"Aku bersedia menikahinya, tapi dengan satu syarat. Kakek harus merestui hubungan aku dan Jessica"
Bagaimana jadinya jika seorang pria bersedia menikah, tapi meminta restu dengan pasangan lain?
Akankah pernikahan itu bertahan lama? Atau justru berakhir dengan saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dj'Milano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps34. Mulai curiga.
Viona berjalan menuju sebuah ruangan, tangannya terasa berat untuk mengetuk pintu tersebut. Namun, rasa penasaran dan takut akan keterlibatannya membuat gadis itu memiliki keberanian.
Tok, tok, tok.
"Masuk." Sahut suara dari dalam.
Viona memutar handle pintu dan melangkah masuk.
"Permisi, Tuan David." ucap Viona sopan.
David menatap Viona sedikit kaget, padahal ia berencana akan memanggil Viona setelah memeriksa beberapa berkas penting, tapi ternyata Viona telah mendatanginya terlebih dahulu.
"Silakan duduk," ucap David.
"Terima kasih," ucap Viona. Gadis itu menarik kursi lalu duduk.
Keadaan menjadi hening, David sengaja diam menunggu Viona yang membuka suara. David penasaran untuk apa gadis itu mencarinya
"Ba-bagaimana kondisi, Tuan Alex," tanya Viona ragu.
"Dari mana kamu tahu Tuan Alex sedang sakit?" tanya David sedikit bingung karena David telah berusaha menutup kondisi Alex yang sebenarnya. Bahkan dua security yang berjaga malam itu pun sudah ia kirim ke dunia lain.
"Semua orang di kantor sudah tau, Tuan. Di grup WA semua mendoakan Tuan Alex agar cepat sembuh." Jelas Viona.
David mengeraskan rahangnya, wajah pria itu tampak marah. Siapa orang yang telah lancang menyebarkan berita tentang kondisi, Alex?
Dugaan David semakin kuat, semua yang dialami oleh Alex bukanlah sebuah kebetulan. Sepertinya ada orang yang sedang ingin bermain-main dengan mereka.
Dilihat dari cara mainnya, David yakin orang tersebut bukanlah orang luar, melainkan orang terdekat keluarga Alex. Apalagi tahu tentang Alex yang punya fobia terhadap kegelapan.
"Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi saat kamu bersama Alex, kemarin." tanya David.
Viona pun mulai bercerita dari saat ia masuk ke ruangan Alex, hingga Alex terus-terus menguap setelah memakan bekal yang Alex bawa dari rumahnya. Tak lama kemudian, Alex pun tertidur di sofa, sampai akhirnya Viona pulang dan meninggalkan Alex dalam keadaan tertidur.
David berusaha mencerna semua cerita Viona, ada satu hal yang ia tangkap dari sana. Bekal yang Alex bawa telah dimasukan sesuatu didalamnya.
David menatap penuh selidik pada Viona, apa gadis di hadapannya itu yang telah melakukan semua untuk membalaskan dendamnya?
Akan tetapi, jika semua itu benar, mengapa Viona mau mencarinya? Atau jangan-jangan gadis itu sedang memainkan dua karakter? David menepis pemikirannya tentang Viona. Davin akan mencari bukti dan menemukan pelaku sebenarnya.
Sementara, Viona hanya menunduk pasrah. Hal inilah yang ia takutkan sejak tadi. Dirinya akan disalahkan atas kejadian yang menimpa Alex.
"Jika kamu benar-benar ingin tahu kondisi, Alex. Pergilah ke Premier Hospital kamu akan tahu jawabannya disana." ucap David.
"Terima kasih, Tuan David" ucap Viona. Gadis itu berdiri dan hendak pergi.
"Tunggu! Ambil ini," Davin menyerahkan sebuah tanda pengenal. "Tunjukan pada pihak rumah sakit, mereka akan mengantarkanmu ke ruangan Bos Alex."
Viona tersenyum. "Terima kasih banyak, Tuan David"
Gadis itu merasa senang, tadinya ia telah berpikir bagaimana caranya bisa sampai ke ruang Alex. Sementara yang ia tahu, Premier Hospital adalah rumah sakit termahal dan termewah di kota itu, hanya pengusaha besar dan orang-orang kaya yang diizinkan masuk kesana.
Terlebih lagi, Alex dirawat di ruangan VVIP, Viona akan sangat susah masuk kesana.
Dalam hatinya, Viona mengagumi David. Ternyata pria itu lebih peka dari yang ia bayangkan.
Viona menerima tanda pengenal tersebut dan langsung berpamitan keluar, sebelum ke rumah sakit, ia akan meminta izin pada Pak Suryo terlebih dahulu. .
banyak kerananya