NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9 Godaan Suami.

"Tetapi memang biasanya. Jika seorang pria yang bisa dikatakan terlalu menyeramkan. Akan memilih seorang istri yang berbeda. Itulah pepatah yang sering terdengar. Pria nakal akan tetap mencari wanita yang baik-baik untuk istri dan juga Ibu dari anak-anaknya," ucap yang satunya.

"Kamu benar tuan Kavindra pasti akan mencari istri yang tidak sembarangan dan mungkin saja tipe-tipe tuan Kavindra untuk dijadikan seorang istri yaitu seperti Nona Anindya,"

"Tapi kasian juga Nona Anindya yang terlihat begitu sangat baik dan juga berbicara begitu lembut harus mendapatkan suami seperti tuan Kavindra," sahut yang satunya.

Mereka terus aja berbicara dengan perbedaan pendapat mereka atas kehadiran Anindya di rumah tersebut, sampai akhirnya salah satu pelayan melihat Anindya yang membuat dia cukup terkejut.

"Shuttt!" dia langsung memberikan arahan kepada teman-temannya yang membuat teman-temannya menoleh ke arah Anindya dan mereka dengan cepat menundukkan kepala yang pasti panik dengan kehadiran wanita yang baru saja mereka ceritakan.

Anindya yang tidak memberikan respon apapun dan langsung berlalu melanjutkan langkahnya menuju kamar suami.

"Huhhhhh, ayo kita kembali melanjutkan pekerjaan," ajak salah satunya yang tidak ingin mendapatkan masalah dan yang lainnya menganggukan kepala.

Anindya yang sudah berdiri di depan kamar itu menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

"Aku yakin semuanya akan baik-baik saja," batin Anindya.

Tok-tok-tok-tok.

Dengan sangat yakin dia mengetuk pintu dan tidak lama mendapatkan sahutan dari dalam yang memerintahkan untuk masuk kedalam kamar.

Kavindra yang duduk di atas ranjang dan melihat istrinya yang masuk ke dalam kamar. Kavindra mengerutkan dahi melihat sosok sang istri yang ternyata masih tetap saja membungkus tubuhnya.

"Apa-apaan ini? Kau masih saja berpakaian seperti ini dan apakah tidak mendengar barusan yang aku katakan hah! aku menyuruhmu datang ke kamarku dengan pakaian yang sudah aku siapkan,"ucapnya dengan sedikit kesal yang kedatangan sang istri di luar ekspektasinya.

"Saya tidak mungkin berpakaian seperti itu menuju kamar tuan. Saya tidak tahu berapa banyak orang yang saya lewati dan apakah pria atau wanita. Untuk menjagakan semua itu saya memilih untuk tetap memakai pakaian saya untuk menuju kamar ini," ucapnya memberikan alasan.

"Tuan tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Saya akan berganti pakaian sesuai yang tuan inginkan," jelasnya yang memang sejak tadi membawa paper bag.

"Aku benar-benar sangat lelah hari ini menghadapi mu yang terlalu banyak bicara," ucapnya dengan kesal yang terus membuang nafas berat.

"Sudah-sudah. Sana buruan ganti pakaian mu. Kepalaku benar-benar sakit dengan semua ulahmu," sahutnya.

"Baiklah! Di mana kamar mandinya?" tanyanya.

"Di sana!" Kavindra menunjuk dengan nada yang terdengar begitu kesal. Anindya yang tidak mengatakan apa-apa lagi yang langsung menurut saja.

"Ada-ada saja yang dia katakan. Banyak pengetahuan dan permintaan. Kepalaku benar-benar bisa pecah menghadapinya," umpatnya dengan kesal yang memijat kepala itu.

Kavindra melihat ponselnya yang baru saja masak ngetik pesan.

"Apa lagi ini!" ucapnya dengan kesal yang ada-ada saja yang membuatnya emosi dan mungkin saja dari kliennya yang seolah tidak memberikan kesempatannya untuk bersenang-senang.

Istri yang dia nikahi sudah membuat masalah dan ditambah lagi dengan banyak masalah. Hanya untuk tidur dengan Anindya dan Kavindra merasa sangat bodoh dengan semua tindakan yang sudah dia lakukan.

Setelah berganti pakaian yang akhirnya Anindya keluar dari kamar mandi menggunakan baju dinas. Piyama berwarna merah mencolok itu sebenarnya tidak terlalu seksi. Dengan lengan panjang dan juga panjangnya di atas mata kaki. Tetapi memang itu hanya bagian luarnya saja dan jika dibuka mungkin akan terlihat jauh lebih seksi.

Walau seperti itu bagi Anindya pakaian seperti itu adalah hal baru dan apalagi untuk pertama kalinya dia memperlihatkan mahkota bagian kepalanya kepada suaminya. Rambutnya yang terurai begitu panjang yang memperlihatkan betapa cantiknya Anindya.

Suara pintu kamar mandi sudah terbuka membuat Kavindra yang sejak tadi memijat kepalanya menoleh ke arah Anindya yang berdiri mematung dengan kepalanya tertunduk dan jari-jarinya saling memencet. Sudah dapat dipastikan jika jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya.

Kavindra lagi-lagi harus dibuat takjub melihat kecantikan istrinya yang pertama kali dia lihat tanpa hijab. Mungkin saja dalam pemikiran Kavindra tidak pernah menemui wanita secantik seperti bidadari wajahnya yang sangat teduh dan mampu meluluhkan hati.

Kavindra berusaha untuk tenang walau suhu tubuhnya mulai memanas, dia berusaha menjadi pria yang elegan yang tidak terlalu agresif atau menggebu-gebu. Dengan langkah kakinya mulai mendekati sang istri. Anindya rasanya ingin sekali mundur, tetapi seolah ada lem di bawah telapak kakinya yang tidak bisa membuatnya untuk bergerak.

"Kenapa kau terus saja menunduk? Apa kau tetap tidak ingin memperlihatkan wajahmu kepadaku?" tanya Kavindra. Tidak ada respon sama sekali yang diberikan Anindya.

"Atau jangan-jangan aku harus mengurangi hutang Abi mu. Agar kau memperlihatkan wajahmu secara sempurna kepadaku?" tanyanya.

Diamnya Anindya dapat dipastikan membuat Kavindra sangat geram yang merasa berbicara dengan patung.

"Baiklah aku akan mengurangi 500 juta," ucapnya yang memang sangat enteng sekali jika sudah berbicara dengan uang.

Saat Kavindra yang hendak pergi tiba-tiba lengannya ditahan oleh Anindya yang membuat langkah itu tidak jadi bergerak. Tetapi Anindya dengan cepat menurunkan tangannya dari lengan suaminya.

Barulah dia mengangkat kepalanya dan saling bertatapan dengan Kavindra.

"Jangan terus membicarakan masalah uang dan apalagi mencicil ku dengan cara-cara seperti itu. Bukankah kita berdua sudah memiliki kesepakatan bersama dan mari kita melanjutkan kesepakatan kita. Aku manusia yang berhak diperlakukanlah dengan baik," ucap Anindya.

Kavindra terdiam mendengar kata-kata itu, wanita itu memang terdengar sangat protes tetapi cara protesnya begitu sangat lembut dan seolah kata-katanya memberikan nasehat dengan cara tidak menjatuhkan.

Kavindra mendengarnya menyergah nafas, bukan merasa tidak suka dengan apa yang dikatakan Anindya, tapi merasa konyol dengan dirinya yang malah mendengarkan semua perkataan Anindya.

"Baiklah! kita lupakan masalah uang dan bukankah kita harus melaksanakan kesepakatan kita malam ini," sahut Kavindra yang tidak ingin basa-basi.

Kavindra semakin mendekatkan diri yang bahkan sudah tidak ada jarak diantara mereka. Kavindra juga dapat mendengarkan suara detak jantung Anindya yang begitu sangat kencang dan melihat wajah memerah itu yang dipenuhi dengan kegugupan.

Tangan Kavindra perlahan membelai rambut Anindya yang membuat Anindya semakin merinding dengan bulu kuduknya yang berdiri, lagi-lagi dia berusaha untuk menghindar.Tetapi dia tetap sadar diri bahwa apa yang dia lakukan sangat tidak pantas.

"Ternyata ini yang membuatmu membungkus seluruh tubuhmu dan kau menyembunyikan kecantikan seperti ini," pujinya.

Dia pada dasarnya adalah pria yang sangat cuek dan mungkin tidak pernah memuji wanita manapun.

"Aku begitu sangat penasaran bagaimana jika bercinta dengan wanita yang selama ini membungkus dirinya dengan sangat rapat. Aku sudah sangat biasa bercinta dengan banyak wanita dan rasanya sama saja. Apakah rasa bersamamu akan berbeda atau sebenarnya sama saja," ucapnya

"Jika ingin melakukan hubungan intim di antara pasangan suami istri. Alangkah baiknya jangan membicarakan wanita lain," protes Anindya

"Hah! belum apa-apa kau sudah cemburu seperti itu mendengarku membicarakan wanita lain," ucap Kavindra dengan tersenyum miring yang terus saja mempermainkan Anindya.

Bersambung......

1
mbok Darmi
ayo segera ucapkan talak buat anindya punya suami cemen ngga punya pendirian juga males lebih baik berpisah toh itu tujuan awal kalian
Fhii
bagus
Atik R@hma
lama² akan dpt hidayah jg si suami anindya😚😚
Ma Em
Semoga kavindra mulai berubah dgn sikap dan kelakuannya sedikit2 serta Kavindra dan Anin selalu bahagia dgn pernikahan yg awalnya dimulai dari keterpaksaan tapi akhirnya jadi kebahagiaan yg tdk akan bisa terpisahkan kecuali maut yg memisahkan mereka berdua dan segera diberi momongan
Fajar Ayu Kurniawati
.
Ma Em
Kavindra terima saja Anin untuk mendampingi mu dalam susah maupun senang justru Kavindra seharusnya senang punya istri yg cantik dan solehah semoga Kavindra segera membuka hatinya untuk Anindya dan langgeng pernikahannya
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
jeje
Luar biasa
Astrid valleria.s.
bagus banget terasa ikut didalam cerita ini
my heart
cerita ini tuh bener2 bagus banget Masya Allah Thor saya selalu menunggu update cerita nya thor
Ma Em
Kavindra kalai benar kamu akan mengembalikan Anin pada orang tuanya kamu pasti akan menyesal
Ma Em
Anindya dan Kavindra semoga kalian bahagia dan langgeng pernikahannya.
Hj Rabiah
lanjut Thor
my heart
selalu gk sabaran nungguin update dari cerita ini
Ma Em
Anindya jgn mau kalah dari Kavindra dan berikan pencerahan agar Kavindra sadar akan kelakuannya salah selama ini dan berubah bucin sama kamu Anindya dan tdk bisa jauh dari Anindya
Ma Em
Luar biasa
Atik R@hma
syukurlah, si tuan arogant perhatian jg😂😂😂
my heart
Masya Allah selalu gk sabar nungguin cerita ini update Thor semangat terus thor
my heart
lanjut thor
Hj Rabiah
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!