Cek visual di tiktok @author.saras.wati ❤️
Sequel dari Pesona Setelah Menjadi Janda
(Mohon untuk membaca novel sebelum nya agar kalian tidak bingung)
***
Arra yang kini berusia 18 tahun, baru saja memasuki dunia perkuliahan. Banyak hal yang berubah dalam diri gadis itu. Namun hanya satu hal yang tidak berubah, yaitu sebagai pacar dari Leo Rexander.
Meski tidak pernah di akui oleh Arra, Leo selalu kekeh mengenai hubungan mereka. Sehingga tidak sedikit orang yang mengira jika Leo hanya lah seorang pembual. Dan hal tersebut membuat beberapa laki-laki berusaha mendekati Arra.
Mau tau bagaimana keseruan Arra dan Leo menjalani kehidupan mereka? Tetap beri dukungan kalian agar author semangat untuk update setiap hari 🤗
Happy reading guys ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan Pertama Kali
Leo menatap datar barisan beberapa pria yang berdiri di hadapan nya.
"Inikah anggota terbaik yang di miliki organisasi kita?" tanya Leo pada Anthony yang berdiri di samping nya.
Anthony mengangguk, "iya tuan. Mereka juga anggota inti organisasi yang memiliki tugas berbeda setiap orang nya."
"Kalau begitu kenapa organisasi mengalami kumunduran yang sangat jauh?" tanya Leo dengan nada dingin.
"Seperti yang saya katakan kemarin, itu karena tuan Vinx yang tidak lagi datang kesini."
"Bukan kah itu terdengar seperti sebuah alasan? Daddy menyerahkan organisasi kepada kalian sementara waktu, itu artinya pergerakan kalian sendiri lah yang mengaturnya. Kenapa sekarang melempar kesalahan itu kepada orang lain?"
Anthony menunduk. Aura yang terpancar dari tuan muda nya itu sangat kuat. Bahkan untuk menatap mata nya saja dia merasa segan. Padahal usia Anthony jauh di atas Leo.
"Maafkan kami tuan." ucap Anthony.
Leo berdiri dari duduk nya. Dia melipat kedua tangan di depan dada lalu menatap bergantian anak buah nya tersebut.
"Aku akan mengatur ulang siapa saja yang menjadi anggota inti organisasi dan tugas apa yang akan di lakukan. Aku tidak mau memiliki anak buah yang tidak memiliki otak."
Setelah mengatakan itu, Leo berlalu pergi meninggalkan ruang yang menjadi tempat latihan menembak itu.
Anthony memberi kode kepada yang lain untuk bubar dan ia sendiri berjalan menyusul Leo yang sudah keluar dari sana.
Sedangkan Leo dia langsung masuk ke dalam ruangan pribadi nya dimana menjadi tempat istirahatnya selama ia di Las Vegas. Meski Vincent sudah menyiapkan apartemen untuk di tinggali, Leo memilih untuk tinggal di markas.
Sesampainya di ruangan nya, Leo langsung mengunci pintu karena dia tau Anthony menyusulnya. Dia sedang tidak ingin di ganggu oleh siapapun saat ini.
Leo langsung duduk di atas tempat tidur lalu meraih ponselnya. Dia melihat jam di dinding. Saat ini pukul 12 siang, itu arti nya di Indonesia saat ini pukul 9 malam. Dengan gerakan yang sangat cepat dia menghubungi Arra.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, wajah cantik Arra sudah muncul di layar ponselnya.
Senyum Leo seketika terbit. Baru beberapa hari tidak bertemu, sudah membuatnya tersiksa.
"Leo."
"Lo lagi ngapain?"
"Lagi nonton drama. Kamu lagi apa disana?"
"Gue baru selesai ngurus anggota disini."
Kedua nya terdiam. Hanya terdengar suara berisik yang seperti nya berasal dari drama yang sedang di tonton oleh Arra.
"Tadi aku di jemput sama anak-anak Lionsky."
Sejak tadi Leo sama sekali tidak mengalihkan perhatian nya dari wajah Arra. Melakukan video call seperti ini sama sekali tidak mengurangi rasa ingin bertemu dengan gadis itu.
"Lo ikut siapa?" tanya Leo.
"Aku tetap pulang sama pak Tomo. Cuma anak-anak ngikutin dari belakang. Oh iya, aku ada cerita seru soal anak-anak pas datang ke kampus tadi." seru Arra dengan wajah terlihat senang.
"Apa?"
"Gladys bilang dia suka sama Dewa. Tapi takut karena Dewa orang nya datar kayak kamu. Tapi aku tadi ngeliat Saga terus memperhatikan Gladys. Kayaknya bakalan ada cinta segitiga deh nanti."
Leo tidak menunjukan ekspresi apapun. Dia hanya mendengarkan apa yang di ceritakan oleh Arra.
"Terus tadi Saga minta nomor hp nya Gladys. Aku bingung mau ngasih apa nggak. Soalnya Gladys sendiri bilang ke aku dia suka sama Dewa. Menurut kamu aku harus ngasih nomor Gladys apa nggak ke Saga?" lanjut Arra yang terlihat kebingungan.
"Lo cukup diam. Nggak usah ikut campur urusan orang lain. Mending lo mikirin hubungan kita. Itu jauh lebih penting, Arrabella."
Arra terdiam di seberang sana.
"Memang apa yang di pikirkan lagi? Bukan nya hubungan kita sudah jelas apa?"
Leo menggeleng, "jadi sekarang lo udah ngakuin kalau gue itu pacar lo? Hm?"
"Menurut kamu? Kalau aku nggak anggap kamu, ngapain aku mau nungguin kamu sampai balik kesini?"
"Kalau gitu sekarang bilang kalau gue itu pacar lo." pinta Leo.
Arra diam. Leo tersenyum tipis saat melihat reaksi Arra tersebut.
"Ayo, bilang kalau gue itu pacar lo."
"Apa sih? Harus banget ya? Nggak semua itu harus di ucapkan. Kayak kamu aja nggak pernah ngungkapin perasaan kamu ke aku. Tau-tau ngakuin aku jadi pacar."
"Jadi selama ini ternyata lo nungguin gue buat ngungkapin perasaan gue ke lo?"
"B-bukan kayak gitu. Kan contoh. Aku ngasih contoh nggak semua apa-apa itu harus di ucapin." jawab Arra dengan wajah yang terlihat gugup.
"Kamu jangan salah paham. Aku......"
"Gue sayang sama lo."
Arra terdiam saat Leo memotong ucapan nya. Terlebih apa yang baru saja Leo katakan cukup membuatnya terkejut. Ini pertama kali nya Leo mengungkap kan perasaan nya kepada Arra.
"Gue udah ngungkapin perasaan gue. Sekarang giliran lo buat ngakuin gue sebagai pacar." ujar Leo.
"A-aku... aku..."
Tiba-tiba saja panggilan video itu terputus. Leo mengernyitkan kening nya. Namun tak berapa lama suara notifikasi chat masuk terdengar.
From: ❤️
[Ya, kita pacaran.]
Leo tersenyum lebar saat membaca chat yang baru saja di kirimkan oleh Arra. Rupa nya gadis itu tidak sanggup untuk mengatakan nya secara langsung.
Leo berniat untuk kembali menghubungi Arra, namun suara chat masuk kembali terdengar.
From: ❤️
[Jangan menelpon ku sekarang. Kalau kamu maksa, kita nggak jadi pacaran.]
Leo menghela napas. Namun senyumnya kembali terukir di wajah tampan nya itu.
"Lo adalah sumber kebahagiaan gue, Ra." gumam Leo sembari menatap foto Arra yang ia jadi kan wallpaper di ponselnya.
***
Keesokan hari nya, Arra yang baru saja tiba di kampus di kejutkan dengan kedatangan Prilly. Gadis itu menatap tajam ke arah nya.
"Urusan kita belum selesai." ucap Prilly.
Arra hanya diam. Bahkan ia memasang wajah datar, seakan tidak perduli dengan apa yang akan Prilly lakukan.
"Kemarin-kemarin Leo yang ngelindungin lo. Sekarang dia lagi nggak ada, jadi gue bisa balas apa yang udah lo lakuin ke gue waktu itu."
"Memang nya apa yang aku lakuin ke kamu? Bukan nya yang ngasih hukuman waktu itu Leo?"
Prilly tersenyum miring, "tapi dia ngelakuin itu ke gue karena lo."
"Wajar, karena aku pacarnya. Dia nggak akan pernah biarin siapapun gangguin aku." jawab Arra dengan sombong.
Prilly mengepalkan kedua tangan nya. Dengan cepat dia ingin menarik rambut panjang Arra, namun seseorang menghentikan nya.
"Apa yang mau lo lakuin ke Arra?"
Prilly terkesima saat melihat ketampanan pria di hadapan nya itu. Hingga sentakan kasar ia rasakan karena pria itu menjauhkan tangan nya dari Arra.
"Dewa." seru Arra membuat Prilly menoleh kearah nya.
"Lo nggak apa-apa kan?" tanya Dewa kepada Arra.
Arra mengangguk, "tapi kenapa kamu ada disini? Kamu nggak kuliah?"
Dewa menggeleng, "gue cuti."
Prilly memperhatikan interaksi antara Arra dan pria yang ia ketahui bernama Dewa itu. Kedua nya terlihat sangat akrab.
"Ini cowok lo juga? Woah, parah sih lo. Leo nggak ada malah main belakang. Nggak bersyukur banget sih jadi orang." ucap Prilly.
"Maksudnya? Dewa? Dia teman nya Leo."
"Woah, makin parah. Lo selingkuh sama teman nya Leo. Kasihan banget Leo." ujar Prilly dengan wajah syok yang dibuat-buat.
Dewa menatap datar kearah Prilly.
"Lo jangan berani ganggu Arra. Atau gue yang bergerak buat membalas apa yang lo lakukan."
Prilly merasa tidak percaya jika Dewa memiliki sikap yang hampir sama dengan Leo.
"Gue antar lo ke kelas." ujar Dewa kepada Arra.
Arra mengangguk. Kedua nya pun berlalu tanpa menghiraukan Prilly sama sekali.
Prilly yang menyadari sesuatu, segera mengeluarkan ponselnya. Dia membuka fitur kamera di ponselnya lalu mengarahkan nya kearah Arra dan Dewa. Dia mengambil beberapa foto dan menyimpan nya.
"Lo liat aja, gue bakalan laporin lo ke Leo nanti." lirih Prilly yang merasa menemukan cara untuk merebut Leo dari Arra.
Pepet terus neng Gladys cpa tau bisa jodoh 🤭🤭🤭