NovelToon NovelToon
Seikhlas Daun Yang Jatuh

Seikhlas Daun Yang Jatuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: latifahsv

Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditingal sendiri.

Saat ini, Lea sudah sampai di konter, dia langsung masuk ke konter, karena saat sampai Aslan sedang membuka pintu.

"Tumben kamu siangan," ucap Aslan, pada Lea.

"Bangunin s Muni dulu," ucap Lea apa adanya.

"Ditinggal sendiri s Muni," ucap Aslan, saat Lea mengambil sapu.

"Iyah, ditinggal," ucap Lea, du lalu mulai menyapu.

"Kasian ditinggalin," ucap Aslan.

"Mau gimana lagi ka, dibawa kan takutnya bos marahin," ucap Lea.

"Iya juga ya, emang mamah kamu ga dibolehin bawa adek kamu," ucap Aslan.

"Boleh, cuman kalau dia masih tidur jarang fi ajak, kadang ikut bapak," ucap Lea.

"Tapi dia bisa sendiri," ucap Aslan.

"Alhamdulilah bisa kak," ucap Lea.

"Syukur kalau bisa mah," ucap Aslan.

Mereka tak melanjutkan lagi percakapan nya, mereka fokus, membersihkan toko dan melayani customer setelahnya, keadaan toko cukup ramai hari ini, mengakibatkan Lea, tidak melainkan HP.

Kini jam pulang sudah tiba, dia membeli nasi goreng di depan gang rumahnya terlebih dahulu, dia membeli 2 bungkus saja, karena satu orsi cukup banyak, jadi 2 porsi cukup bila dimakan oleh 4 orang.

Sambil menunggu pesanannya, dia berkirim pesan terlebih dahulu dengan Artur.

^Aku udah pulang kak.

^Syukur kalau udah pulang, makan jangan lupa.

^Ini juga lagi beli nasi goreng.

^Yaudah bagus, nanti makan yang banyak ya.

^Iya siap ka, yaudah udah dulu, avanya lagi nge bungkus.

^Iya hati hati dijalan nya.

Lea lalu menutup hpnya dan dia berjalan ke arah mamang nasi goreng, lalu dia membayarnya, setelah itu baru dia pulang menuju kontrakan yang tak jauh dari sana.

"Assalamu'alaikum," ucap Lea, saat memasuki kontrakannya.

"Waalaikumsalam, udah pulang kamu," ucap bu Romlah.

"Iya mah udah, ini sekalian Lea juga bawa nasi goreng, buat makan," ucap Lea, menunjuk ke arah keresek yang iya bawa.

"Yasudah, kamu bersih bersih dulu, baru nanti makan sama sama ya," ucap bu Romlah.

"Iya siap mah," ucap Lea, sambil berjalan menuju kamar mandi.

Selesai bebersih dia kini sudah rampak segar, dan dia berkumpul bersama orang tuanya untuk makan.

"Kamu beliin nasi goreng, uang kamu emang ada," ucap bu Romlah.

"Ada ko, tenang mah, kalau Lea beli sesuatu,berarti ada uangnya," ucap Lea dengan senyumnya.

"Iya kalau ada, inget Lea, lebih baik dahulu in dulu kemauan kamu, dari pada orang lain," ucap bu Romlah.

"Tenang mah, udah ayo sekarang kita makan aja," ucap Lea, sambil membuka bungkusannya.

"Rafli, udah makan belom ya," ucap Pa Beben, menatap nasi goreng yang sudah di buka oleh Lea.

"Rafli kerja, pasti dia makan ko pa, jangan khawatir, anak itu pasti lebih mengutamakan dirinya sendiri ko," ucap bu Romlah.

"Bapak sedih, anak bapak kumpul semua, Rafli doang yang ga ada," ucap pa Beben.

"Bapak jangan sedih, semua anak bapak lan lagi berusaha, untuk dirinya sendiri, terutama kakak, kakak pasti udah makan ko, nanti telpon aja ka Rafli nya," ucap Lea.

"Iya pa, nanti kita telpon Rafli ya," ucap bu Romlah.

"Udah, sekarang kita semua makan aja, de ayo kita makan," ucap Lea, pada adiknya.

"Iya Ayo,"ucap bu Muni, dia mulai menyuapkan makannya.

Akhirnya semuanya makan tanpa perbincangan.

Usai makan, mereka semua sibuk dengan urusan nya, bu Romlah da pa Beben, tampak sedang mencoba menelpon Rafli, sedangkan bu Muni, sibuk dengan mobil mobilan nya, dan Lea sedang memainkan hpnya, berbalas pesan dengan Artur.

^Baru selesai makan aku, kak.

^Yaudah tinggal istirahat.

^Iya ka.

^Istirahat yang cukup, apalagi kerja 12 jam.

^Iya siap, makasih ya kak.

^Iya kakak mau keluar dulu ya.

^Keluar kemana malem malem?.

^Biasa lah, ngeronda sama temen temen.

^Ngeronda apa begadang main game.

^Dua duanya sii.

^Hum yaudah kalau gitu.

^Iya, Kamu istrahat sana, tidur.

^Iya kak.

^Okay.

Percakapan mereka berakhir, dan Lea kini memilih merebahkan dirinya.

"Pacaran tuh, gini ya rasanya, ada yang perhatian, tapi menurutku sama aja si, soalnya kan ka Artur, dari dulu emang perhatian, jadi ngerasanya yah biasa aja, dan sebenernya aku belum ngerti dengan yang namnya pacaran" ucap Lea dalam hati, lalu dia mulai menutup matanya.

...****************...

Keesokan harinya.

Lea sudah bersiap dan berangkat bekerja seperti biasa, dan kini dia masih berjalan menatap anak sekolah yang juga akan berangkat menaiki angkot.

"Sabar Lea, kamu sudah janji, akan terima semua ini," ucap Lea, menatap pada anak sekolah yang berlalu.

Sebenernya Lea juga ingin memeluk kembali bangku sekolah, namun dia saat ini hanya bisa pasrah dan terima setiap keadaannya.

Dia berjalan gak gontai menghampiri Aslan.

"Senyum dong, ga semangat banget" ucap Aslan, menatap Lea.

"Semangat," ucap Lea dengan senyum paksa.

"Nah begitu," ucap Aslan, mereka lalu memasuki konter.

Seperti biasa mereka membersihkan toko terlebih dahulu, lalu mereka menunggu customer datang.

"Sudah makan Lea," tanya Aslan, saat Lea duduk.

"Sudah ka," ucap Lea, dia duduk dengan tenang.

"Bagus kalau sudah, kalau belom mari makan bersama kakak," ucap Aslan.

"Kaka saja, Lea sudah kenyang," ucap Lea.

"Yasudah," ucap Aslan, dia mulai memaian makannya.

"Tumben kaka makan ditoko," ucap Lea, dengan heran.

"Iya, kaka kesiangan, terus liat tukang kupat tahu, kayanya enak, yaudah beli aja, sekalian makan di toko," ucap Aslan apa adanya.

"Oh pantas, yaudah lanjut makan ka," ucap Lea, dia berdiri karena ada customer datang.

Benar benar ya, kalau kita mau makan itu adalah penggaris paling ampuh, Lea langsung melayani orang tersebut, dan tak lama dari itu, ramai pembeli datang. Mereka pun bekerja sampai akhirnya pulang.

...----------------...

Lea berjalan sambil membangun telpon ya, dia sedang di telpon oleh Artur.

"Lea, lagi apa," ucap Artur, diseberang sana.

"Lagi jalan, ini baru pulang," ucap Lea, dengan pelan.

"Oh, cape ya pasti," ucap Artur.

"Lumayan si ka, ga begitu cape, kenapa emang," ucap Lea.

"Ga papa, kamu hati hati pulangnya, Kka temenin sambil nelpon ya," ucap Artur.

"Iya ka boleh," ucap Lea.

"Tadi kaka abis ngambilin rumput diladang tau," ucap Artur.

"Cape ga," ucap Lea.

"Ga terlalu, kan ngambilin rumputnya sambil santuy," ucap Artur

"Oh gitu, syukurlah," ucap Lea.

"Iya, jangan malu ya, sam kakak yang tukang ngarit" ucap Artur.

"Ga lah, ko malu, apapun profesinya semua itu bagus," ucap Lea.

"Syukur kalau gitu," ucap Artur.

"Iya kak, udah dulu ya, Aku udah sampe rumah nih," ucap Lea.

"Yaudah, kamu bersih bersih, mandi sekalian ya, terus lanjut istirahat," ucap Artur.

"Iya ka, makasih dah, Assalamu'alaikum," ucap Lea.

"Waalaikumsalam," ucap Artur.

Lalu telpon dimatikan oleh Lea, dia langsung masuk ke kontrakan dan mengucapkan salam sepeti biasa, mencium tangan kedua orang tuanya, lalu dia ke kamar mandi membersihkan diri.

1
Savia Anjani
kisah yang sangat sedih, semoga Lea bahagia ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!