NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan CEO Tua

Wanita Pilihan CEO Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rahayu Dewi Astuti

Wanita tegar dan nampak kuat itu ternyata memiliki luka dan beban yang luar biasa, kehidupan nya yang indah dan bahagia tak lagi ada setelah ia kehilangan Ayah nya akibat kecelakaan 10 tahun lalu dan Ibunya yang mengidap Demensia sekitar 7 tahun lalu. Luci dipaksa harus bertahan hidup seorang diri dari kejinya kehidupan hingga pada suatu hari ia bertemu seorang pria yang usianya hampir seusia Ayahnya. maka kehidupan Luci yang baru segera dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahayu Dewi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpesona

Pertanyaan atau pernyataan Zee tadi membuat Luci berpikir, memang betul ia belum mengetahui apa tujuan sebenarnya William ingin mempekerjakan dirinya sebagai Baby sitter dengan bayaran yang mahal.

"Apa kau sedekat itu dengan Tuan William?" tanya Luna.

"Hampir dekat, karena beberapa kali dia membantuku, dan beberapa kali juga aku membantunya." ungap Zee santai.

artinnya tuan William memang sering membantu orang lain, tentu saja tidak mungkin ada tujuan lain selain ia merasa kasian karena dirinya terjebak dalam masalah yang besar.

"Tapi dia tidak mungkin membantu seseorang tanpa tujuan apapun." Zee tiba-tiba saja melanjutkan ucapannya ditengah lamunan Luci.

"Apa dia juga melalukan hal yang sama padamu?" tanya Luci semakin penasaran.

"Tentu saja, aku pernah menjadi asisten pribadinya selama 1 tahun, namun saat itu ia memiliki kekasih yang menyebalkan, kekasihnya tak menyukaiku hingga akhirnya aku berhenti bekerja dengan dia secara langsung."

"Apa dia masih bersama wanita itu?" Luci menatap Zee lekat, ia sangat menunggu jawaban dari wanita yang sedang duduk disamping nya itu.

"Hmm, entahlah tapi aku rasa tidak." Jawaban hasil menebak ia lontarkan begitu saja, namun jangan salah Zee selalu memiliki insting yang baik dalam setiap hal yang ia pikirkan.

mendengar hal itu sedikit melegakan Luci, karena apapun tujuan William padanya tetap saja pria itu telah membantu Luci dan mempekerjakan dirinya meskipun Luci belum tau apa yang harus ia lakukan.

Kini Zee hampir selesai membantu Luci menata seluruh pakaian dan seluruh kebutuhan wanita lainnya. hari pun sudah semakin gelap, ia perlu segera pulang karena masih ada hal lain yang perlu ia lakukan setelah itu.

"Ambilah," Zee memberikan sebuah kartu nama miliknya. "Hubungi aku jika kau membutuhkan apapun. anggap saja aku temanmu, oh ya satu lagi jika kau masih penasaran mengenai William tanyakan saja padaku." ucap Zee menggoda.

"Terima kasih, aku akan menghubungimu segera. hati-hati."

"Tentu saja, Bye..." Zee pergi dari apartemen itu sembari melambaikan tangannya.

tubuh Luci terasa lengket, ia juga cukup berkeringat akhirnya ia segera pergi mandi sebelum William pulang. selain itu ia juga akan memasakan sesuatu untuk William siapa tau dia memang belum makan malam.

William baru saja menyelesaikan pekerjaanya, namun sebelum itu ia merogoh ponsel dari dalam saku celananya membaca pesan yang ia terima sekitar 30 menit lalu.

sebuah photo memperlihatkan 3 orang sudah menaiki sebuah kapal dan bersiap meninggalkan negara ini. dengan singkat William hanya mengirim stiker ibu jari untuk mengapresiasi anak buahnya.

...Tok.. Tok..Tok.....

"Apa pekerjaan anda sudah selesai Mr. William?" ucap seorang wanita dengan perut nya yang sudah sangat besar.

"Ya, masuklah." ujar William mempersilahkan sang sekretaris masuk.

"Besok hari terakhirku bekerja, sebelum aku cuti melahirkan." Joy menghela napas panjang nampak bimbang untuk melanjutkan pembicaraannya, hal itu juga disadari oleh William.

"Apa ada yang mengganggumu? katakanlah tak perlu ragu."

"Aku hanya merasa berat ketika harus meninggalkan pekerjaan yang aku sukai ini, kau boss yang sangat baik. tapi sepertinya aku harus berhenti bekerja dan fokus mengurus bayi kami." Air mata Joy mulai menetes, bahkan kini ia nampak terisak.

William bangkit dari kursinya, menghampiri wanita yang sedang menangis terisak, ia elus punggung nya berkali-kali hingga meremas pundak Joy untuk memberi kekuatan.

"Datanglah padaku jika suatu saat kau ingin kembali bekerja. Aku akan menempatkanmu diposisi terbaik." William memberi janji baik pada wanita yang sudah 7 tahun bekerja dengannya.

"Terima kasih, Mr." Joy memeluk William erat. pria itu bukan hanya menjadi boss baginya tapi juga ia melihat William seperti seorang kakak ataupun ayah. ia bisa membuktikan pada siapapun jika William tak sejahat yang mereka pikirkan.

kini William sudah menaiki mobilnya, ia pergi lebih dulu meninggalkan Joy yang sedang menunggu jemputan suaminya. Ia merasa kelelahan, ingin segera pulang ke apartemennya bertemu dengan Luci dan beristirahat.

selang 40 menit, kini William telah sampai, ia berjalan menuju unit miliknya. Baru saja akan memasukan kode kunci pintu ia teringat jika sekarang ada seseorang yang bisa membukakan pintu untuknya.

Ting..Tong

Ting..Tong

Selang beberapa detik pintu terbuka, namun entah apa yang terjadi tiba-tiba Luci hampir akan terjatuh kebelakang. untung saja dengan Sigap William menahan punggung Luci dan menarik kedalam pelukannya.

rambut yang terjuntai panjang, dengan dress tidur bertali satu membuat William dapat mencium aroma tubuh Luci yang wangi dengan bebas. Tubuh Luci sangat kecil sehingga nyaman bagi William berada di posisi ini sedikit lebih lama, namun semua sirna ketika Luci sedikit meronta untuk pergi dari pelukan William.

"Maaf tuan, sendal yang aku kenakan sedikit licin sehingga aku hampir terjatuh." Wajah Luci memerah menahan malu.

William begitu terpesona dengan penampilan Luci malam ini, meskipun hanya menggunakam pakaian tidur tapi auranya sangat berbeda ditambah wajah polos dan rambut lurus tanpa gelombang membuat Luci nampak seperti gadis polos yang menggemaskan.

William berjongkok, mengangkat satu kaki Luci bergantian untuk memastikan jika tidak terluka, ia juga meminta Luci melepaskan sendal yang ia gunakan, "jangan gunakan lagi sendal ini, besok aku akan membelikanmu yang baru." Ujar William sembari membuang sendal itu kedalam tempat sampah.

"Tapi sendal itu baru saja dibawa oleh Zee tadi siang."

"Tak peduli, keselamatanmu lebih penting."

"Baik, Tuan." tak ada pembelaan, Luci hanya mengiyakan perkataan William supaya tak ada perdebatan panjang diantara mereka.

William berjalan masuk, hingga ia melihat terdapat dua piring sajian diatas meja makan, ia menoleh kebelakang melihat Luci yang hanya berdiri kaku karena takut jika William tak suka.

"Kau menyiapkan ini semua?" Tanyanya sambil duduk dimeja makan.

senyum Luci mengembang dan iapun kini berdiri disamping William, "Iya tuan, aku berinisiatif siapa tau anda belum makan malam. hmmm mau saya tuangkan segelas wine?" tawar Luci pada tuannya.

"Tidak perlu, duduklah dan makan bersamaku. biar aku yang mengambil minumannya."

Suasana ini terlihat seperti seorang pasangan yang baru saja menikah, bukan seperti tuan dan pembantu apalagi tuan dan seorang baby sitter. Luci tersenyum lebar merasa senang William menikmati makanannya.

"Aku menyukai cara berpakaianmu." Puji William sembari menuang wine kedalam gelas milik Luci.

"Benarkah? aku rasa ini salah satu pakaian tidur yang jauh lebih sopan dan tak terlalu sexi yang Zee bawa untukku."

William sejenak menghentikan gerakan memotong steak dan meminum wine untuk mendorong daging yang tiba-tiba saja sulit tertelan, "Sialan Zee ini." ucap nya berbisik.

"Apa yang anda katakan?" tanya Luci pada William.

"Ah bukan apa-apa, lanjutkan lah makanmu aku akan pergi mandi." William bangkit dari duduknya meninggalkan Luci seorang diri.

Didalam Kamar William segera melepas dasi dan membuka 3 kancing teratas kemejanya karena entah mengapa tubuhnya merasa kepanasan.

"Sial, semua ini gara-gara Zee." ujar William sembari membenarkan posisi sesuatu yang terkurung didalam celananya.

1
Reysha Maharani
ceritanya sangat fresh, dan membuat penasaran bagaimana nantinya hubungan Lucu dengan Mr.William perbedaan umur 20 tahun sangat menarik
Reysha Maharani
puas banget Simon nampar Sabrina /Scream/
Reysha Maharani
seru sekali, aku gak bisa stop baca Thor... jangan stop update yaaa
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Ita Putri
typo....sabrina thor bukan sandra
Eemlaspanohan Ohan
waw. Simon sama sabrina
Eemlaspanohan Ohan
mampir thor
Abu Yahya Badrusalam
Ceritamu bikin aku susah move on thor, keep writing 👏👏
Withtiwi: terima kasih kak(^v^)bikin aku jadi semangat buat nulis nih
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Terima kasih udah bikin cerita keren kaya gini. Jadi pengen jadi penulis juga.💪🏼
nabila Nisa
Wah, seru banget nih ceritanya, author jangan berhenti ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!