa ingin menampar Olivia tapi langsung dicegah olehnya

“Aku juga bukan tandinganmu nona” – Olivia dengan senyum liciknya

Tangan Clarisa tidak tinggal diam langsung beralih ke leher Olivia, dia mencekiknya, Olivia berusaha menghindar dan membela diri, tapi apa daya kakinya dan tangannya yang bebas terkunci oleh Clarisa saat ini. Dia hampir kehabisan nafas hingga Clarisa langsung mendorongnya menjauh.

“Kau akan dapat yang lebih dari ini jika kau masih disampinganya” – ancamanan Clarisa

Olivia terbatuk-batuk dan bergumam ‘ini tidak akan terjadi lagi nona, ini pertama dan terakhir kali kau melakukan ini kepadaku’ – Olivia masih terduduk mengatur ritme jantung dan nafasnya. Penampilannya acak-acakan dengan bercak cekikan dileher, kepalanya sangat pusing. Dia memutuskan untuk duduk disalah satu closet didalam bilik.

Setelah hampir 10 menit, dia keluar dan merapihkan penampilannya. Berjalan dengan anggun keluar dari toilet dan menghampiri Ale disana. Bekas cekikannya sudah dia samarkan dengan bedak yang dibawa didalam tasnya.

1
Endah Lestary
klo dipaksa sama orang yang kta gini mah.. ga nolasak
Endah Lestary
Luar biasa
Sav Yolanda: makasih 🥰
total 1 replies
HappyKilling
Ceritanya bikin merinding. 👻
Sav Yolanda: thankyou, masih banyak part lebih merinding dari inii, tunggu ya ☺️
total 1 replies
Ohara Shinosuke
Keren banget thor, semangat terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!