NovelToon NovelToon
Adinda

Adinda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: devi oktavia_10

Adinda Khairunnisa gadis cantik yang ceria, yang tinggal hanya berdua dengan sang ayah, saat melahirkan Adinda sang bunda pendarahan hebat, dan tidak mampu bertahan, dia kembali kepada sang khaliq, tanpa bisa melihat putri cantiknya.


Semenjak Bundanya tiada, Adinda di besarkan seorang diri oleh sang ayah, ayahnya tidak ingin lagi menikah, katanya hanya ingin berkumpul di alam sana bersama bundanya nanti.


Saat ulang tahun Adinda yang ke 17th dan bertepatan dengan kelulusan Adinda, ayahnya ikut menyusul sang bunda, membuat dunia Adinda hancur saat itu juga.


Yang makin membuat Adinda hancur, sahabat yang sangat dia sayangi dari kecil tega menikung Adinda dari belakang, dia berselingkuh dengan kekasih Adinda.


Sejak saat itu Adinda menjadi gadis yang pendiam dan tidak terlalu percaya sama orang.



Bagaimana kisahnya, yukkk.. baca kisah selanjutnya, jangan lupa kasih like komen dan vote ya, klau kasih bintang jangan satu dua ya, kasih bintang lima, biar ratingnya bagus😁🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Cuaca pagi sangat cerah, dan membuat empat orang gadis cantik yang akan menuntut ilmu ke ibu kota itu, juga sangat bersemangat pagi ini.

"Om Andi sudah dari tadi?" tanya Adinda kepada Andi yang sedang duduk di teras rumah.

"Belum nak, ini kopi om aja masih utuh." kekeh Andi.

Iya, Adinda dan ke tiga temannya akan di antar ke jakarta oleh Andi, karena Andi tidakau terjadi apa apa kepada anak almarhum sahabatnya itu, apa lagi gadis itu akan menyetir mobil sendiri, walau bergantian, tetap saja pak andi tidak tenang melepas ke empat gadis gadis cantik itu, apa lagi jarak yang aka di tempuh tidak sebentar.

"Sarapan dulu yuk om, abis itu baru kita berangkat." ajak Adinda.

"Om tadi sudah sarapan di rumah, kalian saja sana yang sarapan, om mau masukin barang barang bawaan kalian ke dalam mobil." sahut Andi.

"Baik lah om." balas Adinda dan masuk ke dalam rumah, meninggalkan Andi yang juga beranjak mengangkat koper koper empat sekawan itu ke dalam mobil.

"Hati hati ya nak, jaga diri di rantau orang, jangan lupa kabarin kami klau sudah sampai di kota." ujar bu Fatma melepas sendu ke empat sekawan.

"Iya bu, ibu juga baik baik di rumah ya, jaga kesehatan, klau ada apa apa, lansung hubungi aku ya bu." jawab Adinda.

"Om, apa om sudah mendapatkan rumah kontrakan untuk kami?" tanya Adinda saat mobil sudah menjauh dari rumah mereka, Pak Andi memang sudah berjanji kepada Adinda, untuk mencarikan kontrakan untuk Adinda dan kawan kawan.

"Sudah, kamu tenang saja, semua sudah om atur." sahut Andi, Adinda hanya mengangguk tanda mengerti.

Setelah melakukan perjalanan yang memakan waktu cukup panjang dan melelahkan, akhirnya mereka sampai juga di kota metropolitan.

"Ahhh.... Akhirnya sampai juga, aku sudah tidak sabar ingin tidur lurus di atas kasur." keluh Lusi.

"Sabar sebentar lagi nak." sahut pak Andi, kini mobil itu masuk ke sebuah gang, untuk mencapai rumah yang akan di huni oleh empat sekawan itu.

"Om, itu kampus kami?" tanya Rini, menunjuk gedung yang mereka lewati.

"Iya, rumah yang kalian tempati berada di belakang gedung itu." jawab om Andi.

"Waahhh.... Benar kah? jadi kita bisa jalan kaki untuk ke kampus, ngak perlu ongkos ini mah, sambil olah raga dapat ilmu." kekeh Sita.

"Betul, iri biaya kita." binar Rini, dia sempat berfikir kampus dan tempat tinggal mereka berjauhan, pasti butuh ongkos untuk berangkat ke kampus, dia tidak mau selalu merepotkan Adinda terus, sudah cukup keluarganya di beri tumpangan dan dia di biayai kuliah, sisanya dia akan mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya, tanpa merepotkan Adinda lagi, dia sungguh tidak enak hati, terlalu bergantung kepada sahabatnya itu.

"Sampai." ujar pak Andi memberhentikan mobilnya di halaman rumah sederhana, namun terlihat asri.

Dari dalam rumah terlihat seorang laki laki, sepantaran dengan pak Andi, menghampiri mereka.

"Kalian sudah sampai." ujar laki laki itu dengan senyum ramah.

"Pertanyaan macam apa itu?" cibir Pak Andi.

"Ck. Basi basi aja tau." kesal laki laki itu, mendengus kesal dengan jawaban pak Andi.

Adinda terkekeh melihat ke dua laki laki paru baya itu, ternyata pak Andi memang usil dari sananya, bukan hanya mendiang ayahnya saja yang selalu di bikin kesal, namun teman temannya yang lain juga suka di usilin, seperti saat ini.

"Ini pasti Adinda!" tebak laki laki itu.

"Iya Om, aku Adinda, salam kenal om." ujar Adinda memperkenalkan dirinya dan ke tiga sahabatnya.

"Saya Rio, sahabat papamu nak, maaf saat ayahmu berpulang saya tidak bisa hadir, saya lagi di luar negeri mengurus pekerjaan." ujar pak Rio penuh sesal.

"Tidak apa apa Om, maafin ayah ya, klau ayah punya salah sama om." sahut Adinda.

"Ayah kamu mana pernah punya salah sama om, klau laki laki itu baru banyak salah sama om." tunjuk Pak Rio kepada Andi.

Pak Andi hanya mengedikan bahu acuh, dia berjalan ke bagasi mobil, untuk mengeluarkan koper koper empat sekawan itu.

"Masuk lah, kalian pasti capek." ujar pak Rio membawa Adinda dan kawan kawan masuk ke dalam rumah dua lantai itu.

"Ya.... Teman laknat! bantuin kenapa sih, malah di tinggal sendirian!" pekik pak Andi kesal kepada pak Rio.

"Di kirain ngak butuh bantuan." kekeh pak Rio kembali menghampiri sahabatnya itu.

Pak Andi hanya berdecak sebel dengan ucapan pak Rio itu.

"Ternyata orang dewasa klau ketemu sama aja kaya kita ya, suka berantem." kekeh Sita melihat dua orang paruh baya itu dari tadi selalu adu mulut.

"Mereka hanya dewasa di depan kita yang mereka anggap masih anak anak, namun mereka akan berubah klau bertemu dengan teman sebayanya seperti om itu." sahut Adinda, karena dia memang suka sekali melihat tingkah para sahabat ayahnya yang kadang bertingkah melebihi anak anak

"Din, kita ngak salah tinggal di sini? berapa duit kita sewa pertahunnya, pasti sangat mahal, emang kita mampu membayarnya." cemas Rini yang menyadari hunian baru mereka semakin masuk ke dalam, semakin terlihat wah, pasti sewa rumah ini tidak lah murah, pikir Rini ketakutan.

"Entah lah, nanti kita tanyain sama Om Rio, sekarang biarin aja mereka melepas rindu dulu." kekeh Adinda melihat dua laki laki itu malah saling memiting kepala lawannya.

"Kalian klau mau mandi, mandi aja dulu, kamar kalian sudah om sediain, kamar Adinda di lantai atas, terus sisanya kalian bisa pilih kamar masing masing, di atas masih ada kamar kosong dua lagi, dan dua di bawah." ujar pak Rio memberi tau.

"Aku satu kamar sama Rini boleh ngak Rin?" pinta Sita memelas, gadis cantik itu memang lah penakut, mana berani dia tidur sendiri.

"Boleh, kita satu kamar." sahut Rini yang tau temannya itu penakut.

"Aku di samping kamar Adinda aja om." ujar Lusi.

"Baiklah, klau gitu, koper kalian om tarok di atas semua ya."

"Makasih om." ujar Adinda tidak enak hati.

"Tidak usah berterimakasih terus nak, ini sudah kewajiban kami, kamu sudah kami anggap anak kami sendiri." ujar pak Rio.

Adinda tersenyum dan matanya berkaca kaca, ternyata setelah kehilangan ayahnya, dia pikir akan sebatang kara, tidak ada yang perduli, namun nyatanya, setelah kepergian sang ayah, banyak teman teman ayahnya yang muncul dan memberikan banyak kejutan dalam hidup Adinda, dan menyayangi dirinya seperti anak mereka sendiri, membuat Adinda terharu.

"Sudah, bersihkan badan kalian gih sana! habis itu, makan dan baru kalian boleh istri rahasia." ujar pak Rio, mengusir Adinda dan kawan kawan.

"Baiklah om, tolong kopernya di bawa ke atas aja ya om." pinta Adinda.

"Siap tuan putri." ujar dua laki laki paruh baya itu.

Bersambung.....

1
#ayu.kurniaa_
.
Vebe Kabenaran
Luar biasa
Ni Wayan Sukerti
pinter bener sih otor bikin reader nya nangiss/Sob//Sob/
Rose Anjani
banyak typo di nm ya smp bingung yg baca ... n coba pelan² ya othor di perbaiki lg msh ada banyak kata² yg membagongkan ... pergunakan bhs yg baku aja.. biar kita baca nya enak... semangat othor... 😚
Rose Anjani
kayak nya itu anak tiri dech ...
gaby
Ati2, ntar kjadian lg ky wkt sm Rizka. Kalo terlalu royal k temen, biasanya pasti bny yg mau bertemen sm kita. Coba skali2 pura2 susah, mreka smua mau nolongin ga??
flower
lah percakapanya adinda sama satria.. typo ya kak
flower
lah kok zahra
Juprianto
Luar biasa
flower
maaf ya kak ini farid ngomong sama farid sendiri atau gimana kak
difaq aisyah
Lumayan
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
difaq aisyah
Lumayan
flower
Lisa atau Lusi
Wisteria
nah Lo udah kontan malah g mau, dihina pula, kamu cewek g berprinsip si kasian
flower
bos ayah mu, bos papamu.. lah bingung yg baca
Verlo Finno Sinaga
p
Difak Ajjah
Luar biasa
mama_im
baru gabung, dan udah dibikin mewek 😭😭😭😭 tega kamu thor..
Fhatiimah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!