NovelToon NovelToon
ARUNA

ARUNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Aruna, namanya. Gadis biasa yatim-piatu yang tidak tau darimana asal usulnya, gadis biasa yang baru memulai hidup sendiri setelah keluar dari panti asuhan di usianya yang menginjak 16 tahun hingga kini usianya sudah 18 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh tiga

Aruna tiba di cafe Arjuna, setelah mengucapkan terima kasih pada supir taksi online. Kakinya melangkah pelan memasuki cafe yang terlihat tidak begitu ramai pengunjung.

"Aruna? Kamu datang ke sini? Yaampun, aku kangen sekali sama kamu. " seru Kinan bahagia mendapati kedatangannya tiba-tiba di cafe, dia yang tadinya duduk beristirahat. Memeluk sebentar perempuan hamil itu dengan perasaan kangen yang mendera.

"Aku juga kangen sama kak Kinan, makanya aku datang ke sini. " Aruna duduk di kursi samping tempat Kinan duduk di kasir depan.

"Aku panggilin, mas Arjun. Dulu kebelakang, dia pasti kaget banget lihat kedatangan kamu di sini. " Kinan udah melangkah cepat menuju belakang dapur, menghampiri Arjun.

"Mas Arjun. " panggil Kinan pada laki-laki itu yang tengah duduk di kursi plastik dekat jendela, tempat dulu saat Arjun dan Aruna beristirahat saat cafe tengah sepi pengunjung. Arjun tengah bernostalgia, semenjak Aruna menikah dan tidak bekerja lagi di cafe, Arjun selalu merasa sepi.

"Kenapa, Kinan? Ada pesanan, ya? " Arjun bangkit dari duduknya menghampiri Kinan, selama Aruna tidak bekerja lagi. Yang sebagai pelayan sementara dikerjakan oleh Kinan, belum ada pelamar yang menggantikan pekerjaan Aruna.

"Bukan, mas. Itu di depan ada yang mau bertemu. " ucap Kinan dengan senyum yang merekah.

Dia tidak mau kasih tau dulu kalau seseorang yang ingin bertemu dengan Arjun adalah Aruna, biar sebagai kejutan. Kinan bukan tidak tau kalau bos, yang merangkap sebagai juru masak di cafe itu selalu merindukan Aruna.

Arjun mengernyit dahinya bingung, dia mengikuti langkah kaki Kinan dari belakang menuju seseorang yang katanya ingin bertemu dengannya.

"Mas Arjun. " panggil Aruna saat melihat Arjun yang berada di belakang tubuh Kinan, dia merekah kan senyumannya melihat tatapan terkejut Arjun saat melihatnya.

"Aruna? Mas kangen sekali sama kamu," Arjun melangkah cepat menuju Aruna dan memeluk erat perempuan yang sudah di anggap adek kandungannya itu, "Kamu kenapa gak pernah telepon, mas. Semenjak menikah, hah? Udah mulai sombongnya ya karena udah punya suami sekarang. " Arjun merengut menatap kesal pada Aruna yang terkekeh geli melihat tingkah Arjun yang mirip seperti anak kecil yang kesal karena tidak di kasih permen.

Arjun menarik Aruna untuk duduk di salah satu meja pengunjung, meminta Kinan untuk mengambilkan cake dan minuman untuk jamuan Aruna.

"Kabar kamu gimana sekarang setelah menikah? Laki-laki itu gak jahatin kamu, kan? Gak pernah puk*lin kamu? " tanya Arjun was-was, awas saja kalau Tama beneran pukul Aruna akan dia balas tiga kali lipat dan menjebloskan suami br*gsek Aruna kedalam penjara.

Aruna tersenyum teduh, senang dengan perhatian Arjun padanya. Entahlah, setelah bertemu Arjun, masalah yang menimpanya akhir-akhir ini entah mengapa langsung hilang begitu saja dari tubuhnya.

"Tama gak ada jahatin atau pukulin aku, mas. Mas Arjun gak perlu khawatir. "

Arjun menatap penuh wajah Aruna di depannya, bisa dia lihat ada guratan frustasi dan lelah yang tercetak jelas di wajah Aruna. Senyum Aruna kali ini dilihatnya bukan seperti senyuman biasanya dilihat setiap hari selama bekerja di sini, seperti tersenyum paksa dan pasrah akan keadaan.

Arjun menggenggam erat tangan Aruna yang disimpan diatas meja, "Kamu bahagia dengan pernikahan ini, Aruna? " tanyanya dengan hati-hati dan penuh perhatian.

Aruna tersenyum simpul sebelum menjawab, "Aku udah tebak gimana jadinya pernikahan ini, mas. Aku merasa bersalah sekali karena sudah menghancurkan hubungan orang karena keadaan aku ini, " ujar Aruna membalas genggaman Arjun ditangannya.

Bisa dilihat laki-laki itu, wajah Aruna yang terlihat frustasi. Arjun merasa bersalah karena sudah paksa Aruna untuk menikah dengan Tama, padahal dari awal Aruna sudah mewanti-wanti dan ingin mengurus anaknya seorang diri.

"Setelah anak ini lahir, aku berencana untuk bercerai, mas. Aku tidak berharap lebih dengan pernikahan ini, aku bisa mengurus anak aku seorang diri, tanpa adanya figur seorang ayah, aku bisa menjaga anakku dengan baik. " ujar Aruna bersungguh-sungguh.

Arjun menatap sedih Aruna yang terlihat putus asa, "Aruna... " gumamnya lirih, menatap prihatin pada perempuan di depannya.

"Mas gak akan mencegah dan melarang semua hal yang ingin kamu lakukan, kamu ingin bercerai dan mengurus anak kamu sendirian, mas akan dukung semua keputusan kamu. Mas sebagai seorang kakak untuk kamu, akan selalu ada dan membantu kamu, mas juga minta maaf karena sudah memaksa kamu untuk menikah. "

"Mas Arjun, gak perlu minta maaf. Mas, melakukan ini karena mas peduli sama aku, aku berterima kasih banget sama mas Arjun yang selalu ada saat aku susah. "

"Kamu udah mas anggap seperti adek kandung mas sendiri, sudah seharusnya seorang kakak menjaga dan melindungi adeknya. " ucap Arjun tulus, dia mengelus sayang rambut Aruna yang terlihat sedikit berantakan.

Obrolan keduanya harus terhenti saat kedatangan Kinan yang membawa mampan berisikan cake dan minuman untuk Aruna, selanjutnya. Obrolan keduanya hanya berisi flashback kan saat Aruna masih bekerja di cafe, melupakan obrolan serius yang keduanya bicarakan tadi.

•••••••••

Di sisi lain. Tama bersama teman-temannya, tengah berada di lapangan basket dekat rumah Juan dan Adit. Keempatnya berkumpul, lengkap dengan Haikal, laki-laki itu tengah berlibur kerja, jadi bisa ikut berkumpul seperti sekarang.

"Gimana pernikahan lo, aman? " tanya Adit memecah keheningan yang melanda mereka, menatap Tama yang tengah menyesap rokok.

Tama menghembuskan nafas panjang, membuat putung rokok yang masih tersisa banyak itu lalu menginjaknya hingga apinya padam. "Gua berantem semalam sama, Aruna. "

"Berantem? Gak lo pukul, kan tu cewek? Ingat Tama, Aruna lagi hamil anak lo. " timpal Haikal.

Tama berdecak pelan, mendengar ucapan Haikal. Tama bukan tipe laki-laki yang ringan tangan, apalagi memukul perempuan. "Cuman adu mulut aja, gua marahin dia karena terlalu ceroboh, Aruna hampir aja jatuh kesandung kakinya sendiri, kalau gak gua tangkap badannya. "

"Emosi lo harus ditahan tahan, Tama. Ibu hamil suka sensitif orangnya, lo ngomel dikit aja mereka bisa langsung nangis. " ujar Adit, tau sekali tabiat Tama kalau udah marah.

"Ditambah. Aruna kemarin pasti terguncang banget karena komentar jahat orang-orang yang ngatain dia di grup, pasti stress banget, lo harusnya ngertiin gimana kondisi, Aruna. " lanjut Juan. "Aruna sekarang udah jadi istri lo, dan lagi hamil. Lo harus belajar membuka hati untuk, Aruna. Dan lupain Alana, dia cuman masa lalu. Gua bukannya gak tau ya, kalau lo masih berusaha ngedeketin Alana, kemarin lo berdua ketemuan di cafe, kan? "

"Makin aneh aja kelakuan lo, Tama. Gua gak tau kalau lo ada sifat br*ngsek, istri lagi hamil, banyak pikiran. Lo malah enak-enakan ketemuan sama mantan, hebat banget lo. " Adit meng geleng-geleng kepalanya, tidak habis pikir akan jalannya otak pintar Tama.

Tama cuman diam dengar teman-temannya ngoceh menghina dan menyalahkannya, kali ini Tama sadar kalau dirinya memang bersalah, belum lagi kemarin dia membawa Alana ke rumah orang tuanya- yang mana ada Aruna di sana.

Lebih br*ngsek lagi, dia dan bundanya seakan melupakan keberadaan Aruna dan malah memusatkan perhatian pada Alana.

keluarkan semua unek-unek kalian untuk Tama dong, Kira-kira Tama dan Aruna bakalan terus bersama sampai anak mereka lahir nanti atau Tama bakal balikan kembali dengan Alana, cerita pertamanya?

menurut kalian bagaimana?

Tama & Aruna👉

Tama & Alana👉

jangan vote dan komen ya semuanya, selama membaca🥰

1
Arieee
semangat Thor up nya q selalu menunggu 🥰
Sandri Ratuloly: makasih banyak atas dukungannya 😍😍
total 1 replies
Arieee
pergi Aruna cari kebahagiaan u sendiri💪💪💪💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍👍👍
Arieee
Aruna 👍👍👍👍👍👍💪👍💪👍💪👍 berjuang utk kebahagiaan gak usah berharap ma tama
Black Moon
Thor, ini Helena siapa ya? Apa nama panjang Aruna 😁
Arieee
si Cindy belum kualat aja😡😡😡😡😡😤😤😤😤😤😤😤😤😤bukan hidup situ yg rusak kenapa jadi hakim
Black Moon
ko aku ngerasa, kalo Alana ini nantinya bakal jadi duri ya. Apalagi ditambah sama Tama yg memang ga tegas buat jadi suami 🤔
Sandri Ratuloly: masih labil jadi gak begitu tegas jadi suami, apalagi dia nikahin Aruna karena kepaksa😌🤭
total 1 replies
Arieee
approve ma temen" nya Tama yang waras😆👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly: untung teman-temannya gak gebukin kepala tama🤣
total 1 replies
Black Moon
setuju sama Aruma, kalo udah lahiran tinggalin aja laki modelan begitu. Ga cocok juga disebut laki-laki, lebih cocok disebut kaum berdaster 😒
Arieee
percuma gak ada sadar nya😡😡😡😡
Arieee
pergi aja lah si mertua juga gak peka 😡
Black Moon
Sejujurnya, ini menguras emosi 😭
Black Moon: Author sendiri kuat banget begadang sampe jam segini, tidur dulu Thor 🤭😁
Sandri Ratuloly: tidur kak, kamu kuat banget begadang baca cerita sampai jam segini😭😭
total 2 replies
Black Moon
Emang Dit, temen kamu itu 🤬🤬🤬🤬🤬 aku pun esmosi. Harus 🤾 pake bakiak
Black Moon
Aruna beruntungnya kamu punya keluarga yang sayang banget sama kamu, apalagi ini bukan keluarga sedarah. Jadi terhura, eh salah. Terharu maksudnya
Black Moon
Dasar laki-laki 🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Black Moon
jahatnya, minimal peluklah dulu sahabat kamu Ra 🤬
Arieee
ya diusut lah laporin polisi biar tau rasa yang nyinyir 😡😡😡😡😡😡😡gak tau cerita nya eh bikin cerita sendiri
Sandri Ratuloly
bagussss
Arieee
Aruna 👍👍👍💪💪💪
Arieee
tuh kan sudah q duga 😤😤😤😤😤😤😤
Arieee
karma nya harus pedihhhh ya😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!