Berhenti menjadi seorang mata-mata ilegal karena suatu insiden. Akira Nakano memutuskan bekerja sebagai bodyguard pribadi Koji Rodriguez— pemilik perusahaan tambang emas terbesar dan tersukses se-Asia sekaligus seorang mafia. Namun siapa sangka bahwa perusahaan tersebut adalah tempat yang pernah dia bobol sebelumnya saat menjalankan misinya sebagai seorang mata-mata ilegal.
Keadaan menjadi terguncang saat Koji menawarkan lamaran pernikahan kepada Akira selaku status mereka antara seorang bos dan bodyguard nya.
Dan apa jadinya jika sebuah rahasia berhasil mengejutkan mereka berdua disaat semuanya sudah terjadi!!!
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AITOFU — BAB 01
AWAL PERTEMUAN
Hentakan larian dari tiga pasang kaki meninggalkan jejak setapak akibat mereka yang keluar lewat saluran pipa air bawah tanah. Bersamaan dengan suara sirene polisi yang membuat keadaan semakin mendebarkan dari arah Barat kota Osaka.
Tunggu! Siapa mereka?
(“Breaking news! Tiga Illegal spying kembali beraksi dan kini mereka telah berhasil mengambil sebuah kalung berharga dan kalung terkenal di seluruh dunia— Heart of the Ocean dengan harga $20jt US Dollar. Tanpa jejak dan tanpa bukti, tidak diketahui identitas dari ketiga mata-mata tersebut namun pihak polisi saat ini sedang mencari keberadaan mereka. Apakah—”)
Belum berakhir berita tadi menyampaikan pemberitahuan nya, sebuah tab sudah di lempar begitu saja, tepat di sebelahnya.
“Cih, sungguh pria bodoh.” Ujar seorang pria tampan, berkulit Tan dengan mata biru laut khas orang eropa serta rambut pirang yang menambah kesan wow pada karismanya. Seorang pria yang saat ini duduk di kursi belakang mobil sambil menyeringai kecil setelah membaca berita yang membuatnya ingin mengumpat.
“Siapa?” tanya seorang pria dengan rambut pendek terkuncir ala genji yang duduk di kursi depan samping pengemudi. Pria yang selalu setia menemani bosnya kemanapun dia pergi.
“Siapa lagi kalau bukan pria bodoh pindahan dari Amerika itu. Aku sudah pernah menawarkan harga tiga kali lipat untuk berlian itu, tapi dia menolaknya. Kini para mata-mata itu mengambilnya cuma-cuma.” Jelas pria tampan bernama Koji Rodriguez (30th) itu mendengus penuh ejekan.
Siapa yang tidak kesal bila tahu berlian mahal dan mendapat julukan sebagai jantung lautan itu telah dicuri secara terus terang. Jika kalian pernah melihat Titanic, maka jawabannya— itulah berlian milik Rose.
Pria yang masih menyanggah kepalanya sambil menutup kedua matanya itu malah terkekeh kecil mendengar bos sekaligus temannya sedang mencaci maki kebodohan seseorang. “Tapi para mata-mata itu memanglah cukup cekatan dan lincah, dan akhir-akhir ini mereka menjadi topik utama.” Ujar pria bernama Tomi Nara (30th).
Bukannya berdecak kagum, Koji malah menyorot tajam sambil membuka jendela mobil beserta kemeja hitamnya yang ia lempar keluar tanpa memperdulikan harga selangit. “Dua diantara nya adalah wanita, tinggal kau kecup mereka akan hilang fokus!” balas Koji berhasil membuat Tomi terkekeh kecil.
Ucapan bosnya itu memang benar, meski Koji terkenal akan tegas, dingin dan cueknya terhadap karyawan, tapi pria itu nampak berbeda bila bersama teman dekatnya meskipun tak sepenuhnya berbeda. Tapi setidaknya tidak sejahat yang para karyawan itu katakan tentang bosnya.
Pria dengan suara serak nan berat itu baru saja bersandar sambil memejamkan matanya. Sungguh, karismanya benar-benar memikat para kaum hawa. Seorang pria blesteran Jerman—Jepang, sangat berpadu menjadi tampan berupa Koji Rodriguez.
“Bagaimana dengan hasil meeting tadi?” tanya Koji yang kini beralih pembicaraan.
“Seperti biasa. Mereka hampir saja menggunakan tipu muslihat!” jelas Tomi.
Namun saat tidak ada perbincangan lagi, tiba-tiba mobil berhenti mendadak hingga hampir saja Koji dan Tomi terjungkal ke depan. “Apa yang terjadi hah?” sentak Koji kepada sang sopir yang langsung ketakutan dan ciut karena sudah berani mengejutkan bosnya.
“Astaga!" Tomi terkejut karena dia melihat seseorang baru saja tertabrak cukup keras.
“Maaf Tuan Koji. Tapi— ” belum sempat menjelaskannya. Sepasang mata mereka tertuju ke seorang berpakaian serba hitam, pakaian khusus ala mata-mata dengan topi hitam dan masker hitam sehingga hanya terlihat sepasang mata cantik yang saat ini menatap lekat ke dalam mobil.
Kontak mata antara Koji dan orang asing tadi cukup dalam. Pria itu tahu bahwa orang tersebut adalah seorang wanita.
“GO!” teriak seseorang dari kejauhan sehingga wanita tadi berlari menjauh secepat mungkin tanpa memperdulikan tubuhnya yang sedikit sakit akibat tabrakan tadi.
“Siapa mereka ?” tanya Tomi yang masih penasaran.
Bukannya menjawab, Koji malah menyeringai kecil saat pertama kali melihat salah seorang mata-mata ilegal dengan sorot mata tajam nan indah bersinar bak rembulan. “Spy!" gumam Koji.
...***...
“Hampir saja kita tertangkap!” ucap lega seorang pria tinggi berkulit putih yang baru saja melepas topinya.
“Akira! Apa kau baik-baik saja? Kau tadi tertabrak cukup keras.” Kata seorang wanita cantik dengan rambut khasnya terkuncir kuda nan panjang bernama Ino Tanaka yang kini mendekati teman perempuannya yang baru saja membuka seluruh pakaian khususnya.
“Hm. Tidak ada yang luka tenang saja!” jawab wanita bernama Akira Nakano (29th) itu tersenyum tipis. Ino ikut lega mendengarnya.
“Sekarang kita apakan berlian indah ini?” tanya Ryuu selaku seorang pria satu-satunya yang juga termasuk anggota mata-mata ilegal itu.
“Hubungi tuan Roberto, katakan bahwa kita sudah mendapatkannya.” Jelas Akira yang kini sudah bersiap mengemasi barang-barangnya sebelum pulang.
“Jangan lupakan bayarannya? Ada uang ada barang!” sambung Ino tersenyum ke arah Ryuu, sekedar mengingatkan saja. Mereka menjadi mata-mata ilegal hanya demi mendapatkan uang lebih walaupun harus berurusan dengan bahaya dan hukum.
“Aku harus pulang! Izumi sudah menungguku.” pamit wanita cantik bernama Akira yang memiliki rambut hitam pekat panjang dan berponi ala gadis cute Jepang.
.
.
.
Beberapa jam kemudian, menempuh dari Osaka ke Tokyo dengan kereta. Akira sampai dengan selamat, di rumah sederhana tinggal bersama sang adik tercinta. Keluarga satu-satunya yang harus dia lindungi dan jaga dengan baik setelah kedua orang tuanya meninggal.
Wanita cantik berkulit putih bak susu itu tengah sibuk membalut perutnya yang rata dengan sebuah perban. Ya! Akibat tabrakan kerasa dari mobil Koji, pinggang Akira sedikit lebam.
Saat selesai mengobatinya, dia melihat ke arah pintu kamarnya, terlihat seorang gadis cantik dengan rambut belah tengah, berdiri mengamati sang kakak yang baru saja mengobati luka nya.
“Kakak terluka lagi?” kesal Izumi Nakano (20th).
Akira segara menurunkan kaos putihnya sembari beranjak dari duduknya dan melangkah ke arah adiknya sambil tersenyum tipis.
“Tidak cukup parah.”Balas Akira tersenyum tipis.
Dengan penuh khawatir dan rasa kesalnya, Izumi melangkah pergi menuju ruang makan sehingga Akira mengikutinya juga. Jika kalian bertanya siapa yang menyiapkan seluruh makanan lezat di atas meja saat ini? Dialah Akira. Seorang kakak sekaligus menjadi orang tua bagi Izumi.
Kedua wanita tadi selain duduk berhadapan sambil menikmati hidangan lezat di depannya. Namun Izumi malah diam sambil memainkan makanannya dengan sumpit.
“Kenapa kau tidak memakannya—”
“Apa Kakak tidak bisa berhenti menjadi seorang mata-mata? Bekerja normal saja Kakak, setidaknya itu tidak membahayakan nyawamu.” Ujar Izumi yang akhirnya berani mengatakan semua itu.
Tentu saja gadis itu khawatir, setiap kali pulang Akira selalu terlihat lelah dan dipenuhi lebam walaupun tidak setiap harinya.
Akira meletakkan sumpitnya, melipat kedua tangannya di atas meja dan menatap lekat adiknya yang terlihat marah.
“Jika saja aku tidak bekerja sebagai mata-mata, kita tidak akan bisa makan enak setiap harinya dan kau juga tidak akan bisa kuliah di perguruan tinggi. Jadi berhenti mengeluh dan makanlah!” jelas Akira tanpa banyak bicara. Sekali bicara maka itu adalah skakmat.
Izumi terdiam sambil menunduk sampai Akira tersenyum tipis meraih tangan adiknya.
“Setelah kuliah jadilah seorang dokter yang kau inginkan dan rawatlah kakakmu ini. Setelah kau menjadi dokter maka aku akan berhenti” Ujar Akira membuat Izumi terkejut hingga menatapnya penuh tanya.
“Kenapa seperti itu?”
“Karena itu akan menjadi giliranmu mencari nafkah!!” canda Akira yang berhasil membuat adiknya tertawa kecil hingga melupakan permasalahan tadi.
...°°°...
Hai guyss!!!!! Saya kembali lagi dengan cerita yang lebih menarikkkkk!!! Maaf ya jika awal bab mungkin rada membosankan bagi kalian, tapi ini adalah awal penting dari cerita AITOFU, percayalah!
Dan...... Dicerita ini saya pastikan anda akan lebih dag-dig-dug, terkejotttttt dan syokkk 😎
Ikuti kisah mereka dan mari kita tebak bersama-sama guysssss......
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!
LIKE ☑️
COMENT ☑️
VOTE ☑️
RATE 🌟 5 ☑️
FAVORIT ☑️
Thanks and See Ya ^•^