Yan Chen yang unik, memiliki roh Wajan dan di putuskan tunangan, tapi siapa yang menyangka ia bukan pemuda biasa.
dari wajah lucu dan sering bersikap bodoh, mencuri perhatian, memiliki rasa yang besar di dalamnya.
dengan itu, satu persatu perubahan mengejutkan semua orang dan pandangan tentangnya semakin baik dan lebih baik.
saya berharap bisa konsisten menulisnya.
selamat membaca, jangan lupa Like, komentar dan favoritnya, supaya penulis tahu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Made Budiarsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis misterius
Lu Yan tidak menyukainya, tapi dia tidak bisa melakukan apa pun dan hanya menghela nafas.
Mahluk itu akhirnya tiba di area. Tubuhnya benar-benar besar dan memancarkan kekuatan yang sangat kuat.
Murid-murid ketakutan setengah mati. Kaki dan tangan mereka bergetar ketakutan.
Para ketua mulai bersiap-siap jika ada sesuatu yang berbahaya.
Perlahan-lahan murid-murid mulai mundur.
Kedua mata raja kera menatap Yan Chen. Sangat tajam seperti dua bilah pedang yang di keluarkan.
Murid-murid yang ada di sampingnya terkejut. Mata mereka seperti di tusuk dua pedang dan perlahan-lahan mundur dengan ketakutan.
Hanya Yan Chen yang ada di sana, mengangkat wajahnya menatap kera besar itu.
“Yan Chen pasti mati hari ini.”
Beberapa orang mulai berpikir seperti itu.
Zhao Huali dan Tang Mei berpikir sebaliknya. Tidak mungkin Yan Chen bisa tenang seperti itu di hadapan raja kera. Bahkan jika mereka berdiri di sana pasti merasakan ketakutan.
Melihat Yan Chen yang diam dan dalam ketenangan yang ekstrim membuat semua orang bertanya-tanya apa yang dilakukannya.
Ketua pertama tertawa. “Sudah aku duga akan seperti ini.”
Ketua ke-empat berkata, “Dia bukan murid sembarangan.”
Raja kera menundukkan kepalanya dan meraung besar. Suaranya bergema dan tembok-tembok arena yang sudah di perbaiki bergetar hebat dan hancur.
Murid-murid beterbangan dan memuntahkan darah.
Tapi suara itu tidak melukai Yan Chen. Ia masih berdiri tenang di sana.
Dua mata besar raja kera memperhatikannya.
Kera kecil yang ada di bahunya melompat dan bersuara kegirangan.
Ia mendekati Yan Chen kemudian memutari tubuhnya seolah-olah ingin mengenalnya lebih jauh. Kemudian kembali ke depan dan menunjuknya lalu mengangguk-angguk.
Wajah raja kera terkejut dan menyipitkan matanya.
Yan Chen berkata, “Saudara, lama tidak berjumpa.”
Raja kera terkejut, dan para murid seperti memuntahkan darah. Saudara? Sejak kapan Yan Chen memiliki saudara seperti raja kera? Ini benar-benar mustahil.
Raja kera mengangkat tubuhnya yang besar.
Kera kecil di sana melompat ke bahunya kembali. Kera besar berbalik berjalan pergi meninggalkan pertanyaan di benak semua orang. Apa yang dilakukannya?
Semua orang memperhatikan Yan Chen, tapi tidak ada satu pun yang bertanya.
Yan Chen menghela nafas kemudian memperhatikan semuanya. Ia menjadi objek banyak perhatian. Ia tidak menyukainya. Kera itu benar-benar membuatnya dalam masalah. Tidak perlu menjelaskannya, Yan Chen hanya bisa diam.
Para murid ingin mengetahui apa yang terjadi dan berharap para Ketua bertanya, tapi sepertinya para ketua tidak ingin mengetahuinya dan hanya terdiam.
Orang-orang kecewa tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Ujian berangsur-angsur membaik. Penguji mengatakan beberapa hal mengenai kejadian itu dan ujian bisa di lanjutkan.
Murid-murid berangsur-angsur mulai fokus dengan ujian.
Long Yan dan Qiao San tentu saja tidak terima dengan ini, tapi mereka hanya bisa mengutuk dalam hati dan berharap kematian Yan Chen akan segera datang.
Tang Mei melambaikan tangannya yang lembut ke atas. Pedangnya muncul dengan cahaya putih yang indah seperti kabut-kabut.
Li Tang mengangguk. Ia ingin mengeluarkan senjatanya ketika Tang Mei melambaikan tangannya ke depan dengan jari-jari seperti yang ingin menggapai sesuatu.
Tiba-tiba pedangnya melesat dengan cepat dan hampir menembus tenggorokan Li Tang!
Semua orang terkejut.
Li Tang merasa lega. Satu kakinya mundur. Jika dia tidak tanggap maka tenggorokannya sudah berlubang. Keringat dingin bertetesan. Ia menelan ludah.
Kejadian itu terlalu cepat dan benar-benar tidak di duga.
“Tang Mei menang.”
Penguji mengumumkannya.
Tang Mei menarik tangannya dan senjatanya menghilang.
Li Tang mengerut keningnya dan kesal.
“Penguji, aku belum mengeluarkan senjataku.”
Tang Mei tidak berkata apa-apa dan kembali ke tempatnya.
“Pemenangnya sudah di umumkan, kembalilah ke tempatmu.”
Gadis itu tidak menyukainya dan mendengus kemudian kembali ke tempatnya.
Yan Chen mengerti dengan semuanya. Tang Mei benar-benar bibit yang unggul.
Para ketua mengangguk-angguk dan tersenyum.
Ujian kembali di lanjutkan dan penguji kembali melepaskan kubus. Sebuah nama muncul. Itu tidak lain Zhao Huali.
Gadis itu memiliki tekad yang tinggi.
Ketika ia melihat namanya, jantungnya berdegup kencang. Ingatan tentang ayah dan ibunya, harapan mereka kepadanya kembali muncul. Matanya dipenuhi cahaya dan tekad yang tinggi. Ia mengepalkan tangannya dan mempersiapkan diri.
Yan Chen memperhatikan gadis itu. Ia melihat ada keragu-raguan dalam pemikirannya. Jika gadis itu tidak mengubahnya, cepat atau lambat ia akan binasa.
Yan Chen bisa menasihatinya dulu, tapi sekarang ia tidak memiliki hak.
Ia kemudian menatap langit dan bertanya-tanya mengapa Lu Yan belum datang. Seharusnya gadis itu tidak terlalu marah bukan karena di goda seperti itu?
Kemudian kubus kembali di lemparkan dan nama Bai Yin muncul. Itu tidak lain gadis misterius itu.
Semua orang mulai mendiskusikannya.
Zhao Huali melompat.
Seorang gadis berjubah hitam juga ikut.
Ia tinggi dan seluruh tubuhnya di penuhi jubah hitam. Hanya setengah wajahnya yang terlihat.
Ia adalah Bai Yin, gadis misterius. Wajahnya terlihat dingin dan sedikit meremehkan.
Zhao Huali tidak mengetahuinya karena jarak. Ia hanya tahu gadis ini merupakan lawan yang tangguh. Ia tidak dapat meremehkannya, dan menurut pertarungan terakhirnya, gadis ini benar-benar sangat kuat.
Tidak ada yang tahu, mungkin hanya Yan Chen yang dapat melihat adanya aura abu-abu yang keluar dari tubuhnya.
Yan Chen pernah beberapa kali melihat hal seperti ini, tapi selalu saja orang-orang dengan aura seperti ini menjadi misteri.
Mungkin saja mereka dari keturunan immortal kuno yang melegenda. Itu hanya sebuah dugaan dan belum tahu kebenarannya.
Tang Mei tentunya tidak tahu tentang gadis ini, dan ia baru menyadarinya kemarin tentangnya.
Kemunculannya membuatnya terkejut.
Guang Ling dan Qiao San tidak memedulikannya. Qiao San hanya berharap Zhao Huali bisa mengalahkannya.
Ketika penguji memberi aba-aba, Zhao Huali refleksi mengeluarkan senjatanya. Itu adalah Roh berkualitas tinggi, sebuah pedang langsing tiga jari yang panjang dan sedikit berwarna kekuningan.
Mengambil ancang-ancang melesat dengan kecepatan tinggi. Rambut panjangnya beterbangan dan gaunnya terangkat.
Bai Yin belum mengeluarkan senjatanya, hanya sedikit menggerakkan bibirnya.
Ketika Zhao Huali semakin mendekat dan lebih dekat, Bai Yin melambaikan tangannya ke belakang.
Dari jubah panjangnya muncul rantai panjang dan bersuara berdesing ketika menyentuh lantai.
Rantai itu di penuhi warna ungu dan Yan Chen dapat merasakan racun di dalamnya. Ia mengerutkan keningnya dan tidak menyangka gadis itu ahli dalam racun.
Kemudian melambaikan tangannya ke depan. Rantai bergerak mulai mencambuk ke depan. Semakin panjang dan lebih panjang.
Zhao Huali menekan kaki kanannya dan melompat ke atas menghindari rantai itu.
Bai Yin sedikit tersenyum.
Tiba-tiba rantai itu bergerak ke atas dan mengikat kaki Zhao Huali. Gadis itu terkejut dan kejadian itu terlalu cepat. Dengan cepat rantai bercambuk mengirim gadis itu ke dinding dan menyebabkan ledakan besar.
