Dario Maverick dan Alice sudah menikah selama lima tahun lamanya. Namun, keduanya tak kunjung memiliki keturunan. Sampai dimana ibu mertua Alice meminta Dario untuk menikah lagi. Di saat itu, Alice memilih pergi agar suaminya bisa menikah lagi.
Namun, siapa sangka. Jika dirinya pergi ternyata sedang dalam keadaan sedang mengandung. Alice tidak membatalkan kepergian nya, justru dia melanjutkan kepergian dan meninggalkan cintanya.
Apakah nantinya Dario dan Alice akan bertemu? Bagaimana status pernikahan mereka setelah Alice memutuskan untuk pergi? Apakah Dario memilih menikah lagi ketika istri nya pergi, ataukah justru mencarinya?
BACA SEGERA!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan yang terputus
Raka menatap tajam ke arah Dario, dia menarik kembali tangannya dan menatap pria di hadapannya itu dengan penuh selidik. Reva menatap Dario dengan tatapan penuh keterkejutan, tatapannya pun beralih pada Alexa yang masih menatap Raka dengan air mata yang membasahi pipinya. Bocah menggemaskan itu terus menggeleng agar Raka tak memukul sang daddy.
"Daddy hiks ...."
"Syutt, tenanglah. Daddy disini." Bisik Dario sembari mengelus punggung putri kecilnya.
"Bisa kamu jelaskan ini Helma?" Tanya Reva dengan tatapan datar pada wanita seumurannya itu.
Helma menghela nafas pelan, dia mendekati Dario dan mengelus punggung Alexa yang terlihat bergetar. Lalu, dengan santainya Helma menghapus air mata yang jatuh di pipi gembulnya dengan telapak tangannya seraya menenangkan cucunya itu.
"Anak ini, memang cucuku Reva. Dia, putri kandung Dario dari istrinya." Terang Helma yang mana membuat Raka dan Reva membulatkan matanya.
"Kamu bilang mereka sedang proses bercerai tanpa adanya anak?! Kenapa sekarang malah memiliki amak?!" Pekik Reva tak terima, dia merasa di tipu oleh Helma.
Helma menghela nafas pelan, dia menggerakkan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Reva dan menatap wanita setengah baya itu dengan tatapan lekat. "Reva, maaf. Semua ini salahku, aku yang memaksa Dario untuk menceraikan istrinya. Padahal, aku tahu jika putraku sangat mencintai istrinya. Tanpa aku dan Dario ketahui, ternyata istri Dario pergi dalam keadaan hamil. Kami baru bertemu dengannya kembali belum lama ini. Putraku memutuskan untuk kembali menguatkan rumah tangganya." Terang Helma yang mana membuat Reva syok bukan main.
Reva memegangi d4danya yang terasa sakit, tubuhnya terasa lemas. Bergegas, Raka menahan tubuh istrinya itu. Tatapan Reva langsung mengarah tajam ke arah Helma, air matanya luruh membasahi pipinya. Dia begitu kecewa dengan apa yang Helma sampaikan. Reva tak bisa membayangkan, bagaimana hancurnya perasaan putrinya.
"Helma, aku benar-benar kecewa denganmu." Ujar Reva dengan tatapan tajam.
"Maaf, maafkan aku Reva. Aku sudah menjadi ibu egois untuk putraku, seharusnya dari awal aku tak membuka jalan untuk putrimu memasuki kehidupan putraku. Maafkan aku." Lirih Helma.
Emosi Raka tak terbendung kagi, dia mendudukkan istrinya di sofa. Kemudian, berjalan cepat menuju Dario dan bersiap akan memukulnya. Pria setengah baya itu melupakan sosok menggemaskan yang masih berada di gendongan sang daddy. Dia sudah gelap mata, dan tak ingat lagi perihal Alexa.
"MAAASS!!" Teriak Reva dan bergegas menghalangi suaminya itu.
Beruntung, Reva bisa menangkap tangan suaminya. Sementara Dario langsung menyembunyikan wajah putrinya agar bocah menggemaskan itu tak melihat kemarahan Raka. Dario merasa, keputusannya membawa putrinya adalah suatu hal yabg salah.
"Ekheeee!! Pulang, Lekca mau pulang. Ayo kita pulang, om na cepelti olang keculupan." Isak Alexa dengan panik.
"Sini Alexa sama Oma." Pinta Helma.
Namun sayang nya, Alexa menolak. Dia bahkan memeluk erat leher Dario. Anak itu terus menghentakkan kakinya, meminta sang daddy ahar segera kembali. Alexa takut, dia takut Dario terluka karena Raka.
"Tenanglah Mas, ada anak kecil disini." Pinta Reva.
"Dia benar-benar kurang ajar! Aku tidak terima putriku dia sakiti!! Kurang apa putriku?; Bertahun-tahun putriku bersabar menunggunya, tapi apa yang putriku dapat? Jika tahu dia akan kembali bersama istrinya, aku tidak akan pernah memberikan celah untuknya masuk dalam keluarga ini!" Sentak Raka dengan wajah merah padam.
"Dari awal sudah ku katakan pada Agatha, jika aku tidak akan pernah bisa mencintainya. Tapi, dia tetep kekeuh ingin menikah denganku. Aku tak memintanya untum menunggu," ujar Dario membantah semua yang Raka katakan.
Tangan Raka terkepal kuat, emosinya sudah sampai di ubun-ubunnya. "Dengar Dario, saya akan mencabut seluruh saham milik saya dari perusahaanmu!!" Sentak Raka yang mana membuat Dario membulatkan matanya. Sebab, saham milik Raka yang ada di perusahaan nya mencapai 25%.
"Anda membawa masalah pribadi ke dalam urusan bisnis. Apa anda sadar apa yang telah anda katakan ?!" Pekik Dario dengan tatapan tak percaya.
"Biarkan!" Seru Helma yang mana membuat Dario menatap sang Mama dengan tatapan terkejut.
Terlihat, Helma berjalan mendekati Raka. Wanita setengah baya itu berdiri tepat di hadapan kedua pasutri yang menatapnya dengan tatapan penuh amarah. "Silahkan tarik kembali saham mu dari perusahaan putraku. Setelah ini, keluarga kita tak memiliki urusan lagi. Aku juga akan mengembalikan saham yang dulu pernah anda berikan pada suami saya untuk membantu bisnisnya yang kala itu sedang goyah."
Dario mengerjapkan matanya, dia tak tahu menahu soal saham yang mendiang papa nya pinjam. Apa karena itu, Helma menjadi segan dengan keluarga ini? Dario menggeleng tak percaya, dia beralih menatap Raka yang sepertinya terkejut dengan penuturan Helma.
"Kalian akan hancur." Gumam Raka dengan penuh penekanan.
"Saya tidak akan membiarkan anda menghancurkan apa yang sudah mendiang suamiku bangun kembali." Balas Helma.
"Kalau begitu, kami pamit." Ujar Helma dan berbalik mendekati putranya yang masih mematung di tempat.
"Ayo kita pulang, sudah sangat larut. Kasihan putrimu." Ajak Helma.
Dario mengangguk, dia menatap Raka yang sedang menahan emosinya. "Sekali lagi, saya minta maaf Tuan Raka Luisa yang terhormat. Sampaikan permintaan maaf saya pada putri anda, Agatha."
Setelah berpamitan, Dario dan Helma segera keluar dari kediaman Luisa. Raka memandang kepergian keduanya dengan sorot matanya yang tajam. Namun, saat Dario akan hilang dari pandangannya. Tatapan matanya bertubrukan langsung dengan tatapan mata milik Alexa. Seketika, raut wajah tegang Raka melunak melihat tatapan polos bocah itu.
.
.
.
Dario telah sampai di rumah, dia bergegas turun dengan Alexa yang tertidur di gendongannya. Helma menyusul putranya yang sudah lebih dulu turun dari mobil dengan membawa Alexa. Tampak, bocah menggemaskan itu sudah teetidur dengan sangat lelap.
"Langsung bawa ke kamarmu saja, dia pasti sangat lelah." Pinta Helma.
Dario mengangguk, dia berniat ingin melangkah pergi. Namun, sebelum dirinya beranjak. Dario kembali menatap Helma yang sedang mengecek isi dalam tasnya. Merasa ada yang menatapnya, Helma pun mendongakkan kepalanya untuk menatap sang putra.
"Ada apa?" Tanya Hemma dengan bingung.
"Terima kasih karena mama sudah mau menerima keputusan Dario." Jawab Dario.
Helma mengangguk singkat, dia pun bergegas masuk dan meninggalkan putranya yang tersenyum melihat kepergiannya. Tak lama, Dario pun menyusul sang mama memasuki kediamannya. Dia bergegas membawa Alexa masuk ke dalam kamarnya.
cklek!
Dengan gerakan pelan, Dario membuka pintu kamarnya. Matanya langsung menangkap istrinya yang sudah tertidur dengan Eliza yang berada di pelukannya. Perlahan, dia berjalan mendekati ranjang. Lalu, meletakkan Alexa tepat di samping Eliza. Setelah memasukkan putrinya tidur dengan nyaman, Dario pun beralih menatap istrinya. Senyuman pria itu terbit, tangannya terulur dan mengelus kepala istrinya dengan lembut.
"Tidak akan ada lagi kesedihan, aku akan terus memberi kalian kebahagiaan." Gumam Dario.
____
Jangan lupa dukungannya🥰🥰
Semoga lulus nya cepet🤡