Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 6.
Leticia kembali melakukan tugasnya seperti biasa, bersih-bersih dan membantu Bibi Lina dan Janet.
Waktu tidak terasa sudah beranjak siang, karena sudah biasa mengerjakan pekerjaan bersih-bersih, sebelum jam makan siang Leticia sudah bisa duduk santai.
Duduk santai di paviliunnya sambil menikmati camilan yang dia buat sendiri.
Dia merasa senang sambil bermain game di ponselnya.
Saat serius bermain game, Bibi Lina datang memberitahukan kalau Damian akan pulang makan siang di rumah.
"Oh, oke Bi!" jawab Leticia seadanya, dia heran tumben Damian pulang makan siang di rumah.
Biasanya dia tidak pernah makan siang di rumah, dia akan makan siang diluar bersama salah satu dari Kekasihnya yang banyak.
Leticia hanya angkat bahu saja cuek, tidak peduli.
Dia kembali bermain game.
Tepat jam dua belas siang, memang benar Damian pulang untuk makan siang.
Dia tidak datang sendirian untuk makan siang, dia membawa pulang salah satu dari para Kekasihnya.
Bibi Lina kembali datang ke paviliun untuk memberitahukan pada Leticia bahwa Damian menyuruh agar Leticia yang menyajikan makan siang dimeja makan.
"Baiklah!" kata Leticia mengalah, tidak ada gunanya membantah, dia dinikahi memang untuk jadi pelayan Damian.
Leticia dengan langkah yang berat pergi juga ke rumah utama untuk melayani Tuan Besar Damian.
Di ruang makan terdengar suara cekikikan tawa seorang wanita, dan senda gurau dari Damian.
Leticia dengan wajah setenang mungkin membawa makan siang ke ruang tamu, dengan senyum ramah dia menyajikan makanan tersebut dimeja makan dengan sopan.
Mata Damian begitu tajam melihat Leticia yang terlihat sangat tenang menyajikan makan siangnya bersama Kekasihnya.
Setelah makanan lengkap di atas meja, dengan sopan Leticia membungkukkan tubuhnya sedikit dengan sopan.
"Silahkan Tuan dan Nona, selamat makan siang!" sahutnya dengan tenang, lalu berbalik meninggalkan ruang makan.
"Apa-apaan ini!!" tiba-tiba sebuah suara terdengar di pintu masuk ruang makan, suara seorang wanita paruh baya.
"Siapa yang Nyonya rumah ini! dan siapa yang Pelayan di rumah ini!" suara lantang wanita tersebut kembali menggelegar diruang makan tersebut.
"Mama..!" Damian terkejut melihat Ibunya yang tiba-tiba muncul dirumahnya tanpa pemberitahuan, Damian bangkit dari duduknya.
Leticia yang tadi mendadak berhenti, dengan pelan kembali melanjutkan langkahnya untuk meninggalkan ruang makan tersebut.
Dia tidak ingin ikut campur urusan rumah tangga Damian, karena dia merasa dirinya hanyalah orang asing di rumah itu.
Selagi wanita paruh baya tersebut mengomel, Leticia dengan cepat bergegas pergi dari ruang makan itu.
Leticia langsung pergi ke paviliunnya, dia tidak mau terlibat dengan scandal Damian yang tertangkap basah oleh Ibunya.
Leticia kembali duduk tenang di paviliunnya, melanjutkan waktu santainya bermain game.
Dog! dog! dog!
Baru saja dia naik level, suara gedoran terdengar di pintu paviliunnya.
Leticia bergegas membuka pintu.
Di depan pintu berdiri Janet dengan wajah cemas.
"Ada apa?" tanya Leticia memandang Janet yang ngos-ngosan sepertinya tergesa-gesa datang ke paviliun belakang.
"Nyonya Besar memanggil anda Nona, dia kelihatannya ingin mendengar penjelasan dari Nona!" kata Janet.
Penjelasan? pikir Leticia bingung.
"Ayo Nona...Tuan muda Damian dimarahi Nyonya Besar bersama Kekasihnya!"
"Apa urusannya dengan ku?" tanya Leticia semakin bingung.
"Tentu saja ada Nona, anda kan istri Tuan Damian!" kata Janet.
"Iya, tapi kalian kan tahu kalau kami bukan suami istri seperti pada umumnya!" kata Leticia tetap tidak tergerak untuk pergi ke rumah utama.
"Tapi, Nyonya Besar kan tidak tahu!"
"Oh, iya juga ya!" kata Leticia masih dengan mode tenang dan tidak ada keinginan untuk pergi, kakinya begitu berat untuk pergi.
Bersambung.....