Jangan lupa follow Instagram author ya : @elaretaa
Hidup Kiara digunakan hanya untuk bekerja dan bekerja menghasilkan uang untuk orangtuanya yang begitu kejam pada Kiara, tidak ada tempat mengadu hingga sang sahabat memintanya untuk bertemu dan saling melepas rindu karena lama tidak bertemu.
Niat awal yang ingin bertamu itu justru membuat hidup Kiara berubah, karena salah paham yang terjadi dimana Kiara tidur bersama Rafa Kakak dari sahabatnya dan membuat keluarga sang sahabat meminta agar Kiara dan Rafa menikah padahal Kiara tidak mengenal pria tersebut dan Kiara juga tidak tau bagaimana ia bisa berada di kamar Rafa dan tidur dengannya.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa yang akan terjadi pada Kiara?
Kenapa Kiara bisa ada di ranjang tersebut bersama Rafa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orangtua Terburuk
"Kakak punya firasat aja, makanya Kakak ngikutin Kiara dan ternyata dia pergi ke rumahnya, Kakak sebenarnya nunggu di luar. Tapi, karena Kiara gak keluar-keluar, Kakak jadi khawatir dan pas Kakak masuk justru orangtua Kiara mencurigakan bahkan mereka bilang kalau Kiara gak ada disana padahal jelas-jelas Kakak lihat Kiara masuk, karena itu Kakak akhirnya cari Kiara," ucap Rafa.
'Kak Rafa udah tau sekarang tentang keluargaku yang berantakan, mungkin sekarang Kak Rafa akan memilih buat pisah dan aku akan siap apapun keputusan Kak Rafa. Benar kata Ibu sama Ayah, kalau aku ini gak berguna, aku hanya bisa jadi beban untuk orang-orang terdekatku,'
Rachel yang melihat Kiara menangis pun panik, "Loh kok nangis sih," ucap Rachel.
Baru saja Rachel akan menghapus air mata Kiara, Rafa terlebih dahulu menghapusnya. "Kenapa nangis? apa sakit? mana yamg sakit?" tanya Rafa yang terlihat jelas begitu panik dan sayangnya Kiara hanya diam tudak meresponnya.
Rachel yang melihat hal itu pun tersenyum, 'Gak salah Rachel milih Kak Rafa buat nikah sama Kiara, Rachel bahagia karena Kak Rafa sudah mau berusaha menerima Kiara dalam hidup Kakak,'
"Yaudah kalau gitu kamu istirahat aja ya, jangan mikirin apapun. Dek ini udah malam, kamu pulang sana," ucap Rafa.
"Kok ngusir," ucap Rachel yang tidak terima diusir Rafa.
"Iya lah udah malam, besok kamu kerja," ucap Rafa.
"Rachel nginep disini aja ya," ucap Rachel.
"Gak boleh, pulang aja kamu. Kamu kalau tidur ngorok nanti Kiara gak bisa tidur," ucap Rafa.
Rachel pun tentu saja tidak terima dengan apa yang dikatakan Rafa, "Astaga Kak Rafa, yang ada justru Kak Rafa yang suka ngorok ya. Mana ngoroknya kenceng lagi," ucap Rachel.
"Mana ada, Kakak gak pernah ngorok ya," ucap Rafa yang juga tidak terima.
"Masa," ucap Rachel.
"Kalau gak percaya tanya aja Kiara, dia tau gimana kalau Kakak tidur," ucap Rafa.
Kiara yang namanya disebut pun menjadi salah tingkah apalagi Rafa mengatakannya dengan begitu santai di depan Rachel dan saat Kiara melihat Rachel, wajahnya semakin memanas karena Kiara dapat melihat Rachel yang tersenyum geli padanya.
Setelah perdebatan yang cukup sengit, akhirnya Rachel pun pulang hingga saat ini di dalam kamar inap tersebut hanya ada Kiara dan Rafa. Kiara melihat Rafa yang merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di kamar inap tersebut, Kiara heran karena ia pikir Rafa akan pulang bersama dengan Rachel, namun nyatanya pria tersebut justru tidur di kamar inap Kiara.
Ingin sekali Kiara meminta Rafa untuk pulang, namun wajahnya cukup sakit saat di gerakan sehingga Kiara hanya diam saja memperhatikan Rafa hingga Rafa melihat kearahnya yang membuat Kiara terkejut dan segera mengalihkan pandangannya, namun sayangnya gerakan cepat tersebut membuat lehernya semakin sakit.
Rafa yang melihat hal itu langsung menghampiri Kiara, "Jangan gerak-gerak dulu, sakit kan. Aku panggil Dokter dulu," ucap Rafa dan mendapat gelengan kepala dari Kiara.
"Lagian lihat apa sih sampai kayak gitu," ucap Rafa lalu mengusap pelan leher Kiara agar Kiara merasa lebih baik.
Setelah memastikan Kiara baik-baik saja, Rafa kembali ke sofa dan mengistirahatkan tubuhnya. Sedangkan, Kiara yang tidak mengantuk hanya memperhatikan sekelilingnya hingga netranya fokus pada Rafa yang terlihat tidak nyaman tidur di sofa.
'Kak Rafa pasti gak nyaman tidur disana, aku harus cepet sembuh biar Kak Rafa gak tidur disini lagi, lagipula kamar inap ini pasti mahal, aku gak pernah di rawat di rumah sakit. Tapi, lihat fasilitas yang begitu lengkap di sini pasti mahal sih,'
***
Rafa saat ini di tempat dimana Ibu Ajeng dan Ayah Anton berada, begitu melihat Ibu Ajeng dan Ayah Anton, Rafa mulai tersulut emosi, Hito yang ada disamping Rafa mencoba menenangkan Rafa agar tidak memukul kedua orangtua Kiara.
"Kalian itu adalah orangtua terburuk! bagaimana bisa kalian menyiksa anak kandung kalian! darah daging kalian sendiri!" bentak Rafa.
Ayah Anton dan juga Ibu Ajeng terlihat tidak peduli dengan apa yang Rafa bicarakan, mereka hanya diam dan mengacuhkan Rafa yang ada di hadapan mereka. Hingga saat Rafa membahas tentang uang, barulah mereka mulai bereaksi.
"Kalian meminta uang pada Kiara?" tanya Rafa.
"Uang, astaga Yah. Ibu lupa gak bawa uangnya," ucap Ibu Ajeng.
Rafa dan Hito tentu saja tak habis pikir karena yang mereka pikirkan justru uang bukan Kiara.
"Ayo pulang, Bu. Sudahlah kalian gak usah capek-capek kayak gini, percuma juga kalian mau masukin kita ke penjara, soalnya kita gak akan bisa masuk penjara," ucap Ayah Anton dan menarik tangan Ibu Ajeng untuk keluar dari ruangan tersebut.
Tentu saja Rafa sudah mengunci pintu ruangan tersebut terlebihdahulu, "Karena anda anak dari Gunawan grup, salah satu keluarga terpandang di negeri ini. Jadi, ternyata mereka yang selalu menyelamatkan kalian selama ini, saya paham sih kenapa mereka mau menyelamatkan kalian, mereka mau menyelamatkan kalian karena mereka takut kalian mencoreng nama besar Gunawan grup begitu kan," ucap Rafa.
Ayah Anton dan Ibu Ajeng terkejut dengan apa yang dikatakan Rafa, pasalnya tidak ada yang tau status Ayah Anton kecuali Ibu Ajeng.
"Darimana kamu tau siapa keluarga saya?" tanya Ayah Anton.
"Tidak penting saya tau darimana, yang jelas saya mengecam kekerasan yang sudah kalian lakukan, karena kalian, istri saya terluka dan saya akan pastikan kalian membusuk di penjara, bahkan saya juga akan pastikan jika Gunawan grup tidak akan bisa membantu kalian," ucap Rafa lalu keluar dari ruangan tersebut.
"Yah, gimana ini?" tanya Ibu Ajeng yang mulai takut dengan ancaman Rafa.
"Ibu tidak perlu khawatir, karena Ayah akan suruh Rio buat bebasin kita," ucap Ayah Anton dan diangguki Ibu Ajeng.
Rio adalah anak buah keluarga Gunawan, dimana ia yang selalu mengurus jika Ayah Anton berada dalam masalah. Meskipun Ayah Anton dibuang oleh Gunawan grup, namun Ayah Anton tetap dibantu jika berurusan dengan hal-hal kriminal karena mereka takut orang-orang tau mengenai Ayah Anton yang merupakan bagian dari Gunawan grup.
Di luar ruangan, Rafa masih mencoba untuk meredakan emosinya. "Lo yakin gak mau bunuh mereka aja?" tanya Hito.
"Kalau gue bunuh mereka, lalu apa bedanya gue sama mereka yang udah nyiksa Kiara? bahkan bisa dibilang, gue lebih kejam dari mereka. Selain itu, gue juga gak mau mengotori tangan gue sendiri buat balas dendam ke mereka," ucap Rafa.
"Lo mau nyewa pembunuh bayaran?" tanya Hito.
"Gila lo! ya gak lah, gue akan balas dendam. Tapi, gue gak akan bunuh mereka," ucap Rafa.
.
.
.
Bersambung.....