Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Waktu istirahat dimanfaatkan para karyawan untuk sholat dan makan siang,begitu juga dengan Sandra dan sahabatnya Alya. Mereka selalu bersama.
Setelah sholat dzuhur,mereka berdua mengambil jatah makan siang yang memang disediakan oleh pemilik toko tempat mereka bekerja. Seperti biasa mereka akan makan siang bersama duduk dipojok sambil sesekali terdengar candaan diantara mereka.
Sepintas Sandra mendengar obrolan beberapa orang karyawan laki-laki yang duduk tak jauh dari mereka.
"Gila,ponakan bos kita cantik banget,sumpah gue terpesona." Ucap iwan yang memiliki wajah lumayan ganteng.
"Iya bro,senyumnya manis banget." Jawab Anto bahagia.
"Wan,saatnya kamu beraksi.Tunjukan pesonamu. Katanya kamu jago merayu cewek."Ujar Anto menyindir.
"Tapi kayanya saingan gue berat deh ,to." Ujar Iwan lemes.
"Lah emang kenapa?" Tanya Anto heran.
"Coba loe liat kesono." Iwan memonyongkan bibirnya ke satu arah.
Anto lantas memutar kepalanya melihat arah yang ditunjuk Iwan.Ternyata disana ada Raka anak bos yang tengah makan siang bareng Wati perempuan yang barusan mereka bicarakan.
Sandra pun penasaran dan menoleh melihat siapa yang Iwan maksud.Terlihat Raka dan Wati tengah makan bersama dan sesekali tertawa.
"Ah,ga usah pesimis dulu bro. Kalau jodoh ga kemana. " Sahut Anto menyemangati temanya.
Tak lama jam istirahat berakhir. Sandra dan karyawan lainya kembali bekerja melayani pembeli yang sudah menunggu dari tadi. Begitu juga dengan Sandra kembali disibukan di meja kasir.
Sebentar lagi waktunya jam pulang,para karyawan mulai berbenah begitu juga dengan Sandra merapikan pendapatan hari ini. Tiba-tiba ada suara yang menyebut namanya. Sandra menoleh melihat si empunya suara barusan. Senyum terbit di bibirnya kala melihat sosok yang sudah berdiri disampingnya.
"Gimana pendapatan hari ini San?" Tanya Raka lembut.
"Alhamdulillah hari ini lumayan,Ka." Jawab Sandra.
Dari kejauhan nampak Wati menghampiri kami. Bergelayut mesra ditangan Raka.Terlihat Raka risih dengan perlakuan Wati.
"Mas,tar malam anterin aku ya!" Tanya Wati masih enggan melepaskan tangannya dari Raka.
"Sorry wat,aku udah ada janji dengan seseorang." Jawab Raka berusaha melepaskan tangan Wati.
"Kok gitu sih,mas .Aku kan masih baru disini . Belum tau daerah sini,kalau aku nyasar gimana? Atau ada orang berniat kurang baik denganku gimana?" Sungut Wati.
"Lain kali aja Wati,tapi bener hari ini ga bisa. Ga enak ngebatalin janji." Kekeh Raka berusaha menolak dengan halus.
"Kalau ga aku ikut mas aja gimana?" Rayu Wati memelas.
"Sorry Wat,untuk kali ini bener-bener ga bisa. Kapan-kapan aku ajak kamu. Aku janji deh." Ujar Raka sambil mengangkat tanganya.
Wati tampak kesal dengan penolakan Raka yang terkesan mengabaikannya. Gadis itu pergi sembari menghentakkan kakinya tanpa pamit.
Sandra menggelengkan kepalanya melihat tingkah Wati barusan.
"Kok tega sih mas,nolak ajakan sepupu sendiri." Tanya Sandra kemudian.
"Idih,ngapain. Males ngeladenin dia. Dikasih hati minta jantung. Anak manja kaya gitu sesekali harus dibantah." Keluh Raka kesal.
"Ooh."
"Udah ah,ga usah bahas dia lagi. Bikin badmood aja." Ujar Raka tidak suka.
"Sorry." Jawab Sandra dengan rasa bersalah.
"San,nanti kamu ada acara ga?"Tanya Raka.
"Kaya ga ada deh,Ka. Emang ada apa?" tanya Sandra heran.
"Nanti pulang aku anter ya. Ada sesuatu yang pengen aku omongin sama kamu." ujar Raka.
"Tadi katanya udah ada janji sama orang,Ka." Sandra mengerinyit heran.
"Aku lagi malas aja ma anak manja kaya dia. Kalau bisa menghindar lebih baik menjauh." Ujar Raka.
"Aku takut nanti dimusuhi mba Wati,Ka." Jawab Sandra bergidik ngeri.
"Ga usah takut. Tenang aja." Kekeh Raka dengan ekspresi lucu.
"Kita liat aja tar,Ka. Udah dulu Raka,aku mau lanjut berbenah lagi." Ujar sandra merapikan uang pendapatan hari ini.
Raka menjauh meninggalkan gadis itu. Sementara dari salah satu sudut toko ada sepasang mata yang memperhatikan keakraban diantara Raka dan Sandra. Mengamati dengan pandangan sinis. Entah apa yang ada di pikirannya.Yang pasti dia tidak suka melihat kedekatan antara Raka dan Sandra.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
Sekarang dada Yb Bener mama Nya siapa/Hey//Facepalm/
Semangat pagi jg Thor👍