kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan
Bab.1
"Bagaimana dengan rencana perjodohan anak anak kita Gara? Aku rasa aku sudah tidak sanggup menunggu lama lahi. Kesehatanku semakin hari semakin memburuk" tanya Pak Adam pada sahabatnya yang bernama Anggara Mahesa.
Seorang konglomerat yang memiliki perusahaan batu bara dan sejumlah gedung apartemen ternama yang terkenal mahal dan elite di beberapa kota besar.
"Kenapa bicara seperti itu? Sehatlah dulu baru kita bicarakan lagi tentang rencana pernikahan itu" jawab pria paruh baya yang setia menenami Pak Adam dirumah sakit.
"Tapi aku sudah tidak sanggup lagi Gara. Aku lelah, aku ingin segera bertemu dengan Amera dan hanya padamu lah aku bisa menitipkan Dya, putriku satu satunya,"
"Jangan buat Dya bersedih dengan apa yang kamu ucapkan Adam. Semangat lah untuk sembuh,"
"Aku juga maunya sembuh dan sehat Gara. Hanya sepertinya waktuku sudah cukup sampai disini,"
"Tapi kamu tahu sendiri anak bungsuku bagaimana? Aku takut dia menyakiti Dya, Dya wanita yang terlalu baik untuk Kala. Seandainya Arkana belum menikah mungkin aku tidak akan ragu untuk menikahkan Dya dengan Arka. Hanya saja Arka sudah memiliki seorang istri. Anakku hanya tinggal Kala, tapi dia terlalu begajulan untuk Dya yang sholehah Adam,"
"Aku tahu, tapi entah kenapa aku lebih percaya pada putra mu dari pada pria lain. Aku yakin, jika Kala bisa berubah dan menjadi jauh lebih baik. Kita hanya perlu membantunya keluar dari lingkaran hitam itu,"
"Apa kamu lupa dengan seberapa besar usaha dan perjuangan ku untuk membuatnya berubah dan keluar dari lingkaran itu?"
"Tentu aku tahu, tapi aku yakin Dya bisa membuat putramu berubah. Percayalah, dengan begitu aku akan pergi dengan tenang karena Dya ada ditangan mu dan juga putra mu. Meski saat ini Kala belum bisa menjaga Dya dengan baik, tapi aku yakin kamu dan juga Arka akan memperlakukan Dya dengan baik"
"Baiklah jika itu yang kamu inginkan, kita bicarakan dulu dengan Dya dan juga Kala setelah itu kita lakukan pernikahan ini."
Itu lah, perbincangan yang tanpa sengaja didengar oleh Anindya Zahrani, putri tunggal Adam Susanto.
Seorang pemilik sebuah panti asuhan dan beberapa usaha yang bergerak dibidang textile dan juga mebel.
Adam dan Anggara sudah berteman baik sejak mereka sama sama duduk dibangku sekolah dulu dan berlanjut hingga saat ini.
Adam dan juga Anggara adalah sama sama seorang duda yang ditinggal meninggal oleh istri istri mereka.
Istri Adam yaitu Amera meninggal saat melahirkan Anindya. Sedangkan Naura istri dari Anggara meninggal karena kecelakaan yang membuat Kala berubah jadi pemuda nakal dan susah dikendalikan, meski itu oleh ayahnya sendiri.
Kala selalu menyalahkan sang ayah atas meninggalnya sang ibu. Karena saat kecelakaan itu terjadi Anggara lah yang mengemudikan mobil itu.
Bahkan, hingga saat ini hubungan antara Kala dan Anggara masih sedingin es. Kala bahkan tidak pernah lagi pulang kerumah keluarganya dan memilih menetap di apartemen.
*
*
Anindya terus menundukan kepalanya, kedua tangan nya tidak bisa berhenti saling meremas saat dia harus bersitatap dengan seorang pemuda yang akan dijodohkan dengan nya.
Sesekali Dya melirik ke arah pria yang duduk disamping nya. Saat ini keduanya tengah duduk dibangku taman rumah sakit. Tempat dimana Adam, ayah dari Anindya dirawat.
"Jadi siapa nama loe?" tanya Kala membuka suaranya terlebih dahulu, setelah hampir 15 menit mereka terdiam.
"D_Dya, Anindya Kak," jawab Dya gugup dan jiga takut karena Kala memiliki suara yang cukup tegas.
"Nama yang bagus. Loe kanapa kaya takut gitu sih sama gue? Gue bukan orang jahat, jadi nggak usah takut,"
"Iya Kak, maaf,"
"Loe sudah tahu kan kalau Bapak loe sama Bokap gue akan menjodohkan kita?"
"Iya Kak, sudah tahu. Kemarin, Bapak sudah cerita,"
"Loe nggak keberatan?"
"Selama itu adalah pilihan Bapak. Insya Allah, nggak Kak,"
"Mmmm, menarik. Emang loe ga takut kalau gue nyakitin loe? Secara kita kan nggak saling kenal dan lagi pula gue juga sudah punya pacar. Jadi, apa yang loe harapkan dari perjodohan ini?"
"Jika begitu. Kakak boleh kok menolak pernikahan ini. Aku, sama sekali tidak keberatan,"
"Itu juga mau gue hanya___"
"Dya cepat kemari Dya, Bapak, Bapak kamu Dya," seru seseorang yang mengalihkan perhatian Dya pada orang yang tengah memanggil namanya.
Dya pun segera bangkit dari duduknya dan setengah berlari menghampiri orang yang baru saja memanggilnya dengan raut wajah yang panik.
"Kenapa dengan Bapak Mang, kenapa?" tanya Dya pada Mang Darman, adik dari Pak Adam yang setia membantu dan menemani dirumah sakit.
"Ayo lebih baik kita kesana saja, lihat kondisi Bapakmu dulu. Ayo takut nggak keburu."
.
🌸🌸🌸