Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. memilih diam
Biasanya kalau Julia makan paling belakang, pasti tak akan tersisa lauk pauk untuknya. Dan tentu saja akan selalu ada drama yang akan Julia ciptakan, yaitu dengan cara merengek dan melaporkan hal ini kepada kedua orang tuanya yang tentu saja kedua orang tuanya menjadi muak. Kadang juga hanya dengan masalah lauk pauk, Julia kerap kali akan mendapatkan teguran keras atau bahkan bisa dengan hukuman. seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya.
"mbok kok sambelnya habis sih. memangnya mbok cuma masak sedikit.!! mama !! papa!!" teriak Julia.
"kalian ya !!! kalau makan tak pernah menyisakan untukku!!! aku akan sampaikan hal ini kepada mama dan papa."
"Julia !!! hanya karena sambal saja yang dihabiskan oleh adik-adikmu sampai kamu berbuat nekat seperti itu !!" marah Tuan Sanjaya karena Julia berani menampar meta dan Mita karena masalah itu. sampai akhirnya Tuan Sanjaya membalikkan tamparan tersebut dan menghukum Julia. kadang Julia juga akan merajuk berharap ia akan di bujuk. ternyata harapannya hanyalah sia-sia belaka.
Mbok Mina yang mendengar penuturan dari Julia sontak menjadi ragu-ragu untuk mengatakannya. Karena pasti sang Nona akan merajuk seperti biasanya.
"Eh i-itu nona..." Ujar mbok Mina dengan tergalak-gagap. ia tak berani mengatakan Karena merasa kasian.
Dan Julia tentu saja sudah mengerti, pasti sudah tak tersisa lagi lauk pauk untuknya. Tanpa bertanya lagi, Julia langsung berjalan ke arah kulkas dan membuka lemari pendingin tersebut. Ia mengamati isi kulkas tersebut, sambil berpikir kira-kira apa yang akan ia masak untuk makan siangnya.
Tapi karena hari ini Julia sedang malas masak, akhirnya pilihannya tertuju kepada mie dan telur saja. Kemudian tanpa banyak tanya atau berbicara tidak jelas, ia langsung memasak mie dan telur tersebut, dan setelah itu ia langsung memakannya dengan lahap.
Tanpa Julia sadari, kalau Ridho sang kakak kedua tengah mengamati aktivitasnya.. semenjak Julia berjalan ke arah dapur, Ridho yang sudah mengerti langsung mengikuti sang adik.
Ia tahu bahwa pasti adiknya akan mengamuk karena kehabisan lauk-pauk atau tidak disisakan untuknya. Ternyata Ridho cukup dikejutkan dengan sifat sang adik yang berubah. Bahkan Julia tak banyak bicara ataupun marah-marah. Ridho juga mengerutkan keningnya melihat apa yang dimasak oleh Julia.
(mi lagi-mi lagi. tidak bisakah Ia memasak menu yang lain selain mie.) omel Ridho dalam hatinya.
Mie, tentu saja makanan yang tidak sehat itu. Tapi Ridho gengsi ingin menegurnya, takutnya nanti Julia malah berpikir jauh dan malah ngelunjak. Akhirnya Ridho malah mengabaikannya saja dan pergi dari sana.
Sementara mbok Mina juga yang merasakan perubahan itu dan sekaligus merasa prihatin melihat anak majikannya ini. Mbok mina yakin pastilah Julia sudah lelah marah atau ngomel-ngomel ketika sesuatu untuknya tidak disisakan.
(Kasihan sekali neng, padahal tadi lauk pauknya masih banyak. Tetapi malah dimakan habis oleh saudara-saudara neng..) batin mbok mina merasa pilu.
Tak hanya sekali dua kali mbok Mina melihat perbedaan perlakuan majikannya terhadap anak-anak mereka, namun sebagai seorang asisten rumah tangga yang tidak memiliki hak apapun, mbok Mina hanya bisa mengelus-elus dadanya saja untuk mengurangi rasa sesak yang tiba-tiba bersarang.
(Kuatlah nona, Anda adalah anak yang paling hebat.) Batin mbok Mina lagi.
Karena tidak ingin ketangkap basah menjatuhkan air mata, Mbok Mina langsung kembali melanjutkan pekerjaannya membersihkan sisa-sisa makanan para tuan-tuan mudanya. Sementara Julia tetap memakan makanannya tanpa suara.
***
Malam hari pun tiba. Julia kini tengah bersiap untuk mengerjakan semua pekerjaan rumahnya, apalagi kalau bukan tugas sekolah. Kini ia di dalam rumah Tak banyak berbicara lagi. Ia juga sudah tak menyambut kedua orang tuanya pulang bekerja lagi. Begitu juga ia sudah tidak mempermalukan dirinya untuk berkumpul bersama dengan keluarganya di ruang tamu. Karena ia tahu hasilnya pasti tidak akan berubah. Tetap saja ia akan diacuhkan seperti hari-hari yang telah lalu. Saat Julia sedang fokus mengerjakan soal-soal dalam mata pelajarannya itu, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamarnya.
Tok tok tok
"Permisi neng, tuan dan nyonya memanggil neng untuk makan malam." Seru orang yang mengetuk pintu kamarnya tadi, Siapa lagi kalau bukan mbok Mina.
Julia yang mendengar panggilan itu langsung berseru. Tentu saja Julia juga bukan orang bodoh yang mau mengambek untuk mogok makan. Jangan sampailah seperti itu.
"Iya mbok sebentar, nanti saya akan turun." Ujar Julia tanpa membukakan pintu untuk si mbok. Setelah itu, mbok Mina langsung bergegas pergi dari sana, bersamaan dengan Julia yang membereskan mejanya sedikit dan keluar dari kamarnya untuk makan malam.
Tak tak tak
Sesampainya Julia di meja makan, Julia langsung mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang kosong tanpa mengeluarkan suaranya. Hanya saja karena keluarganya memperhatikan dirinya, Julia hanya memberikan seulas senyum miris saja kepada mereka.
Setelah itu Julia langsung mengambil makanan untuk dirinya sendiri dan melahapnya tanpa banyak drama yang biasa ia lakukan di meja makan. Tentu saja hal itu membuat kedua orang tuanya menjadi heran. Apa yang terjadi dengan anak ini. Pikir mereka. perubahan sikapnya cukup mengguncang dunia mereka.
"Bagaimana dengan sekolah kalian hari ini ?" Tanya sang kepala keluarga membuka suaranya di meja makan.
Tak ada istilah jika sedang makan maka tidak boleh berbicara. Tuan Sanjaya dan istrinya tak pernah menerapkan hal itu, lagi pula lebih nikmat makan sambil mengobrol.
Mendengar pertanyaan yang seperti biasanya, meja makan malah menjadi hening. Karena si biang rusuh yang pertama kali akan berebut untuk menyampaikan sekolahnya kepada sang kepala keluarga.
"papa sekolah hari ini begitu membosankan. Aku tidak mengerti apa yang disampaikan oleh guru mata pelajaran. sampai membuat kepalaku jadi pusing hehehe."
"papa ada guru baru di sekolahku. dia sangat ramah dan baik hati. dia juga menerangkan dengan baik sehingga aku bisa mencernanya juga dengan baik."
"papa meta sama Mita Tak ingin berteman denganku di sekolah. mereka hanya sibuk dengan teman-teman mereka saja. mereka tak pernah mengajakku bermain atau semacamnya. mereka juga tak pernah mengajakku hangout bersama teman-teman."
"papa hari ini kami baru saja selesai menerima hasil ulangan kami minggu kemarin. dan papa tahu aku mendapatkan nilai 70 dalam mata pelajaran itu. aku juga dapat 80 dalam mata pelajaran lain."ujar Julia ketika tuan Sanjaya bertanya mengenai sekolah anak-anaknya. pasti selalu saja Julia dulu yang berebut untuk mengatakannya kepada sang kepala keluarga itu. tapi mereka malah mengabaikan penuturan Julia.
tapi, malam ini ia malah memilih untuk diam dan fokus pada makanannya. Ia tak ingin mengatakan apa-apa lagi, karena apapun yang menyangkut dirinya tidak akan pernah berharga di mata orang tuanya.
Sementara yang lain, mereka menunggu Julia untuk bersuara, karena biasanya ialah yang paling antusias, ya walaupun ucapannya tak pernah direspon bahkan menceritakan hal-hal yang tidak penting. Tapi untuk saat ini, Julia malam memilih acuh. Melihat tak satupun anak-anaknya yang bersuara, Tuan Sanjaya pun langsung berdehem.
" Hm... Apakah tidak akan ada yang berbicara ?" Tanya Tuan Sanjaya kembali.
sy bg ⭐⭐⭐⭐⭐.... terus lah membuat lbh byk lagi... sy sentiasa menunggu...